Alicia ikut Bibi Clara

Pagi itu Adhit terbangun karena Alicia menduduki perutnya.

"Daddy bangun" ucapnya sambil menepuk-nepuk pipi Adhit.

Adhit yang sudah terbangun langsung duduk dan meraih anaknya. Ia menggelitik Alicia sampai Alicia tertawa cekikikan. Mereka melewati pagi itu dengan canda tawa. Kemudian Adhit memandikan Alicia dan mendandaninya. Ia menaburi bedak bayi pada wajah Alicia. Setelah selesai memandikan anaknya, sekarang giliran Adhit yang mandi dan bersiap-siap pergi ke kantor. Hari ini dia mengajak Alicia ke kantor karena sepulang dari kantor nanti dia akan ke rumah orang tuanya.

"Ayo sayang, kita berangkat" ajak Adhit pada anaknya.

"Ayo" jawab Alicia dan memegang tangan Ayahnya.

"Bi Rini, hari ini Alicia saya bawa ke kantor karena nanti akan pulang ke rumah" ucap Adhit saat sudah berada di bawah.

"Baiklah Tuan muda, hati-hati dijalan"

Mereka berdua segera berangkat ke kantor, setelah Alvaro datang menjemput Adhit.

Clara sudah selesai sarapan bersama keluarganya, dia segera pamit berangkat ke kantor.

"Mama, Papa, Kakak, Mas Gilang, aku berangkat dulu ya" ucapnya sambil salim pada semuanya.

"Hati-hati sayang" ucap Vania pada putrinya.

"Iya ma" jawab Clara sambil berjalan ke garasi mengambil mobilnya. Ia segera melajukan mobilnya meninggalkan kediaman orang tuanya.

"Bibi Clara" sapa seorang gadis kecil saat melihat Clara baru saja memasuki kantor.

Clara langsung menoleh ke arah sumber suara, senyumnya langsung mengembang melihat siapa yang baru saja menyapa dirinya.

"Alicia"

Alicia langsung berlari menghampiri Clara. Ia langsung menghambur dalam pelukan Clara saat Clara menundukkan tubuhnya.

"Sayang, kamu ikut Daddymu ke sini? " tanya Clara setelah merenggangkan pelukannya.

"Iya Bibi, itu Daddy bersama paman Alvaro" jawabnya sambil menunjuk ke arah Adhit dan Alvaro yang berjalan menghampiri mereka berdua.

"Selamat pagi Clara" sapa Alvaro setelah berada di dekat kedua gadis itu.

"Selamat pagi juga Alva" jawab Clara tersenyum ramah.

Adhit hanya diam dan tidak mau menyapa Clara.

"Selamat pagi Tuan" sapa Clara duluan.

"Ahmm" Adhit hanya berdehem menanggapi sapaan Clara.

(Hah, ada apa lagi dengan manusia menyebalkan ini) Clara menatap Adhit jengah.

Beberapa karyawan yang lewat di sana terheran-heran melihat Clara dan Alicia. Karena mereka tau kalau Alicia adalah anak Direktur mereka. Apalagi Clara sekarang berdiri bersama Direktur dan Asisten Direktur, membuat mereka semakin heran.

Bahkan receptionist yang berada tidak jauh dari mereka berdiri melihatnya dengan pandangan tidak suka.

"Siapa sih perempuan itu, kenapa bisa akrab begitu dengan anak Direktur? Dan lihat Direktur menghampirinya" bisik Ellen pada temannya.

"Itu bukannya Nona Claretta dari tim desain ya? " jawab Angel setelah memperhatikan Clara.

"Hah, kamu yang benar saja? " tanyanya lagi.

"Iya, tidak salah lagi itu benar Nona Claretta" jawab Angel tegas. Begitulah percakapan mereka melihat kedekatan Alicia dan Clara.

"Daddy, aku ikut dengan Bibi Clara saja ya" rengek Alicia manja sambil memegang tangan Adhit.

(Aduh, kalau Alicia ikut denganku apa yang akan orang-orang katakan?)

"Sayang, Alicia ikut Daddy saja ya, karena Bibi Clara akan bekerja sayang" Adhit mencoba membujuk anaknya.

"Tapi Daddy, aku ingin ikut dengan Bibi saja. Bibi Clara pasti tidak keberatan Daddy" Alicia merayu Adhit dengan suara centilnya.

Adhit tidak tau lagi harus berkata apa, ia melirik ke arah Clara yang masih berdiri mematung di depannya.

"Iya baiklah, Bibi tidak keberatan kamu ikut dengan Bibi" ucap Clara lembut sambil mengusap kepala Alicia.

"Tuh kan Daddy, pasti Bibi tidak akan keberatan" Alicia meledek Daddynya.

"Astaga anak ini, sudah berani meledek Ayahnya" gerutu Adhit kesal.

Alvaro berusaha menahan tawanya melihat ekspresi Adhit.

"Ayo sayang, nanti Bibi bisa terlambat. Kalau Bibi terlambat, nanti Bibi akan di marahi oleh Singa galak. Arghmmm" Clara mengaum sambil melirik ke arah Adhitama.

"Pfttt, hahaha" Alvaro tak bisa lagi menahan tawanya.

"Alvaaa... " Adhit menatap tajam asistennya itu. Alvaro langsung merapatkan bibirnya dan berusaha menahan tawanya.

Mereka langsung menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai atas. Kemudian Alicia ikut dengan Clara ke ruang kerjanya.

"Clara" sapa Agni saat melihat Clara baru saja datang.

"Selamat pagi" sapa Clara lagi.

"Eh itu siapa Ra yang disampingmu? " tanya Agni saat melihat Alicia.

"Ini Alicia, sayang ini sahabat Bibi namanya Bibi Agni" Clara memperkenalkan sahabtanya.

"Selamat pagi Bibi Agni" Alicia menyapa Agni dengan malu-malu dan bersembunyi di belakang tubuh Clara.

"Wah lucunya, selamat pagi juga cantik" Agni mencubit gemas pipi Alicia setelah gadis itu memberanikan diri untuk mendekat kepada Agni.

Setelah bertegur sapa Agni kembali ke mejanya dan Clara juga menuju mejanya.

"Sayang, kamu duduk disini ya" Clara mendudukkan Alicia di kursi disebelahnya. Kemudian Clara mulai bekerja dan mencoret-coret ipadnya.

"Bibi, aku haus" ucap Alicia tiba-tiba.

Clara kemudian mengeluarkan botol minum dari dalam tas. "Ini sayang" Clara menyodorkan botol minum kepada Alicia.

Alicia duduk tenang di samping Clara, karena Clara memberikannya kertas dan pensil untuk di gunakan oleh Alicia. Alicia mulai mencoret-coret kertas yang diberikan oleh Clara.

"Wah Tuan, sepertinya Alicia sudah sangat dekat dengan Nona Clara. Buktinya Alicia lebih memilih ikut dengan Nona Clara dibandingkan dengan Ayahnya" ujar Alvaro saat mereka sudah berada di ruangan Adhit.

"Sepertinya begitu, aku saja heran pada anakku sendiri" Adhit segera mendaratkan tubuhnya di kursi kerjanya.

Adhit mulai memeriksa laporan yang sudah ada di mejanya. Ia begitu teliti memeriksa laporan demi laporan, kalau ada yang salah dia akan memisahkannya dan menyerahkannya pada Alvio untuk dikembalikan kepada orang yang membuat laporan tersebut.

**********

"Ra, ayo makan siang. Anak cantik kita makan siang ya" ajak Agni yang sudah berdiri di samping mejanya. Karena meja Clara letaknya di ujung dekat pintu masuk ruangan.

"Ayo sayang" Clara meraih tangan mungil Alicia dan mengajaknya turun.

Semua mata tertuju kepada mereka saat mereka sedang berjalan menuju kantin perusahaan.

"Ra, kenapa orang-orang melihat ke arah kita?" tanya Agni pada Clara saat mereka sudah berada di kantin.

"Karena anak ini!" jawab Clara berbisik ke telinga Agni.

"Memangnya kenapa? Apa salahnya bawa anak ke kantor, selagi tidak mengganggu"

"Iya memang tidak salah, karena peraturan perusahaan juga tidak ada yang melarang karyawan membawa anak" jawab Clara.

"Lalu, untuk apa mereka melihat kearah kita? Seperti kita melakukan kesalahan saja!" Agni sedikit kesal.

"Karena Alicia adalah putri Direktur" jawab Clara dengan polosnya.

"Apa?" Agni membulatkan matanya karena mendengar jawaban Clara.

"Ssttt, tidak usah berlebihan begitu kagetnya" Clara meletakan jari telunjuk di bibirnya.

"Kenapa bisa? Ada hubungan apa kamu dengan Direktur? " tanya Agni penasaran.

"Nanti saja aku ceritakan, sekarang kita makan dulu. Kasian, Alicia pasti sudah lapar" ucapnya menghentikan introgasi Agni.

"Alicia mau makan apa sayang? " tanya Clara pada Alicia.

"Aku mau spaghetti Bibi" jawabnya sambil tersenyum.

"Baiklah akan Bibi pesankan, tunggu dulu ya. Agni aku titip Alicia sebentar, biar aku pesankan makanan untuk kalian" ucap Clara dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Tak berapa lama, Clara datang dengan membawa beberapa makanan di atas nampan. Ia segera mendudukkan tubuhnya kembali di kursi bersebelahan dengan Agni dan Alicia. Mereka segera melahap makanan yang berada di depan mereka. Clara melirik ke arah Alicia dan melihat anak itu makan dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan makannya sayang, nanti tersedak" Clara mengusap bibir Alicia yang belepotan dengan tangannya.

Agni geleng-geleng kepala melihat sahabatnya "Ya ampun Ra, kamu udah cocok jadi seorang ibu. Aura keibuanmu sudah muncul" puji Agni yang membuat pipi Clara merona merah.

"His, kamu ada-ada saja, jangan begitu, rasanya aku masih belum pantas" ucapnya merendah.

"Apanya yang belum pantas Ra, melihatmu memperlakukan Alicia saja sudah mencerminkan kalau kamu memang sudah pantas untuk menikah" goda Agni yang semakin membuat wajah Clara memerah.

Clara terdiam dan tidak menanggapi ocehan Agni lagi. Mereka segera meninggalkan kantin dan menuju ke ruangan kerja mereka. Seperti tadi pagi Alicia duduk di samping Clara dan membiarkan Clara menyelesaikan pekerjaanya tanpa mengganggu sedikitpun.

Tanpa terasa sudah waktunya pulang, Clara mebereskan barang-barangnya dan memasukkan ke dalam tas. Saat ia menoleh ke arah Alicia, dia lihat anak itu sudah tertidur lelap. Clara langsung menggendong Alicia dan segera turun ke bawah setelah dihampiri oleh Agni.

Saat sampai di lobi, ternyata Adhit sudah menunggunya. Clara segera menghampiri Adhit dan diikuti oleh Agni.

"Apa dia tidur? " tanya Adhit saat melihat Alicia berada dalam gendongan Clara.

"Iya, sepertinya dia kelelahan" Clara memperbaiki tubuh Alicia yang agak miring dalam gendongannya.

Agni hanya diam memperhatikan interaksi antara sahabat dengan atasannya itu.

(Hmm, sepertinya mereka ada hubungan) gumam Agni dalam hati.

"Ayo ikut denganku!" Adhit menarik tangan Clara yang sedang memegang tas karena tangan yang satunya lagi memegang tubuh Alicia.

"Tapi mobilku bagaimana? Sahabatku juga tidak mungkin di tinggal sendirian! " ucap Clara pada Adhit.

"Serahkan kunci mobilmu pada Alvaro dan sahabatmu biar diantarkan olehnya" jawab Adhit datar.

"Ya sudah, tolong ambilkan kunci mobil di dalam tasku. Karena aku tidak bisa mengambilnya! " pinta Clara pada Adhit.

Adhit segera mengambilkan kunci mobil Clara di dalam tas dan menyerahkannya pada Alvaro. Alvaro hanya senyum-senyum memperhatikan interaksi keduanya.

"Alvaro, aku titip sahabatku ya. Awas jangan macam-macam dengannya! " Ancam Clara dengan tatapan tajam.

"Astaga, ternyata Clara sama saja dengan Tuan Adhit, Tukang ancam" gerutu Alvaro.

Clara dan Adhit langsung terkekeh mendengar ucapan Alvaro.

"Ayo Nona, saya antarkan pulang" ujar Alvaro pada Agni.

"Maaf ya jadi merepotkan deh" Agni jadi tidak enak.

"Ahh tidak masalah Nona, tidak perlu sungkan!"

Mereka segera menuju parkiran. Clara masuk ke dalam mobil setelah Adhit membukakan pintu untuknya.

"Terimakasih" Clara menolehkan kepalanya ke arah Adhit, setelah Adhit duduk di sebelahnya.

Adhit tidak menjawab, ia melirik Alicia yang masih tertidur dengan nyenyaknya dalam dekapan Clara.

Terpopuler

Comments

Ratna Watik

Ratna Watik

seru kanjur

2021-02-18

1

Nalini Nelly

Nalini Nelly

makin seru

2021-01-04

7

Noenoek Subagio

Noenoek Subagio

thor klo 5 thn celcia berarti udah TK A dong

2021-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan tak disengaja
3 Pertemuan tak disengaja 2
4 Menemani Bermain
5 Bertemu lagi
6 Dia Atasanku
7 Ayo ikut
8 Apa kamu menyukainya?
9 Kamu Cemburu
10 Aku Tidak Mau Menikahinya
11 Dia Tampan
12 Alicia ikut Bibi Clara
13 Mengantar Pulang
14 Menginap
15 Lamaran Ditolak
16 Merencanakan Sesuatu
17 She Say Yes
18 Mengetahui
19 Fitting
20 Persiapan Acara Lamaran
21 Acara Lamaran
22 H-1 Pernikahan
23 Hari Pernikahan
24 Akad Nikah
25 Nasehat Kedua Orang Tua
26 Terimakasih sudah menerimaku
27 Ulah Clara
28 Sisi Lain Adhitama
29 Kepanikan Clara
30 Sayang
31 Maafkan Aku
32 Perlakuan Manis
33 Chelsea kembali
34 Kemarahan Clara
35 Merajuk
36 Jangan Marah Ya
37 Gagal lagi
38 I Love You
39 Menjadi Milikmu Seutuhnya
40 Kesal
41 Marahan lagi
42 Ancaman Adhit
43 Meminta Saran
44 Membatalkan Niatnya
45 Nakal
46 Aku Percaya
47 OTW Heidelberg
48 Heidelberg (Honeymoon)
49 Jalan-jalan (Heidelberg)
50 Demam
51 Apakah kamu...
52 Berubah-ubah
53 Clara Pingsan
54 Hamil (Ngidam)
55 Aku Ikut Kamu
56 Keluarga Besar
57 Jangan Kangen
58 Alicia Hilang
59 Rhakshandrina Elysia
60 Adhitama Terluka
61 Clara Bangun
62 Aku Harus Kuat
63 Apakah Dia Tertarik?
64 Apa yang Terjadi?
65 Adhit Sadarkan Diri
66 Adhitama Lumpuh
67 Kenapa Harus Dia?
68 Akhirnya Bisa
69 Adhitama Kembali
70 Clara yang Polos
71 Clara Baik-baik Saja
72 Membuatku Kesal Saja
73 Masalah Baru
74 Pengumuman
75 Check Up
76 Dira Kesal
77 Keceplosan
78 Aku Bersedia
79 Kembali Bekerja
80 Kecelakaan
81 Raphael Hadrian Darmawan (Ian)
82 Apakah Aku Terlalu Kasar
83 Jangan Terlalu Benci
84 Kaki Bengkak
85 Minta Jatah
86 Kiss Mark
87 Pergilah
88 Kenapa Kamu Sedih?
89 Kalian Berdua Akan TAMAT
90 Visual
91 Stempel Pelindung
92 Permainan yang Tidak Diketahui Adhitama
93 Jalan-jalan
94 Bandel Sih
95 Hancurnya Hati Agni
96 Flashback
97 Flashback 2
98 Alasan Konyol
99 Perubahan Sikap
100 Kamu Memang Takdirku
101 Gara-gara Game
102 Pemeriksaan Rutin
103 Ketakutan Adhitama
104 Ketoprak
105 Blueberry Cheesecake
106 Kontraksi Palsu
107 Rencana Brian
108 Gisella
109 Masuk Rumah Sakit
110 Melahirkan
111 Arslan Biantara Syahreza
112 Ada Apa Dengannya?
113 Dia Bukan Suami Saya
114 Wanita Bar-bar atau Wanita Bijak
115 Pertunangan Indira Mutiara Syahreza
116 Video Call
117 Dia Istriku
118 Wanna Kiss You
119 Perayaan Transisi Status
120 Pernikahan Dira dan Ian
121 Pesta Pernikahan
122 Selamat malam
123 Pindah Rumah
124 Wanita Menyebalkan
125 It's Okay Baby
126 Proyek Membujuk Istri
127 Minta Izin
128 Tiket Konser
129 Annoyed
130 Aku Akan Minta Maaf
131 Maukah Menjadi Temanku?
132 Sama-sama Meyebalkan
133 Membantu Pak Su
134 Musuh Tidak Terlihat
135 Menyusulmu
136 Mission Complete
137 You're Lying
138 I Love You More Baby
139 Moment Manis
140 Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang Istri dan Ibu
141 Will You Marry Me
142 Meminta Izin
143 So Cute
144 Alicia Galak
145 Alvaro Kritis
146 Operasi
147 Je Vous Aime
148 Welcome Home Brother
149 Matteo Bradley dan Gisela Adistia
150 Because You Complete Me
151 Falling In Love Whit You
152 Good News and Bad News
153 Sebuah Rahasia Dan Pernikahan
154 Alicia Hilang
155 Alicia Kembali
156 Terimalah
157 Pernikahan Duo A
158 Wedding Anniversary END
159 Extra Part 1
160 Extra Part 2
161 Extra Part 3
162 Ekstra Part 4 End
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan tak disengaja
3
Pertemuan tak disengaja 2
4
Menemani Bermain
5
Bertemu lagi
6
Dia Atasanku
7
Ayo ikut
8
Apa kamu menyukainya?
9
Kamu Cemburu
10
Aku Tidak Mau Menikahinya
11
Dia Tampan
12
Alicia ikut Bibi Clara
13
Mengantar Pulang
14
Menginap
15
Lamaran Ditolak
16
Merencanakan Sesuatu
17
She Say Yes
18
Mengetahui
19
Fitting
20
Persiapan Acara Lamaran
21
Acara Lamaran
22
H-1 Pernikahan
23
Hari Pernikahan
24
Akad Nikah
25
Nasehat Kedua Orang Tua
26
Terimakasih sudah menerimaku
27
Ulah Clara
28
Sisi Lain Adhitama
29
Kepanikan Clara
30
Sayang
31
Maafkan Aku
32
Perlakuan Manis
33
Chelsea kembali
34
Kemarahan Clara
35
Merajuk
36
Jangan Marah Ya
37
Gagal lagi
38
I Love You
39
Menjadi Milikmu Seutuhnya
40
Kesal
41
Marahan lagi
42
Ancaman Adhit
43
Meminta Saran
44
Membatalkan Niatnya
45
Nakal
46
Aku Percaya
47
OTW Heidelberg
48
Heidelberg (Honeymoon)
49
Jalan-jalan (Heidelberg)
50
Demam
51
Apakah kamu...
52
Berubah-ubah
53
Clara Pingsan
54
Hamil (Ngidam)
55
Aku Ikut Kamu
56
Keluarga Besar
57
Jangan Kangen
58
Alicia Hilang
59
Rhakshandrina Elysia
60
Adhitama Terluka
61
Clara Bangun
62
Aku Harus Kuat
63
Apakah Dia Tertarik?
64
Apa yang Terjadi?
65
Adhit Sadarkan Diri
66
Adhitama Lumpuh
67
Kenapa Harus Dia?
68
Akhirnya Bisa
69
Adhitama Kembali
70
Clara yang Polos
71
Clara Baik-baik Saja
72
Membuatku Kesal Saja
73
Masalah Baru
74
Pengumuman
75
Check Up
76
Dira Kesal
77
Keceplosan
78
Aku Bersedia
79
Kembali Bekerja
80
Kecelakaan
81
Raphael Hadrian Darmawan (Ian)
82
Apakah Aku Terlalu Kasar
83
Jangan Terlalu Benci
84
Kaki Bengkak
85
Minta Jatah
86
Kiss Mark
87
Pergilah
88
Kenapa Kamu Sedih?
89
Kalian Berdua Akan TAMAT
90
Visual
91
Stempel Pelindung
92
Permainan yang Tidak Diketahui Adhitama
93
Jalan-jalan
94
Bandel Sih
95
Hancurnya Hati Agni
96
Flashback
97
Flashback 2
98
Alasan Konyol
99
Perubahan Sikap
100
Kamu Memang Takdirku
101
Gara-gara Game
102
Pemeriksaan Rutin
103
Ketakutan Adhitama
104
Ketoprak
105
Blueberry Cheesecake
106
Kontraksi Palsu
107
Rencana Brian
108
Gisella
109
Masuk Rumah Sakit
110
Melahirkan
111
Arslan Biantara Syahreza
112
Ada Apa Dengannya?
113
Dia Bukan Suami Saya
114
Wanita Bar-bar atau Wanita Bijak
115
Pertunangan Indira Mutiara Syahreza
116
Video Call
117
Dia Istriku
118
Wanna Kiss You
119
Perayaan Transisi Status
120
Pernikahan Dira dan Ian
121
Pesta Pernikahan
122
Selamat malam
123
Pindah Rumah
124
Wanita Menyebalkan
125
It's Okay Baby
126
Proyek Membujuk Istri
127
Minta Izin
128
Tiket Konser
129
Annoyed
130
Aku Akan Minta Maaf
131
Maukah Menjadi Temanku?
132
Sama-sama Meyebalkan
133
Membantu Pak Su
134
Musuh Tidak Terlihat
135
Menyusulmu
136
Mission Complete
137
You're Lying
138
I Love You More Baby
139
Moment Manis
140
Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang Istri dan Ibu
141
Will You Marry Me
142
Meminta Izin
143
So Cute
144
Alicia Galak
145
Alvaro Kritis
146
Operasi
147
Je Vous Aime
148
Welcome Home Brother
149
Matteo Bradley dan Gisela Adistia
150
Because You Complete Me
151
Falling In Love Whit You
152
Good News and Bad News
153
Sebuah Rahasia Dan Pernikahan
154
Alicia Hilang
155
Alicia Kembali
156
Terimalah
157
Pernikahan Duo A
158
Wedding Anniversary END
159
Extra Part 1
160
Extra Part 2
161
Extra Part 3
162
Ekstra Part 4 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!