KEMBALI KE KEDIAMAN ADIPATI

Qin Ruyue berjalan dengan sangat tenang, dia mengunjungi salah seorang pendeta untuk meminta jimat, kemudian berdoa di kuil.

Meskipun menawarkan dupa hanyalah alasan yang digunakan oleh gadis itu untuk bisa keluar dari kediaman, namun dia benar-benar melakukannya, agar tidak menimbulkan kecurigaan beberapa pihak, jika sampai kepergiannya diketahui.

Apalagi saat ini di ibukota, rumor tentang dia yang mengejar-ngejar pangeran ketiga masih santer di bicarakan. Sehingga orang-orang yang tidak tahu, akan berpikiran buruk tentangnya.

"Nona, giok ini diberikan kepada anda sebagai tanda keberuntungan, terimalah!" ucap pendeta, Qin Ruyue menerimanya dengan senang hati.

"Terima kasih banyak guru, aku akan segera pulang!" ucap Qin Ruyue menerima pemberian dari pendeta itu sekalian berpamitan.

"Tetaplah berhati-hati!" ucap pendeta itu sambil tersenyum penuh makna, Qin Ruyue mengangguk, dia mengambil jalan berputar untuk keluar dari kuil. Namun tiba-tiba saja sebuah tangan membekap mulutnya dan langsung menarik tubuh Qin Ruyue ke balik bebatuan besar.

"Bantu aku keluar dari tempat ini!" terdengar suara dingin dan magnetis dari belakang punggungnya.

Qin Ruyue mengangguk, pria itu kembali bicara. "Jangan berteriak, aku akan melepaskan tanganku!"

Qin Ruyue tidak bereaksi, dia tetap tenang dan tenang. Saat tubuh gadis itu berbalik, dia melihat pemandangan yang sangat menakjubkan, seorang pemuda tampan dengan dada bidang berdiri menatapnya, wajahnya terlihat pucat dengan darah yang menetes dari ujung bibirnya.

"Cedera internal di sertai keracunan! Apakah kau seorang pemberontak?" tanya Qin Ruyue.

Pemuda itu mendengus, "Bukan urusanmu!"

Qin Ruyue menyipitkan mata, dia mengeluarkan 2 botol porselen dari balik ikat pinggangnya, "Pil anti racun dan obat luka dalam, minumlah! Jangan berpikir bahwa gadis sepertiku akan menggendong mu!"

Mata pemuda itu menatap tajam wajah cantik di depannya, "Membawa berbagai macam obat kemana-mana, apakah kau bertarung sepanjang perjalanan?"

Qin Ruyue melotot, "Cepat minum atau aku tidak akan membawamu ke ibukota!"

Pemuda itu tidak berbicara, namun dia dengan santai membuka tutup botol porselen dan mengeluarkan 2 butir pil di dalamnya, kemudian menelannya dengan cepat.

"Ayo pergi! Orang-orangku ada di sana!" ucap Qin Ruyue sambil menunjuk ke arah keretanya. Pemuda itu tidak bersuara, dia berjalan dengan patuh mengikuti gadis itu dengan sejuta keterkejutan yang melintas di matanya.

'Kereta kediaman Adipati Zhenbai? Mungkinkah gadis ini salah seorang dari 4 putri berharga milik Adipati?'

"Nona tertua! Anda kembali? Siapa dia?" tanya Li Mei.

Qin Ruyue menggelengkan kepala, "Tidak tahu! Jika kau merasa penasaran, tanyakan saja secara langsung!"

Li Mei terdiam setelah mendengar jawaban gadis itu, dia tidak bertanya lebih lanjut.

"Apakah semuanya sudah berkumpul?" tanya Qin Ruyue, dia memeriksa jumlah pengawalnya sebelum kembali ke ibukota.

"Menjawab nona tertua, tidak ada yang tertinggal, kita bisa berangkat!" ucap salah seorang pengawal.

Qin Ruyue mengajak pemuda itu untuk naik ke kereta, namun dia menyerahkan topeng perak separuh wajah untuk menutupi identitasnya. "Gunakan ini! Musuhmu mungkin akan menyerang!"

Pemuda itu menerimanya dengan tenang, dia segera memasang topeng di wajah kemudian naik ke kereta. Langkahnya sesaat terhenti, dia baru saja melihat beberapa orang pemuda asing yang duduk di dalam sana.

"Mereka?" tanya pemuda itu.

Qin Ruyue menjawab dengan sangat enteng, "Orang-orang ku. Duduklah! Setelah sampai di ibukota, aku akan memanggilmu!"

Feng bersaudara juga sedikit tertegun melihat sosok baru yang memasuki kereta, apalagi aura yang dikeluarkan oleh orang itu seakan-akan sangat familiar.

'Siapa dia? Kenapa aku merasa sangat tidak asing?'

'Jika di lihat dari pakaian yang mereka gunakan, orang itu seharusnya merupakan salah seorang anak pejabat atau bangsawan.'

Setelah semua orang duduk dengan santai, Qin Ruyue segera memberikan perintah untuk melanjutkan perjalanan, dia tidak ingin kemalaman sampai di kediaman Adipati.

"Nona, kami melewati penjual mantau dan membeli 20 biji untuk anda," salah seorang pengawal mengetuk jendela kereta, Qin Ruyue melirik, dia mengambil roti itu kemudian mengeluarkan 10 tael perak untuknya.

"Pergilah! Beli 20 lagi untuk kalian!" ucapnya, dia meletakkan bungkusan di atas meja kemudian memejamkan matanya dengan santai.

"Kalian bisa memakannya!" ucap Qin Ruyue tanpa membuka mata, dia meletakkan bantal dan tertidur pulas.

Li Mei berdiri, menarik laci meja kemudian mengeluarkan selimut untuk menutupi tubuh majikannya. Di bawah tatapan 5 orang pemuda, gadis pelayan itu menjaga tuannya dengan patuh.

Setelah tiga jam, akhirnya kereta memasuki ibu kota, pemuda asing langsung berdiri dan meminta kusir untuk menghentikan gerbongnya. Dia melirik ke arah Qin Ruyue, kemudian keluar dari sana.

'Gadis, kita akan segera bertemu lagi!'

Qin Ruyue tidak menyadari bahwa tindakannya saat ini telah menarik minat salah seorang pangeran kekaisaran, dia masih tidur dengan nyaman di atas sofa empuk yang di pasang di kereta.

Setengah jam kemudian, kereta sampai di kediaman Adipati, kusir tidak berhenti namun terus mengendarai kereta itu hingga sampai di depan kediaman anggrek.

"Nona, kita sudah sampai!" ucap Li Mei sambil menggoyangkan tubuh Qin Ruyue.

Bulu mata gadis itu bergetar, dia segera membuka matanya dan turun dari kereta. Tak lama kemudian, dia segera memperkenalkan kediamannya pada semua orang.

"Mulai saat ini kalian semua akan menjadi orang-orangku, ada 6 kamar di sini, 2 kamar telah di gunakan oleh ku dan Li Mei. Empat kamar yang tersisa bisa kalian gunakan untuk beristirahat, pergilah." ucap Qin Ruyue sambil berjalan masuk.

Li Mei menunjukkan lokasi kamar yang masih kosong, itu berada di bagian belakang, kiri dan kanan bangunan paviliun, keempat belas orang pria akhirnya membuat pengaturan, dimana kamar di sebelah kiri akan di huni oleh 8 orang dan yang sebelah kanan hanya 6 orang.

Setelah memastikan pembagian kamar terselesaikan, Li Mei kembali untuk melapor, dia masih menggendong gadis kecil di pelukannya.

"Nona!" panggil Li Mei.

Qin Ruyue melirik, "Sudah selesai?"

"Umm," jawab Li Mei sambil mengangguk, dia segera pergi ke kamar sebelah untuk beristirahat.

Aturan di kediaman Adipati Zhenbai saat ini tidak terlalu ketat, apalagi setelah di ambil alih oleh nyonya Zhi, Qin Ruyue memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun di kediamannya, termasuk untuk mengumpulkan para pengawal.

Dia telah meminta beberapa orang pengrajin untuk membangun dapur di belakang kediamannya, bukan karena tidak ingin makan bersama keluarga, namun dia memiliki beberapa orang bawahan yang harus diberi makan. Qin Ruyue tidak mungkin menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh kediaman, apalagi mereka berada di bawah pengaturan nya.

'Besok akan ada perjamuan di istana, aku harus bersiap-siap untuk menarik garis dengan Qin Yanran dan Mu Jingxuan, badjingan itu pasti akan mencari cara untuk mempersulit ku!'

Terpopuler

Comments

Jade Meamoure

Jade Meamoure

lah bukanlah Mujingxuan orang yg ngajarin dy beladiri ya

2025-02-14

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

teussukses

2024-12-04

1

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

pada bab sebelumnya hal pangeran kesembilan yang lumpuh, aku udah berpikir mungkin itu penyamaran saja

2024-11-30

4

lihat semua
Episodes
1 KEMATIAN QIN RUYUE
2 KEMBALI KE TIGA TAHUN YANG LALU
3 MENENTUKAN ISTRI SAH
4 PENGATURAN KEDIAMAN ADIPATI
5 DI HADANG PEMBUNUH BAYARAN
6 BERTEMU FENG BERSAUDARA
7 KEMBALI KE KEDIAMAN ADIPATI
8 PERJALANAN MENUJU ISTANA
9 PERJAMUAN ISTANA
10 INGIN MENIKAHI PANGERAN KESEMBILAN
11 JAMUAN MAKAN SELESAI
12 KUNJUNGAN PANGERAN KESEMBILAN
13 SEBUAH RAHASIA BESAR
14 BERTEMU PAMAN KEDUA
15 PERANGKAP
16 SERANGAN BALIK
17 MERAMPOK PERNIKAHAN
18 PENGANTIN KEDUA
19 QIN RUYUE DAN PANGERAN KESEMBILAN
20 RENCANA QIN RUYUE
21 MENUKAR WEWANGIAN
22 KOMPETISI
23 MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI
24 BERBELANJA
25 RAHASIA LI MEI
26 MENGUNJUNGI KEDIAMAN ADIPATI
27 SELIR HONG DI HUKUM
28 HAMIL
29 PERMAISURI KERACUNAN
30 MEMPROVOKASI PARA PANGERAN
31 IDE QIN RUYUE
32 DRAMA QUEEN
33 GANGGUAN MENSTRUASI
34 PERCAKAPAN QIN RUYUE DAN LI MEI
35 MURID TABIB ILAHI
36 SUAMI ISTRI YANG KEJAM
37 BUAYA RAKSASA
38 LI MEI YANG ASLI
39 MEMBAKAR GUDANG
40 MENUJU PINGGIRAN KOTA
41 PENYERGAPAN
42 PENYERGAPAN (2)
43 RENCANA BARU PERMAISURI
44 KEDATANGAN SELIR BARU
45 SHEN MIAO MIAO BERKUNJUNG
46 SHEN MIAO MIAO DI KEMBALIKAN
47 SERANGAN BALIK PANGERAN KESEMBILAN
48 MENG MENG DI TANGKAP
49 SELIR QIAN DI SERANG LAGI
50 KEPANIKAN DI ISTANA KEKAISARAN
51 BERITA DARI ISTANA
52 GAYA QIN RUYUE
53 PIL
54 BERTEMU PANGERAN TERTUA
55 IDE LICIK QIN RUYUE
56 PERSIAPAN
57 MEMULAI RENCANA
58 MEMULAI RENCANA (2)
59 MENGIRIMKAN HADIAH
60 SACHET
61 SALAH PAHAM
62 NARKOBA
63 PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN
64 PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN (2)
65 RACUN BERBAHAN TIMBAL VS JINDAN PIL
66 LI MEI BERAKTING
67 SERIBU TAEL PERAK
68 MENJADI KEPALA ISTANA
69 MENYAPA RAKYAT
70 BERMALAM DI DESA MISKIN
71 MELAWAN BANDIT
72 KESETIAAN YANG TIDAK BISA DI NILAI DENGAN UANG
73 TRIK MURAHAN!
74 KEMARAHAN KEPALA DESA
75 PERMINTAAN MAAF
76 REPUTASI BURUK
77 HIDANGAN BERACUN
78 KERACUNAN
79 TERBONGKAR
80 DI KIRIM KE YAMEN
81 MENUJU DESA DOFU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
KEMATIAN QIN RUYUE
2
KEMBALI KE TIGA TAHUN YANG LALU
3
MENENTUKAN ISTRI SAH
4
PENGATURAN KEDIAMAN ADIPATI
5
DI HADANG PEMBUNUH BAYARAN
6
BERTEMU FENG BERSAUDARA
7
KEMBALI KE KEDIAMAN ADIPATI
8
PERJALANAN MENUJU ISTANA
9
PERJAMUAN ISTANA
10
INGIN MENIKAHI PANGERAN KESEMBILAN
11
JAMUAN MAKAN SELESAI
12
KUNJUNGAN PANGERAN KESEMBILAN
13
SEBUAH RAHASIA BESAR
14
BERTEMU PAMAN KEDUA
15
PERANGKAP
16
SERANGAN BALIK
17
MERAMPOK PERNIKAHAN
18
PENGANTIN KEDUA
19
QIN RUYUE DAN PANGERAN KESEMBILAN
20
RENCANA QIN RUYUE
21
MENUKAR WEWANGIAN
22
KOMPETISI
23
MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI
24
BERBELANJA
25
RAHASIA LI MEI
26
MENGUNJUNGI KEDIAMAN ADIPATI
27
SELIR HONG DI HUKUM
28
HAMIL
29
PERMAISURI KERACUNAN
30
MEMPROVOKASI PARA PANGERAN
31
IDE QIN RUYUE
32
DRAMA QUEEN
33
GANGGUAN MENSTRUASI
34
PERCAKAPAN QIN RUYUE DAN LI MEI
35
MURID TABIB ILAHI
36
SUAMI ISTRI YANG KEJAM
37
BUAYA RAKSASA
38
LI MEI YANG ASLI
39
MEMBAKAR GUDANG
40
MENUJU PINGGIRAN KOTA
41
PENYERGAPAN
42
PENYERGAPAN (2)
43
RENCANA BARU PERMAISURI
44
KEDATANGAN SELIR BARU
45
SHEN MIAO MIAO BERKUNJUNG
46
SHEN MIAO MIAO DI KEMBALIKAN
47
SERANGAN BALIK PANGERAN KESEMBILAN
48
MENG MENG DI TANGKAP
49
SELIR QIAN DI SERANG LAGI
50
KEPANIKAN DI ISTANA KEKAISARAN
51
BERITA DARI ISTANA
52
GAYA QIN RUYUE
53
PIL
54
BERTEMU PANGERAN TERTUA
55
IDE LICIK QIN RUYUE
56
PERSIAPAN
57
MEMULAI RENCANA
58
MEMULAI RENCANA (2)
59
MENGIRIMKAN HADIAH
60
SACHET
61
SALAH PAHAM
62
NARKOBA
63
PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN
64
PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN (2)
65
RACUN BERBAHAN TIMBAL VS JINDAN PIL
66
LI MEI BERAKTING
67
SERIBU TAEL PERAK
68
MENJADI KEPALA ISTANA
69
MENYAPA RAKYAT
70
BERMALAM DI DESA MISKIN
71
MELAWAN BANDIT
72
KESETIAAN YANG TIDAK BISA DI NILAI DENGAN UANG
73
TRIK MURAHAN!
74
KEMARAHAN KEPALA DESA
75
PERMINTAAN MAAF
76
REPUTASI BURUK
77
HIDANGAN BERACUN
78
KERACUNAN
79
TERBONGKAR
80
DI KIRIM KE YAMEN
81
MENUJU DESA DOFU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!