KEMBALI KE TIGA TAHUN YANG LALU

Sebuah kamar luas dipenuhi aroma kuat dari ramuan herbal yang mendominasi udara, seolah menggantikan oksigen yang biasa memenuhi ruangan. Tirai sutra berwarna gading yang tergantung di jendela-jendela besar berkibar pelan akibat angin sepoi-sepoi yang masuk, namun tak mampu membawa kesejukan bagi tubuh lemah gadis yang terbaring tak sadarkan diri di atas tempat tidur besar berkanopi.

Tubuhnya yang kecil dibalut selimut tebal, wajahnya pucat dengan bibir pecah-pecah, menggigil meski peluh dingin tak henti-hentinya membasahi dahinya. Napasnya pendek, terputus-putus, seakan setiap hembusan adalah perjuangan yang tak pernah usai.

Di samping tempat tidurnya, beberapa pelayan duduk berlutut dengan isak tangis yang tertahan. Mata mereka bengkak, wajah mereka kusut oleh keputusasaan dan kesedihan. Setiap kali mereka memanggil nama gadis itu dengan suara serak, berharap ia akan membuka matanya, hanya keheningan yang menjawab. Salah seorang pelayan menempelkan kain basah ke dahi gadis itu, namun tangannya gemetar, seolah menyadari bahwa usahanya tak membawa perubahan.

Di sudut ruangan, Adipati Zhenbai berdiri kaku, tangannya mengepal erat. Biasanya, sosoknya yang agung dan tegas menjadi panutan di wilayahnya, namun kini wajahnya tampak layu dan lelah, seolah segala kekuatannya terkuras melihat putri kesayangannya dalam keadaan sekarat.

Pandangannya terpaku pada tubuh putrinya yang tak bergerak, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa tak berdaya. Setiap kali ia mendengar suara isakan para pelayan, hatinya teriris lebih dalam, membayangkan masa-masa ketika gadis itu masih berlari-lari kecil di halaman istana, tertawa ceria di bawah sinar matahari.

Rasa cemas dan putus asa melingkupi seluruh ruangan, menjadikannya tempat yang penuh penderitaan. Bau pahit dari ramuan herbal semakin menusuk hidung, mengingatkan semua orang di dalam ruangan bahwa waktu terus berjalan, dan dengan setiap detiknya, harapan tampak semakin tipis. Gadis itu tak lagi merespon sentuhan atau suara.

Tiga hari telah berlalu sejak tubuhnya terjatuh ke dalam kolam yang dingin, namun demam yang merasuki tubuhnya seakan tak mau pergi. Kini, hanya doa dan harapan yang tersisa, terperangkap di antara aroma herbal, kesedihan yang mendalam, dan keputusasaan yang semakin pekat.

"Yue'er! Kau harus bangun! Lihatlah, ayahmu telah kembali. Apa kau tidak ingin bertemu ayah? Bukankah kau selalu bertanya kapan ayah pulang?" tanya Adipati Zhenbai sambil berjalan mendekat ke tempat tidur. Dia menarik kursi, kemudian duduk, tangannya yang kasar dan dipenuhi kapalan akibat terlalu sering berlatih pedang, menggenggam tangan halus milik Qin Ruyue.

"Yue'er! Apakah kamu tidak merindukan ayah?" tanya Adipati Zhenbai kembali, wajahnya dipenuhi dengan kesedihan.

"Nona! Anda harus bangun! Nona!" gadis pelayan di sebelahnya juga terus menangis, matanya terlihat merah dan bengkak.

Perlahan-lahan kelopak mata gadis yang tertidur itu bergerak, tak lama kemudian terbuka dan mendapati semua orang berada di dalam kamarnya.

'Apa yang terjadi? Bukankah aku telah mati karena di tikam oleh pedang badjingan itu? Kenapa situasi saat ini seolah sangat familiar? Mungkinkah jika aku kembali ke masa lalu?'

"Nona! Anda bangun? Syukurlah anda selamat, maafkan budak kecil yang tidak bisa menyelamatkan anda tepat waktu," ucap gadis pelayan itu dengan gembira, dia segera berlutut di depan tempat tidur.

Adipati Zhenbai langsung tersenyum, dia segera memeluk tubuh Qin Ruyue yang baru saja sadar. "Yue'er! Ayah sangat senang melihatmu terbangun, apa yang terjadi? Kenapa kau bisa tenggelam? Bukankah ayah pernah mengatakan bahwa kolam yang ada di paviliun bulan itu sangat dalam? Kau tidak boleh mendekat ke sana!"

'Tenggelam? Kolam? Paviliun bulan? Bukankah ini kejadian 3 tahun yang lalu saat aku di dorong oleh seseorang? Sepertinya peristiwa ini juga berhubungan dengan kedua badjingan itu. Karena aku telah kembali ke masa lalu, aku akan mengubah seluruh ceritanya agar tidak berakhir menyedihkan. Qin Yanran! Mu Jingxuan! Tunggu saja! Aku akan membalas dendam atas perlakuan buruk dari kalian berdua, dalam kehidupanku di masa lalu!'

"Yue'er! Kenapa kamu melamun? Dimana yang sakit? Katakan pada ayah!" ucap Adipati Zhenbai setelah melihat putri kesayangannya tidak bereaksi.

Qin Ruyue tersenyum tipis, "Ayah, aku baik-baik saja, anda tidak perlu khawatir. Aku hanya berpikir, mungkinkah ada seseorang yang menaruh dendam terhadapku, sehingga dia mendorongku sampai terjatuh di kolam itu?"

Adipati Zhenbai mengerutkan dahinya, "Apakah itu benar? Yue'er, kau tidak perlu khawatir, ayah akan menyuruh seseorang untuk menyelidiki masalah ini. Beristirahatlah! Ayah pasti akan memberikan penjelasan yang memuaskan!"

Setelah mengatakan hal itu, Adipati Zhenbai segera berdiri, dia berjalan keluar dari kamar dan memanggil beberapa orang terpercayanya.

"Cari tahu apa yang terjadi dengan Yue'er hari itu! Kejadian ini merupakan pembunuhan berencana, orang itu sepertinya sengaja ingin mendorong putriku hingga tenggelam dan mati!" ucap Adipati Zhenbai sambil berjalan menuju ruang kerjanya.

"Nona, apakah anda ingin memakan sesuatu? Atau mau mandi? Budak akan segera menyiapkannya untuk anda." ucap gadis pelayan di sampingnya sambil menatap wajah pucat Qin Ruyue.

"Lin Mei! Siapkan air, tubuhku terasa sangat lengket, aku juga ingin beberapa kelopak bunga mawar." ucap Qin Ruyue, gadis pelayan yang bernama Li Mei itu segera menganggukkan kepala, dia bergegas pergi untuk menyiapkan semua keperluan majikannya.

'Li Mei! Di kehidupan yang lalu, kau harus mati karena melindungiku, di kehidupan yang baru ini aku akan melindungimu!'

Qin Ruyue kembali menerawang kehidupan pertamanya, saat kaisar menuduh dia telah meracuni Qin Yanran, demi untuk menyelamatkan nyawanya, Li Mei mengakui kesalahan yang tidak pernah diperbuatnya, yang membuat gadis pelayan itu terkena hukuman penggal.

Kedua tangan Qin Ruyue lagi-lagi terkepal, ada dendam dan kebencian yang menyala di matanya. Dia tidak akan melepaskan orang-orang yang telah menganiaya hidupnya di masa lalu dan akan memberikan keadilan untuk dirinya sendiri dengan cara apapun.

'Mu Jingxuan! Kali ini aku tidak akan pernah melakukan kebodohan yang sama, aku tidak akan memilih untuk menikahi pria badjingan sepertimu! Bukankah kau sangat mencintai Qin Yanran? Kali ini aku akan mewujudkan keinginan kalian berdua.'

Kriet...

Pintu terbuka, Li Mei berdiri sambil memegangi baskom yang berisi bunga mawar, "Nona, air panasnya sudah siap, budak akan membantu anda untuk membersihkan diri."

Qin Ruyue mengangguk, "Baiklah! Bantu aku berjalan!"

Li Mei mengangguk, dia meletakkan baskom di atas meja, kemudian berjalan mendekat ke tempat tidur dan membantu Qin Ruyue yang lemah untuk bangun.

"Berjalan perlahan nona, anda harus lebih berhati-hati," ucap Lin Mei sambil memapah Qin Ruyue menuju bak mandi, dia membantu gadis itu melepaskan pakaiannya, kemudian kembali memapahnya masuk ke dalam bak mandi.

Gadis pelayan itu segera mengambil baskom dan menaburkan kelopak bunga mawar merah di atas air. "Nona, budak akan membantu anda untuk menggosok punggung."

Qin Ruyue mengangguk, dia menikmati pijatan lembut dari jari Li Mei sambil memejamkan matanya. "Li Mei, apakah kamu betah tinggal di sini?"

"Nona, anda adalah majikan yang sangat baik, Li Mei bersedia untuk mempertaruhkan nyawanya demi kebahagiaan dan juga kedamaian hidup anda." jawab Li Mei.

"Bodoh! Sampai kapan kau akan menyebut dirimu sebagai budak? Li Mei, kita berdua tumbuh bersama di rumah ini, aku telah menganggapmu seperti saudaraku sendiri." ucap Qin Ruyue sambil melotot.

"Nona, budak tidak berani menerima berkah sebesar ini, anda telah banyak membantu budak dan membiayai pemakaman kedua orang tuaku. Li Mei selamanya akan patuh pada anda." jawabnya sambil menundukkan kepala.

"Apa yang terjadi dengan Qin Yanran? Kenapa aku tidak melihatnya hari ini?" tanya Qin Ruyue sambil menatap wajah Li Mei.

"Nona, budak tidak berani berbicara bohong, nona kedua itu-" Li Mei menghentikan kata-katanya, dia menatap wajah Qin Ruyue dengan serius.

"Ada apa dengan nona kedua?"

"Nona, sebenarnya budak pernah melihat pangeran ketiga bertemu secara diam-diam dengan nona kedua, mereka terlihat sangat akrab, bahkan nona kedua bersikap sangat manja padanya. Nona, anda jangan sedih, budak tidak bermaksud untuk menyakiti hati nona tertua." ucap Li Mei.

Qin Ruyue tersenyum lembut, "Aku tahu, Li Mei, kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan pernah menikah dengan pria badjingan seperti Mu Jingxuan! Di perjamuan istana nanti, aku pasti akan membuat mereka berdua kehilangan wajah rubahnya."

...----------------...

Hai readers, mohon maaf sebelumnya, karena author menggunakan voice, jadi ada banyak sekali typo. Nama untuk nona kedua Adipati, author ganti dengan Qin Yanran agar tidak sulit ketika menyebut nama kecilnya ya. ☺️

Terpopuler

Comments

Capt Blacksheep

Capt Blacksheep

Qin ruyue semoga setelah engkau mendapat kesempatan ke dua engkau melakukan sesuatu yang menarik😁😁😁

2024-12-09

2

Andi Wahyu

Andi Wahyu

ohh ceritanya flasback 3 thn yllu kejadiannya ...👍

2024-11-20

2

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

biyuuuh pake Voice Thoor, gak garing tuh

2024-11-30

2

lihat semua
Episodes
1 KEMATIAN QIN RUYUE
2 KEMBALI KE TIGA TAHUN YANG LALU
3 MENENTUKAN ISTRI SAH
4 PENGATURAN KEDIAMAN ADIPATI
5 DI HADANG PEMBUNUH BAYARAN
6 BERTEMU FENG BERSAUDARA
7 KEMBALI KE KEDIAMAN ADIPATI
8 PERJALANAN MENUJU ISTANA
9 PERJAMUAN ISTANA
10 INGIN MENIKAHI PANGERAN KESEMBILAN
11 JAMUAN MAKAN SELESAI
12 KUNJUNGAN PANGERAN KESEMBILAN
13 SEBUAH RAHASIA BESAR
14 BERTEMU PAMAN KEDUA
15 PERANGKAP
16 SERANGAN BALIK
17 MERAMPOK PERNIKAHAN
18 PENGANTIN KEDUA
19 QIN RUYUE DAN PANGERAN KESEMBILAN
20 RENCANA QIN RUYUE
21 MENUKAR WEWANGIAN
22 KOMPETISI
23 MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI
24 BERBELANJA
25 RAHASIA LI MEI
26 MENGUNJUNGI KEDIAMAN ADIPATI
27 SELIR HONG DI HUKUM
28 HAMIL
29 PERMAISURI KERACUNAN
30 MEMPROVOKASI PARA PANGERAN
31 IDE QIN RUYUE
32 DRAMA QUEEN
33 GANGGUAN MENSTRUASI
34 PERCAKAPAN QIN RUYUE DAN LI MEI
35 MURID TABIB ILAHI
36 SUAMI ISTRI YANG KEJAM
37 BUAYA RAKSASA
38 LI MEI YANG ASLI
39 MEMBAKAR GUDANG
40 MENUJU PINGGIRAN KOTA
41 PENYERGAPAN
42 PENYERGAPAN (2)
43 RENCANA BARU PERMAISURI
44 KEDATANGAN SELIR BARU
45 SHEN MIAO MIAO BERKUNJUNG
46 SHEN MIAO MIAO DI KEMBALIKAN
47 SERANGAN BALIK PANGERAN KESEMBILAN
48 MENG MENG DI TANGKAP
49 SELIR QIAN DI SERANG LAGI
50 KEPANIKAN DI ISTANA KEKAISARAN
51 BERITA DARI ISTANA
52 GAYA QIN RUYUE
53 PIL
54 BERTEMU PANGERAN TERTUA
55 IDE LICIK QIN RUYUE
56 PERSIAPAN
57 MEMULAI RENCANA
58 MEMULAI RENCANA (2)
59 MENGIRIMKAN HADIAH
60 SACHET
61 SALAH PAHAM
62 NARKOBA
63 PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN
64 PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN (2)
65 RACUN BERBAHAN TIMBAL VS JINDAN PIL
66 LI MEI BERAKTING
67 SERIBU TAEL PERAK
68 MENJADI KEPALA ISTANA
69 MENYAPA RAKYAT
70 BERMALAM DI DESA MISKIN
71 MELAWAN BANDIT
72 KESETIAAN YANG TIDAK BISA DI NILAI DENGAN UANG
73 TRIK MURAHAN!
74 KEMARAHAN KEPALA DESA
75 PERMINTAAN MAAF
76 REPUTASI BURUK
77 HIDANGAN BERACUN
78 KERACUNAN
79 TERBONGKAR
80 DI KIRIM KE YAMEN
81 MENUJU DESA DOFU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
KEMATIAN QIN RUYUE
2
KEMBALI KE TIGA TAHUN YANG LALU
3
MENENTUKAN ISTRI SAH
4
PENGATURAN KEDIAMAN ADIPATI
5
DI HADANG PEMBUNUH BAYARAN
6
BERTEMU FENG BERSAUDARA
7
KEMBALI KE KEDIAMAN ADIPATI
8
PERJALANAN MENUJU ISTANA
9
PERJAMUAN ISTANA
10
INGIN MENIKAHI PANGERAN KESEMBILAN
11
JAMUAN MAKAN SELESAI
12
KUNJUNGAN PANGERAN KESEMBILAN
13
SEBUAH RAHASIA BESAR
14
BERTEMU PAMAN KEDUA
15
PERANGKAP
16
SERANGAN BALIK
17
MERAMPOK PERNIKAHAN
18
PENGANTIN KEDUA
19
QIN RUYUE DAN PANGERAN KESEMBILAN
20
RENCANA QIN RUYUE
21
MENUKAR WEWANGIAN
22
KOMPETISI
23
MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI
24
BERBELANJA
25
RAHASIA LI MEI
26
MENGUNJUNGI KEDIAMAN ADIPATI
27
SELIR HONG DI HUKUM
28
HAMIL
29
PERMAISURI KERACUNAN
30
MEMPROVOKASI PARA PANGERAN
31
IDE QIN RUYUE
32
DRAMA QUEEN
33
GANGGUAN MENSTRUASI
34
PERCAKAPAN QIN RUYUE DAN LI MEI
35
MURID TABIB ILAHI
36
SUAMI ISTRI YANG KEJAM
37
BUAYA RAKSASA
38
LI MEI YANG ASLI
39
MEMBAKAR GUDANG
40
MENUJU PINGGIRAN KOTA
41
PENYERGAPAN
42
PENYERGAPAN (2)
43
RENCANA BARU PERMAISURI
44
KEDATANGAN SELIR BARU
45
SHEN MIAO MIAO BERKUNJUNG
46
SHEN MIAO MIAO DI KEMBALIKAN
47
SERANGAN BALIK PANGERAN KESEMBILAN
48
MENG MENG DI TANGKAP
49
SELIR QIAN DI SERANG LAGI
50
KEPANIKAN DI ISTANA KEKAISARAN
51
BERITA DARI ISTANA
52
GAYA QIN RUYUE
53
PIL
54
BERTEMU PANGERAN TERTUA
55
IDE LICIK QIN RUYUE
56
PERSIAPAN
57
MEMULAI RENCANA
58
MEMULAI RENCANA (2)
59
MENGIRIMKAN HADIAH
60
SACHET
61
SALAH PAHAM
62
NARKOBA
63
PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN
64
PASANGAN YANG DI TAKDIRKAN (2)
65
RACUN BERBAHAN TIMBAL VS JINDAN PIL
66
LI MEI BERAKTING
67
SERIBU TAEL PERAK
68
MENJADI KEPALA ISTANA
69
MENYAPA RAKYAT
70
BERMALAM DI DESA MISKIN
71
MELAWAN BANDIT
72
KESETIAAN YANG TIDAK BISA DI NILAI DENGAN UANG
73
TRIK MURAHAN!
74
KEMARAHAN KEPALA DESA
75
PERMINTAAN MAAF
76
REPUTASI BURUK
77
HIDANGAN BERACUN
78
KERACUNAN
79
TERBONGKAR
80
DI KIRIM KE YAMEN
81
MENUJU DESA DOFU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!