Tidak salah langkah

Suasana di mansion keluarga Vogt kembali ramai, disaat keluarga besar de Niels datang berkunjung di sore ini. Semua anggota keluarga inti de Niels datang untuk melamar gadis tuan Vogt menjadi calon istri untuk King Griffin Cassano, putra mendiang Galen dan Lucena.

Tawa dan canda memenuhi halaman belakang mansion yang sudah disulap menjadi tempat pertemuan dengan didirikan tenda dan ada kursi serta meja di sana. Hidangan untuk makan malam nanti juga sudah mulai berdatangan diantarkan oleh pelayan mansion. Sudah mirip seperti sebuah pesta saja, suasana di belakang mansion Vogt.

Sejak selesai acara lamaran tadi, Queen Fayre de Niels, saudara kembar Griffin langsung menarik Veroya untuk meninggalkan keluarga mereka berdua, dan memilih duduk di kursi yang jauh dari keluarga mereka yang tengah berkumpul. Fayre rasanya sudah tak lagi mampu menahan rasa penasaran nya tentang kabar pernikahan yang akan Griffin dan Veroya laksanakan dalam waktu dekat.

Bukan bermaksud merendahkan Veroya, akan tetapi disini Fayre adalah saksi hidup perjuangan Veroya mendapatkan seorang Griffin, juga saksi betapa kerasnya Griffin menolak Veroya. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba saja keduanya akan melangsungkan pernikahan. Fayre tidak bisa tidak curiga, jika ada sesuatu yang kedua orang ini sembunyikan.

" Sekarang katakan pada ku, bagaimana bisa kau akan menikah dengan kembaranku?? Apa yang kalian lakukan? Tidak mungkin kan kau... hamil duluan?? " Tanya Fayre beruntun.

PLAK...

Veroya menampol lengan Fayre karena ucapan Fayre yang terkesan vulgar itu, " Tentu saja tidak.. Kau tahu sendiri kami tidak sedekat itu, lalu bagaimana bisa aku hamil?? " Sembur Veroya sedikit kesal.

" Nah itu.. Kalian kan tidak dekat, kenapa tiba-tiba bisa memutuskan untuk menikah? Jangan bilang ini nikah kontrak seperti di novel-novel yang kau baca itu. " Fayre menatap curiga Veroya.

" Aish... Kenapa pikiran mu mengarah ke arah yang buruk terus sih?? Semua yang ada di pikiran mu salah!! " Veroya menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

" Aku dan King sepakat untuk menikah karena kami punya tujuan akhir yang sama. Namanya apa ya itu... Ehmmm.. " Veroya nampak mengingat sebuah istilah yang bisa menggambarkan hubungannya dengan Griffin.

" Apa?? " Fayre tak sabar.

" Simbiosis... Apa itu namanya ya? "

" Simbiosis mutualisme?? "

" Nah.. Itu dia.. " Veroya bersorak senang.

" Aku membantu King dan begitu juga sebaliknya. Karena itulah kami menikah. " Terang Veroya jujur. Sayangnya jawaban dari Veroya ini sama sekali tidak memuaskan untuk Fayre.

Veroya pun menceritakan garis besar awal mula dia dan Griffin bisa dihadapkan dengan keputusan ini. Dalam ceritanya, Veroya pun mengatakan tentang datangnya lamaran dari anggota keluarga kerajaan Belgia. Fayre yang memang sepenasaran itu, benar-benar mendengarkan dengan seksama cerita yang Veroya dongengkan sore ini.

Meski sudah dijelaskan sejelas-jelasnya oleh Veroya, entah kenapa Fayre masih belum puas. Rasanya ada yang kurang dan tidak nyaman disini. Rasanya seperti bukan Griffin saja, jika sampai adik kembarnya itu melakukan semua ini. Apalagi Griffin dengan tegas pernah mengatakan ketidaktertarikannya dengan Veroya.

" Kalian tidak akan menikah lalu bercerai dalam kurun waktu tertentu kan? " Fayre kembali bertanya. Keraguannya harus dituntaskan agar tidak mengganggu dirinya nanti.

" Hish... Mana boleh seperti itu. Pernikahan bukan sebuah permainan. Lagipula, aku dan King belum membuat janji pernikahan di depan Tuhan, kenapa kau sudah membicarakan tentang cerai sih?? Kau menyebalkan sekali, Queen. " Veroya manyun.

" Ck.. Iya.. Iya.. Aku minta maaf, bukan maksud ku mendoakan kalian yang jelek-jelek. " Fayre pun mengalah. Dalam pikirannya, biar nanti dia bertanya saja pada Griffin karena itu lebih baik daripada membuat Veroya mengambek.

Di sudut lain mansion besar milik keluarga Vogt, para orang tua berkumpul bercengkrama. Pertemuan ini dijadikan ajang reuni untuk mereka karena memang sudah lama tidak bertemu. Terakhir kali, mungkin saat anak-anak lulus sekolah menengah dan itu sudah sangat lama sekali.

Ceena dan Hanabi benar-benar senang bukan kepalang, akhirnya cita-cita mereka untuk berbesan terwujud. Sebelumnya mereka sudah pasrah saat menyadari jika rencana mereka berbesan tidak akan sukses, melihat anak-anak mereka yang tidak memiliki kecocokan satu sama lain. Tapi siapa sangka, Griffin dan Veroya tiba-tiba saja membawa kabar bahagia untuk mereka semua.

" Hanaaaaaaa.... Akhirnya.. Akhirnya mimpi kita terwujud.. " Ceena memekik senang memeluk teman baiknya itu.

" Hm... Aku kira mimpi kita nggak akan terwujud, lho.. Tapi siapa sangka, putra kamu tiba-tiba aja datang malah langsung bilang sudah melamar Ve.. Aku sempet shock, percaya nggak percaya dengernya. " Hana ikut girang.

" Sama.. Itu anak bikin aku jantungan tahu nggak, waktu ngomong sama aku sama daddy nya juga. Mana wajahnya datar sekali waktu minta kami ke sini buat lamar Ve. " Sepenggal cerita tentang keterkejutan Ceena.

" Dia ngomongnya gimana?? Aduh.. Pasti kamu kaget banget ya. " Ceena mengangguk kemudian bercerita awal mula Griffin meminta mereka untuk melamar Veroya.

Awalnya Ceena dan Nolan terkejut melihat Griffin tiba-tiba pulang ke mansion utama. Padahal sejak di dapuk sebagai CEO JN GROUP, Griffin cenderung lebih suka tinggal di penthouse miliknya yang letaknya tak jauh dari kantor JN GROUP.

Keterkejutan Ceena dan Nolan semakin menjadi saat Griffin dengan santai dan wajah datarnya mengatakan jika mereka akan ke Berlin, Jerman keesokan harinya. Karena penasaran, Nolan pun bertanya apa gerangan yang membuat mereka sekeluarga harus pergi ke negara tetangga mereka itu.

Tidak disangka-sangka, Griffin langsung mengutarakan niatnya untuk melamar Veroya. Bahkan, Griffin mengatakan untuk segera menyiapkan pesta pernikahan untuk mereka berdua. Griffin ingin pernikahan lekas dilangsungkan karena tidak ingin menunda lagi.

Disini Ceena dan Nolan sampai melongo saking tidak percayanya mendengar semua kata-kata Griffin malam itu. Mereka tahu betul, seberapa kerasnya Griffin mengabaikan Veroya sejak masih di bangku sekolah dasar. Lalu tiba-tiba saja, Griffin mengatakan akan melamar Veroya. Sempat Nolan dan Ceena bertanya alasannya, dan jawaban Griffin membuat keduanya dibuat heran.

" Aku nggak pernah bilang benci atau nggak suka sama Ve, kan.. Aku cuma bilang Ve itu berisik, aku lebih suka sesuatu yang tenang. " Itulah jawaban Griffin.

Hanabi geleng kepala mendengar cerita Ceena. Mau heran, tapi memang Griffin seperti itu sifatnya. Mirip kulkas enam pintu, dingin, ketus dan tidak tersentuh. Alasan yang diberikan Griffin itu, ya memang sudah mencerminkan sifat anak laki-laki Ceena dan mendiang Galen. Jadi disini Hanabi sudah tidak terlalu kaget.

" Ada kejadian apa sih, sampai-sampai putra aku ngebet banget pengen cepet nikah sama Ve.. Dia bilang waktunya terbatas, jadi harus dipercepat. " Tanya Ceena penasaran. Bertanya pada putranya hanya akan membuat kepalanya sakit karena tidak mendapat jawaban yang pasti.

" Oh itu... Beberapa waktu lalu, Ve dilamar sama salah satu pangeran dari Kerajaan Belgia. Ve kekeh nolak karena menurut rumor yang beredar itu pangeran playboy.. " Tutur Hanabi.

" What?? Kamu mau jadi besannya raja sama ratu kerajaan Belgia? " Pekik Ceena terkejut.

" Nggak gitu.. Ini keponakan Raja katanya. Bukan putranya. " Ceena manggut-manggut paham.

" Terus.. Kok tiba-tiba aja Griffin langsung mutusin mau nglamar Ve.. Emang putri kamu cerita? " Hanabi mengedikkan bahu tak tahu.

" Jodoh kali.. Tahu sendiri sudah dari kecil putri aku ngejar-ngejar putra mu.. "

" Tapi nggak apa kan.. Kita jadi besan setelah ini

Hihihihi... "

Kehebohan dua wanita yang usianya tak lagi muda ini langsung menjadi pusat perhatian anggota keluarga. Griffin yang juga melihat bagaimana mamanya sampai kegirangan karena akan berbesan dengan mamanya Veroya hanya bisa menghela nafas.

Griffin sendiri juga tidak tahu, kenapa dia langsung saja membuat keputusan seperti ini setelah berbincang dengan Jade malam itu. Rasanya, jika melihat Veroya bersama pria lain apalagi itu Jade, ada sesuatu yang tidak nyaman di hari putra Ceena ini. Sampai akhirnya dia membuat keputusan untuk menerima ajakan Veroya untuk melakukan pernikahan ini.

" Semoga saja aku tidak salah langkah. " Gumam Griffin

Episodes
1 Lamaran
2 Sudah ku duga
3 Sepertinya aku sudah gila
4 Menolak lamaran
5 Neraka termanis
6 Seperti soang
7 Tidak salah langkah
8 Mio Tesoro
9 Heran sendiri
10 Kulkas delapan pintu
11 Lagi?
12 Tidak menarik
13 Fokus pada pernikahan
14 Cegil
15 Perjanjian pranikah
16 Beberapa jam lagi
17 Sebelas?
18 Bibir manisnya
19 Ulat bulu burik
20 Kau menyakiti ku
21 Tak akan menunda
22 Kerja malam
23 Canduku
24 Mengibarkan bendera putih
25 Pingin terdampar
26 Dorothy
27 Bantu aku
28 Orang Sableng
29 Ada yang terbakar
30 Kenakalan istri
31 Gemetar
32 Menyukainya
33 Melangkah pergi
34 Rasakan
35 Lebih penting yang mana
36 Cintai diri sendiri
37 Pergi saja
38 Apapun untuk mu
39 Mungkin saja
40 Hampa tanpa mu
41 Jatuh tak cantik
42 Dalam genggaman ku
43 Sentimen
44 Menggoda siapa
45 Acara membosankan
46 Sesuatu yang dia inginkan
47 Masih akan terus
48 Luapkan semuanya
49 Curahan hati
50 Jambakan maut
51 Menepi sejenak
52 Mengisi energi
53 Sakit
54 Kehilangan
55 Pilihan yang sulit
56 Mempertahankan posisinya
57 Pola
58 Permasalahan yang rumit
59 Tertawa bersama
60 Berpisah sementara
61 Wanita penggoda
62 Veroya galau
63 Kabar yang ditunggu
64 Kenzio Hashimura
65 Fayre
66 Berbahagialah dahulu
67 Lawan yang sepadan
68 Transaksi menggiurkan
69 Di tangan yang tepat
70 Merinding geli
71 Mengantarkan kepergiannya
72 Lumayan senasib
73 Tak lebih baik dari ku
74 Neraka mu
75 Lupa sesuatu yang penting
76 Pamitan
77 Derita wanita ular
78 Eksekusi 1
79 Eksekusi 2
80 Nasib ular kadut burik
81 Demi yang tersayang
82 Harapan kecil
83 Datang dan pergi
84 Sunshine
85 Mama itu cacat
86 Wanita penggosip
87 Nyonya Cassano
88 Tidak suka
89 Kesialan pria tua
90 Mulut lemes
91 Cinta?
92 Janji menanti
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Lamaran
2
Sudah ku duga
3
Sepertinya aku sudah gila
4
Menolak lamaran
5
Neraka termanis
6
Seperti soang
7
Tidak salah langkah
8
Mio Tesoro
9
Heran sendiri
10
Kulkas delapan pintu
11
Lagi?
12
Tidak menarik
13
Fokus pada pernikahan
14
Cegil
15
Perjanjian pranikah
16
Beberapa jam lagi
17
Sebelas?
18
Bibir manisnya
19
Ulat bulu burik
20
Kau menyakiti ku
21
Tak akan menunda
22
Kerja malam
23
Canduku
24
Mengibarkan bendera putih
25
Pingin terdampar
26
Dorothy
27
Bantu aku
28
Orang Sableng
29
Ada yang terbakar
30
Kenakalan istri
31
Gemetar
32
Menyukainya
33
Melangkah pergi
34
Rasakan
35
Lebih penting yang mana
36
Cintai diri sendiri
37
Pergi saja
38
Apapun untuk mu
39
Mungkin saja
40
Hampa tanpa mu
41
Jatuh tak cantik
42
Dalam genggaman ku
43
Sentimen
44
Menggoda siapa
45
Acara membosankan
46
Sesuatu yang dia inginkan
47
Masih akan terus
48
Luapkan semuanya
49
Curahan hati
50
Jambakan maut
51
Menepi sejenak
52
Mengisi energi
53
Sakit
54
Kehilangan
55
Pilihan yang sulit
56
Mempertahankan posisinya
57
Pola
58
Permasalahan yang rumit
59
Tertawa bersama
60
Berpisah sementara
61
Wanita penggoda
62
Veroya galau
63
Kabar yang ditunggu
64
Kenzio Hashimura
65
Fayre
66
Berbahagialah dahulu
67
Lawan yang sepadan
68
Transaksi menggiurkan
69
Di tangan yang tepat
70
Merinding geli
71
Mengantarkan kepergiannya
72
Lumayan senasib
73
Tak lebih baik dari ku
74
Neraka mu
75
Lupa sesuatu yang penting
76
Pamitan
77
Derita wanita ular
78
Eksekusi 1
79
Eksekusi 2
80
Nasib ular kadut burik
81
Demi yang tersayang
82
Harapan kecil
83
Datang dan pergi
84
Sunshine
85
Mama itu cacat
86
Wanita penggosip
87
Nyonya Cassano
88
Tidak suka
89
Kesialan pria tua
90
Mulut lemes
91
Cinta?
92
Janji menanti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!