Lagi?

Melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya, Griffin nampak terlihat berjuta kali lebih tampan dengan penampilan yang sedikit berantakan seperti ini. Untung saja, saat ini Griffin berada di dalam mobilnya setelah pertemuan bisnisnya dengan salah satu koleganya di kota ini. Coba saja saat penampilan Griffin yang seperti ini dilihat oleh kaum hawa, sudah pasti jeritan kekaguman akan terdengar di mana-mana.

Mau bagaimana lagi, memang Griffin setampan dan sekeren itu. Ditambah pembawaannya yang tenang dan dingin, menambah pesona pria berusia dua puluh lima tahun ini. Pantas saja Veroha tergila-gila pada pria ini sejak usianya masih enam tahun. Cinta monyet yang sebentar lagi akan menjadi cinta sejati.

" Kita langsung kembali ke Milan atau mampir dulu ke mansion Vogt, tuan muda? " Tanya Dexon.

" Milan... " Jawab Griffin singkat. Matanya terpejam karena kantuk yang menderanya. Tubuhnya lelah sekali, karena kalau dipikir lagi dalam dua hari terakhir ini Griffin sudah menjelajahi empat negara di Eropa demi mengurus bisnisnya.

" Untuk hadiah tuan muda Jade, tuan? " Kembali Dexon bertanya. Ini masalah penting, karena memang setiap tahunnya selalu saja Griffin mempersiapkan hadiah istimewa untuk ulang tahun Jade.

" Aku sudah menyiapkannya. Suruh orang untuk mengantarnya langsung ke mansion Jade. " Dexon mengangguk paham kemudian membiarkan tuan mudanya mengambil waktu sejenak untuk beristirahat.

Mansion Jade, Milan, Italia..

Sebuah mansion yang terletak di pinggiran kota Milan yang berbatasan dengan negara Switzerland. Jade memang lebih suka tinggal di mansion ini alih-alih tinggal di mansion yang dekat dengan anggota keluarga de Niels.

Mansion mewah yang dihadiahkan oleh Galen untuknya, saat putra Rouge dan Marisha ini berusia tiga tahun. Seistimewa itu Galen bagi seorang Jade, sehingga semua yang ada dalam hidup Jade adalah apa yang Galen ajarkan saat dulu masih hidup.

Beberapa hari lagi memang Jade akan berulang tahun. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, pria yang tahun ini akan berusia dua puluh delapan tahun ini akan kembali ke mansion milik kedua orang tuanya, untuk merayakan hari jadinya. Padahal, kalau boleh jujur, Jade sebenarnya tidak suka dengan hal-hal yang berbau pesta.

Tapi karena ini adalah permintaan dari mama tersayangnya, maka Jade membuang semua ketidaknyamanannya dan tetap merayakan hari jadinya seperti apa yang selalu mamanya persiapkan. Anggap saja momen hari jadinya ini sebagai acara reuni keluarga de Niels. Karena setiap hari ulang tahunnya, semua anggota keluarga akan berkumpul termasuk mereka yang tinggal di luar negeri.

" Tuan muda... " Asisten pribadi Jade masuk ke ruang pribadi tuan mudanya setelah dipanggil oleh Jade.

" Hm... Malam ini kita kembali ke mansion. " Ucap Jade tanpa menoleh ke arah suara dari asistennya.

" Saya akan mempersiapkan semuanya, tuan muda.. Apakah ada lagi yang Anda butuhkan? " Sebelum pergi, asisten Jade memang terbiasa memastikan semua yang dibutuhkan tuan mudanya terpenuhi dengan baik.

" Tidak ada... " Jade menggeleng, namun sedetik kemudian...

" Apa kedua kakak ku akan datang? " Tanyanya.

" Tuan muda dan nona muda Harley, akan datang bersama dengan kedua adik mereka dan juga nyonya besar Harley tuan muda. " Jade tersenyum senang mendengar laporan asistennya.

Mungkin tidak banyak yang tahu, karena hal ini sudah dikunci rapat-rapat oleh Joaquin de Niels sampai ke Liang lahatnya. Tapi Jade tahu rahasia kelam keluarga ini karena Galen yang memberitahunya. Hanya padanya, diantara semua anggota keluarga kecil Rouge.

Tentang anak kembar Geya de Niels yang sebenarnya memiliki darah yang sama dengannya. Tentang anak kembar Geya de Niels yang sebenarnya adalah anak dari Rouge de Niels yang sengaja disembunyikan fakta ini sebagai hukuman atas kesalahan yang pernah Rouge lakukan di masa lalu.

Hubungan mereka memang rumit, tapi Jade menyayangi dua kakak kembarnya dengan tulus. Jade pun tidak peduli apakah Quon dan Quella mengetahui rahasia ini atau tidak. Yang paling penting, Jade menyayangi keduanya seperti menyayangi Marelyn.

" Aku tidak sabar untuk kembali bertemu dengan kalian... " Ucap Jade dengan senyum yang sangat lebar hingga ke matanya.

Pesawat pribadi Griffin akhirnya mendarat di bandara Milan. Griffin ditemani oleh Dexon, langsung pergi ke mansion utama. Lebih baik tinggal di mansion utama selama berada di Milan daripada Griffin harus mendengar mamanya mengomel siang dan malam jika mengetahui dirinya tinggal di panthouse miliknya.

Griffin memang membeli sebuah penthouse yang berada tak jauh dari kantor JN GROUP. Griffin terkadang membutuhkan waktu sendiri, sehingga sengaja membeli sebuah penthouse yang akan dia datangi saat dirinya benar-benar tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk orang tua dan saudari kembarnya.

Tapi untuk kali ini, Griffin terpaksa harus melepas kesempatan untuk menyendiri dan memikirkan apa yang akan dia lakukan di masa depan, dan memilih kembali ke mansion utama. Griffin tidak mau direcoki oleh mamanya dan berakhir dengan semakin pusingnya dia.

" Apa Fay ada di mansion utama? " Tanya Griffin.

" Nona muda baru kembali ke mansion utama siang tadi, tuan muda. " Griffin menghela nafas. Sepertinya mimpinya untuk terbebas dari wanita-wanita cerewet harus dia kubur dalam-dalam.

" Sepertinya, nona muda kembali cek cok dengan paman Sebastian, hingga akhirnya memilih kembali ke mansion. " Lapor Dexon sesuai dengan apa yang dia dengar dari bawahannya.

" Lagi? " Ekspresi terkejut Griffin perlihatkan meski hanya beberapa detik saja sebelum akhirnya kembali datar.

" Hehe... Begitulah... Paman Sebas ketahuan membawa wanita panggilan ke apartemen pribadinya saat nona muda berkunjung ke sana. " Dexon nyengir.

Ck...

Griffin berdecak malas. Selalu seperti itu dan tidak pernah berubah sejak beberapa tahun belakangan ini. Baik paman Sebastian ataupun Fayre, keduanya sama-sama keras kepala. Yang satu enggan menolak secara terang-terangan, yang satunya lagi nekat untuk terus mengejar.

Jika sudah begini, pastinya Griffin akan kembali dipaksa untuk mendengarkan semua curhatan tak bermutu dari mulut Fayre tentang kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Griffin paling muak jika sudah seperti ini, apalagi untuk saat ini dia sangat amat lelah.

Dan benar saja, firasatnya tidak pernah meleset...

Wusshhh...

Griffin melemparkan ponselnya yang bergetar ke arah Dexon, " Angkat!! Jika dia bertanya, katakan saja aku sibuk. " Griffin pun berlalu meninggalkan asistennya untuk masuk ke dalam mansion utama.

" Huft... Untuk refleks ku bagus, kalau tidak.... Ucapkan selamat tinggal pada ponsel baru ini.. " Dexon geleng kepala.

Griffin langsung menuju ke kamar pribadinya. Dia ingin segera mandi untuk menyegarkan kembali pikiran dan tubuhnya. Saat melewati kamar milik daddy dan mamanya, Griffin sempat berhenti sejenak. Ingin menyapa daddy dan mamanya tapi mengingat sekarang sudah cukup larut malam, Griffin mengurungkan niatnya.

Biarkan saja besok pagi saat makan pagi bersama dia akan menyapa daddy dan mamanya. Yang penting, sekarang Griffin benar-benar ingin segera mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

Episodes
1 Lamaran
2 Sudah ku duga
3 Sepertinya aku sudah gila
4 Menolak lamaran
5 Neraka termanis
6 Seperti soang
7 Tidak salah langkah
8 Mio Tesoro
9 Heran sendiri
10 Kulkas delapan pintu
11 Lagi?
12 Tidak menarik
13 Fokus pada pernikahan
14 Cegil
15 Perjanjian pranikah
16 Beberapa jam lagi
17 Sebelas?
18 Bibir manisnya
19 Ulat bulu burik
20 Kau menyakiti ku
21 Tak akan menunda
22 Kerja malam
23 Canduku
24 Mengibarkan bendera putih
25 Pingin terdampar
26 Dorothy
27 Bantu aku
28 Orang Sableng
29 Ada yang terbakar
30 Kenakalan istri
31 Gemetar
32 Menyukainya
33 Melangkah pergi
34 Rasakan
35 Lebih penting yang mana
36 Cintai diri sendiri
37 Pergi saja
38 Apapun untuk mu
39 Mungkin saja
40 Hampa tanpa mu
41 Jatuh tak cantik
42 Dalam genggaman ku
43 Sentimen
44 Menggoda siapa
45 Acara membosankan
46 Sesuatu yang dia inginkan
47 Masih akan terus
48 Luapkan semuanya
49 Curahan hati
50 Jambakan maut
51 Menepi sejenak
52 Mengisi energi
53 Sakit
54 Kehilangan
55 Pilihan yang sulit
56 Mempertahankan posisinya
57 Pola
58 Permasalahan yang rumit
59 Tertawa bersama
60 Berpisah sementara
61 Wanita penggoda
62 Veroya galau
63 Kabar yang ditunggu
64 Kenzio Hashimura
65 Fayre
66 Berbahagialah dahulu
67 Lawan yang sepadan
68 Transaksi menggiurkan
69 Di tangan yang tepat
70 Merinding geli
71 Mengantarkan kepergiannya
72 Lumayan senasib
73 Tak lebih baik dari ku
74 Neraka mu
75 Lupa sesuatu yang penting
76 Pamitan
77 Derita wanita ular
78 Eksekusi 1
79 Eksekusi 2
80 Nasib ular kadut burik
81 Demi yang tersayang
82 Harapan kecil
83 Datang dan pergi
84 Sunshine
85 Mama itu cacat
86 Wanita penggosip
87 Nyonya Cassano
88 Tidak suka
89 Kesialan pria tua
90 Mulut lemes
91 Cinta?
92 Janji menanti
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Lamaran
2
Sudah ku duga
3
Sepertinya aku sudah gila
4
Menolak lamaran
5
Neraka termanis
6
Seperti soang
7
Tidak salah langkah
8
Mio Tesoro
9
Heran sendiri
10
Kulkas delapan pintu
11
Lagi?
12
Tidak menarik
13
Fokus pada pernikahan
14
Cegil
15
Perjanjian pranikah
16
Beberapa jam lagi
17
Sebelas?
18
Bibir manisnya
19
Ulat bulu burik
20
Kau menyakiti ku
21
Tak akan menunda
22
Kerja malam
23
Canduku
24
Mengibarkan bendera putih
25
Pingin terdampar
26
Dorothy
27
Bantu aku
28
Orang Sableng
29
Ada yang terbakar
30
Kenakalan istri
31
Gemetar
32
Menyukainya
33
Melangkah pergi
34
Rasakan
35
Lebih penting yang mana
36
Cintai diri sendiri
37
Pergi saja
38
Apapun untuk mu
39
Mungkin saja
40
Hampa tanpa mu
41
Jatuh tak cantik
42
Dalam genggaman ku
43
Sentimen
44
Menggoda siapa
45
Acara membosankan
46
Sesuatu yang dia inginkan
47
Masih akan terus
48
Luapkan semuanya
49
Curahan hati
50
Jambakan maut
51
Menepi sejenak
52
Mengisi energi
53
Sakit
54
Kehilangan
55
Pilihan yang sulit
56
Mempertahankan posisinya
57
Pola
58
Permasalahan yang rumit
59
Tertawa bersama
60
Berpisah sementara
61
Wanita penggoda
62
Veroya galau
63
Kabar yang ditunggu
64
Kenzio Hashimura
65
Fayre
66
Berbahagialah dahulu
67
Lawan yang sepadan
68
Transaksi menggiurkan
69
Di tangan yang tepat
70
Merinding geli
71
Mengantarkan kepergiannya
72
Lumayan senasib
73
Tak lebih baik dari ku
74
Neraka mu
75
Lupa sesuatu yang penting
76
Pamitan
77
Derita wanita ular
78
Eksekusi 1
79
Eksekusi 2
80
Nasib ular kadut burik
81
Demi yang tersayang
82
Harapan kecil
83
Datang dan pergi
84
Sunshine
85
Mama itu cacat
86
Wanita penggosip
87
Nyonya Cassano
88
Tidak suka
89
Kesialan pria tua
90
Mulut lemes
91
Cinta?
92
Janji menanti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!