Mio Tesoro

Ting.. Ting.. Ting..

Alunan suara piano memenuhi sebuah ruangan kedap suara di sebuah mansion mewah yang ada di pinggiran kota Milan.

Eine Kleine Nacht music karya W. A. Mozart, mengalun begitu indah. Siapa yang memainkannya, dialah Jade de Niels, putra dari Rouge dan Marisha de Niels. Seorang pria buta, yang memiliki kemampuan luar biasa meski dengan keterbatasannya.

Memainkan alat music, menggunakan senjata dan beberapa hal yang mustahil dilakukan oleh seorang pria buta, tapi Jade mampu membuktikan jika dirinya berbeda dan bisa melakukan hal yang dianggap mustahil itu.

Tak.. Tak.. Tak..

Suara langkah kaki mendekat, Jade yang mendengarnya langsung menghentikan gerakan jemarinya di atas tuts piano. Tanpa menoleh, Jade tetap diam dengan pandangan lurus ke depan, menantikan seseorang yang datang menemuinya untuk berbicara.

" Sesuai dengan tebakan Anda, tuan muda.. Hari ini, di Berlin, keluarga utama datang ke mansion Vogt untuk melamar nona Veroya.. " Lapor Vander, asisten pribadi Jade.

Jade tersenyum tipis, " Akhirnya Griffin bergerak?? " Komentar Jade.

" Benar, tuan muda.. Satu bulan lagi, acara pernikahan antara tuan muda Griffin dan nona Veroya akan dilaksanakan. Milan dan Berlin, pernikahan akan diadakan di dua kota ini. " Vander melanjutkan laporannya.

" Bukankah seharusnya aku memberikan keduanya hadiah untuk pernikahan mereka nanti? Menurut mu, hadiah apa yang layak untuk keduanya? " Jade bertanya.

" Tiket bulan madu?? Atau hal-hal yang berbau bisnis, seperti memberikan saham, mungkin? " Jade menimang mana yang cocok sebagai hadiah.

" Saran saya, akan lebih baik jika anda memberikan tiket bulan madu saja, tuan muda.. Hubungan antara keduanya belum cukup baik, alangkah baiknya jika dengan hadiah tiket bulan madu ini akan semakin mempererat hubungan mereka. " Jade mengangguk-angguk. Ide Vander tidak buruk, memang kedua orang ini memerlukan sebuah dorongan untuk semakin mendekatkan diri.

" Lakukan seperti saran mu saja.. Pilihkan tempat yang romantis untuk mereka berbulan madu.. " Vander mengangguk.

" Ada lagi? " Tanya Jade saat menyadari jika asisten pribadinya itu tak kunjung pergi.

" Transaksi dengan klan Alexsandrov akan diadakan malam ini, tuan muda.. Apa anda ada niatan untuk ikut memantau dari dekat? " Tanya Vander. Klan Alexsandrov merupakan kolega bisnis gelap keluarga de Niels yang mana hubungan kerja sama ini telah berlangsung selama dua puluh tahun lebih. Jade selalu memperhatikan masalah ini, karena tidak ingin mengecewakan klan Alexsandrov.

" Kau saja yang urus.. Aku sedang tidak ingin kemana pun hari ini. " Jade menolak.

" Baik tuan muda. " Vander pun undur diri, meninggalkan Jade yang masih berada di ruangan ini dan kembali memainkan pianonya.

Jade tersenyum lebar setelah kepergian Vander. Ada perasaan senang yang teramat besar di hatinya, membuatnya bisa tersenyum lebar seperti ini. Jika ada wanita yang melihat senyum lebar pria tampan ini, sudah pasti para wanita ini akan jatuh cinta dalam sekali tatap.

" Pa.. Griffin sedang menuju kebahagiaannya. Papa pasti melihat di sana kan.. Sebentar lagi, Jade berjanji, Fayre juga akan mendapatkan kebahagiaannya. " Gumam Jade dengan senyum semakin lebar sampai ke mata.

Papa yang dipanggil oleh Jade ini bukanlah Rouge yang merupakan ayah kandungnya. Papa disini, adalah Galen de Niels, papa angkat Jade. Seorang pria yang berhati besar mau memberikannya kasih sayang yang tidak didapatkannya dari seorang ayah saat masih kecil.

Jade teramat menghormati Galen sebagai papanya. Dunia dimana Jade sekarang bisa hidup tanpa peduli ucapan orang-orang yang mengatakannya buta dan tatapan kasihan orang-orang itu, adalah dunia yang Galen kenalkan padanya. Masih segar diingatan Jade setiap kata yang Galen ucapkan dulu. Yang paling membekas untuk Jade adalah kata-kata Galen saat mengajari Jade melukis.

" Bersyukurlah karena kau tidak melihat dunia yang papa lihat. Kemunafikan ada di mana-mana, Jade. Banyak manusia yang memiliki dua wajah. Tipu daya, tipu muslihat, kebohongan, dan hal buruk lainnya menjadi hal yang biasa papa lihat. " Tutur Galen.

" Papa justru iri pada mu, karena kau bisa menciptakan dunia mu sendiri versi mu tanpa peduli dengan pendapat orang lain. Buatlah dunia yang hanya bisa kau lihat sendiri, dan jadilah raja di dunia mu itu. Jangan takut kau tidak bisa melihat apa yang papa lihat, karena nyatanya Tuhan justru menyayangi mu dengan tidak melihat dunia yang kejam ini. "

*

*

*

Seorang pria menatap indahnya langit malam kota Berlin dari jendela penthouse miliknya. Dengan ditemani wine mahal yang dicicipinya sesekali, pria tampan penuh pesona ini menikmati keindahan langit malam di kota Berlin.

Kulit putih, tubuh tegap dan kekar dengan otot yang membentuk indah di seluruh tubuhnya. Alis tebal dengan bulu mata lentik, dipadukan dengan bola mata dengan warna abu-abu cerah. Hidung mancung, bibir tebal sangat seksi sekali. Rahang yang tegas dengan sedikit bulu-bulu halus yang menghiasinya. King Griffin Cassano, memiliki paras bak dewa Yunani.

Tidak hanya wanita saja, para pria juga sering memuji ketampanan Griffin. Jika para wanita terkagum-kagum dan ingin memiliki, maka para pria justru iri dengan ketampanan Griffin. Bagaimana bisa, ada seorang pria yang memiliki ketampanan yang sempurna.

King Griffin Cassano, merupakan pria yang segala hal yang diinginkan wanita. Tampan, tubuh bagus, kaya raya, dan berasal dari keluarga terpandang. Siapa yang bisa menolak pesona putra mendiang Galen de Niels ini. Dan yang akhirnya berhasil memiliki pria sempurna seperti jelmaan dewa ini adalah Veroya Vogt. Gadis keturunan Jerman-Jepang.

" Kau serius?? " Griffin menoleh ke sumber suara.

" Apa? " Tanyanya. Kebiasaan kembarannya ini jika bertanya hanya setengah-setengah, membuat siapa saja yang ditanyanya menjadi bingung.

" Menikah dengan Ve... Kau serius?? " Fayre kembali bertanya. Lebih jelas apa yang dimaksudnya.

" Sudah sejauh ini, kau masih bertanya seperti itu? " Fayre menghela nafas kasar.

" Hentikan jika kau hanya berniat mempermainkannya, Griff.. Meski kau saudara kembar ku sendiri, jika kau berniat mempermainkan Ve, aku tidak akan segan-segan menghajar mu. " Fayre memperingatkan Griffin.

Griffin tersenyum miring, melirik malas Fayre yang kini berdiri di sebelahnya, " Pernikahan ada bukan untuk dipermainkan.. Kau tahu betul tentang itu. Jadi untuk apa kau masih bertanya.. Buang-buang waktu saja. " Griffin pun berlalu pergi meninggalkan Fayre yang jadi kesal mendengar ucapan Griffin barusan.

" Awas saja, kau!!! Sampai Ve menangis karenamu, akan aku buat kau botak!! " Teriak Fayre yang tidak digubris Griffin sama sekali.

" Ck.. Dasar kulkas enam pintu, makin dewasa bukannya masih mencair malah makin beku. Menurun dari siapa coba? " Gerutu Fayre.

Fayre yang tadinya kesal langsung berubah menjadi sumringah saat melihat siluet dari pria yang menjadi crushnya selama belasan tahun ini, lewat di sekitar dapur. Pria yang menjadi penasehat kembarannya itu entah baru datang atau sedari tadi sudah mendengar percakapan antara dirinya dan Griffin. Yang jelas, Fayre harus mengikuti kemana pria itu pergi. Ada beberapa hal yang perlu Fayre tanyakan.

" Mio tesoro.. I'm coming... " Pekik Fayre pelan dengan mimik wajah kegirangan.

Fayre terkekeh sendiri sembari mengejar kemana pria yang menjadi crush nya itu pergi. Cinta pertama untuk Fayre dan telah bertahan selama lebih dari sepuluh tahun. Meski banyak pria yang mondar mandir dalam hidupnya, tapi cinta Fayre hanya untuk ' mio tesoro ' nya.

Episodes
1 Lamaran
2 Sudah ku duga
3 Sepertinya aku sudah gila
4 Menolak lamaran
5 Neraka termanis
6 Seperti soang
7 Tidak salah langkah
8 Mio Tesoro
9 Heran sendiri
10 Kulkas delapan pintu
11 Lagi?
12 Tidak menarik
13 Fokus pada pernikahan
14 Cegil
15 Perjanjian pranikah
16 Beberapa jam lagi
17 Sebelas?
18 Bibir manisnya
19 Ulat bulu burik
20 Kau menyakiti ku
21 Tak akan menunda
22 Kerja malam
23 Canduku
24 Mengibarkan bendera putih
25 Pingin terdampar
26 Dorothy
27 Bantu aku
28 Orang Sableng
29 Ada yang terbakar
30 Kenakalan istri
31 Gemetar
32 Menyukainya
33 Melangkah pergi
34 Rasakan
35 Lebih penting yang mana
36 Cintai diri sendiri
37 Pergi saja
38 Apapun untuk mu
39 Mungkin saja
40 Hampa tanpa mu
41 Jatuh tak cantik
42 Dalam genggaman ku
43 Sentimen
44 Menggoda siapa
45 Acara membosankan
46 Sesuatu yang dia inginkan
47 Masih akan terus
48 Luapkan semuanya
49 Curahan hati
50 Jambakan maut
51 Menepi sejenak
52 Mengisi energi
53 Sakit
54 Kehilangan
55 Pilihan yang sulit
56 Mempertahankan posisinya
57 Pola
58 Permasalahan yang rumit
59 Tertawa bersama
60 Berpisah sementara
61 Wanita penggoda
62 Veroya galau
63 Kabar yang ditunggu
64 Kenzio Hashimura
65 Fayre
66 Berbahagialah dahulu
67 Lawan yang sepadan
68 Transaksi menggiurkan
69 Di tangan yang tepat
70 Merinding geli
71 Mengantarkan kepergiannya
72 Lumayan senasib
73 Tak lebih baik dari ku
74 Neraka mu
75 Lupa sesuatu yang penting
76 Pamitan
77 Derita wanita ular
78 Eksekusi 1
79 Eksekusi 2
80 Nasib ular kadut burik
81 Demi yang tersayang
82 Harapan kecil
83 Datang dan pergi
84 Sunshine
85 Mama itu cacat
86 Wanita penggosip
87 Nyonya Cassano
88 Tidak suka
89 Kesialan pria tua
90 Mulut lemes
91 Cinta?
92 Janji menanti
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Lamaran
2
Sudah ku duga
3
Sepertinya aku sudah gila
4
Menolak lamaran
5
Neraka termanis
6
Seperti soang
7
Tidak salah langkah
8
Mio Tesoro
9
Heran sendiri
10
Kulkas delapan pintu
11
Lagi?
12
Tidak menarik
13
Fokus pada pernikahan
14
Cegil
15
Perjanjian pranikah
16
Beberapa jam lagi
17
Sebelas?
18
Bibir manisnya
19
Ulat bulu burik
20
Kau menyakiti ku
21
Tak akan menunda
22
Kerja malam
23
Canduku
24
Mengibarkan bendera putih
25
Pingin terdampar
26
Dorothy
27
Bantu aku
28
Orang Sableng
29
Ada yang terbakar
30
Kenakalan istri
31
Gemetar
32
Menyukainya
33
Melangkah pergi
34
Rasakan
35
Lebih penting yang mana
36
Cintai diri sendiri
37
Pergi saja
38
Apapun untuk mu
39
Mungkin saja
40
Hampa tanpa mu
41
Jatuh tak cantik
42
Dalam genggaman ku
43
Sentimen
44
Menggoda siapa
45
Acara membosankan
46
Sesuatu yang dia inginkan
47
Masih akan terus
48
Luapkan semuanya
49
Curahan hati
50
Jambakan maut
51
Menepi sejenak
52
Mengisi energi
53
Sakit
54
Kehilangan
55
Pilihan yang sulit
56
Mempertahankan posisinya
57
Pola
58
Permasalahan yang rumit
59
Tertawa bersama
60
Berpisah sementara
61
Wanita penggoda
62
Veroya galau
63
Kabar yang ditunggu
64
Kenzio Hashimura
65
Fayre
66
Berbahagialah dahulu
67
Lawan yang sepadan
68
Transaksi menggiurkan
69
Di tangan yang tepat
70
Merinding geli
71
Mengantarkan kepergiannya
72
Lumayan senasib
73
Tak lebih baik dari ku
74
Neraka mu
75
Lupa sesuatu yang penting
76
Pamitan
77
Derita wanita ular
78
Eksekusi 1
79
Eksekusi 2
80
Nasib ular kadut burik
81
Demi yang tersayang
82
Harapan kecil
83
Datang dan pergi
84
Sunshine
85
Mama itu cacat
86
Wanita penggosip
87
Nyonya Cassano
88
Tidak suka
89
Kesialan pria tua
90
Mulut lemes
91
Cinta?
92
Janji menanti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!