Beberapa jam lagi

Hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi, maka Veroya akan resmi menyandang status sebagai istri King Griffin, nyonya muda Cassano. Rasanya masih tidak percaya, jika mimpinya selama ini akan segera terwujud. Jantung Veroya berdetak sangat cepat lantaran gugup menanti hari esok tiba.

Tepatnya pukul sepuluh pagi besok, Veroya mengucap janji suci pernikahan bersama dengan Griffin. Dua jam setelahnya akan ada pesta pernikahan mereka dengan mengundang lebih dari seribu tamu. Rekan kerja keluarga Vogt dan juga teman-teman Veroya dan Furuya juga akan hadir meramaikan pesta pernikahan Veroya dan Griffin.

Baru setelahnya, pada pukul delapan malam, pesta yang lebih intimate akan digelar. Pesta yang hanya dihadiri keluarga besar kedua mempelai. Memang sengaja dibuat seperti ini, karena Veroya menginginkan adanya sebuah pesta yang intimate dimana hanya ada keluarga saja yang hadir.

" Ekhem... Melamunkan apa? " Fayre datang, menemui Veroya di kamar milik sahabat baiknya itu di hotel yang sama dengannya menginap.

" Hanya memikirkan tentang besok.. Sungguh aku sangat berdebar, Queen.. Rasanya masih tidak percaya jika aku akan menjadi istri King.. Aaaaarrrggghhhh.... Sungguh luar biasa sekali rasanya. " pekik Veroya girang.

Fayre menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. Sesenang itu, karena akhirnya bisa mewujudkan mimpinya saat dia masih kecil dulu. Mimpi yang awalnya dianggap mustahil, kini justru menjadi kenyataan. Akankah Fayre juga bisa mewujudkan mimpinya yang sama mustahilnya itu.

Melihat raut wajah sendu Fayre, segera Veroya merangkul calon kakak iparnya itu untuk menghibur, " Pasti akan ada masanya dimana nanti kau bisa mewujudkan mimpi mu untuk bisa bersamanya. Lihatlah aku.. " Veroya berdiri di depan Fayre dengan kedua tangan terbuka lebar.

" Sesuatu yang selama ini semua orang katakan mustahil, akhirnya menjadi kenyataan besok. Hanya tinggal beberapa jam lagi saja, mimpi ku akan terwujud.. Maka percayalah, bahwa mimpi mu juga akan terwujud pada waktunya. " Veroya berujar dengan penuh semangat agar bisa menular pada Fayre.

Inilah yang Fayre suka dari seorang Veroya. Meski sahabatnya ini lemot, menyebalkan dan kadang membuatnya kesal, tapi Veroya punya hati yang lembut. Dia selalu bisa memberikan penghiburan untuk hati Fayre yang gundah karena cinta. Veroya juga pendengar yang baik. Selalu ceria hingga membuat siapa saja yang di dekatnya akan tertular keceriaan darinya.

" Makasih ya... Kau selalu bisa menghibur ku. " Fayre langsung memeluk sahabatnya itu.

" Tentu saja dan harus.. Kita adalah sahabat, suka dan duka akan kita rasakan bersama. " Fayre tersenyum mendengar ucapan Veroya.

" Ehmm.. Ve... Kenapa detak jantung mu cepat sekali? " tanya Fayre. Karena mereka berpelukan, Fayre jadi bisa merasakan detak jantung Veroya yang tidak normal.

" Oh Queen... Apa kau tidak tahu? Aku sangat gugup sekali. Rasanya aku akan mati kalau seperti ini terus. " ujar Veroya kumat lebaynya.

" Ck.. Yakin kau ingin mati? Griffin pasti akan dengan senang hati mencari pengganti mu. Tidak mungkin dia mau jadi duda di usia yang masih muda. "

" YA!!! Apa maksud mu bicara begitu? Kau ini dipihak ku atau bukan? "

Tawa Fayre menggema di dalam kamar hotel milik Veroya ini. Moodnya langsung kembali membaik setelah sempat turun saat di awal tadi. Senang rasanya bisa menggoda Veroya yang ekspresinya selalu bisa membuat Fayre lupa akan masalahnya sendiri.

Begitu tawa Fayre mereda, dia pun teringat akan tujuannya datang menyambangi kamar Veroya malam ini. Fayre memiliki informasi penting yang harus Veroya tahu karena ini menyangkut dia dan Griffin. Fayre merasa jika Veroya harus memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi masalah yang mungkin akan datang setelah pernikahannya.

" Ve.. Apa kau mengenal baik keluarga mama mu? " alis Veroya menukik tajam, pertanyaan Fayre sukses mengusiknya.

" Apa ada masalah? " Veroya justru balik bertanya.

" Aku dengar, sepupu jauh mama mu akan hadir saat pernikahan mu besok. Tapi seingat ku, bukankah keluarga mama mu selama ini tidak pernah menghubungi mama mu lagi. " Veroya mengangguk untuk membenarkan.

" Baru satu tahun lalu, mereka tiba-tiba menghubungi mama dan mengabarkan jika ojichan ku meninggal dunia. Mereka berkata jika semua kekayaan ojichan, diberikan pada mama yang merupakan anak tunggal keluarga kami. Begitulah awal mula hubungan mama dan keluarganya di Jepang sana mulai kembali terjalin.. " terang Veroya.

" Apa ada masalah? Apa hubungan ini dengan keluarga sepupu jauh mama? " Veroya memang cukup peka meski cara berpikirnya lambat. Satu dari sedikit kelebihan yang dia miliki.

Fayre pun menjelaskan secara singkat apa yang dia ketahui tentang keluarga jauh nyonya besar Vogt. Hubungan antara keluarga itu dengan apa yang sedang Griffin coba untuk dapatkan kembali. Darimana Fayre tahu masalah ini, tentu saja dari Dexon. Asisten pribadi Griffin ini tidak akan bisa menolak keinginannya meski bertentangan dengan Griffin sekalipun.

" Maksud mu, tanah keluarga mereka di Hokkaido adalah salah satu properti milik Cassano? Tapi apa hubungannya dengan aku dan Griffin? " tanya Veroya belum paham.

Fayre memutar bola matanya jengah, tadi saja peka, sekarang lemotnya kembali kambuh, " Aku yakin jual beli properti itu tidak sesederhana menandatangi akta jual beli. Baik aku ataupun Griffin berani bertaruh, bahwa keluarga jauh mu itu pasti merencanakan sesuatu. "

" Hei.. Apa yang bisa mereka lakukan? Aku dan Griffin akan menikah besok. Tidak mungkin mereka berani mengacaukan semuanya. Griffin dan papa ku tak akan membiarkan itu terjadi. " Veroya berujar santai. Tak ada beban sama sekali.

" Kau yakin? Di dunia ini, orang-orang yang serakah akan cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, Ve.. Jangan naif dan munafik. Kau pasti paham maksud ku kan. " Veroya terdiam.

Sepertinya badai akan segera datang menghantam pernikahannya dengan Griffin. Dan badai ini berasal dari keluarga mamanya sendiri. Lalu, apa yang akan Veroya lakukan. Apakah dia akan diam saja.

Seringai jahat nampak di wajah Veroya beberapa saat kemudian. Fayre yang melihat itu bukannya takut atau khawatir, tapi dia justru tersenyum penuh kemenangan. Seringai ini, menyimpan sebuah sisi misterius milik Veroya yang mungkin hanya dia saja yang mengetahuinya.

" Huuuu... Sepertinya aku akan bersenang-senang setelah ini.. Rasanya sudah lama sekali aku tidak melakukan sesuatu yang menyenangkan.. Oh ya Queen.. Apa kau ingat kapan terakhir kali aku bersenang-senang? " Veroya terkekeh.

" Saat kita kuliah kalau aku tak salah ingat. " Veroya mengangguk membenarkan.

" Apa perlu akan meminta izin King, ya? Nanti dia marah lagi kalau aku melakukan sesuatu pada mangsanya. " Veroya jadi ragu. Takut Griffin marah padanya.

" Harus itu.. Setelah kalian menikah, penting untuk berkomunikasi mengenai masalah apapun. Kau, harus bicara pada adik kembar ku itu. " Veroya mengangguk setuju.

" Oh ya, Ve... Kalau kau butuh bantuan untuk menghadapi pengganggu itu, jangan sungkan minta bantuan pada ku. " Fayre mengerlingkan matanya.

" Aku akan sangat senang bisa membantu. Lagian, aku butuh sebuah tempat untuk pelampiasan. "

" Hahaha... Sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang buruk, Queen.. "

" Tapi tenang saja.. Aku akan sisakan sedikit untuk mu nanti bersenang-senang... "

Kedua wanita ini langsung tertawa jahat. Siapa pun yang mendengarkan tawa mereka akan ketakutan. Keduanya tertawa sudah mirip suara hantu saja, saking kerasnya.

Episodes
1 Lamaran
2 Sudah ku duga
3 Sepertinya aku sudah gila
4 Menolak lamaran
5 Neraka termanis
6 Seperti soang
7 Tidak salah langkah
8 Mio Tesoro
9 Heran sendiri
10 Kulkas delapan pintu
11 Lagi?
12 Tidak menarik
13 Fokus pada pernikahan
14 Cegil
15 Perjanjian pranikah
16 Beberapa jam lagi
17 Sebelas?
18 Bibir manisnya
19 Ulat bulu burik
20 Kau menyakiti ku
21 Tak akan menunda
22 Kerja malam
23 Canduku
24 Mengibarkan bendera putih
25 Pingin terdampar
26 Dorothy
27 Bantu aku
28 Orang Sableng
29 Ada yang terbakar
30 Kenakalan istri
31 Gemetar
32 Menyukainya
33 Melangkah pergi
34 Rasakan
35 Lebih penting yang mana
36 Cintai diri sendiri
37 Pergi saja
38 Apapun untuk mu
39 Mungkin saja
40 Hampa tanpa mu
41 Jatuh tak cantik
42 Dalam genggaman ku
43 Sentimen
44 Menggoda siapa
45 Acara membosankan
46 Sesuatu yang dia inginkan
47 Masih akan terus
48 Luapkan semuanya
49 Curahan hati
50 Jambakan maut
51 Menepi sejenak
52 Mengisi energi
53 Sakit
54 Kehilangan
55 Pilihan yang sulit
56 Mempertahankan posisinya
57 Pola
58 Permasalahan yang rumit
59 Tertawa bersama
60 Berpisah sementara
61 Wanita penggoda
62 Veroya galau
63 Kabar yang ditunggu
64 Kenzio Hashimura
65 Fayre
66 Berbahagialah dahulu
67 Lawan yang sepadan
68 Transaksi menggiurkan
69 Di tangan yang tepat
70 Merinding geli
71 Mengantarkan kepergiannya
72 Lumayan senasib
73 Tak lebih baik dari ku
74 Neraka mu
75 Lupa sesuatu yang penting
76 Pamitan
77 Derita wanita ular
78 Eksekusi 1
79 Eksekusi 2
80 Nasib ular kadut burik
81 Demi yang tersayang
82 Harapan kecil
83 Datang dan pergi
84 Sunshine
85 Mama itu cacat
86 Wanita penggosip
87 Nyonya Cassano
88 Tidak suka
89 Kesialan pria tua
90 Mulut lemes
91 Cinta?
92 Janji menanti
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Lamaran
2
Sudah ku duga
3
Sepertinya aku sudah gila
4
Menolak lamaran
5
Neraka termanis
6
Seperti soang
7
Tidak salah langkah
8
Mio Tesoro
9
Heran sendiri
10
Kulkas delapan pintu
11
Lagi?
12
Tidak menarik
13
Fokus pada pernikahan
14
Cegil
15
Perjanjian pranikah
16
Beberapa jam lagi
17
Sebelas?
18
Bibir manisnya
19
Ulat bulu burik
20
Kau menyakiti ku
21
Tak akan menunda
22
Kerja malam
23
Canduku
24
Mengibarkan bendera putih
25
Pingin terdampar
26
Dorothy
27
Bantu aku
28
Orang Sableng
29
Ada yang terbakar
30
Kenakalan istri
31
Gemetar
32
Menyukainya
33
Melangkah pergi
34
Rasakan
35
Lebih penting yang mana
36
Cintai diri sendiri
37
Pergi saja
38
Apapun untuk mu
39
Mungkin saja
40
Hampa tanpa mu
41
Jatuh tak cantik
42
Dalam genggaman ku
43
Sentimen
44
Menggoda siapa
45
Acara membosankan
46
Sesuatu yang dia inginkan
47
Masih akan terus
48
Luapkan semuanya
49
Curahan hati
50
Jambakan maut
51
Menepi sejenak
52
Mengisi energi
53
Sakit
54
Kehilangan
55
Pilihan yang sulit
56
Mempertahankan posisinya
57
Pola
58
Permasalahan yang rumit
59
Tertawa bersama
60
Berpisah sementara
61
Wanita penggoda
62
Veroya galau
63
Kabar yang ditunggu
64
Kenzio Hashimura
65
Fayre
66
Berbahagialah dahulu
67
Lawan yang sepadan
68
Transaksi menggiurkan
69
Di tangan yang tepat
70
Merinding geli
71
Mengantarkan kepergiannya
72
Lumayan senasib
73
Tak lebih baik dari ku
74
Neraka mu
75
Lupa sesuatu yang penting
76
Pamitan
77
Derita wanita ular
78
Eksekusi 1
79
Eksekusi 2
80
Nasib ular kadut burik
81
Demi yang tersayang
82
Harapan kecil
83
Datang dan pergi
84
Sunshine
85
Mama itu cacat
86
Wanita penggosip
87
Nyonya Cassano
88
Tidak suka
89
Kesialan pria tua
90
Mulut lemes
91
Cinta?
92
Janji menanti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!