Jalanmu Bukan Jalanku

Jalanmu Bukan Jalanku

Pertemuan

"Ci, kenalin teman mu yang jomblo dong" Juan meminta Cia untuk dikenalkan pada teman nya.

Juan kenal dengan Cia karena Kemal. Kemal adalah pacar Cia. Mereka sering nongkrong bareng bersama teman-teman Juan yang lain nya.

"iya Ci, kasian Juan, jok motor belakang nya kosong terus" ledek teman-teman yang lain.

"aku ngga punya teman jomblo, temanku punya pacar semua" jawab Cia

"masa teman-teman sekolah mu ngga ada yang jomblo Ci?" tanya Juan ngga percaya. Mereka tidak lah satu sekolah.

"nanti kalau ada yang jomblo aku kenalin, untuk sementara biar lah kosong jok motor mu" jawab Cia sembari tertawa.

Cia masih memikirkan, siapa teman nya yang jomblo.

*beberapa hari kemudian*

"Serius kamu selingkuh dan putus sama Barra?" tanya Cia pada Elen. Ia terkejut karena pasangan Barra dan Elen telah putus. Terlebih lagi gosipnya Elen telah berselingkuh.

Mereka merupakan pasangan idola disekolah. Karena mereka sama-sama memiliki paras yang rupawan, selain itu juga mereka merupakan murid yang pintar di sekolah. Barra memiliki sejumlah prestasi dalam bidang olahraga sedangkan Elen dibidang akademis.

Entah apa yang membuat mereka memutuskan hubungan mereka, dari gosip teman-teman yang lain Elen telah berselingkuh dari Barra.

" Barra salah paham, dia mengira aku memiliki hubungan sama orang lain" ucap Elen singkat

"siapa?" tanya Cia penasaran.

" Danish "

"Hah! Danish kan punya pacar anak SMA 12"

"sudah putus juga, pacar Danish yang ngomong ke Barra kalau kita selingkuh. Dia menuduh kami karena beberapa kali melihat Danish mengantarku pulang, dia ngga tau kalau kami sekarang tetanggaan" jelas Elen

"Danish pindah rumah?"

Elen mengangguk "seling dua rumah dari rumahku" jelas Elen lagi

"kamu sudah jelaskan ke Barra?"

Elen tersenyum "bahkan bukan cuma aku, Danish pun membantuku menjelaskan semuanya, tapi Barra tidak mau mendengar"

Cia mengeryitkan dahi nya, ia sebenarnya pernah melihat Barra jalan dengan cewek lain, tapi Cia tidak yakin karena waktu itu malam hari, jadi tidak seberapa jelas penglihatan nya. Ia takut kalau omongan nya tidak terbukti, karena dia juga ragu. Cia hanya berpositif thinking bahwa ia salah melihat.

Bel pulang telah berbunyi, siswa dikelas pun bersorak riuh.

"pulang sama siapa len?" tanya Cia

"angkot lah, siapa lagi yang mau nganter aku pulang, aku ksn jomblo sekarang" ucap Elen sembari tertawa.

Mendengar kata "jomblo" Cia ingat Juan yang meminta dirinya untuk mengenalkan temannya pada dia.

"Danish?" tanya Cia

"Gila kamu, sama aja aku memperkeruh keadaan dong kalau aku pulang bareng dia, ngga lah mending naik angkot" ucap Elen

"bareng aku aja, tapi aku mampir ke rumah Kemal dulu, aku mau antar ini" ucap Cia sembari menunjuk kan paperbag yang berisi jaket milik pacarnya tersebut.

"hhhmm... Lama ngga?"

"ngga lah, sebentar aja cuma ngantar doang"

"ngga apa-apa nih kamu nganter aku?"

"iya cepetan jangan sampai aku berubah pikiran" ucap Cia

Elen mengemasi alat tulis nya dan bergegas mengikuti Cia. Cia mengendarai motornya menuju rumah Kemal.

Didalam perjalanan, Cia berharap teman-teman Kemal yang biasa nongkrong bareng dengan nya ada dirumah pacar nya tersebut, termasuk Juan. Ia ingin memperkenalkan Juan pada Elen, untuk mereka nantinya saling suka itu urusan mereka, yang penting mereka kenalan saja dulu.

Sesampai dirumah Kemal, tidak ada satupun teman-teman Kemal yang biasa nongkrong dengan nya. Cia sedikit kecewa "mungkin lain kali, waktu nya belum tepat" ucapnya dalam hati.

"ngga duduk dulu beb?" tanya Kemal pada Cia

"ngga, ada tugas nganter ibu negara" Canda Cia mengarahkan pandangannya ke Elen

"tumben bareng Cia mana pacar mu?" tanya Kemal pada Elen.

"ngga punya pacar" jawab singkat Elen

Kemal melihat Cia. Cia menganggukkan kepalanya memberikan jawaban pada pacarnya atas pertanyaan lewat tatapan nya.

"Serius?" Kemal sedikit tidak percaya mereka bisa putus. "ah paling bentar balik lagi" lanjut Kemal

Ellen mengangkat bahunya. Ellen mengenal Kemal karena mereka adalah teman satu SMP. Ketika mereka lulus mereka memilih SMA yang berbeda. Dan mereka bertemu lagi setelah Cia berpacaran dengan Kemal setahun yang lalu.

Ketika Cia ingin menyalakan motornya. Teman-teman Kemal pun datang termasuk Juan.

"mau kemana Ci?" tanya salah satu diantara mereka.

" mau ngantar ibu negara " sembari menunjuk Elen yang berada dibelakang nya.

Mendengar ucapan itu terulang dari mulutnya, Elen menoyor kepala Cia.

"kenalin dulu teman mu" ucap mereka berisik

Tapi tidak dengan Juan, ia hanya melihat Elen sekilas tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Padahal waktu ia meminta dikenalkan dengan salah satu teman nya Cia, dia yang paling berisik.

"ngga mau, aku mau kenalin ke Juan aja" ucap Cia

Mendengar nama nya disebut Juan terkejut

"hah" mulutnya terbuka

Cia mengeryitkan dahinya. Juan pun melangkah mendekat dan melihat wajah Elen yang ia lihat sekilas tadi. Seketika jantung Juan berdegub kencang. Ia terpukau akan kecantikan wanita yang ada dihadapannya. Ini pertama kalinya ia rasakan, jatuh cinta pada pandangan pertama, yang tadi nya ia tidak percaya dengan kalimat itu, tapi kini ia rasakan.

Bola mata Elen yang coklat menatap Juan dengan heran.

"woii" kejut Cia

" eh iya" ucap Juan sembari tersenyum " aku Juan " ia menyodorkan tangan nya untuk bersalaman.

"Elen" tangan Elen menyambut tangan Juan.

Aliran darah didalam tubuh Juan seperti mengalir secara berlebihan, ketika tangan Elen menyentuh tangan nya. Ia merasakan euforia di dalam tubuhnya.

" biasa aja An lihatnya " tegur Kemal.

Yang lain pun tertawa melihat Juan bertingkah aneh di depan cewek yang baru ia kenal, mereka belum pernah liat Juan seperti itu. Mereka tau Juan bukan tipe cowok yang mudah jatuh cinta. Sudah beberapa cewek yang dikenalkan pada nya, namun reaksinya tidak seperti ketika ia melihat Elen.

" sudah ya An, sudah ku kenalkan teman ku, lunas utangku, aku mau balik dulu takut kesorean" ucap Cia

Mulut Juan masih tidak bisa bicara karena gugup, ia menjawab Cia dengan anggukkan.

" Juan aja yang anter Elen pulang, biar kamu ngga kesorean" ucap salah satu diantara mereka.

"ngga!" Elen menolak

"jangan" pekik Kemal dan Cia

Mereka berdua bersamaan menolak usul tersebut, semua mata tertuju pada mereka.

"jangan buru-buru ya, pelan-pelan aja" ucap Kemal pada mereka.

"udah beb, pulang gih hati-hati dijalan" ucap Kemal pada pacarnya.

Mereka menolak karena Elen baru saja putus, mereka tidak ingin memperkeruh keadaan jika Juan mengantar Elen.

Selepas Elen dan Cia pergi, Kemal memberitahukan alasan nya kepada teman-teman nya, kenapa ia menolak usul dari mereka.

"Elen baru putus dari pacarnya, aku masih belum yakin mereka putus beneran, jadi jangan ambil resiko, nanti kamu jadi kambing hitam nya, kalau kamu dekati dia sekarang, pelan-pelan aja, kalau buru-buru takut kamu kecewa juga soalnya" jelas Kemal pada teman-teman nya dan juga Juan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!