" i miss you so much" bisik Juan.
Sementara Elen masih terdiam dan menangis karena terharu. Ia tidak tau harus berkata apa, karena ia benar-benar tidak tau kalau Juan akan pulang dan menemuinya hari ini.
" woii, tempat umum ini !" ucap Cia menyadarkan mereka
Juan pun melepaskan pelukan nya, dan mengusap air mata Elen. Elen memukul Juan dengan manja.
" ish ngga lucu, ngga ngomong kalau mau pulang" ucap Elen kesel.
Juan hanya tertawa dan melakukan high five bersama Cia
" berhasil " ucap nya
" awas ya kalian " ucap Elen
" aku boleh gabung ngga ini?" ucap Noe
Elen nampak bingung melihat Noe
" dia pacar baru ku " ucap Cia memperkenalkan Noe
" what? " Elen terkejut Cia sudah memiliki pacar baru.
" jadi gimana, saya boleh memperkenalkan diri lagi ngga?" ucap Noe sembari menyodorkan kembali tangan nya.
Mereka pun tertawa, akhirnya Elen pun berkenalan dengan Noe pacar baru Cia.
" pertahanan nya kuat susah ditembus " ucap Noe pada Juan sembari menunjuk Elen.
Juan menatap Elen dan merangkul nya sembari tersenyum bangga.
" yang nyamperin modelan nya kaya kamu, ya pasti lewat lah bukan tipe nya banget " ucap Cia
" hahaha, bener lagi " ucap Elen
mereka pun mengobrol dan makan dikantin kampus karena Cia dan Noe setelah ini ada kuliah lagi.
"eh iya, emang bener Barra sudah nikah?" Cia tiba-tiba menanyakan tentang Barra kepada Elen didepan Juan.
Seketika Elen menoleh sekilas ke arah Juan.
" entah, aku juga baru dengar hari ini " jawab Elen
"kan kalian satu kampus, masa ngga tau kabar nya?" ucap Cia lagi
" ya emang nya aku harus tau, kita satu kampus bukan berarti sering ketemu, lagian kalau pun dia sudah nikah, ya udah sih " ucap Elen agak sedikit sewot.
" iya juga ya, haha " Cia tertawa.
Akhirnya mereka pun mengakhiri obrolan mereka karena Cia dan Noe akan kuliah selanjutnya.
" kamu kesini naik apa? " tanya Elen pada Juan
Juan menunjuk mobil nya diparkiran
"nanti malam aku kerumah, aku mau mampir ketempat Kemal dulu" ucap Juan
Elen mengangguk berat karena ia masih merindukan kekasih nya tersebut.
Juan kembali memeluk Elen
" aku ngga kemana-mana, nanti secepatnya kerumah" ucap Juan menenangkan kekasih nya tersebut.
Ucapan Juan sedikit membuat hati Elen tenang.
" jangan lama-lama, aku kangen" ucap Elen
Juan tersenyum " iya, ngga lama " jawabnya
Mereka pun berpisah diparkiran.
Sesampai dirumah Elen sudah tidak sabar ingin bertemu kembali dengan Juan, hari itu waktu terasa begitu lambat bagi Elen. Bahkan ia terlihat tidak fokus mengerjakan sesuatu, karena ia selalu melihat jam dinding maupun jam di handphone nya. Semakin ia lihat semakin lambat waktu berputar.
" woii !" Evan mengejutkan nya
Elen menoleh ke arah Evan
" lama-lama pecah itu handphone dilihat terus" ucap Evan
" berisik " Elen menggerutu sembari memperhatikan penampilan abang nya
" potong rambut? " tanya Elen
" gimana ganteng ngga?" ucap Evan sembari memainkan alisnya dan memegang rambutnya
"hoeks" ledek Elen.
" ngga asik kamu " ucap Evan kembali
" dih biarin, lagian tumben amat potong rambut, mencurigakan "
Evan agak sedikit males merapikan rambutnya sehingga Elen yang mengetahui kebiasaan jelek abang nya itu agak sedikit kaget dan mencurigai bahwa ada seseorang yang dia suka dan menyuruh nya merapikan rambutnya.
Mendengar ucapan adiknya, Evan pun tersenyum dengan manisnya.
" wanita mana lagi yang sudah masuk perangkapmu?" tanya Elen
" ini beda, sampai sekarang dia belum masuk perangkapku, sudah hampir setahun aku ngga bisa dapatin dia " Evan sedikit menceritakan kegundahan nya pada adiknya.
" hahaha " seketika Elen menertawakan abangnya dengan kencang.
" sialan malah diketawain, bantuin kek abangnya ini "
" hahaha, makanya bawa kerumah jadi aku bisa kenalan sama dia "
" dia ngga pernah mau kalau aku ajak ke rumah"
" mungkin dipikirnya abang mau mesum kali, hahaha" ledek Elen
" sialan, serius ini aku, ngga becanda"
" haha, jatuh cinta beneran rupanya"
Evan kembali tersenyum.
" dih senyum lagi dia " ucap Elen
" kamu kosong ngga nanti malam? Main ke cafe gih nanti aku kenalkan sama dia " ucap Evan
" Juan datang hari ini, dia mau kerumah "
" pantesan mantengin handphone mulu dari tadi, ya udah ajak Juan sekalian, ayolah bantu aku "
" aku harus bantu apa? " tanya Elen
" apa kek, yang bisa mendekatkan diriku dengan diri nya "
"hahaha" Elen kembali tertawa.
" ya please " Evan memohon pada adiknya.
Elen memahami abang nya, Evan sudah lama tidak menyukai seseorang seperti itu, ia pun lama tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Evan termasuk orang yang pemilih untuk mencintai seseorang, dan dia bukan penganut cinta pada pandangan pertama. Evan bukan tipe cowok yang aji mumpung, walaupun banyak yang menyukainya, ia tidak pernah mencoba memilih satu diantara mereka yang menyukainya. Evan akan mencari wanita yang benar-benar membuat nya jatuh cinta.
*******
Senja telah berlalu, Elen masih memperhatikan handphonenya. Ia masih terus menunggu kabar dari Juan.
Beberapa menit kemudian Elen mendengar suara mobil Juan yang berada didepan rumah nya.
Elen keluar dari kamar nya dan menyambut kekasihnya tersebut.
Juan tersenyum melihat Elen keluar menyambutnya dengan terburu-buru
"pelan-pelan, aku ngga kemana-mana" ucap Juan sembari mengelus kepala Elen.
Juan masuk kedalam rumah untuk menyapa keluarga Elen serta memberi sedikit oleh-oleh yang dibawa oleh nya.
" dia sudah gelisah dari tadi siang " ucap Evan meledek adiknya.
" aku tau bang, hahaha" ucap Juan
" eh temani Elen main ke cafe dong " ucap Evan pada Juan.
Juan pun menoleh ke arah Elen " kamu mau ke cafe? " tanya nya
" sebenar nya ngga, tapi di suruh dia " Elen menunjuk abang nya
Evan nyengir "malam ini aja" memohon pada Juan
Juan tampak bingung. Elen tersenyum "mau ke sana ngga?" tanya Elen
" ya udah ayo kalau mau kesana " jawab Juan.
Evan pun pergi lebih dulu dari mereka. Setelah itu Juan dan Elen menyusul dibelakang.
" ada apa sih?" tanya Juan penasaran.
"abang lagi suka sama cewek sudah setahun ini, tapi cewek ini susah didapati, dia minta tolong aku buat mendekatkan mereka"
" astaga bang Evan aku kira ada apa, hahaha"
" kamu tadi siang ngapain aja?"
Juan melirik pacar nya tersebut " kenapa kangen banget ya?"
" emang nya kamu ngga?"
Juan tersenyum dan mengecup punggung tangan Elen yang sedari tadi ia genggam.
" kangen banget " jawab Juan dengan lembut
Elen tersenyum mendengar jawaban Juan.
Dalam perjalanan menuju cafe mereka saling mengobrol dan menceritakan kehidupan dikampus mereka serta kegiatan mereka masing-masing.
Tiba lah mereka di cafe, mereka menuju meja yang sudah dipesan oleh bang Evan. Mereka pun memesan minuman dan cemilan.
Evan datang ke meja mereka. Wajah nya menuju kepada seorang wanita yang tengah sibuk melayani customer.
" dia orang nya, dia pemilik cafe ini " ucap Evan
" hah!" Juan terkejut mengetahui siapa yang membuat Evan jatuh cinta. Seseorang yang ia kenal.
"kamu kenal?" tanya Elen dan Evan serempak.
" weits, santai... dia teman SMA ku" ucap Juan.
"serius?" tanya Evan
"Nana" panggil Juan pada wanita tersebut.
Wanita itu pun menoleh dan tersenyum bahkan ia pun berjalan menuju meja Juan dan Evan.
" apa kabar kamu? Katanya kamu kuliah di Sydney? Tanya nya pada Juan
" iya liburan, kangen pacar" jawab Juan
" duh so sweet banget, hai aku Naomi, teman SMA Juan" wanita itu memperkenalkan dirinya pada Elen
" Elen " Elen tersenyum pada wanita tersebut. " pantes bang Evan naksir, cantik banget gini " ucap Elen dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments