1 bulan kemudian
Hari ini Elen mulai masuk kuliah, kini ia 1 jurusan dengan Kemal, sehingga mereka sering bertemu di kampus, sedangkan Cia berbeda jurusan dengan nya.
" kalian gimana? Masih berhubungan? "
" ya gitu, masih tahap adaptasi jadi masih suka berantem-berantem hal ngga penting"
" hahaha, ribet nya itu pasti dari kamu sumber nya " ledek Kemal
" sialan! Mentang-mentang dia teman mu, terus kamu belain"
" iya lah! Tapi emang bener kan permasalahan nya dari kamu" ucap Kemal sembari tertawa
Tiba-tiba mata Elen tertuju pada seseorang yang ia kenal. Itu Barra
" ngapain dia kesini?" ucapnya pelan, namun Kemal mendengarnya.
" kuliah lah" jawab Kemal
" hah! Elen menoleh ke arah Kemal "serius?!"
"apa sih? Ngga usah histeris gitu, emang kamu ngga tau mantan mu kuliah disini juga?"
"ngga" jawab Elen sembari menggelengkan kepalanya.
Selama perkenalan kampus Elen tidak pernah melihat Barra di kampus nya. Baru hari ini ia melihat nya, itupun karena tidak sengaja.
Hari ini Helen hanya memiliki 2 mata kuliah, ia memutuskan untuk pulang, karena ia merasa tidak enak badan.
" Elen " ia pun menoleh, Dena teman baru nya memanggil
" kenapa?"
" nih, titipan dari kak Vilo" Sembari memberikan sebuah buku " kata nya sorry ngga bisa kasih langsung dia ada jam kuliah, trus dapat salam juga dari dia" Dena menyampaikan nya sembari senyum-senyum.
" ih, kenapa kamu senyum-senyum ngga jelas gitu" ucap Elen
" suka aja godain kamu, ciyeeee "
" ih ngga jelas!, udah ah aku mau balik"
Namun tiba-tiba Elen dikejut kan oleh Barra yang sudah berada didepan nya, ia ingin mengambil motornya yang terhalang oleh Dena
"Permisi" ucap Barra
"eh, sorry" Dena pun menyingkir
Elen mencoba menyapa nya.
"hai" Elen pun menyapa dan tersenyum walaupun ia takut Barra tidak membalasnya
Barra tersenyum melihat Elen "Hai"
"masuk sini juga?" ucap Elen.
Barra tersenyum melihat Elen " iya, tepati janji pada seseorang" ucap nya dan langsung meninggalkan nya
*deg*
Ingatan Elen seketika melayang jauh ketika Elen dan Barra masih berpacaran, Elen pernah meminta Barra untuk kuliah bersama di universitas yang sama nantinya.
"apa seseorang itu aku?" hati Elen bertanya. "ah ngga mungkin" tepis nya kembali dalam hati.
"woi!" Dena mengejutkan Elen.
"hah! Apa?"
Dena menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah Elen "kamu kenal dia?" tanya nya.
"teman sekolah" ucap Elen, ia tidak ingin menjelaskan bahwa mereka pernah memiliki kisah.
" dan teman berbagi kisah kasih" sambung Kemal yang tiba-tiba berada dibelakang mereka.
" hah, maksudnya? Mantanmu? Beneran? Demi apa?" Dena bertubi-tubi memberikan pertanyaan.
"aku balik duluan" Elen tidak menjawab, ia pergi meninggalkan Dena dan teman-teman yang lain.
Sesampai dirumah Elen masih kepikiran dengan ucapan Barra. Jika benar seseorang itu adalah dia maka ia menjadi merasa tak enak hati pada nya.
"ah ngga mungkin, pasti bukan aku, kami sudah putus, buat apa dia menepati janjinya" lagi-lagi Elen menepis prasangkanya.
tiba-tiba handphone nya berbunyi.
"halo"
"halo sayang, lagi apa?" suara Juan terdengar serak
"baru pulang kampus, sayang ngga tidur? Bukan nya disana malam ya? Suaranya kenapa serak? kamu sakit?" Elen banyak bertanya kali ini sehingga membuat Juan tertawa bahagia karena semua pertanyaan Elen adalah bentuk perhatian Elen pada nya.
" bawel banget hari ini banyak nanya, disini hampir subuh, tiba- tiba kebangun kangen kamu, beberapa hari ngga dengar suaramu, jadi nya aku telpon sebentar"
" aku juga kangen kamu, mau peluk kamu, rasa nya mau nyerah tapi ini baru awal"
" sabar ya, jangan nyerah dulu, tunggu aku"
" iya "
" ya udah kalau gitu, jaga kesehatan, aku sayang kamu, muach"
" tumben pakai kiss?" tanya Elen
" mmmuach mmmuach mmmuach"
" hahaha...muach, i love you" ucap Elen
" i love you more"
Mereka mengakhiri obrolan. Sejauh ini hubungan mereka masih sangat aman, hanya pertengkaran kecil karena rindu yang tidak ada habisnya.
>>>>>>>>
Hari ini Elen ada kuliah pagi dan ia meminta tolong abang nya untuk mengantar nya karena ia sedikit tidak enak badan.
Entah kenapa Sesampai di depan gerbang kampus, Elen merasa banyak pasang mata tertuju pada mereka. Ia merasa heran.
Tiba-tiba Dena menghampiri
" gila, pacarmu cakep banget! " ucapnya berbisik
" ngomong apa sih?!"
mata Dena melirik bang Evan yang segera bergegas pergi meninggalkan kampus Elen
" ngaco banget! Itu Abang ku!" jelas Elen
"Hah! Beneran?"
" iya "
Mereka berjalan menuju kelas baru beberapa langkah mereka berjalan, seketika langkah nya berhenti
"jadi kamu cewek nya Evan?"
3 orang wanita menghadang Elen. Mereka adalah kakak angkatan Elen. Ia tidak menggubris ucapan mereka. Elen malah meninggalkan mereka, sehingga salah satu diantara mereka sedikit emosi.
" ngga sopan! Heh!"
salah satu diantara mereka menarik tangan Elen. Tak sengaja Barra melihat kejadian tersebut melerai nya.
" wah, hebat ngga cukup satu rupanya, kasihan banget Evan dapat cewek murahan kaya kamu"
Mendengar ucapan itu Barra ingin menjelaskan siapa Evan, namun Elen menahan nya, ia memegang tangan Barra dan menggelengkan kepala, memberi isyarat untuk tidak perlu menjelaskan apa-apa pada mereka.
Elen pun kembali meninggalkan mereka.
" tangan mu ngga apa-apa?" Barra khawatir melihat tangan Elen pasca patah beberapa bulan yang lalu merah karena cengkraman yang terlalu kuat.
" ngga apa-apa, masuk kelas gih" ucap Elen
Barra pun mengangguk meninggalkan nya.
" aku heran kenapa kalian putus padahal kalian masih terlihat saling peduli" ucap Dena
Elen melihat Dena tanpa menjawab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments