Sebuah Nama Adalah Kehancuran

...Hai semua!!! Terima kasih banyak untuk kalian yang mau membaca karyaku, entah udah berapa karya yang aku tulis. Jangan pernah bosan sama cerita yang aku tulis ya, tinggal jejak untuk semua karyaku....

...Like, komen, dan masukan ke dalam favorite supaya kalian tidak ketinggalan semua kisah novel yang ku buat......

...Terima kasih All:)...

Dulu saat kehilangan seorang anak kembar laki-laki, Jackie memiliki kelahiran yang tidak orang lain punya. Randra, nama yang sengaja diberikan oleh seorang sepasang suami istri yang mengetahui kalau anak lelaki satunya memiliki kemapuan.

Jadi mereka sepakat memiliki nama Randra, sedangkan saudara kembarnya hanya pria biasa tetep memiliki kemampuan seperti adik kembarnya. Mereka berdua yang menjalankan bisnis, sampai pada akhirnya bisnis tersebut dikalahkan seseorang.

Randra yang masih terbilang kecil, sedangkan Max sudah 10 tahun melihat kejadian kecelakaan orang tuanya. Begitupun dengan Randra, di depan matanya beserta Max kedua orang tuanya hancur. Harta, dan usaha yang orang tuanya bangun sudah dimusnahkan.

Setelah sepuluh tahun yang lalu, akhirnya Max dan juga Randra memiliki rencana untuk membalas dendam. Dendam yang diperbuat oleh orang tua Amelia, Randra sudah mencari tahu semuanya. Itulah yang membuat seorang Randra ingin menghancurkan Amelia, dia ingin wanita itu merasakan kehancuran yang sama.

Malam ini Jackie sudah berada di luar negeri, dia akan melakukan perjalanan bisnis yang dirinya jalani beberapa tahun yang lalu. Tepatnya peninggalan ayahnya yang sempat diambil orang lain, Max yang akan menggantikan posisi Jackie untuk menghancurkan Amelia.

Karena mereka memiliki wajah dan postur yang sama, orang lain tidak ada yang tahu kalau mereka berdua saudara kembar. Max tersenyum saat melihat wanita cantik yang Randra katakan.

"Apa mungkin wanita ini Amelia? Yang dikatakan Randra." batin Max saat melihat sosok wanita yang sibuk mengurus pekerjaan.

Amelia tersenyum melihat kedatangan Jackie, "Kenapa kamu berdiri di sana. Biasanya kamu langsung memelukku dan mencium ku."

Max tersadar lelaki itu melangkah mendekati Amelia, "Aku hanya kagum kenapa aku bisa dipertemukan wanita secantik dirimu."

Amelia tersenyum mendengar gombalan dari Jackie, "Apa aku boleh mencicipinya juga?" batin Max saat melihat pakaian Amelia yang sangat seksi.

Max menciumi seluruh wajah Amelia, itulah yang dilakukan oleh Randra kepada wanita ini. Sebelum pergi Randra meminta Max untuk menjadi dirinya. Max setuju, kebiasaan Randra sama persis dengan Max. Hanya sifat dan gaya yang harus diubah oleh Max.

"Aku beruntung sekali punya kamu. Mau ku bantu?" tanya Max melihat pekerjaan Amelia yang begitu banyak.

"Tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri, nanti kalau ada yang aku gak ngerti pasti aku tanya ke kamu. Biasanya juga kamu langsung ambil kursi dan memeriksa laporan kantor." ujar Amelia, membuat Max tersentak saat Randra tidak mengatakan hal kecil.

Max menarik kursi lalu membalikan kursi yang di duduki oleh Amelia, "Aku sangat sibuk sampai aku lupa sama kebiasaanku sama kamu. Oh iya aku sampai lupa, ini buat kamu."

Amelia menarik ujung bibirnya membentuk senyuman, Jackie dari dulu tidak pernah berubah. Selalu melakukan hal kecil saat seperti ini, Amelia mencium bibir Jackie membuat Max terkejut dengan sikap wanita ini.

"Apa mereka berdua sering seperti ini." batin Max yang terkejut saat bibirnya di cium oleh wanita asing.

"Kenapa kamu diam aja. Biasanya kamu membalas ciumanku dengan ganas." kata Amelia yang melihat sikap Jackie tidak biasanya.

***

Max mengirim pesan kepada Randra, "Kenapa lu gak pernah bilang kalau lu sering mencium Amelia. Kalau lu bilang hal kecil bersama dengan Amelia, gua gak mungkin canggung gua takutnya dia curiga sama perubahan sikap gua. Kalau gua bukan lu melainkan orang lain."

Randra yang melihat pesan dari Max terkekeh, "Sorry. Lu kan gak nanya jadi gua gak kasih tahu lu." Max geram dengan tingkah laku kembarannya, dari dulu ini anak memang ngeselin.

Akhirnya Max mengangguk paham saat Randra memberitahu hal kecil tanpa ketinggalan sedikitpun, "Kalau kaya gini dia gak bakal curiga sama gua."

Max akan menyamar menjadi Randra sekitar tiga bulan, tiga bulan bukan waktu yang lama Max akan memanfaatkan tugas yang Randra berikan.

Setiap hari Max selalu membiasakan diri untuk menjadi kembarannya, membuat Amelia terbiasa dan tidak menaruh curiga. Walau begitu Amelia merasa aneh dengan sikap Jackie, walau dia terbiasa tetap ada yang aneh dengan Jackie.

"Ada apa sayang?" tanya Max yang memeluk pinggang Amelia saat mereka masih berada di atas ranjang.

Amelia berbalik menatap wajah Jackie, "Kenapa aku merasa kamu berbeda dari biasanya."

"Maksud kamu?" tanya Max, dia takut kalau wanita ini curiga kalau dirinya bukan Randra.

"Iya. Kamu tetap sama tapi sikap dan sifat berbeda, seperti ada satu orang yang sama tetapi berbeda orang."

Deg!!! Max merasa terkejut saat Amelia tidak semudah itu dibohongi, wanita ini sangat pintar saat mengetahui kalau dirinya bukan Randra yang asli.

Max tersenyum sambil mengelus rambut Amelia, "Mungkin kamu lagi kecapean aja makanya bisa berpikir seperti itu."

• tiga bulan •

Akhirnya berpura-pura menjadi kembarannya sudah berakhir, dia akan menjemput Randra ke bandara sedangkan Amelia sama sekali belum tahu identitas mereka berdua.

"Gimana sama Penyamaran lu, apa dia curiga kalau lu bukan gua." tanya Randra saat Max sibuk menarik barang bawaannya.

"Dia bukan wanita bodoh yang gua pikirkan. Gua pikir rencana gua bakal berhasil ternyata salah, dia sangat pintar sama seperti lu gak mudah untuk di tipu."

Randra tertawa mendengar ucapan Max, makanya Randra sangat berhati-hati untuk menghancurkan Amelia. Karena dari awal Randra sudah tahu kalau Amelia bukan wanita bodoh.

"Udah sana kembali ke tempat asal lu. Oh iya satu lagi wanita lu sangat nikmat dan gua suka sama tubuhnya." kata Max dengan jujur dengan sedikit tertawa kecil, Randra melempar sebuah benda membuat benda tersebut meleset.

Randra menggeleng kepala melihat tingkah laku Max, kini dia akan kembali dengan Amelia untuk melanjutkan misinya. Keesokan harinya Jackie datang ke kantor Amelia, saat berada di ruangan Amelia ruangan tersebut kosong.

"Marta, dimana Amelia?" tanya Jackie membuat Marta kebingungan.

"Loh kamu tidak tahu, Amelia lagi sakit mungkin kecapean karena melakukan pekerjaan kantor sendiri. Bukannya selama ini kamu dengan Bu Amelia selalu bersama, kenapa kamu bisa lupa dengannya." ucap Marta membuat Jackie tersenyum sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Maklum gua kan banyak pekerjaan jadi otaknya agak linglung." Marta menggelengkan kepala melihat tingkah laku Jackie, Jackie memutuskan ke rumah Amelia dan benar saja kalau wanita itu sedang berbaring di ranjang.

Jackie masuk ke dalam selimut sambil memeluk tubuh Amelia dengan erat, Amelia merasa ada seseorang yang memeluknya segera membalikan badan dan di sana ia melihat sosok Jackie. Amelia segera memeluk Jackie dengan erat, di dalam pelukan tersebut Amelia menangis tanpa sadar.

"Sayang, kamu kenapa? Hai, kamu kenapa?" tanya Jackie saat ia menarik tubuh Amelia, dan benar saja wanita ini menangis entah menangis karena apa.

"Kamu kenapa, sayang? Kenapa tiba-tiba kamu menangis. Apa ada yang salah denganku." ujar Jackie yang menghapus air mata Amelia, Amelia menikmati sentuhan yang diberikan oleh Jackie.

"Aku gak papa. Tapi aku merasa tiga bulan ini aku kehilangan kamu, walau kamu berada di sampingku." ucap Amelia, membuat Jackie tersenyum sambil mengelus pipi Amelia yang sudah mengering.

"Sekarang aku udah kembali. Jadi kamu tidak boleh sedih lagi, maaf kalau sikap aku membuat kamu seperti ini." ujar Jackie dengan lembut, Amelia kembali memeluk Jackie dengan erat.

Seakan-akan pelukan tersebut tidak mau Amelia lepaskan lagi, Max memang melakukan tugasnya dengan baik tetapi Max tidak sepintar Jackie. Max juga bukan pria yang pandai mengambil hati wanita, makanya Amelia merasa dirinya kehilangan sosok Jackie.

Walau Jackie seorang adik sedangkan Max kakaknya, mereka memang kembar tetapi sifat dan wataknya sangat berbeda tidak hanya itu saja kepribadian mereka berbeda.

Max suka tantangan, ia juga tidak bisa bertutur kata lembut kepada wanita. Bagi Max tugas harus di selesaikan tidak memandang dia wanita ataupun laki-laki, sedangkan Randra berbeda sangat berbeda. Walau begitu sikap Randra akan jauh menyakitkan dari pada Max.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!