Dinner

Jackie tersenyum melihat penampilan yang ia kenakan malam ini sangat sempurna. Bertemu dengan seorang wanita melalui aplikasi kencan, membuatnya sangat beruntung, walau dia harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hatinya.

"Baiklah, Jackie. Kamu harus berusaha mendapatkannya, kamu harus buktikan kalau wanita itu layak untukmu."

Jackie mengambil kunci mobil, ia mengambil sebuah jaket dan dompet. Jackie mengendarai mobil dengan wajah bahagia, entahlah ini bukan pertama kalinya ia melakukan sikap istimewa kepada wanita.

Hampir setiap saat memperlakukan wanita seperti ini, tetapi kali ini sangat berbeda dari biasanya.

Jackie tiba di kediaman Amelia, wanita itu membuka pintu saat Jackie sibuk memainkan handphone.

"Hem." Jackie menoleh ke sumber suara, Amelia sangat cantik dan sempurna.

Dress yang digunakan Amelia sangat cocok dengan tubuhnya, dress putih sangat cantik senada dengan warna kulit putih yang dimiliki Amelia.

Buah dada yang besar dan padat, dengan sedikit belahan di bagian paha. Rambut terurai indah, sesuai dengan apa yang ia harapkan malam ini.

"Ada yang aneh denganku?" tanya Amelia saat melihat Jackie menatapnya dengan berbeda.

Jackie tersenyum saat lelaki itu mulai mendekati Amelia, "Malam ini kamu sangat menawan, nona."

Bisikan bibir yang diucapkan Jackie membuat tubuh Amelia merinding sekujur tubuh, seperti ada sengatan listrik terus mengalir deras di tubuhnya.

"Nona, mari." Jackie mengeluarkan tangan untuk menggandeng tangan Amelia, wanita itu dengan senang hati menerimanya.

Jackie merasa kalau pakaian Amelia sangat membuatnya tidak nyaman, walau tidak terlalu seksi rasanya ada yang aneh di tubuhnya. Apalagi saat buah dada itu terus bergerak, ada sesuatu yang aneh di bawah miliknya, sesak ingin ia keluarkan dan merasakan sensasi panas ke dalam tubuh wanita ini.

Amelia melirik Jackie saat lelaki itu seperti merasakan hal aneh, "Ada apa? Apa kamu demam?" Amelia memeriksa tubuh Jackie, subuh tubuhnya normal tapi kenapa Jackie merasa tubuhnya banyak keringat yang bercucuran.

"Tidak apa-apa, lebih baik kamu kembali ke posisimu saja. Saya tidak mau kamu menganggu konsentrasi saya menyetir." kata Jackie berusaha mengontrol diri, ia tidak mungkin melakukan hal itu dengan wanita ini.

"Baiklah." Amelia kembali ke posisi awal, mobil mereka tiba di sebuah restoran.

Restoran ini terdapat sebuah kamar untuk beberapa pengunjung yang ingin menginap, "Bukannya ini hotel?" Amelia menoleh kearah Jackie saat pria ini membohonginya.

"Memang ini hotel." mendengar jawaban dari Jackie membuat Amelia marah, "Kamu berniat melakukan sesuatu kepadaku?"

"Bu-bukan!! Bukan itu maksudku. Di sini ada restoran, memang ada penginapan juga untuk pengunjung yang mau nginap. Saya datang kemari untuk mengajak kamu makan bukan ngajak kamu tidur bersama." ucapnya, akhirnya Jackie meminta Amelia untuk keluar.

Amelia sangat takjub saat melihat sikap Jackie yang sangat romantis, tak hanya romantis saja tetapi Jackie sangat memperlakukan wanita dengan lembut.

"Sudah berapa banyak wanita yang kamu perlakukan manis seperti ini."

Jackie tersenyum, "Sudah banyak. Dan kamu salah satu di antara mereka."

"Haha.. Saya bercanda. Saya hanya memperlakukan kamu saja, tidak ada wanita lain selain kamu nona."

Amelia disibukan dengan buku menu, ada banyak menu yang tersedia di buku ini. Dan Amelia memilih memesan makanan yang tidak terlalu berlemak, karena dia juga takut kalau nantinya akan gemuk dengan makanan berlemak.

"Hanya itu saja?" tanya Jackie saat melihat pesanan yang dipesan oleh Amelia.

"Iya."

Menyantap beberapa makanan membuat Amelia merasa pusing, apa mungkin dia tidak enak badan atau mungkin ada yang aneh dengan makanan yang ada di restoran ini.

"Kamu kenapa?" ucap Jackie dengan panik.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba kepalaku pusing. Apa restoran ini memasak makanan yang tidak higienis." kata Amelia berusaha menghentikan pusing di kepala.

"Tidak mungkin, saya pernah datang ke restoran ini. Mana mungkin makanan di sini tidak higienis, mungkin saja kamu yang terlalu kelelahan jadi pusing."

***

Jackie membantu Amelia untuk dibawa ke kamar, kamar yang memang dia pesan untuk berduaan dengannya. Jackie memberikan sebuah tips untuk karyawan tersebut, Jackie membawa Amelia ke salah satu kamar hotel yang sudah dia pesan terlebih dahulu.

Jackie menutup pintu kamar, dia membawa Amelia masuk ke kamar untuk dia letakan di ranjang. Kaki jenjang dan kulit mulusnya sangat indah, Jackie membantu Amelia melepaskan sepatu dan juga tas.

"Maafkan saya. Maaf saya lakukan ini ke kamu." ucapnya dengan membantu Amelia menyelimuti tubuh, saat Jackie menidurkan Amelia tiba-tiba saja tangannya di tahan.

"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku." kata Amelia dengan mata yang masih tertutup.

Jackie duduk di pinggir ranjang dengan mengelus kepala Amelia, "Tidak. Saya tidak akan meninggalkan kamu, saya hanya ingin berduaan saja sama kamu tidak lebih."

Jackie berusaha melepaskan tangan Amelia yang terus menggenggam erat, berusaha semaksimal untuk melepaskan tangan ini tetap saja tidak bisa malah dia yang ketarik ke tempat tidur.

Jackie menghela nafas saat dirinya hampir menindih tubuh Amelia, "Untung saja tidak kelepasan."

Jackie dengan pelan bangun dari ranjang, malah Amelia dengan ganasnya menahan tubuh Jackie. Dan akhirnya bibir mereka menempel, Jackie sempat terkejut melihat tindakan Amelia.

Bukannya terlepas Amelia malah menggerakkan bibir, bibir yang awalnya hanya menempel semakin dimainkan. Jackie merasa hisapan bibir Amelia sangat lembut apalagi permainan yang dimainkan Amelia, membuatnya terhanyut dalam ciuman lembut ini.

Saat Jackie ingin memperdalam ciuman tersebut Amelia sudah melepaskan, membuat Jackie terkejut saat Amelia tidak melanjutkan ciuman barusan.

Jackie dengan cepat pergi dan berlari ke toilet, dia menatap wajahnya kearah cermin. Ia menatap bibir, bibir yang baru saja menempel ke bibir Amelia.

Sangat lembut, saking lembutnya ia masih membayangkan kalau adegan barusan hanyalah mimpi.

"Tidak Jackie. Kamu harus kontrol, kamu tidak boleh merusaknya. Kamu harus inget dengan misi mu untuk mendekati Amelia." batinnya yang terus menatap kearah cermin.

Jackie membiarkan air keran mengalir, ia dengan cepat membasuh wajah dengan air mengalir. Setelah itu ia mematikan keran air, dengan mengelap wajah dengan handuk kecil.

Jackie keluar dari toilet sambil menatap Amelia yang tertidur lelap, ia tidak mungkin berada di sini yang ada nanti akan terjadi yang tidak diinginkan. Jackie memutuskan tidur di ruang tamu, Amelia terbangun saat melihat sekeliling kamar.

Ternyata kamarnya berbeda, "Dimana dia sekarang?" itulah pertanyaan yang ada di otaknya.

"Selamat pagi, nona." sapa seorang laki-laki yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa dua makanan yang baru saja dibuat.

"Kita sekarang ada dimana?" tanya Amelia saat Jackie memberikan secangkir coklat hangat.

"Hotel." jawab Jackie dengan santai, mendengar jawaban dari Jackie membuat coklat panas itu keluar dari bibirnya.

"Hotel? Kamu gak salah sama ucapan kamu barusan." balas Amelia yang terkejut dengan ucapan Jackie.

"Tidak. Saya mengatakan dengan jujur, kita berada di hotel tempat kita dinner semalam." ujar Jackie, lelaki itu mengambil roti dan secangkir teh hangat.

"Kenapa kamu bawa saya kemari."

Jackie menghela nafas mendengar suara yang sangat keras dari mulut Amelia, "Kamu tenang dulu saya tidak menyentuh kamu, malah kamu yang menyentuh saya."

"Maksud kamu?"

"Kemarin tiba-tiba aja kepala kamu pusing, saya memang sering datang ke tempat ini. Biasanya saya selalu pesan kamar untuk istirahat, lalu saya bawa kamu ke kamar ini."

"Kamu jangan khawatir tubuh kamu belum saya sentuh sama sekali, tapi kalau kamu mengizinkan dengan senang hati saya menerimanya." Amelia yang mendengar itu segera mengambil pisau.

Jackie terkekeh dengan sikap galak Amelia, "Hehe, saya bercanda." Jackie menyingkirkan pisau tersebut lalu diganti oleh sepotong roti.

"Dari pada kamu berpikir negatif sama saya, lebih baik kamu makan roti ini dan saya akan antar kamu pulang." Jackie memberikan sepiring roti yang sudah ia siapkan untuk Amelia, wanita itu merasa ragu dengan roti buatan lelaki ini.

"Kamu tenang aja roti itu aman untuk di makan gak saya masukin apapun." kata Jackie kembali, setelah itu barulah Amelia memakan roti buatan Jackie.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!