Reuni Kampus

Ruangan yang awalnya dingin tiba-tiba menjadi memanas, bagaimana bisa seorang Amelia bisa terperangkap pesona Jackie yang umurnya jauh darinya. Dan bagaimana bisa ia terjebak dalam situasi yang seperti ini, saat itu juga Amelia menghentikan ciuman, ciuman yang mereka lakukan.

Dia dengan cepat menyingkirkan Jackie supaya ia tidak melewati batas, "Kenapa?" Jackie sempat kebingungan saat Amelia menghentikan kegiatan barusan, lalu dia melihat Amelia kembali ke tempat duduk wanita itu bekerja.

"Lebih baik kamu kembali." ucap Amelia tanpa melihat kearah Jackie.

Saat Jackie ingin menghampiri Amelia wanita itu dengan tegas memintanya keluar dari sini, mau tidak mau Jackie mengikuti perkataan Amelia.

Sedangkan Amelia menyenderkan tubuhnya ke kursi yang kini ia duduki, dengan mata tertutup sambil bergumam.

"Kenapa aku harus melakukan itu. Harusnya aku bisa menghindar, kenapa aku malah terbuai dengan sikap lembut Jackie." ia kembali membuka mata dengan pandangan lurus.

Saat Amelia memikirkan kejadian barusan entah kenapa suara deringan telepon berbunyi, membuat dirinya sadar dan ia langsung melihat. Ternyata ada pesan dari grub kampusnya dulu, mereka akan mengadakan pertemuan dengan membawa pasangan.

Dan lagi-lagi harus membawa pasangan, haruskah ia datang dengan membawa pasangan. Kalau ia tidak datang mereka akan mengira kalau dirinya tidak memiliki pasangan, tapi gimana ia harus mencari pacar sewaan lagi.

Amelia tersenyum saat nama seseorang melintas di pikirannya, ia segera menghubungi Jackie untuk bekerjasama kembali. Karena dia sudah sepakat menjadikan Jackie seorang simpanan, jadi ia akan membawa Jackie ke pertemuan tersebut.

Jackie dengan senang hati mengikuti apapun yang Amelia inginkan, pertemuan itu akan diadakan seminggu lagi dan ia harus bekerjasama dengan Jackie selama seminggu.

"Malam ini kamu sibuk?" Jackie merogoh hp di kantong switer, ia melihat ada notifikasi dari Amelia.

"Tidak." balas Jackie, ia melihat kalau Amelia membalas pesannya dengan cepat.

"Nanti malam aku ingin bicara masalah pertemuan yang akan diadakan di kampusku. Apa kamu punya waktu malam ini? Karena aku ingin bicarakan masalah ini."

"Oke." Jackie kembali menyimpan hp dan ia kembali bersama dengan ketiga temannya.

Malam pun tiba, Jackie bertemu dengan Amelia tidak di luar melainkan di rumah Amelia tinggal. Wanita itu menuangkan minuman dan beberapa cemilan.

Sekarang wanita itu seperti sedang menatapnya saat ia fokus dengan minuman, "Kamu harus membantu saya lagi."

"Apapun itu pasti saya akan bantu kamu. Tapi harus ingat saya sudah menjadi simpanan kamu, saya harap kamu mau membayar saya setelah urusan ini selesai." kata Jackie setelah meletakan cangkir di meja.

"Boleh. Nanti kamu kirimkan rekening ke saya, saya bakal berikan uang itu ke kamu."

"Apa yang harus saya lakukan untuk kamu." kali ini Jackie bertanya kepada Amelia dengan tatapan yang serius.

Sebenarnya Jackie tidak ingin merelakan dirinya menjadi seorang simpanan, tapi karena ia memiliki tujuan untuk mendekati Amelia jadi ia berharap kalau tujuannya tercapai.

"Oke, saya setuju." Jackie dengan cepat menyetujui keinginan Amelia, Amelia mengambil hp dan mengetik sesuatu di sana.

"Saya sudah membayar uang muka untuk kamu, kamu bisa mengeceknya." Jackie mengecek uang masuk melalui rekening, "Kalau kurang kamu bisa katakan nominalnya nanti saya kirimkan lagi."

"Cukup. Ini sudah lebih dari cukup."

Jackie merasa kalau dirinya sudah mulai nyaman dengan Amelia, apalagi malam ini. Amelia hanya memakai pakaian rumahan sedang sibuk membuat makanan.

"Mau saya bantu?"

"Tidak perlu. Kamu duduk saja nanti biar saya yang mengurus ini semua." Jackie mengangguk, ia kembali duduk walau ia tidak yakin kalau Amelia bisa memasak.

***

Dugaannya benar kalau kejadian yang tidak diinginkan terjadi, ada sumber suara dari dapur saat benda jatuh secara bersamaan dengan suara Amelia. Jackie dengan cepat menghampiri Amelia, ternyata di lantai sudah banyak barang yang sudah berserakan.

"Kamu tidak papa." Jackie membantu Amelia mengambil barang, dan menyingkirkan tangan wanita ini untuk menyentuh benda apapun.

"Dimana kamu meletakan obat." tanya Jackie, Amelia menunjuk ke salah satu sudut, dengan cepat Jackie mengambil barang.

Ia membawa Amelia duduk, ia mengambil tangan Amelia untuk dirinya obati. Pergelangan tangan Amelia memerah, mungkin tangan ini kena air panas saat Amelia berusaha menuangkan sup yang wanita ini buat.

"Saya sudah katakan sama kamu, kalau kamu butuh bantuan kamu bisa panggil saya. Dan lihat sekarang kamu yang kena masakan yang kamu buat." Jackie yang masih mengomel tetap mengobati tangan Amelia dengan teliti.

"Sudah." Jackie menatap Amelia, wanita itu terdiam saat melihat Jackie menatapnya.

"Lain kali kamu tidak usah ke dapur lagi. Kalau kamu gak bisa masak, biar aku yang buat makanan untuk kamu atau kita bisa beli di luar." ujar Jackie dengan lembut.

Kelembutan yang diberikan Jackie seakan membuat Amelia terbuai, bertahun-tahun hidupnya merasa kesepian, kekosongan, tetapi sekarang terasa hangat saat kehadiran Jackie.

Jackie melambaikan tangan tepat di wajah Amelia membuat wanita itu tersadar, "Malah bengong. Mau aku pesan makan malam untuk kamu?"

"Gak perlu aku harus ke dapur lagi." Jackie menarik tangan Amelia untuk duduk kembali, ia menyentil kening Amelia dengan lembut.

"Kamu mau ke dapur lagi buat apa? Sekarang tangan kamu udah seperti ini, dan kamu masih mau ke dapur. Buat menghancurkan dapur atau rumah kamu sekalian." ucapnya, melihat kekhawatiran dari wajah Jackie membuat Amelia tersenyum.

Jackie dengan cepat mengeluarkan hp, ia memesan beberapa makanan untuk mereka berdua. Gak butuh waktu lama, Jackie mendengar suara dari luar ternyata pesanan yang ia pesan barusan sudah tiba.

Jackie menuju dapur untuk membuka bungkusan, sedangkan Amelia hanya menjadi penonton di saat Jackie sibuk menyiapkan makan malam.

• seminggu kemudian •

Jackie dengan gagah dan tampan, membuka pintu mobil untuk Amelia. Banyak orang pada memandang kearahnya, semua teman Amelia di masa kuliah dulu pada menatap kearahnya.

"Siapa ini Amelia. Apa dia pacar kamu?" tanya seorang wanita yang menghampiri Amelia saat keduanya baru saja tiba.

Amelia tersenyum, "Kenalin dia..."

"Saya kekasih Amelia sekaligus calon suami Amelia." jawab Jackie dengan santai, Amelia terkejut mendengar ucapan dari Jackie.

"Wah Amelia. Aku gak tahu loh kalau kamu sudah mau nikah, kapan nih ngundang kita semua." timpal salah satu wanita yang satunya, Amelia merasa percakapan yang mereka berikan terlihat berlebihan.

Dan Jackie yang membuat suasana ini menjadi runyam, "Maaf ya teman-teman aku mau bicara dulu dengan pacarku."

Amelia membawa Jackie ke luar, "Kenapa kamu bicara seperti barusan."

"Kenapa? Apa ucapanku salah."

"Astaga Jackie. Perkataan kamu itu salah, kenapa kamu bilang kalau kamu calon suamiku. Kalau mereka mengira beneran gimana."

"Ya gak papa. Bukannya bagus kalau itu terjadi, kamu tidak perlu repot-repot mencari pacar sewaan lagi."

Amelia menghela nafas mendengar ucapan Jackie, pria ini apa tidak bisa dikontrol sedikit kenapa jadi berlebihan seperti ini.

"Jackie. Kamu ingatkan tujuan kita ke sini." kali ini Amelia mengatakan dengan nada serius.

"Hem. Jadi permasalahannya dimana. Aku bicara seperti barusan supaya kamu tidak dipermalukan lagi sama mereka, harusnya kamu berterima kasih bukan malah membawaku kemari."

Iya memang harusnya dia berterima kasih dengan pria ini, tapi permasalahannya tidak segampang ini. Masih banyak yang harus dia hadapi nantinya, termasuk mantan suaminya yang akan datang sebentar lagi.

Baru saja diomongin lelaki itu muncul, mantan suaminya dulu membawa istri sekaligus selingkuhnya dulu. Melihatnya saja dia sudah tidak semangat untuk masuk, apalagi sekarang bertemu dengan mereka berdua.

Jackie merasa kalau Amelia sangat tidak suka dari laki-laki barusan, apa ada masalah diantara mereka sampai Amelia merasa gugup.

Jackie menyentuh tangan Amelia, Amelia menatap Jackie saat tangannya digenggam dengan lembut dan pria ini membawanya masuk.

"Sudah kamu tenang aja saya akan menjaga dan melindungi kamu." ucapnya pelan saat berada di pintu, dengan terpaksa Amelia mengikuti langkah kaki Jackie untuk masuk ke dalam.

Darma melihat Amelia datang bersama laki-laki, melihat lelaki itu Darma merasa pernah bertemu dengan pria ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!