Simpanan Janda Aduhai
Dari kejauhan seorang lelaki yang memiliki paras yang indah rupawan, hidung yang mancung, kulit yang bagus, postur tubuh yang indah. Lelaki manapun pasti menginginkan keindahan yang dimiliki lelaki tampan yang kini duduk di antara mereka.
Dari dulu Jackie dikenal sebagai ketampanannya, banyak wanita yang selalu datang memberikan sebuah hadiah dan juga berusaha mendekati Jackie untuk dijadikan kekasih.
Tetapi pria itu selalu dingin terhadap perempuan, sudah banyak wanita yang dia tolak dengan alasan tidak mau mencari pasangan terlebih dahulu. Hadiah yang terus diberikan oleh para wanita selalu datang dan dia juga menerimanya dengan suka hati.
Dia tidak ingin ada satupun wanita dari mereka yang sakit hati akibat sebuah penolakan, walau begitu Jackie selalu menolak kalau ada wanita yang selalu mengungkapkan perasaan kepadanya terlebih dahulu.
Yang dia tahu wanita itu di kejar bukan mengejar? Tapi sekarang kenapa banyak wanita yang mengejar lebih dulu dari pada dikejar oleh lelaki.
"Gila sudah berapa banyak hadiah pemberian wanita yang lu terima. Apa hadiah ini selalu lu simpan di kamar?" tanya salah satu teman yang melirik kearah Jackie.
"Kalau bagus gua terima kalau jelek gua kasih ke orang." balas Jackie yang sibuk bermain handphone.
"Apa dari semua penggemar lu, lu gak tertarik di antara mereka semua? Semua penggemar lu cantik cantik gak ada yang jelek. Apa lu beneran gak suka dari mereka." timpal salah satu lelaki yang sibuk bermain gitar.
"Menurut gua mereka semua sama tidak ada yang membuat gua tertarik." mereka semua yang ada di tongkrongan menggeleng kepala, memang dari banyak penggemar Jackie semuanya cantik dan seksi.
Tetapi bagi Jackie tidak ada gunanya, apalagi menurut dia terlalu berlebihan. Standar pasangan seseorang berbeda-beda pasti Jackie memilih wanita yang lebih dari para penggemarnya.
Selesai nongkrong Jackie memutuskan untuk pulang menggunakan motor ninja, motor yang selalu dia gunakan untuk kepentingan pribadi. Jackie melamun sambil menatap langit kamar, kamar yang luasnya sangat megah hanya dialah yang tidur sendiri di kamar ini.
Tak ada satupun orang ataupun wanita manapun yang menginjak kamar ini kecuali ibunya dan juga para pembantu yang bekerja di rumah. Jackie melirik kearah meja belajar, ia memutuskan bangun untuk mengambil benda pipih yang tergeletak di meja tersebut.
"Jam segini enaknya ngapain ya?" ucap Jackie sambil memainkan handphone, lalu dia tidak sengaja menekan salah satu aplikasi yang berada di dalam handphone.
Aplikasi kencan yang selalu Jackie gunakan untuk meluangkan waktu, sudah banyak wanita yang Jackie kencani tapi dia memilih untuk bermain-main dalam hubungan yang sudah lama ia jalani.
Sedangkan di tempat lain terdapat seorang wanita yang memiliki paras cantik, body yang nyaris sempurna. Penampilan yang digunakan wanita itu sangat sesuai dengan lekuk tubuhnya, banyak pria yang ingin mendekati wanita ini tetapi selalu dia tolak.
tok! Tok!
Suara ketukan yang terdengar dari luar membuat wanita itu masuk, wanita cantik ini membawa salah satu berkas perusahaan yang memang akan diberikan oleh pemilik perusahaan.
"Selamat siang bu. Ini ada berkas meeting kerja sama yang baru saja kita lakukan." ucap wanita itu dengan memberikan map untuk diberikan oleh Amelia.
Amelia dengan teliti membuka setiap lembaran berkas tersebut, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menandatangani berkas tersebut. Barulah ia menatap sekretarisnya kembali.
"Bisa kamu minta OB untuk membelikan saya kopi?" tanya Amelia kepada Marta.
"Tanpa kamu minta saya sudah membelikan kopi untuk temanku ini." ucap Marta saat ia membawa dua minuman entah dari mana asalnya.
***
"Cih dasar penjilat." gumam Amelia dengan meminum kopi yang diberikan oleh Marta, Marta menggeleng kepala melihat tingkah laku temannya.
"Dari dulu sampai sekarang masih aja gak berubah. Oh ya jadi kapan lu punya pasangan, ingat ya teman kuliah kita ngundang ke acara pernikahannya. Jangan sampai lu dihina sama mereka gara-gara lu gak bawa pasangan."
Amelia meletakan cangkir kopi dengan memberikan helaan nafas kepada Marta, "Mau gimana lagi gua udah trauma sama kehidupan percintaan gua. Gua udah gak mau mikirin kehidupan pernikahan lagi."
"Coba aja dulu. Siapa tahu kali ini lu berhasil, lagian cuman satu hari aja sekalian nanti bawa pacar lu untuk ke acara pernikahan teman kuliah. Benarkan!"
Kali ini perkataan Marta benar, tapi dia harus mencari pacar dimana. Selama dirinya bekerja ia sudah tidak memikirkan cinta lagi, lagian kenapa harus sekarang.
Marta yang melihat sahabat sekaligus bosnya ini seperti memikirkan sesuatu, wanita itu datang menghampiri Amelia dengan memberikan sebuah ponsel.
Amelia menatap ponsel Marta lalu menatap wanita tersebut, Marta geram dengan wanita di depannya. Dengan langsung ia menarik kursi dan kursi tersebut di dekatkan supaya jarak mereka tidak terlalu jauh.
"Coba lu lihat aplikasi yang ada di hp gua."
"Ya lalu?" ucap Amelia dengan santai, kini Marta merasa kesal dengan sikap bosnya.
"Aduh Amelia. Gua udah bilang sama lu, jangan terlalu sibuk sama pekerjaan. Kali-kali lu bergaul sama yang lain supaya lu bisa cari pasangan, dan aplikasi ini banyak dipakai orang untuk cari pasangan." kata Marta menjelaskan apa yang ia katakan.
Amelia merasa tidak percaya dengan sekretaris pribadinya, masa iya di zaman sekarang ada aplikasi yang seperti ini. Kalau aplikasi ini gak manjur gimana, masa dia harus percaya sama ucapan Marta.
"Gini aja mana hp lu." pinta Marta kepada Amelia, "Buat apa?"
"Udah sini." Amelia mengeluarkan benda pipih yang selalu dia simpan, Marta dengan cepat merebut hp tersebut lalu ia mendownload aplikasi yang ada di hpnya.
Setelah selesai barulah Marta menggunakan akun sandi yang dimiliki Amelia, "Nih."
Marta memberikan hp tersebut lalu Marta kembali bicara, "Gua udah menginstal aplikasi yang gua katakan barusan, nanti lu tinggal cari cowok yang lu mau. Untuk kencan atau apalah. Atau lu bisa cari pacar sewaan buat bantu lu ke acara pernikahan teman kuliah kita."
"Ide lu bagus juga. Ya udah nanti gua bakal gunakan aplikasi yang lu maksud, tapi cuman sehari aja kan setelah itu lu gak maksa gua untuk cari pasangan."
"Ya." jawab Marta, lalu wanita itu kembali bekerja setelah berbicara dengan Amelia.
Tiba di rumah Amelia menaruh tas di meja kerja, lalu ia kembali melihat kearah handphone saat tubuhnya sudah kembali segar.
"Apa gua gunakan aplikasi ini aja. Siapa tahu gua bisa cari cowok untuk gua sewa." Amelia membuka aplikasi tersebut, lalu ia cari sampai dirinya menemukan salah satu foto pria yang membuatnya tertarik.
Amelia menekan foto dan di sana ada beberapa informasi dari pria yang ada di foto tersebut, tanpa ragu Amelia menekan foto itu untuk diajak kenalan. Sedangkan Jackie yang dari tadi bermain game melihat notifikasi dari aplikasi kencan, ternyata saat dia buka ada satu wanita yang meminta pertemanan.
"Cantik juga." ucapnya pelan, "Apa dia baru bermain aplikasi ini?" tanya Jackie saat melihat foto wanita yang meminta pertemanan.
Jackie langsung menerima pertemanan dari wanita ini, lalu tanpa disengaja Jackie mengirim sebuah pesan. Tanpa pikir panjang Amelia membalas pesan tersebut sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu setelah akhir pekan.
Satu hari ngobrol dengan pria bernama Z rasanya sangat menyenangkan, apalagi pria ini terbilang lucu jadi tidak mudah untuk mendapatkan pacar sewaan.
Dua minggu ngobrol di aplikasi mereka berpindah ke aplikasi lain, mulai saat itu mereka mulai akrab tibalah saatnya mereka memutuskan bertemu. Marta merasa bingung melihat sikap Amelia, akhir-akhir ini Amelia banyak memegang hp.
"Gimana serukan chating sama lelaki?" tebak Marta membuat Amelia terkejut saat mengetahui dirinya sedang ngobrol dengan seorang laki-laki.
"Gimana kamu tahu kalau aku sedang ngobrol sama cowok?"
Marta tertawa mendengar ucapan dari Amelia, wajahnya terlihat gugup seperti terpergok selingkuh dari istri sah.
"Wajah lu gak bisa bohong Amelia. Jadi apakah pria yang satu ini dari aplikasi kencan yang lu dapati?" tanya Marta membuat Amelia mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments