Setelah kejadian pesta tersebut, dia tidak pernah bertemu lagi dengan 'Z'. Karena dia pikir kerjasama yang mereka lakukan sudah selesai, dan bayaran untuk pria itu sudah dia kirimkan.
Amelia melakukan pekerjaan seperti biasa, sedangkan di tempat lain Jackie sibuk bermain basket di lapangan. Lapangan sepi hanya ada dirinya seorang, terus mengejar bola yang kini ia mainkan. Sudah banyak bola yang ia masukan ke dalam ring.
Entahlah berapa kali ia mencetak poin bola, sampai permainan yang ia lakukan berhenti dan melangkah untuk mengambil sebotol minuman yang dia letakan di pinggir lapangan.
Duduk sambil menikmati minuman membuat rasa lelahnya hilang, "Wanita itu sekarang lagi apa ya?"
Jackie mengambil hp, mencari tahu kesibukan wanita bernama Amelia. Gak ada postingan dari aplikasinya, hanya ada beberapa catatan yang muncul setelah dua hari yang lalu.
"Apa aku menyamar jadi anak magang atau OB supaya bisa dekat dengannya." pikir Jackie saat dia terus melihat status aplikasinya.
Pulang kuliah Jackie meminta orang kepercayaannya untuk mengurus berkas, berkas lamaran yang akan ia ajukan ke kantor yang Amelia miliki.
"Den, Aden kan udah punya banyak uang. Kenapa Aden meminta saya untuk mengurus berkas lamaran. Apa nyonya dan tuan tahu tentang ini?" tanya salah satu laki-laki yang kini berdiri di samping Jackie.
"Karena saya ingin melihatnya lebih dekat." batin Jackie. Lalu Jackie kembali melihat kearah Mr. M, "Udahlah kamu urus aja, lagian saya bosan setiap hari kuliah saya ingin melakukan kegiatan lain selain kuliah."
"Baiklah den." Mr. M mengangguk dengan perintah yang diberikan oleh Jackie, sedangkan Jackie tersenyum saat rencananya akan berjalan.
"Kita akan bertemu lagi nona." gumamnya dengan melihat foto Amelia di sebuah aplikasi.
Tiga hari mengirim berkas lamaran, akhirnya Jackie di terima bekerja sebagai seorang karyawan. Walaupun dia masih berstatus mahasiswa, ia mampu masuk ke dalam perusahaan dengan mudah.
"Den. Besok Aden mulai bekerja di perusahaan A."
Notifikasi pesan yang diberikan oleh Mr. M diterima olehnya, Jackie tersenyum saat mengetahui pesan baik dari Mr. M, ia yakin suatu saat dia bisa mendapatkan hati wanita tersebut.
"Kenapa lu senyum-senyum sendiri?" tanya salah satu laki-laki yang melihat Jackie tersenyum sambil menatap hp.
"Biasa lagi jatuh cinta mungkin." balas temannya, Jackie tidak peduli dengan candaan dari temannya. Yang ia pedulikan hanyalah misi untuk mendekati Amelia.
Jackie meminta izin ke salah satu dosen untuk bekerja paruh waktu, sekarang Jackie menuju perusahaan tempat dirinya melamar.
"Selamat pagi pak." sapa Jackie saat dia sudah berada di depan pintu perusahaan.
"Pagi. Mas ini karyawan baru?" tanya satpam itu kepada Jackie dengan sapaan ramah.
"Ya pak." Jackie melangkah masuk buat mendatangi seseorang, seseorang yang memang di percaya oleh Amelia.
Jackie sama sekali tidak fokus dengan ucapan laki-laki yang sedang bicara, ia malah fokus mencari ruangan Amelia.
"Maaf pak. Dimana ruangan atasan perusahaan ini." ucap Jackie membuat lelaki tersebut berhenti bicara, ia malah menatap Jackie.
"Bu Amelia belum datang jam segini. Biasanya beliau datang setelah urusan pribadinya selesai." Jackie mengangguk, lalu mereka kembali untuk melihat-lihat isi perusahaan.
***
Perusahaan ini memang tidak terlalu besar, mungkin lebih besar perusahaan orang tuanya. Tapi dia salut dengan wanita ini dengan umur yang masih muda udah memiliki perusahaan sendiri.
Sedangkan dia hanya memiliki bengkel, walau bengkelnya terbilang besar tapi ia masih saja bekerja.
"Hari ini kamu mulai bekerja ya."
"Baik pak." Jackie melangkah ke tempat kerja, ia melihat komputer sudah tersedia. Banyak sekali yang harus dia lakukan, mungkin akan sibuk dari sebelumnya.
"Dimana dia? Kenapa belum datang juga." batin Jackie saat melihat ruangan Amelia.
Hampir tiga hari Amelia bolak-balik mengurus kerjasama dengan pemilik perusahaan di kota B, selama tiga hari ini Marta selalu membantunya dan saatnya ia kembali ke negara asal.
"Gimana keadaan perusahaan?" tanya Amelia saat dia fokus dengan tablet.
"Perusahaan baik-baik aja. Tapi ada karyawan baru namanya Z." Amelia yang mendengar itu melirik kearah Marta, "Apa kamu bilang Z?"
"Iya Bu." Marta bingung dengan reaksi Amelia, apa Amelia mengenal Z.
Amelia kini menuju kantor, tanpa basa-basi ia mencari keberadaan Z. Dia pikir kalau Z adalah pria yang sama, tapi nyatanya salah. Z bukan dia melainkan orang lain, Amelia mengiranya dia tapi orang lain.
"Ada apa? Kamu masih kebayang sama Z yang waktu itu kamu bayar untuk dijadikan pacar sewaan?" Marta menutup pintu ruangan Amelia sambil melangkah menatap Amelia.
"Iya."
"Apa kamu mulai menyukai Z?" Amelia menatap Marta saat mendengar pertanyaan dari sekretaris pribadinya.
"Mana mungkin aku menyukainya, lagian aku gak tahu identitas dan gak tahu namanya. Kenapa harus tergila-gila dengannya." Amelia membatin sambil berpura-pura menyalakan komputer.
"Kamu harus sadar Mel. Dia hanya pacar sewaan kamu, itupun sudah lama. Sekarang kamu fokus sama pekerjaan kamu, apa kamu mau terulang lagi seperti dulu. Jangan pernah mengejar laki-laki nanti kamu yang merasakan sakitnya." tutur Marta.
Apa yang dikatakan Marta benar, tapi kenapa sekarang dia tergila-gila dengan pria yang tidak tahu asal usulnya. Apalagi dia bertemu dengannya sekali, setelah itu ia memulai kehidupan masing-masing.
Jackie bekerja di kantor cabang milik Amelia, tidak di kantor pusat. Sedangkan kantor utama yang sekarang Amelia jalani, Jackie berharap bekerja di kantor utama, tetapi prediksinya salah ia malah dipindahkan ke kantor cabang.
Beberapa hari Jackie bekerja, dia sama sekali tidak bertemu dengan wanita itu. Tapi kali ini dia ditugaskan ke kantor pusat, kantor yang memang letaknya sangat jauh dari kantor cabang.
Jackie bergegas menggunakan sepeda motor, tiba di kantor Jackie memarkiran motor dan turun dari motor sambil membawa satu berkas yang dia bawa dari kantor pusat.
Jackie menyapa salah satu satpam di sana, dia juga menyampaikan niat untuk bertemu dengan Amelia. Jackie tidak pernah berharap untuk bertemu dengan wanita itu, sekarang tujuannya hanyalah mengantarkan pekerjaan.
"Silakan kamu naik ke lantai lima. Di sana ruangan ibu Amelia." ucap salah satu resepsionis yang memang tergoda dengan ketampanan Jackie.
"Terima kasih." Jackie pergi dengan membawa senyuman indah, membuat dua resepsionis itu tergila-gila dengan Jackie.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Marta saat melihat seorang laki-laki berdiri di depannya.
"Saya dari kantor cabang ingin bertemu dengan Bu Amelia. Apa ibu Amelia ada di dalam?" tanya Jackie kepada Marta sambil membawa satu berkas, Marta melihat kalau pria ini memang membawa berkas pekerjaan.
Marta mengizinkan lelaki ini masuk, Jackie melihat ruangannya masih kosong belum ada orang. Jackie memutuskan menunggu di sofa, dia terus menunggu sampai waktu menjelang sore hari.
"Kenapa jam segini Bu Amelia belum datang." kata Jackie sambil melirik jam tangan.
Jackie yang mendengar suara pintu, seketika melihat kearah pintu. Ternyata yang datang bukan pemilik perusahaan melainkan asisten yang dia temui.
"Permisi. Maaf!! Sepertinya hari ini Bu Amelia tidak bisa datang, boleh berkas yang kamu pegang diberikan ke saya. Biar saya yang akan mengantarkan berkas itu ke Bu Amelia."
Jackie menghela nafas panjang, sambil berdiri menghampiri wanita tersebut.
"Baiklah kalau gitu. Tolong sampaikan Bu Amelia untuk ditandatangani secepat mungkin, karena ini akan mempercepat pembangunan hotel di negara C."
"Baik, nanti saya akan sampaikan ke Bu Amelia langsung."
"Terima kasih." Jackie kembali setelah memberikan berkas kerjasama, dia memilih mampir ke salah satu cafe terdekat.
Jackie masuk ke dalam cafe, tanpa di sengaja Jackie melihat sosok wanita yang duduk di pojok dekat jendela. Wanita itu menatap kearah jendela, sedangkan Jackie tersenyum melihat wanita itu ada di cafe yang sama.
"Americano satu."
"Terima kasih." Jackie membawa satu pesanan ke salah satu tempat duduk, tempat dimana ada seorang wanita sedang sibuk menatap kearah luar jendela.
"Boleh saya duduk di sini, nona!!" ucap Jackie kepada wanita tersebut.
"Silakan." Jackie duduk sambil meletakan pesanan, dia juga membuka topi yang dia tutupi sedari tadi.
"Sudah lama datang ke tempat ini?" Amelia melirik saat mendengar suara yang memang dia kenali.
"Kamu?" Amelia sangat terkejut saat tahu siapa yang ada di depannya, pria bernama Z yang sekarang duduk di dekatnya.
Jackie tersenyum melihat reaksi Amelia, "Sudah lama iya kita gak ketemu. Gimana kabar kamu? Apa semua pekerjaan kamu berjalan lancar?"
"Ya begitulah."
Jackie menyeruput kopi sambil menatap Amelia, sedangkan wanita yang dia tatap masih menatap ke luar jendela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments