Keesokan harinya, saat Sara sedang fokus melayani pelanggan dirinya di ganggu dengan suara dering ponsel miliknya.
Namun, karena dirinya tengah sibuk merangkai bunga untuk pelanggan alhasil panggilannya tidak ia angkat, dan setelah dirinya selesai melayani pembeli, Sara segera mengambil ponselnya dari dalam tas dan mengecek siapa panggilan masuk yang barusan. Ternyata ada 2 kali panggilan tidak terjawab dari Rony.
Melihat panggilan dari Rony yang tidak dirinya angkat, Sara pun menelepon balik Rony. Beberapa detik menunggu akhirnya Rony mengangkat panggilan Sara.
*Percakapan Sara dan Rony Via Telepon
Rony : Ya Sara.
Sara : Maaf Ron, aku tadi sedang sibuk melayani pelanggan jadi tidak bisa mengangkat teleponmu.
Rony : Tidak masalah, aku menelpon hanya untuk memberi tahu, besok makan siang kita kau mau aku jemput atau saling ketemuan saja?
Sara : Bagaimana kalau saling ketemuan saja.
Rony : Kau yakin tidak mau aku jemput?
Sara : Yap, aku tidak mau membuatmu repot, jadi aku rasa lebih efisien kalau saling ketemuan di Restorannya langsung.
Rony : Oke, kalau begitu aku tunggu kau di Restoran Orleon, kau tahu restoran itu kan?
Sara : Tentu aku tahu Restoran itu, kalau begitu kita bertemu disana besok okey.
Rony : Um, Sara sebelum kau tutup teleponnya bisakah kau beri semangat untukku?
Sara : Untuk apa?
Rony : Supaya aku semangat kerja.
Sara : Eh kau ini ada-ada saja, tapi baiklah-baiklah, Rony semangat bekerja ya.
Rony : Kau tahu setelah kau beri semangat aku tiba-tiba jadi langsung semangat.
Sara : Hehehe, kau ini! Baiklah kalau begitu aku tutup teleponnya ya, sampai jumpa lagi!
Sara mengakhiri percakapannya dengan Rony~
~Di Gedung Emerald Tower
Di ruangannya Ryuzen dan Kenzo membahas tentang file yang kemarin ia berikan pada Kenzo, untuk dipelajari. Kenzo yang duduk di kursi menghadap ke arah dimana Ryuzen duduk di kursinya menjelaskan,
"Setelah aku pelajari file rekam jejak Emerald yang kau berikan padaku kemarin, memang benar lima tahun lalu tepatnya ditahun saat kesehatan Tuan Yerumi Han benar-benar memburuk, dan kau belum resmi menjabat sebagai CEO Emerald, banyak ditemukan aliran dana yang keluar dan masuk tanpa rincian yang jelas, serta pembatalan proyek yang secara tiba- tiba."
"Dan saat itu adalah tahun dimana Lizo Xiao masih menjabat sebagai direktur keuangan di Emerald. Dan ketika kakekku mulai sekarat dia menghianati Mendiang kakek dengan memilih bekerja sama dengan Pamanku yang brengsek itu!"
Dengan suaranya yang berat dan tatapan tajam Ryuzen mengatakan hal itu.
"Tuan muda Han, sudah lima tahun berlalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanya Kenzo.
Ryuzen berdiri dan mengambil pisau dari dalam laci mejanya
"Lima tahun sepertinya sudah cukup untukku memberikan mereka kebebasan bernafas dan menikmati udara segar. Kini sudah saatnya menunjunkan pada mereka siapa yang memegang kendali permainan sesungguhnya!"
Ryuzen lalu melemparkan pisau itu, hingga mengarah tepat di titik tengah papan dart yang ada di Ruangan kantornya.
*Ryuzen Han resmi menjadi pemilik dan CEO Emerald 5 tahun lalu, tepatnya sehari setelah kakeknya Yerumi Han meninggal dunia, dan dua hari setelah kejadian di hotel Sansiren bersama Sara lima tahun yang lalu.
~~
Jam sekolah telah usai, Sara yang datang menjemput Arvin sedang menunggu Arvin keluar dari dalam kelasnya.
"Mami...!" panggil Arvin yang baru saja keluar kelasnya dan langsung menghampiri Sara yang telah menunggunya sejak tadi.
"Hai sayang," balas Sara tersenyum gemas pada putranya.
"Mami...! sudah berapa kali aku bilang, jangan memanggilku sayang, aku kan bukan anak bayi lagi!" protes Arvin kesal dengan ekspresi wajahnya yang menggemaskan.
Melihat Arvin begitu Sara justru semakin gemas, dan malah mencubit pipi Arvin dengan rasa gemas.
"Mami...!" ujar Arvin yang kembali jengkel dengan perlakuan maminya yang memperlakukan dirinya seperti bayi itu.
"Baiklah-baiklah, Mami hanya bercanda kok! Kalau begitu ayo kita pergi ke supermarket dulu sebelum pulang ke rumah," ajak Sara pada Arvin.
~~
Sejak di perjalanan hingga sampai ke supermarket wajah Arvin terlihat sama sekali tidak bersemangat, hal itu membuat Sara bertanya pada putranya tersebut,
"Arvin, kau kenapa?" tanya Sara lembut.
"Tidak apa-apa," balas Arvin datar.
"Bohong...! kau pasti begini gara-gara aku mengajakmu ke supermarket untuk belanja iya kan?" tebak Sara dengan sangat yakin.
Arvin melirik ke arah Sara dan berkata,
"Nah, itu Mami tau. Ayolah mami..., anakmu yang hebat ini kan mau jadi sniper bukan mau menjadi petani buah ataupun nelayan. Jadi jangan kau ajak aku ke supermarket membeli sayur dan ikan-ikanan terus dong!"
Melihat Arvin begitu Sara mencoba menjelaskan,
"Arvin dengarkan Mami ya, hari ini banyak buah, sayur hingga daging yang di jual dengan harga murah, dengan begitu Mami jadi bisa belanja bahan masakan lebih banyak, dan kalau bisa beli bahan masakan dengan harga yang murah, sudah pasti akan membuat pengeluaranku juga jadi lebih berkurang."
Arvin yang sama sekali tidak paham apa yang dikatakan Maminya barusan. Ia malah memasang wajah masam dan tidak bersemangat. Mau tidak mau Sara harus mengakalinya agar dirinya bisa tetap belanja, tapi juga tidak membuat bosan putranya menunggu.
"Oh... begini saja, di dekat supermarket sana ada kedai es krim, kalau kau tunggu Mami disana saja bagaimana?" ucap Sara memberi penawaran pada putranya.
"Oke!" jawab Arvin langsung setuju.
Sara pun mengantar Arvin ke kedai es krim tersebut dan meminta putranya untuk menunggu dirinya disini, hingga dirinya selesai berbelanja.
"Kau disini tunggu Mami, jangan kemana-mana!" pesan Sara pada Arvin.
Arvin yang sudah paham kata-kata Maminya hanya mengangguk sambil menikmati es krim vanila yang dibelinya tadi.
"Dan satu lagi, jangan buat ulah, paham Arvin?" ujar Sara pada Arvin yang terkadang suka usil dan membuat ulah.
"Yes mami!" jawab Arvin.
"Good boy!" ucap Sara yang kemudian meninggalkan Arvin dan pergi kembali ke supermarket untuk berbelanja.
⚘⚘
Like, comment, vote 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Rohayati
lanjutttt
2020-05-22
0
Nara Nda
1002
2020-04-21
1
Heni Wati
lanjut thot
2020-01-16
5