~Rumah Sara
Di dapur rumahnya, Sara sedang memasak makan malam untuknya dan Arvin putranya.
Arvin yang menunggu Sara selesai memasak menyibukan diri dengan membaca buku dan mengecek-ngecek isi ponsel Maminya.
“Mamiku kan cantik banget, pasti banyak laki-laki yang mendekati. Tapi, kira-kira Mami punya nomor telepon pria di ponselnya tidak ya?” gumam Arvin yang kini tengah mencari kontak dengan nama pria di ponsel sang Mami.
Beberapa menit Arvin mencoba mengecek isi kontak ponsel Maminya namun hasilnya nihil.
“Kenapa kebanyakan nama perempuan?!" ucap Arvin yang tidak menyangka stelah mengecek nomor kontak di ponsel Maminya tidak ada nama pria yang spesial.
“Sekalinya nama pria malah Thomas rekan kerja Mami di toko bunga, tapi dia kan tidak suka sama perempuan, dan sisanya malah nomor laki-laki seperti Kakek Huang, Paman Xiao yang suka benerin air kalau mati, Yori tukang si listrik, dan tukang-tukang lain," ucap Arvin bingung membulatkan pipinya karena kesal melihat ponsel Maminya yang sama sekali tidak ada nomor pria yang terlihat spesial.
“Tidak mungkin tidak ada pria yang suka sama mamiku, mamiku kan cantik, baik, pintar masak, jago menggambar dan merangkai bunga juga, walau kadang dia suka telmi dan aneh sih," gumam Arvin sambil meletakan ibu jari dan telunjuk di dagunya.
“Nomor laki-laki saja tidak ada, galeri foto juga isinya cuma berkas tagihan dan foto bunga atau makanan, kalau begini terus bagaimana aku bisa tahu tentang keberadaan Papi kandungku?” ungkap Arvin lalu menghela napas.
Tiba-tiba Sara datang menghampiri Arvin untuk memberi tahunya makan malam sudah siap
“Arvin, kau sedang apa? ayo segera cuci tanganmu dan kita makan!” Seru Sara
“Ya Mami...! “ Arvin langsung meletakan ponsel Maminya seperti sedia kala supaya sang Mami tidak curiga.
Selesai makan malam dan mengerjakan PR, Arvin menggosok gigi dan bersiap-siap tidur. Dan seperti biasanya Sara akan mengantar Arvin dulu kekamarnya, berbincang sedikit sebelum ia mengucapkan selamat tidur pada Arvin.
“Mami," ucap Arvin terlihat ragu-ragu.
“Ya sayang.." ucap Sara lembut pada putranya tersebut.
“Kalau aku tanya ini kau janji tidak akan marah atau bersedih?” tanya Arvin sambil memainkan jari jari tangannya.
“Memang kau mau tanya apa?"
“Mami harus janji dulu tidak akan marah atau pun bersedih,” kata Arvin menegaskan, karena Arvin tahu setiap Arvin tanya tentang Papinya pasti raut wajah Sara akan menjadi sedih.
Mendegar anaknya berbicara begitu, Sara sudah bisa menebak pasti Arvin akan menanyakan tentang Ayahnya lagi.
“....., Kau mau tanya soal Papi lagi kan?” ucap Sara
Arvin pun mengangguk mengiyakan.
“Arvin, Papimu itu orang yang sangat hebat, saking hebatnya dia jadi sibuk sekali, dan karena terlalu banyak kesibukan jadi belum sempat menemui kita,” ucap Sara yang terpaksa harus berbohong pada Putranya.
“Benarkah?” balas Arvin dengan begitu semangat.
“Ya tentu saja," balas Sara.
“Apa Papi sangat tampan?”
“Tentu saja, lihat saja dirimu yang sangat tampan,"
“Pasti dia laki-laki yang sangat hebat,” ucap Arvin dengan mata berbinar-binar
“Kalau begitu, sekarang kau tidur ya, besok kau harus pergi ke sekolah bukan?” pinta Sara pada putra semata wayangnya tersebut agar segera tidur.
Arvin pun menuruti dan langsung memejamkan matanya, Sara mencium kening Arvin yang tertutup poni rambutnya yang halus, dan mengucapkan selamat malam kemudian keluar meninggalkan kamar Arvin.
Keluar dari kamar Arvin, Sara langsung masuk ke kamarnya dengan menahan tangisnya yang kini sudah pecah.
“hiks, hiks..!" Sara menangis terisak karena sejak tadi menahan tangisnya supaya tidak terlihat oleh Arvin.
“Maafkan mami Arvin, Mami terpaksa bohong padamu tentang siapa Ayah kandungmu. Karena jujur, Mami sendiri tidak tahu siapa pria itu. Saat melihat sorot matamu yang begitu berbinar-binar ketika aku mengatakan sebuah kebohongan tentang pria itu, hal itu hanya membuatku semakin sakit hiks!" Sara masih saja terus terisak menahan suara tangisnya yang dari tadi sudah mengucur deras.
⚘⚘⚘
Like, vote, comment 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Byla
Wait wait ini Arvin umurnya sekitar 5 tahunan bukan yak? Kok dah bisa cek nama nama di HP? Terus kok dia ngeh nama Thomas rekan kerja mama yg gak suka perempuan?? Ini apaaan?! Emang paham bocah 5tahunan soal beginian?? Ada yg bisa jelasin?
2021-03-15
0
Juliana Julia
visual basic thor
2020-06-03
0
Fatimah
gak tega sm arvin
2020-05-25
1