~Emerald Tower
Kenzo yang tadi diperintahkan Ryuzen membawakannya pakaian ganti, segera menuju ke ruangan Ryuzen.
* tok, tok... (suara pintu di ketuk)
"Masuk!" ujar Ryuzen yang sudah tahu itu adalah Kenzo.
"Ini Tuan Han, pakaian ganti yang tadi kau minta."
Kenzo pun langsung menyerahkan pakaian ganti itu kepada Ryuzen.
Ryuzen mengambil setelan pakaian berwarna gelap dari tangan Kenzo, dan kemudian menyuruhnya keluar untuk menunggunya berganti kemeja dan jasnya saat itu juga.
Tubuh atletis Ryuzen, di tambah dada bidangnya dengan beberapa bekas sayatan di bagian punggung dan pundaknya yang terlihat samar-samar, kini terekspos dengan jelas saat Ryuzen membuka kemejanya yang terkena noda kopi untuk diganti kemeja dan jas yang baru.
~~
Ryuzen kini telah selesai mengganti pakaiannya yang terkena noda kopi dengan yang bersih. Kemudian Ryuzen pun kembali memanggil Kenzo ke dalam ruangannya.
"Ada yang lain Bos?" tanya Kenzo pada bosnya.
"Ini file yang mencatat rekam jejak Emerald Group 10 tahun terakhir ini. Kau buat salinannya, dan kau pelajari baik-baik kejanggalan apa saja yang terjadi lima tahun lalu," ucap Ryuzen sambil memberikan sebuah flashdisk kepada Kenzo.
"Siap Tuan! " jawab Kenzo.
"Ada lagi Tuan? " tanya kenzo menambahkan.
"Tidak ada, kau bisa keluar sekarang!" jelas Ryuzen datar tanpa Ekspresi.
"Oh iya Tuan, setelan jas yang kotor tadi, apa perlu aku suruh sekretaris Morin membawanya ke laundry?" tanya Kenzo.
"Tidak perlu!" jawab Ryuzen singkat dengan ekspresi dingin seperti biasanya.
Kenzo masih belum beranjak dari ruangan Ryuzen, karena masih ada yang membuatnya penasaran.
"Kenapa kau masih disini?!" tanya Ryuzen pada asisten pribadinya tersebut.
"Begini, sebelum aku pergi, aku masih ingin bertanya satu hal padamu."
"Apa?" sahut Ryuzen menanggapi.
"Bagaimana bisa Pakaianmu sampai ketumpahan kopi begitu?"
Kenzo yang penasaran sejak melihat bosnya datang ke kantor dengan pakaian kotor penuh noda kopi, akhirnya bertanya.
"Tertabrak kucing kecil liar di jalan!" balas Ryuzen singkat.
"Lalu ken..." belum selesai Kenzo bicara, Ryuzen langsung memotongnya dengan ucapannya.
"Kenzo, kalau kau masih tanya lagi, aku pastikan tidak ada bonus tahunan buatmu!" ucap Ryuzen mengacam Kenzo, sebelum Kenzo bertanya lagi dan lagi kepadanya.
"Oke, oke..., baiklah, aku pergi sekarang," balas Kenzo agak panik dan langsung keluar dari ruangan Bosnya tersbut.
"Huft! Kenapa dia perhitungan sekali denganku, padahal aku ini kan asisten pribadinya," gumam Kenzo pasrah.
"Tapi..., Bos bilang tadi tertabrak kucing liar, memang sejak kapan kucing kecil liar bisa menabrak manusia baja seperti Ryuzen sampai bisa menumpahkan kopi di bajunya?" ujar Kenzo dengan polosnya.
Sementara itu di dalam ruangannya, Ryuzen kembali melihat kartu nama yang tadi Sara berikan padanya. Ryuzen mengingat kejadian yang terjadi tadi, dirinya seperti ditarik oleh medan magnet yang begitu kuat untuk mengingat kejadian tadi saat dirinya ditabrak oleh Sara.
"Gadis itu lumayan juga," ucap Ryuzen menyeringai dan memasukan kembali kartu nama yang diberikan oleh Sara.
~~
Malamnya, Sara yang baru selesai mandi dan berganti pakaian tidur mengecek ponselnya sebelum dirinya tertidur tidur.
Ternyata ada 4 pesan masuk saat dirinya mandi tadi, diantaranya adalah dari Rony, 1 dari Thomas, 1 dari Gina dan 1 panggilan dari nomor yang ia tidak kenal.
Sara membuka pesan dari Rony terlebih dahulu.
Pesan dari Rony :
"Kau sedang apa? "
"Sara, kau sudah tidur?"
Balas ke Rony ;
Aku baru selesai mandi dan sedang siap-siap tidur, maaf baru balas pesanmu.
Lalu setelahnya Sara melihat pesan dari Thomas yang menanyakan tentang pekerjaan. Sedangkan Gina seperti biasa mengirimi link berita yang keseringan tidak terlalu penting.
"Fiuh..., hari ini benar-benar hari yang cukup melelahkan...!" ucap Sara yang kini berbaring di atas kasurnya sambil menaruh salah satu lengannya di atas dahinya.
"Bicara soal hari ini, pria yang tadi bagaimana ya?" ucap Sara mengingat pria yang tadi ia tabrak di dekat kedai kopi tadi siang.
"Dia tidak menghubungiku, Apa mungkin Pria itu sudah memaafkanku, makanya tidak menghubungiku? Dari bau parfum yang sekilas tercium olehku, sudah jelas sekali dia pasti dari kalangan elit, bagaimana kalau dia tersinggung dan membawanya ke ranah hukum?"
Sara agak frustasi memikiran hal itu, dirinya pun menarik nafas dan mengeluarkannya.
"Ayolah Sara berpikiran positif, kau terlalu berlebihan. Bisa saja ternyata dia seorang dermawan tampan yang baik hati."
"Sekilas saat aku menatap pria itu walau sebentar dan tidak jelas, memang sudah kelihatan sangat tampan. Eh aku ini kenapa malah memuji dia?"
Sara merasa malu, karena bisa-bisanya dia malah lebih fokus memikiran fisik pria tersebut, dibanding masalahnya dengan pria itu.
"Sara kau ibu satu anak, bagaimana bisa kau bertingkah seperti gadis muda begini! Memalukan!" teriak Sara dibawah bantalnya.
Like, comment dan vote 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
MuMUuN
aku udh mulai berbunga bunga nich thor..
2020-03-26
3
oshi dreams
Thor up dong Thor ,pliss😍
2019-12-09
5
Lena 00
aku suka ceritanya... di tunggu kelanjutannya Thor...
2019-12-09
19