Chap 10 : Takdir, Lima tahun lalu

Sara terus menangis sambil mencoba menahan isak tangisnya supaya tidak terdengar oleh Arvin yang ada di sebelah kamarnya.

“Kalau saja kau tahu alasan mengapa sampai kau bisa lahir ke muka bumi ini, apa kau masih mau melihat Ayahmu nak? Hiks..” ucap Sara dalam tangisnya

*Flashback lima tahun lalu*

Saat itu Sara Chen yang usianya masih 18 tahun tinggal di kota Cardia, kala itu dirinya sedang menjadi pekerja paruh waktu di Hotel Sansiren salah satu hotel terkenal di Cardia.

Pada waktu itu Sara kebetulan sedang kebagian shift malam, sehingga dirinya harus pulang lebih terakhir dibanding rekan kerjanya yang lain, hal itu dikarenakan karena ada pekerjaan yang janji ia selesaikan di hari itu juga.

“Ugh, lelahnya...," ucap Sara sambil merenggangkan sendi-sendinya setelah selesai menyelesaikan semua pekerjaannya.

Sara yang sedang berada di lantai 18 pun bersiap ke ruang ganti yang terletak di lantai basement. Sayangnya saat itu lift di lantai tersebut pintunya agak macet, sehingga Sara terpaksa harus lewat tangga dan naik lift dari lantai dibawahnya.

Namun, tiba-tiba saat dirinya hendak akan berbelok menuruni anak tangga, seseorang menyekap mulutnya dari belakang dengan satu tangan, dan satu tangannya lagi mencengkram kedua pergelangan tangan Sara ke belakang.

Sara meronta dan menggeliat mencoba melepaskan namun pria itu sangat jauh lebih kuat darinya. Seketika itu juga Sara langsung dibawa ke sebuah kamar yang minim penerangannya. Alhasil dirinya pun tidak bisa mengenali siapa pria tersebut. Yang Sara bisa kenali hanyalah aroma tubuh pria tersebut. Aroma yang penuh dengan aroma alkohol beecampur bau parfum yang kuat akan bau musk (kasturi) dengan perpaduan wangi lemon.

Dan satu hal yang Sara bisa lihat dengan cukup jelas hanyalah, jam tangan yang di kenakan oleh pria tersebut.

Pria itu menarik Sara ke dalam kamar itu dan menariknya lalu mendorongnya ke atas ranjang.

“To- tolong!” Teriak Sara yang sedikit bisa membuka mulutnya dari bekapan pria tersebut.

“Jangan berteriak! Ikuti saja mauku maka aku tidak akan menyakitimu," ucap pria itu dengan suaranya yang berat sambil menodongkan pistol miliknya.

Sara tidak tahu lagi harus bagaimana, mulutnya di tutup, tubuhnya tidak bisa bergerak karena pria itu mengunci pergerakan kakinya, di tambah kini dirinya di ancam dengan senjata api.

Kini Sara hanya bisa menangis saat pria itu mulai menanggalkan semua pakaiannya dari atas sampai bawah dan melahap dirinya dengan rakus. Sara yang kalah, hanya bisa mengerang kesakitan, rasa aneh pun ia rasakan saat sebuah benda asing memasuki bagian dalam tubuhnya.

Setelah pria itu selesai melampiaskan hasratnya pada Sara, ia pun pergi meninggalkan Sara. Pria itu hanya meninggalkan uang sebanyak 50 ribu dollar ZK dan sebuah kartu nama. Tanpa mengambil uang dan melihat kartu nama yang ditinggalkan pria itu, Sara langsung beranjak dari ranjang karena syok melihat noda darah di atas tempat tidur.

“Mahkota yang harusnya kuberikan untuk pria yang aku cintai dan mencintaiku malah direnggut dengan cara begini,” ucap Sara diikuti isak tangisnya yang sudah tak terbendung.

(Fun Fact : Dollar ZK itu mata uang negara ZK yang mana 1 dollar ZK \= 670 rupiah)

*Flashback selesai

Beberapa hari setelah kejadian Rony bertemu dengan Sara di lift, Rony pun mencari tahu info tentang Sara, dan akhirnya Rony menemukan tempat dimana Sara bekerja sebagai pelayan di toko bunga C-lovely.

Rony yang sejak tadi terus menerus mengambil gambar Sara dari berbagai sisi dan pose secara diam-diam.

“Hem, di lihat dari sisi mana pun dan dengan ekspresi apa pun, dia memang benar-benar cantik," puji Rony sambil melihat foto-foto Sara yang berhasil dirinya ambil dengan kamera dari berbagai sudut.

Rony yang berniat mengembalikan sapu tangan milik Sara yang ia pinjamkan waktu itu, akhirnya berjalan menemui Sara yang tengah merapikan bunga-bunga di tokonya.