Love Petal Falls
“Dasar kau perempuan jalang tidak tahu malu, pergi kau dari sini!” teriak seorang wanita paruh baya.
“Bi, tolong jangan usir aku, aku mohon... hiks!” pinta Sara pada Bibinya yang kini telah melempar koper miliknya.
Sara menangis tersedu-sedu.
“Kau ini sama saja seperti ibumu, hanya bisa menyusahkan ku saja!" teriak Bibi Sara yang terus menerus memakinya.
“Tapi Bi, ibuku adalah sepupumu, ibuku juga membantu mu membayar cicilan rumah ini semasa hidupnya, tapi kenapa kau malah tega mengusirku begini?" ungkap Sara dengan air mata yang kini telah membanjiri wajahnya.
“Apa? Kau bilang ibumu membantuku membayar cicilan rumah ini? Ya, kau benar, tapi setelah itu dia sakit-sakitan dan aku harus membayar biaya rumah sakitnya, apa kau pikir itu yang disebut membantu, huh?" bntak Bibi di hadapan wajah Sara.
“Bi, jangan! Aku mohon padamu, setidaknya biarkan aku tinggal disini sampai anakku lahir," pinta Sara sambil terus memohon pada Bibinya.
“Cih! kau pikir aku sudah gila membiarkan anak haram di perutmu lahir di rumahku? Kau tahu hal itu hanya akan bawa sial saja untuk keluarga ini."
Bibinya terus menerus menghina Sara bahkan sempat menoyor kepala Sara kala itu.
#bruaakkk (suara melempar koper)
Tina putri Bibinya yang berarti Kakak sepupu Sara datang bukan menolong, malah ikut mengusir dan menghinanya.
“Hei gadis murahan! Kau di usir atas kesalahanmu sendiri, salah sendiri jadi wanita murahan, hamil tapi tidak tau siapa ayah dari anak yang dikandungnya, benar-benar menjijikkan,” seloroh Tina dengan wajah sinis memandang jijik pada Sara
“Dengar! Aku tidak mau dengar alasan apapun dirimu, pokoknya sekarang juga kau pergi dari rumah ini, karena aku tidak sudi nantinya rumahku ditinggali oleh bayi yang tidak jelas asal usulnya tersebut.”
Bibi kemudian berbalik badan dan membelakangi Sara yang bersimpuh diatas tanah. Tina tertawa melihat Sara yang diusir oleh Ibunya, senyum kegembiraan kini tergambar jelas di wajah Tina.
“Hei gadis murahan! Aku beri tahu sebuah nasihat, daripada kau menangis tersedu-sedu begitu, lebih baik kau jual saja anak diperutmu itu setelah dia lahir nanti," bisik Tina yang memprovokasi Sara
Mendengar ucapan kakak sepupunya tersebut, Sara langsung berdiri dengan susah payah karena perutnya yang tengah hamil besar.
“Sampai mati pun, aku tidak akan melakukan perbuatan keji seperti yang kau katakan itu Tina!” balas Sara dengan tegas meski matanya sembab karena menangis.
Sara menarik koper milikinya mengusap pipi mulusnya yang basah dan berdiri dengan susah payah.
“Baiklah aku akan pergi dari sini, toh sejak awal aku tinggal disini kalian memang sudah berniat mengusirku bukan? Tapi tidak apa, terimakasih sudah mau menampungku selama ini, kalian tenang saja aku tidak akan kembali kemari lagi sampai kapanpun. Kalian nikmati saja rumah ini dan segala isinya. Tapi yang harus kalian ingat, karma itu pasti ada!"
Setelah mengucapkan semua yang ingin ia ucapkan, Sara mulai berjalan meninggalkan rumah yang seharusnya juga jadi hak miliknya karena, Ibunya yang telah melunasi cicilan rumah tersebut. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, yang dapat ia lakukan saat ini hanyalah pergi jauh dari bibi dan kakak sepupunya, mencari tempat yang nyaman untuk ia tinggali bersama calon anak yang ada di dalam perutnya.
Sara mengusap lembut perut buncitnya tersenyum dan mengatakan kata-kata untuk calon anak di perutnya.
“Nak, mulai sekarang kita harus menjalani hidup bersama dengan baik, kau tenang saja setelah kau lahir nanti, mami berjanji hidup kita pasti akan lebih baik dari sekarang,” ucap Sara Chen yang kemudian tersenyum mencoba menguatakan hatinya, meski hal itu sebenarnya sangat berat bagi Sara. Seorang gadis 19 tahun yang tidak punya siapa-siapa lagi.
Bersambung...
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Kak Eja🌜
Lumayan suka..
oh iya mampir yuk ke novel aku.
WANITA PEKERJA MALAM
by kak eja🌜
2023-09-02
0
Lau Kok Sjong
v
2021-11-22
0
Me
lanjut
2021-05-16
0