Sara menengok ke arah paman pemilik restoran tersebut dan merasa terharu, Sara tidak menyangka jika dirinya diperlakukan begitu hangat oleh Paman dan bibi pemilik restoran ini. Padahal, Bibinya yang masih ada ikatan saudara dengan ibunya saja malah mengusirnya keluar dari rumahnya sendiri.
Tapi dibalik itu semua, nyatanya Tuhan memang masih baik kepada Sara, karena tanpa disangka, Sara justru bertemu dengan orang asing yang sangat baik padanya.
“Kalian baik sekali padaku, terima kasih banyak," ucap Sara menitikan air matanya.
“Sudahlah nak, sebagai sesama manusia kita memang harus selalu berbuat baik bukan?" balas bibi.
Sara tersenyum senang sekali
“Oh iya, siapa namamu gadis cantik? “ tanya paman pemilik restoran.
“Namaku Sara Chen."
“Sara, kau bisa menganggap kami sebagai Paman dan Bibimu kok! Iyakan Istriku?" kata Paman menoleh pada istrinya tersebut.
“Iya, kau bisa panggil kami Paman dan Bibi Huang," imbuh Bibi menyetujui ucapan suaminya tersebut
“Sara, sebelumnya kau tinggal dimana?" tanya bibi yang duduk di sebelah Sara
“Humm, aku sebetulnya datang dari kota Cardia, dan ini pertama kalinya bagiku datang ke kota sebesar ini, jujur saja aku tidak tahu harus kemana. Aku tidak punya satupun kenalan di kota ini," jelas Sara pada Paman dan Bibi Huang
“Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?” tanya paman yang datang dengan semangkuk sup ayam jahe dan menaruhnya di hadapan Sara.
“Wah.., kelihatannya sangat lezat!” puji Sara melihat sup yang masih panas itu ditaruh di hadapanya.
“Kalau begitu makanlah dulu, setelah itu kau bisa ceritakan pada kami masalahmu barangkali kami bisa membantu," ucap bibi Huang.
Sara pun mengangguk dan mulai memasukan sendok yang berisi sup ayam jahe itu ke mulutnya.
“Hum, ini lezat sekali, sudah lama aku tidak makan makanan selezat ini sejak Ibuku meninggal.”
"Benarkah? Aku sangat tersanjung dengan pujianmu dan turut berduka atas Ibumu,” balas paman yang memasak sup tersebut.
Sara pun dengan lahapnya terus memakan sup tersebut, hingga mangkuknya kosong tak tersisa.
“Terimakasih makanannya," ucap Sara yang telah selesai menghabiskan semangkuk sup ayam jahe tersebut.
“Jadi, kau sudah mau bercerita pada kami apa masalahmu?" tanya bibi.
Karna melihat ketulusan dan kebaikan Paman dan Bibi Huang pada Sara, hal itu membuat Sara lebih terbuka dan menceritakan dirinya yang baru saja diusir dari rumah oleh bibi dan sepupunya, sehingga dirinya yang tidak punya tempat tinggal saat ini.
Hanya saja Sara tidak menceritakan perihal kehamilannya, karena bagi orang lain tetap saja pasti akan berpikir macam-macam tentang dirinya, bagaimana bisa gadis yang masih 19 tahun hamil dan tidak tahu siapa ayah kandung anak di dalam perutnya.
Mendengar cerita Sara membuat Paman dan Bibi Huang iba, sehingga kedua suami istri itu pun dengan senang hati menawarkan Sara agar menginap dulu di kediaman mereka sampai Sara menemukan tempat tinggal sendiri. Merasa sangat di tolong oleh paman dan bibi Huang Sara pun tak henti-hentinya berterima kasih atas kebaikan mereka.
“Paman, Bibi, aku benar-benar berterima kasih atas kebaikan kalian yang sudah mau memberiku tempat tinggal sementara ini," ucap Sara yang sangat terlihat senang sekali.
“Sama-sama nak," balas mereka dengan begitu tulus.
“Aku akan mencari pekerjaan dan tempat tinggal secepatnya, jadi untuk sementara ini maaf kalau untuk beberapa waktu kedepannya akan merepotkan kalian," ucap Sara yang kemudian beranjak dari kursinya.
Namun saat beranjak bangun dari kursi, tiba-tiba perut Sara berkontraksi hebat. Sara kesakitan sambil memegangi perutnya, wajahnya pun jelas menggambarkan kesakitan yang luar biasa saat ini.
Bersambung..
🌹🌹🌹
Like, Comment, Vote thank you 🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 324 Episodes
Comments
Elis Ramadhan
Nyimakk
2020-12-24
0
Fatimah
aku suka ceritanya
2020-05-25
0
Nurhaeni
bagus ceritanya Thor......lanjut!!oh ya sahabat semua mampir juga di ceritaku
1Serpihan hati yang Ikhlaskan
2.Kau pinang aku dengan Al Waqiah
2020-05-15
5