Ketika para penguji akademi Douluo selesai pengecekan akar spiritual, saat akan menyimpan batu penguji tiba-tiba terjadi sesuatu.
"Saudara Long, ada retakan pada batu penguji" kata Liu Feng
"Memangnya kenapa batu penguji tiba-tiba retak, mata saudara Liu salah lihat mungkin" kata saudara Long
Lalu batu penguji langsung pecah tanpa diketahui penyebabnya. Keempat penguji itu jadi bingung melihat hal itu.
"Sudah bertahun-tahun batu ini tidak ada masalah, kenapa hari ini tiba-tiba pecah" ujar saudara Long
"Sebaiknya kita laporkan saja hal ini pada Dekan akademi nanti" kata rekan yang lain
Lalu mereka segera kembali ke akademi dengan menaiki pedang terbang mereka.
Tiga hari kemudian Yan Kai dan Xiao Chen pergi ke akademi Douluo, di akademi mereka harus berpisah karena Yan Kai hanya sebagai murid luar.
"Hari ini untuk para murid luar silahkan pilih guru yang sesuai dengan keahlian yang ingin kalian pelajari, ada alkemis, penempaan, pedang, spiritual, tombak, jimat dan medis" kata salah satu guru
"Aku harusnya pilih apa ya?" pikir Yan Kai
Lalu Yan Kai mendatangi kelompok yang banyak peminatnya yaitu seni pedang.
"Guru! Izinkan aku bergabung dengan puncak pedang"
"Puncak pedang ku sudah terlalu ramai, aku sudah mencapai batas kuota, kau pilih saja puncak yang lain"
"Menambah satu orang saja bukankah itu tidak akan masalah?" ujar Yan Kai
"Apa kau sedang mengajariku? Sumberdaya yang disediakan hanya sebatas kuota yang telah ditentukan, jika ditambah satu orang, maka sumber daya masing-masing orang akan dikurangi" kata pemilik puncak pedang
"Itu benar, aku tidak ingin jatah sumber dayaku dikurangi" kata salah satu murid
"Aku juga tidak setuju jatahku dikurangi" kata yang lain
"Hei bocah! Bergabunglah dengan puncak tombak ku, aku jamin kau akan menjadi yang terkuat nantinya" kata pemilik puncak tombak
"Bagaimana jika kau bergabung dengan puncak alkimia ku? Hidupmu akan makmur nantinya" kata guru alkimia
"Aku hanya tertarik dengan pedang, tapi malah tidak bisa bergabung" gumam Yan Kai
"Bagaimana kalau kau bergabung dengan puncak spiritual ku? Puncak ku sangat damai, kau bisa bersantai setiap waktu" kata salah seorang guru wanita yang tak mendapat satu orang pun murid
"Wanita ini sangat santai, tidak terlihat mengkhawatirkan apapun meski tak mendapatkan murid seorangpun" pikir Yan Kai
"Bocah! Dari pada kau bergabung dengan wanita itu lebih baik kau pulang saja, itu tidak ada bedanya dengan berada dirumah" kata salah satu guru
"Shi Mei! Kenapa kau datang juga kesini padahal kau tau tidak akan ada murid yang bergabung denganmu" kata pemilik puncak pedang
"Apa urusannya dengan kalian? Aku mau pergi kemana dan mau melakukan apa, itu terserah aku"
"Kau hanya akan mempermalukan murid luar akademi saja" kata guru pemilik puncak tombak
Lalu guru Shi Mei melemparkan pedangnya pada pemilik puncak tombak, dengan cepat pedang itu ditangkap dengan dua jarinya, kemudian pedang itu ditarik kembali oleh guru Shi Mei.
"Guru cantik ini meski. terlihat dingin tapi cukup menarik dan misterius" ujar Yan Kai dalam hati
"Guru Shi! Terima aku jadi muridmu" kata Yan Kai sambil memberi hormat
"Kau telah membuang-buang waktumu" kata salah satu guru pada Yan Kai
"Aku akan buktikan kalau guru Shi adalah yang terbaik untukku" jawab Yan Kai
"Hahaha, kau pantas jadi muridku, siapa nama mu?" tanya Shi Mei
"Namaku Yan Kai guru"
"Ayo kita kembali, udara disini mulai kotor karena nafas mereka"
"Baik guru!"
Kemudian Yan Kai dibawa ke sebuah puncak di akademi Douluo, puncak yang sangat indah tapi tidak terawat.
"Kau istirahatlah hari ini, besok aku akan melatih mu, dan itu tempat tinggal mu, karena tidak ada siapa-siapa disini, jadi mungkin agak berantakan dan kotor"
"Baik guru"
Lalu Yan Kai masuk ke sebuah rumah kecil dan begitu masuk ruangannya sungguh diluar dugaan.
"Sudah berapa tahun tempat ini dibiarkan? Ruangan ini lebih kotor dari jalanan" gerutu Yan Kai
Yan Kai menghabiskan waktu setengah hari untuk membereskan tempat tinggalnya, setelah itu baru istirahat.
"Akhirnya selesai juga, aku jadi lapar, sebaiknya aku makan dulu lalu istirahat" gumam Yan Kai
Keesokan harinya Yan Kai mulai berlatih dibawah bimbingan guru Shi Mei.
"Ya Kai, apa kau tau tingkatan kultivasi?"
"Mohon pencerahannya guru"
"Tingkat kultivasi ada 12
Tahap pembukaan Qi
Pembentukan Qi
Penyatuan. QI
Transformasi
Legenda
Ancestor
Dao Naga
Nascent Soul
Emperor
Immortal
Saint
Sage
Masing-masing tingkat terbagi tiga, awal, menengah dan akhir. Saat ini kau berada ditingkat pembentukan tahap menengah"
"Adakah teknik yang bisa aku pelajari ditingkat ini guru?
"Aku akan mengajarimu teknik dasar pedang pembela awan, perhatikanlah baik-baik, fokus kan kekuatan pada senjata, jika kau menguasai dasarnya maka akan memudahkan mu memahami yang lainnya nanti"
"Baik guru"
Lalu Yan Kai berlatih dibawah bimbingan guru Shi. Setelah satu minggu berlatih, tiba saatnya untuk para murid menjalani latihan dihutan belakang akademi yang telah disegel agar binatang buas didalamnya tidak keluar.
"Hari ini kalian akan berkompetisi di hutan ini, tugas kalian mencari token yang telah kami sembunyikan, pemilik token terbanyak akan menjadi juara dan diberikan hadiah, jika kalian sudah tidak ingin melanjutkan, hancurkan token keanggotaan kalian maka kalian akan langsung dibawa ke pintu keluar" kata pengawas latihan
"Apakah kami diizinkan bertarung?" tanya salah satu murid
"Bertarung diperbolehkan tapi dilarang saling membunuh, bersiaplah"
Lalu semua murid luar masuk ke hutang melalui gerbang yang dapat mengirim mereka ke suatu tempat secara acak.
"Hutan ini luas sekali seperti dunia yang tersegel" gumam Yan Kai
Yan Kai terus berjalan hingga sampai sebuah gua.
"Apakah token akan ada didalam gua ini?" pikir Yan Kai
Tanpa pikir panjang Yan Kai segera memasuki gua, setelah masuk beberapa langkah tiba-tiba terdengar suara berdesis.
"Isi seperti suara ular"
Karena tak ingin mengambil resiko lalu Yan Kai berbalik badan untuk keluar, namun seekor ular besar menggantung dari lubang diatas gua di arah pintu gua.
"Aku seperti masuk ke perangkap ular"
Kemudian ular itu turun dan langsung menyerang Yan Kai, dengan melompat mundur dan kesamping Yan Kai menghindari serangan ular itu"
"Kita tidak punya dendam apapun, menyingkirlah!" teriak Yan Kai
Ular itu terus menyerang tanpa henti, kemudian Yan Kai mencabut pedangnya lalu menebas si ular namun pedangnya tak melukai ular sedikitpun.
"Kulit ular ini cukup keras juga"
Dengan menggunakan Dao pedang, Yan Kai kembali menebas ular, kali ini dia bisa melukai ular meski tidak terlalu dalam.
"Tingkat kultivasi sangat menentukan kekuatan serangan, itulah kenapa seseorang harus meningkatkan kultivasinya" pikir Yan Kai
Kali ini Yan Kai berdiri tak bergerak, ular yang terluka terlihat sangat marah langsung menyerang dengan mulut dan taringnya yang runcing, ketika kepala ular mendekat dengan mulut terbuka, saat itulah Yan Kai menyerang tenggorokan ular dengan Dao pedang yang membuat ular langsung menggelepar.
"Tenggorokan adalah sisi terlemah ular ini, akhirnya aku membunuh ular untuk pertama kalinya, tidak ku sangka hidupku akan seperti ini, aku akan mengambil inti monsternya lalu mencari token di gua ini"
Setelah mengambil inti monster ular itu, Yan Kai mencari token didalam gua dan berhasil menemukan satu, lalu segera keluar dan menuju tempat lain lagi.
"Baru dapat satu token tapi pertarungan lumayan sulit, bagaimana aku bisa menyelesaikan misiku, berapa lama aku akan ada di dunia ini?" ujar Yan Kai dalam hati
Ketika sedang Yan Kai sampai di tepi sungai terdengar seseorang berkata.
"Serahkan token mu jika ingin tetap aman"
Ternyata ada tiga orang yang sedang menunggu mangsa disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Badeng Badeng
w
2024-08-25
1