Tegang

Dini berencana akan kembali mengusut kasus kematian Riana. Ia juga meminta bantuan papanya untuk melaporkan kejanggalan kematian Riana pada pihak kepolisian.

Dan Rinto akan membantu untuk menjadi saksi, ia siap meskipun nantinya harus berada di penjara. Tapi Dini meyakinkan jika hal itu tidak akan terjadi karena ia mengatakan pada polisi jika Rinto di ancam selama ini oleh keluarga RT setempat.

Dengan kekuasaan yang di miliki oleh keluarga Dini, semua bisa teratasi, bahkan keluarga Dini rela membayar mahal untuk mengusut kembali kasus ini. Dini tidak ingin ada lagi teror Riana yang membuat para pengunjung Pustu dan para petugas medis ketakutan setiap malam.

.

"Bagaimana kasusnya? Apa sudah mulai di usut?" tanya Andre dari seberang telepon. Sudah beberapa bulan sejak pertemuannya terakhir dengan Dini waktu itu, Andre belum lagi berkunjung ke desa ini. Itu karena kesibukannya yang bertambah sebab ia membuka cabang baru toko perhiasannya.

Dini yang sedang berbaring di ranjang menghela nafas kesal. "Sudah di mulai sejak kemarin mas. Tapi aku dengar dari beberapa tetangga, jika Damar kabur ke luar pulau." ujar Dini kesal.

(Guys, aku lupa nama anaknya pak RT siapa. Damar atau Danar atau siapa. Kalo ada yang inget kasih tau di komen ya. Thanks)

"Benarkah? Sudah jangan khawatir, jika memang dia terbukti bersalah, pasti polisi akan meringkusnya. jangan pernah meragukan kinerja kepolisian Republik kita." jawab Andre dengan senyum menyungging. Mereka melakukan panggilan video call kali ini. Andre meletakkan ponselnya di meja kerjanya karena ia juga sambil bekerja. Dini bisa melihat jika saat ini Andre tersenyum tapi matanya tetap menatap layar laptop.

"Besok mas akan datang ke sana. Mau di bawakan apa?" kata Andre lagi. Dini senang bukan kepalang mendengar perkataan Andre. Bahkan wajahnya yang murung langsung berbinar.

"beneran? Nggak bohong?" ungkap Dini.

Andre menatap layar ponselnya untuk menatap Dini. Ia tersenyum dan menggigit bibir bawahnya. " Mau ketemu nggak? Kalo nggak mau ya nggak jadi kesana!" jawab Andre gemas.

"ih mau lah."

"Kalo gitu mau di bawain apa?"

"Bawain apa aja lah. Yang penting mas Andre nggak bohong!"

"oke, tunggu ya. Besok langsung ke rumahmu. Tapi nggak lama cuma 3 harian. Soalnya masih banyak kerjaan."

"Kenapa Dateng kesini kalo masih banyak kerjaan!"

Andre kembali menatap Dini dari layar ponselnya. Ia mendekatkan wajahnya dan tersenyum.

"Kangen!" singkat Andre. Kemudian ia melihat respon Dini.

Dini serasa terbang mendengar pernyataan Andre. Ia sampai menutupi wajahnya dengan kedua tangannya karena merasa malu.

"Ha ha ha, kenapa di tutupin. Memangnya kamu nggak kangen sama aku? Hmm!"

"Kangen banget tau!" jawab Dini malu-malu.

"Ya sudah, besok kita melepas rindu ya. Mau kan!" tanya Andre ambigu. Perkataan Andre membuat Dini berpikir yang iya-iya.

Ungkapan Andre tersebut membuat Dini salah paham. Ia takut salah menjawab karena pikirannya yang iya-iya. Jadi ia menanyakan kejelasannya.

"Melepas rindu yang gimana maksudnya?" tanya Dini tanpa ragu.

Andre kembali mengulum senyumnya. Ia sampai mengendurkan dasi nya karena mendadak gerah mendengar pertanyaan Dini.

"Eghem!" Andre berdehem untuk menetralkan perasaanya.

"Maumu yang bagaimana, hmm." tanya Andre dengan suara serak dan ekspresi yang entah.

"Terserah mas Andre aja deh! kenapa malah jadi tegang gini!."

"Kamu yang membuat milikku tegang sayang!" jawab Andre yang kembali terdengar ambigu.

Dini sampai menepuk dahinya. "Astaga! Sudah lah mas, aku tutup teleponnya ya, aku mengantuk. Besok masih harus bekerja!" Kata Dini kesal.

Dini mengingat Teman kerjanya pernah mengatakan jika berhubungan dengan seorang duda yang sudah matang harus siap di ajarkan yang iya-iya.

Dan ternyata tidak salah, Andre seorang Duda berusia 35 tahun. sudah sangat matang di banding dirinya yang belum pernah sekalipun menjalin hubungan asmara. Hanya sekedar tertarik dengan lawan jenis tapi Dini tidak berani mengambil sikap untuk berhubungan lebih jauh. Karena perkataan papa dan mamanya yang selalu ia ingat ketika ia mulai tertarik dengan lawan jenis.

Sebelum lulus kuliah jangan pacaran dulu.

Sampai ia lulus kuliah kedokteran hingga saat ini baru kali ini Dini berani menjalin hubungan. itu karena Dini sudah bisa menghasilkan uang sendiri, dan juga sudah bisa berpikir secara dewasa. Ia bisa menimbang mana yang boleh dan tidak boleh di lakukan saat masih berpacaran, dan tau konsekuensinya yang akan ia hadapi jika ia melanggar norma agama.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

Baron namanya bukan damar apa danar

2024-11-13

0

kuaci

kuaci

di awal sih danar ya thor

2024-11-05

0

Bunda Silvia

Bunda Silvia

dannar

2025-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!