Dilamar

Bu RT dan pak RT langsung kicep mendengar jawaban Dini. Mereka merasa tersindir karena memang putra mereka tidak sebaik itu. Bahkan usaha yang mereka katakan milik Danar itu tidak pernah menguntungkan sebab Danar selalu menghamburkan uangnya untuk berjudi dan jajan apem di jakarta.

Setiap kali barang dagangannya sudah akan habis, Danar selalu menghubungi ayah dan ibunya di kampung untuk mengirimkannya uang agar ia bisa mengisi kembali barang dagangan yang hampir habis. Tapi Ayu sama sekali tidak keberatan karena kekayaannya dan suaminya tidak akan habis.

"Dok, sebaiknya dokter bertemu dulu dengan anak kami, malam ini sebaiknya dokter ikut makan malam ke rumah kami. Kami akan mengenalkan putra terbaik kami pada dokter, jika nanti setelah melihatnya dokter masih tidak ingin menjadi istrinya. tidak apa-apa, tapi bisakah dokter lihat terlebih dahulu!" kata Pak RT sementara istrinya mengangguk setuju.

"Bagaimana ya pak! Malam ini saya dinas malam sampai lusa. Saya tidak mungkin membiarkan rekan saya berjaga sendirian di Pustu!" kata Dini menolak secara halus.

" Hanya sebentar saja dok. Lagipula jarak Pustu ke rumah kami tidak terlalu jauh. Biar nanti anak saya yang mengantarkan Dokter kembali ke Pustu." Ayu masih kekeh memaksa Dini.

"Nggk bisa buk, sebenarnya kami para tim medis tidak ada yang berani berjaga sendirian di Pustu itu jika malam. Karena kami selalu mendapatkan teror!" kata Dini, ia sengaja mengatakan itu demi melihat reaksi kedua pasangan suami istri tersebut.

"Teror apa maksudnya dok?" tanya Ayu dengan wajah penasaran.

Dini mengubah posisi duduknya menjadi condong ke hadapan mereka berdua.

"Setiap malam, kami para medis selalu mendapatkan gangguan dari arwah perawat misterius, kami menyebutnya Si Cantik. Ia berkali-kali menampakkan eksistensinya ke para pasien yang terpaksa harus menginap demi mendapatkan perawatan. Saya sering melihatnya sedang duduk di dalam kamar tempat kami beristirahat dengan menangis. tangisannya terdengar sangat menyayat hati. Si Cantik itu juga pernah menemui saya dan meminta tolong pada saya. Meskipun saya tak tau dia meminta tolong apa. Bahkan teman saya semalam sampai gemetar hebat karena melihat si cantik duduk di nurse station." kata Dini menjelaskan. Ia senang menikmati wajah pucat pasi ke dua suami istri itu.

"Bagaimana bisa ada teror di Pustu itu? Kami tidak pernah mendengarnya!" kata Ayu gugup.

Dini kembali menyandarkan tubuhnya di kursi dan melipat kedua tangannya di dada.

"Entahlah buk, saya juga tidak tau. tapi barusan saya bermimpi dan di dalam mimpi tersebut wanita itu di perkosa dan di bunuh. Lalu jasadnya sengaja di gantung agar orang-orang mengira ia tewas karena gantung diri. Saya berjanji akan menangkap orang-orang yang telah membunuh wanita itu dengan keji." kata Dini dengan tatapan tajam.

Bu Ayu dan pak RT merasa ketakutan, mereka sangat kesulitan menelan ludah. Keringat mengalir dari pelipis keduanya. Wajah mereka menjadi pucat dan tenggorokannya tercekat sehingga tak bisa mengeluarkan kata apapun.

"Di minum pak, buk, jangan sungkan!" kata Dini sengaja mencairkan suasana agar kedua pasangan sepuh tersebut tidak pingsan. Akan repot baginya jika mereka berdua pingsan karena ketakutan.

"Eh, i-iya!" kata Ayu dan langsung mengambil cangkir teh diatas meja. Ia menyenggol lengan suaminya karena suaminya hanya diam saja.

Karena mendapatkan peringatan dari sang istri, akhirnya pak RT ikut menenggak teh miliknya.

Setelah berbincang-bincang beberapa saat, akhirnya Bu Ayu dan pak RT memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Dini menolak tawaran mereka dengan halus dan mengatakan jika dirinya sudah memiliki kekasih.

"Ya sudah, kalau begitu kami pamit dulu ya dok!" ucap Bu Ayu yang sudah naik keatas motor.

Dini menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah seraya melambaikan tangannya.

"Hati-hati pak! Buk!" seru Dini saat motor itu mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

Setelah kepergian pasangan tersebut. Dini masuk kembali ke dalam rumahnya dan tak lupa mengunci pintunya.

Ia tidak ingin ada orang yang tak diundang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

Saat akan membereskan cangkir kopi diatas meja, Dini mendengar suara ponselnya di dalam kamar berdering.

Ia gegas menuju ke dalam kamar dan mengambil ponsel yang berada diatas kasur. Dini tersenyum saat melihat nama Andre terpampang di layar ponselnya.

Dini lantas menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan Andre.

"Halo!"

"Halo! Sayang lagi apa?" tanya Andre dari seberang telepon.

"Barusan ada pak RT dan istrinya kemari mas. Sekarang lagi tiduran di kamar!" jawab Dini sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur yang lumayan nyaman.

meskipun sejak lahir Dini sudah tidur dengan tumpukan bulu angsa, namun Dini bukanlah seorang nona muda yang sombong. Ia tidak pernah mengeluhkan tempat tidurnya di sini.

Baginya selama tempatnya bersih dan nyaman ia akan bisa tidur dimanapun.

"Oh ya! Ada perlu apa mereka datang ke rumah mu?" tanya Andre. Saat ini Andre sedang berkutat dengan dokumen di depannya. Ia membubuhkan tanda tangan di beberapa dokumen yang sudah di baca terlebih dahulu oleh Firman yang merupakan orang kepercayaannya. Sehingga ia tak ragu menandatangani semua berkas yang berada di depannya.

"Pak RT dan istrinya ingin menjodohkan aku dengan anaknya!" kata Dini, kata-kata itu mencelos begitu saja dari bibirnya tanpa ia bisa cegah. Setelah mengatakan itu, Dini langsung reflek menutup mulutnya.

Sementara Andre yang akan kembali membubuhkan tanda tangan menghentikan tangannya. Ia langsung duduk tegap dan menatap Firman yang berdiri di depannya.

Ekspresi wajah Firman seolah bertanya 'Ada apa.' namun Andre meminta Firman agar keluar dari ruangannya dengan gerakan tangannya.

Firman paham lalu berjalan keluar dan menutup pintu ruangan Andre.

"Apa katamu barusan?" tanya Andre nada suara rendah.

Sementara Dini kini tengah panik karena tak seharusnya ia mengatakan hal itu pada Andre, menurutnya sama sekali tidak penting sehingga tak semestinya ia memberi tahu Andre.

"Din, kenapa diam saja. Katakan semuanya dengan jelas!" kata Andre, kali ini dengan nada sedikit tinggi.

Karena tak mungkin menghindar, akhirnya Dini menceritakan semua dari awal, ia juga menceritakan pada Andre perihal mimpinya. Menurutnya, Andre harus tau tentang apa yang terjadi di Pustu tempat nya bekerja.

"Apakah benar yang kau katakan itu Din?" tanya Andre tegas.

"Untuk apa aku berbohong! Jika mas Andre tidak percaya tidak apa, aku akan mencari tau bagaimana caranya bisa menolong gadis malang itu. Setelah aku bisa membuat gadis itu beristirahat dengan tenang, sepertinya aku akan berhenti menjadi dokter dan akan melamar menjadi istrimu saja!" kata Dini, kata-katanya mengalir begitu saja. Tapi ia tak menyesal telah mengatakan hal itu.

Sementara saat ini Andre sedang tersenyum mendengar perkataan Dini barusan.

"Apa kamu serius dengan perkataan mu?" tanya Andre dengan bibir tersenyum.

"Untuk apa aku bohong, aku capek di kejer-kejer arwah penasaran terus, selama aku menjadi dokter, aku selalu menemui arwah penasaran, beberapa dari mereka biasanya iseng. Hanya kali ini saja ada arwah yang minta tolong padaku, dan aku sepertinya bertanggungjawab untuk menolongnya. Setelah kasus ini selesai, aku ingin mengajukan diri untuk menjadi istrimu saja, apakah di terima?"

Andre terkekeh mendengar perkataan Dini tersebut, hatinya sangat senang bukan main, mungkin jika tidak terlindungi, Jantungnya sudah melompat dan terlepas dari tempatnya sangking senangnya mendengar perkataan Dini.

"Ha ha ha, tentu saja di terima dengan baik. Kalau begitu aku bisa membantumu mengungkap misteri di Pustu itu, aku bisa meminta bantuan temanku untuk membantu kita."

"Benarkah? Waaah, aku senang sekali mendengarnya. Gajiku sebagai dokter tidak besar, tapi aku harap dengan menjadi istrimu aku bisa mendapatkan uang bulanan yang besar hahaha!" ucap Dini, ia tengah berguling-guling di kasur setelah mengatakan hal itu.

Ternyata jatuh cinta memang sangat berjuta rasanya. Tapi ia ingat juga, beberapa temannya patah hati karena putus cinta sampai ingin mati. Semoga cintanya dan Andre yang baru saja bersemi tidak akan pernah kandas.

Sem

Terpopuler

Comments

kuaci

kuaci

weh senengnya

2024-11-05

0

Roewina

Roewina

duuh yg LG jatuh cinta🤭🥰

2024-09-25

0

Heri Wibowo

Heri Wibowo

Sem apa Thor kok gantung

2024-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!