Sudah 3 bulan Andini mengabdikan dirinya di daerah terpencil, ia juga sudah mulai terbiasa dengan gangguan yang sering ia alami ketika mendapatkan tugas jaga malam.
Seolah menjadi teman, kadang Dini mengajak ngobrol jika sosok perawat misterius tersebut menampakan dirinya.
Seperti saat ini, ketika ia akan menutup pintu Pustu karena hujan deras. Dini di kagetkan dengan kedatangan Riana yang tiba-tiba saat Dini berbalik badan.
"Astaghfirulahalazim, kau ini mengagetkan saja. Bisa tidak ucapkan salam jika akan datang. Meskipun aku sudah biasa melihatmu, tapi tetap saja aku kaget, biar bagaimanapun kamu itu setan." kata Dini dengan nada kesal.
Riana hanya diam mendengarkan Dini yang mengumpat kemudian ia menghilang.
Dini malam ini berjaga dengan Rani, ia juga meminta dokter Rinto untuk datang ke Pustu karena ingin membicarakan perihal arwah penasaran Riana.
Biar bagaimanapun, dokter Rinto tau tentang kejadian terbunuhnya Riana. Dini tidak ingin menghakimi dokter Rinto yang hanya diam tak menolong Riana. Karena di kampung ini pak RT memang memiliki kuasa. Dokter Rinto adalah dokter senior yang terlahir di desa ini. Ia memang sengaja ingin mengabdikan dirinya di tanah kelahirannya.
Meskipun beberapa tahun belakangan dokter Rinto tidak bisa hidup tenang setelah kematian Riana. Ada rasa sesal yang menyeruak ketika mengingat malam kelam tersebut.
"Ada apa kamu memintaku datang ke sini, aku pikir ada pasien gawat darurat!" kata dokter Rinto dengan nada dingin, ia tak suka dengan tindakan Dini yang sudah membohonginya.
Dini yang sedang berdiri di depan alat steril lalu mendekati dokter Rinto, ia lalu duduk di hadapan Rinto dan menatap lekat manik mata pria yang 10 tahun lebih tua darinya itu.
"Ada apa kau menatapku begitu?" tanya dokter Rinto ketus, ia tak nyaman dengan tatapan yang di berikan oleh Dini.
"Dokter kenal dengan Riana?" tanya Dini tanpa basa basi.
Mendengar nama Riana di sebut, seketika wajah Rinto menjadi pias.
Ia berusaha sekuat tenaga meneguk liurnya meskipun sangat sulit karena tenggorokannya tercekat.
"Si-siapa dia?" ucap Rinto dengan tergagap.
Dini menyeringai dan menyandarkan punggungnya pada kursi plastik tempatnya duduk dan melipat kedua tangannya diatas dada.
"Ha ha ha, aku nggak salah. Jika kematian Riana memang ada sangkut pautnya dengan dokter!" kata Dini tanpa Tedeng aling-aling.
Mendengar perkataan Dini, mata dokter Rinto langsung terbelalak, ia mengusap peluh di dahinya. Padahal cuaca sangat dingin karena di luar hujan, tapi dokter Rinto merasa gerah sampai berkeringat.
"Aku tidak mengenal nya!" kilah dokter Rinto lagi. Kali ini ia memasang wajah acuh untuk meyakinkan Dini jika dirinya memang tidak mengenal Riana.
Tapi hal tersebut malah membuat Dini muak, jelas saja ia tau jika Rinto sedang berbohong
Karena Dini sendiri sudah mengetahui kebenarannya.
"Mungkin jika dokter mau bekerja sama denganku, aku tidak akan membuat dokter Rinto di penjara karena hanya diam saja saat Riana meminta tolong, tapi dokter tidak menolongnya hingga ia tewas karena di ruda paksa oleh Damar putra tunggal pak RT. Aku tidak menyangka jika seorang dokter seperti anda tidak memiliki hati nurani. Bagaimana orang keji seperti anda bisa menjadi seorang dokter? Anda telah mengingkari sumpah anda sebagai seorang dokter!" kata Dini ketus sambil menatap mata dokter Rinto dengan tajam.
dokter Rinto benar-benar tak bisa berkutik mendengar Penjelasan Dini yang memang sangat benar. Ia sangat pengecut hanya karena ancaman Danar dan keluarganya akan mengusir ia dan keluarganya dari kampung nya.
"Apakah anda memiliki anak, bagaimana bisa anda membiarkan orang tewas, padahal anda bisa membantunya." ucap Dini lagi.
dokter Rinto tergugu dan menangis mendengar perkataan Dini, sampai saat ini ia masih sangat merasa bersalah jika mengingat saat Riana tewas karena di cekik Damar, bahkan ia tak melakukan apapun saat pak RT dan istrinya membuat jasad Riana seolah-oleh tewas gantung diri.
Dokter Rinto menangis dengan dada sesak karena menyesal. Rani yang sedang bermain ponsel di dalam kamar istirahat pun bisa mendengar suara tangisan dokter Rinto yang sangat menyayat.
" ada apa dengan dokter Rinto?" gumam Rani pelan. Ia menggedikkan bahunya dan kembali memainkan ponselnya. Karena Dini mengatakan apapun yang terjadi jangan keluar karena ada hal penting yang akan ia sampaikan pada dokter Rinto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Rika Iftakul
perasaan namanya reina deh ...kok pindah jadi riana sih thor
riana kan hantu di kebon sengon
2024-12-27
0
kuaci
dah ngaku aj dok
2024-11-05
0
Roewina
lanjut Thor
2024-09-25
0