Dini tersenyum manis menatap pantulan dirinya di depan cermin besar dari lemari di kamarnya. Ia mengenakan dress berwarna hitam panjang dengan kombinasi brukat berwarna kulit di bagian dada atas sampai ke bagian tangan. Di hiasi dengan mutiara putih di beberapa bagian brukat. Tubuh Dini yang ramping terjiplak jelas dari gaun press body yang ia kenakan.
Dini menata rambutnya sebisanya, dan memakai satu set perhiasan berlian pemberian ibunya.
Ia tak lupa menyemprotkan parfum kesukaannya dan kemudian mengambil Clutch berwarna silver senada dengan high heels nya.
"Sudah sayang?" Shena tiba-tiba masuk ke dalam kamar Dini memanggil anaknya.
Dini yang sedang menatap cermin untuk melihat kembali penampilannya menoleh kearah ibunya.
"Sudah ma!" sahut Dini tersenyum lalu berjalan mendekati pintu dimana ibunya berdiri.
Mereka berdua turun ke lantai satu dimana Ridwan sudah menunggu. Mereka akan menghadiri malam peluncuran perhiasan milik Andre.
Dini terpaksa menambah cuti nya karena ingin menghadiri acara tersebut.
Ia sengaja meminta rekannya untuk menggantikan jadwal tugas nya selama dirinya belum kembali, meskipun ia harus membayar temannya itu. Tapi tak masalah baginya, karena sejak lahir Dini sudah makan menggunakan sendok emas. Uang beberapa ratus ribu bukanlah masalah baginya.
Ridwan sudah mengetahui siapa mitra Citra Berlian yang akan meluncurkan perhiasannya malam ini. Ia sudah mencari tau siapa Andre sebenarnya. Memiliki 5 cabang toko perhiasan besar.
"Papa sudah tau siapa Andre itu!" kata Ridwan sambil fokus menyetir. Dini yang duduk di kursi belakang terbelalak dan mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Beneran pah? Jadi siapa mas Andre itu?!" tanya Dini penasaran.
Shena dan Ridwan terkekeh melihat tingkah Dini yang tak sabaran.
"Ha ha ha! Hei, apa anak kita sudah jatuh cinta dengan pria duda itu?" ujar Ridwan sambil menoleh kearah istrinya di samping.
"Apa! Duda!" Pekik Dini terkejut dengan mata mendelik menatap ayahnya.
"Ya, Andre seorang Duda di tinggal mati oleh istrinya yang sedang mengandung 7 bulan, baru sekitar 6 bulan lalu istrinya meninggal dunia. Usianya 30 tahun, dan Dia memiliki 5 toko perhiasan yang besar dengan nama Menawan Gold. dirinya bekerja sama dengan Citra Berlian untuk meluncurkan perhiasan barunya. Semua desain perhiasan yang di jual di toko nya merupakan hasil karyanya sendiri. Karena Andre merupakan seorang desainer." kata Ridwan menerangkan. Shena dan Dini di buat ternganga dengan fakta tentang Andre. Meskipun tak sebesar perusahaan Ridwan, namun Shena di buat kagum dengan pria itu. Begitupun dengan Dini, ia di buat minder karena pria pujaannya tak hanya tampan, tapi juga mapan. Sampai saat ini Dini masih mengandalkan transferan dari ayahnya setiap bulan, karena penghasilannya sebagai dokter tidak lah besar.
Hingga ia masih mengharapkan transferan dari ayahnya untuk menunjang kebutuhannya. Selama menjadi dokter umum, Uang gaji Dini hanya cukup untuk jajan, untuk kebutuhan yang lainnya, lebih besar adalah sumbangan dari ayahnya.
Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mobil yang di kendarai Ridwan telah sampai di depan gedung hotel bintang 5 dimana peluncuran perhiasan itu di laksanakan. Ridwan menghubungi CEO Citra Berlian untuk mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya telah tiba. Karena setiap undangan hanya di perbolehkan membawa satu pasangan, jadi Ridwan meminta pada CEO itu untuk menjemputnya agar ia dan keluarganya di perbolehkan masuk, sebelumnya ia sudah membuat janji pada CEO itu.
Terlihat pemuda tampan nan gagah dengan aura dingin dan tegas baru keluar dari lift dan berjalan menatap tajam kearah dimana Ridwan dan keluarganya menunggu.
Pria bernama Christian CEO Citra Berlian itu menyusul sendiri kolega bisnisnya yang meminta bantuannya agar bisa masuk ke dalam dengan membawa anak dan istrinya.
"Selamat malam Tuan dan Nyonya Ridwan." Sapa Christian sambil mengulurkan tangannya menyapa kolega bisnisnya. Mereka berdua menyambut uluran tangan Christ dengan wajah berbinar.
"Selamat malam juga Tuan Christ, maaf mengganggu waktu anda. Kenalkan, ini putri kami Dini!" Ridwan memperkenalkan Dini pada Chris. Chris tersenyum dan mengulurkan tangannya ke hadapan Dini.
Dini menyambut uluran tangan Chris dengan tersenyum ramah. Chris langsung terpesona dengan gadis di depannya meskipun mereka baru pertama kali bertemu.
"Senang berkenalan denganmu Nona!" ucap Chris dengan senyum penuh arti.
"Senang juga bertemu dengan anda Tuan!"
Mereka semua berjalan menuju ke dalam tanpa hambatan karena petugas tau siapa Chris. Di dalam ruangan Chris langsung menunjukan meja untuk tempat Ridwan dan keluarganya duduk.
"Silahkan duduk Tuan, disini tempat anda dan keluarga, saya akan ke sana menemui mitraku!" unjuk Chris ke arah dimana Andre berdiri yang sedang mengobrol bersama dengan beberapa pebisnis muda lainnya.
Atensi mereka bertiga mengarah kearah tempat yang di tunjuk Chris, Dini langsung merona melihat penampilan Andre yang sangat tampan dengan setelan jas hitam yang sedang memegang gelas berisi wine.
"Baiklah Chris, terimakasih sudah membantuku!" ujar Ridwan melepas kepergian Chris dengan menepuk bahunya.
Chris mengangguk hormat dan meninggalkan keluarga itu menuju dimana Andre berada. Mereka terlibat obrolan dengan diselingi tawa renyah.
Pandangan mata Dini tak lepas dari Andre berada, karena kedua orang tuanya sedang mengobrol dengan kenalan mereka, Dini berdiri dari tempat duduknya dan tanpa sadar mendekati Andre yang sedang mengobrol.
Dengan senyum mengembang Dini menepuk bahu Andre. "Mas Andre!" sapa Dini dengan jantung berdebar.
Andre menoleh kebelakang dan terkejut melihat Dini berada di tempat yang sama dengannya.
"Dini!" seru Andre dengan wajah senang. Chris terlihat cemburu karena mereka berdua ternyata saling mengenal.
"Apa kalian saling mengenal?" tanya Chris dengan wajah datar.
Andre mengalihkan pandangannya kepada Chris dan tersenyum.
"Ya, dia pacar saya!" kata Andre lugas. Dini sampai tersedak liurnya sendiri mendengar pengakuan Andre.
Uhuk
Uhuk.
Andre menepuk bahu Dini dan memberikan gelas wine di tangannya pada Dini. "Kau kenapa? Ini di minum!" kata Andre dengan wajah panik.
Dini langsung menyambar minuman berwarna merah tersebut dan menenggaknya. Ketika merasakan sensasi aneh ia langsung menyemburkan minuman itu ke hadapan Andre hingga membuat pakaian Andre basah dan kotor.
Puuffft.
"Minuman apa ini?" Umpat Dini dan menatap gelas dalam tangannya.
Andre sendiri terkejut karena Dini menyemburkan minuman kepadanya, begitu pun dengan Chris.
"Apa kau tidak pernah minum alkohol nona?" tanya Chris penasaran, karena melihat reaksi Dini yang seperti itu setelah menenggak wine.
Dini langsung menatap Chris dan Andre bergantian. Ia menggelengkan kepalanya dan mendelik ketika melihat Andre telah melepas jasnya. Kemejanya yang berwarna putih terlihat merah karena minuman itu mengenainya.
"Astaga mas Andre, maaf ya mas. aku nggak sengaja." kata Dini panik dan langsung meletakkan gelas di tangannya ke meja dan mengambil beberapa lembar tissue untuk mengelap pakaian Andre.
"It's okay, aku yang salah karena memberikanmu minuman itu. Aku sama sekali nggak tau kalau kamu tidak minum alkohol. Maaf ya!" kata Andre dengan senyum melihat kepanikan di wajah Dini yang masih membersihkan pakaiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Heri Wibowo
ceritanya Kok nggak ada horor-horornya Thor
2024-09-02
1