BAB 19

Tiba-tiba ponsel Keysa dan Naura ada notifikasi...

Grup chat Asaloy...

[Gengs gue udah selesai minta izin pada HRD untuk kepulangan kita besok].” Chat Bambang.

[Jadi gue gak usah ke kantor dong].” Balas Keysa.

[Ini udah waktu pulang kantor kalaupun lo ke kantor gak guna juga HRDnya udah pulang lebih awal].” Balas bambang.

[Semua udah diurus Key jadi lo sama Naura ke apartemen aja, gue sama Bambang masih mau nyelesaikan urusan bentar].” Balas Nasya.

[Sya kak Key bukan Key, hiss kenapa cepet banget sih tuh hilang kata kakaknya].” Balas Keysa.

[Iya maap maap nona kak Keysa yang terhormat].” Balas Nasya.

[ Jadi besok kalian bakal pulang waah gue seneng banget, akhirnya geng asaloy bakal heboh lagi].” Balas Hilda.

[Kita pulang mau nagih traktiran rumah baru, lo harus peka yah].” Balas Bambang.

Hilda mengirim sebuah gambar, disana tergambar jelas sebuah tespeck garis dua dengan terangnya.

[Hil gue cowok mana tau kek gituan].” Balas Bambang.

[Udah Hil gak usah lo jelasin Bambang emang B*** nya alami.” Balas Keysa.

[Wahhh selamat kak Hil bentar lagi udah mau jadi aunty nih ceritanya].” Balas Naura.

[Kak Hil gue seneng banget selamat yaa gue gak nyangka lo udah hamil begitu cepat padahal nikahnya baru 3 bulan loh].” Balas Nasya.

[Hil selamat doain nyusul juga yaa, udah masuk berapa minggu].” Balas Keysa.

[Makasih semua cintaku, kalian uch uch deh peluk online dari gue wkwkwk, udah masuk 6 minggu Key].” Balas Hilda.

Chat grup terus berlanjut hingga Keysa dan Naura tiba di depan Apartemen diantar oleh Laura.

“Kak Laura maaf ya tadi kami kacangin kakak solanya kami lagi seneng banget sahabat kami memberitahukan kalo dia hamil, gimana gak seneng coba.” Keysa meminta maaf saat hendak turun dari mobil.

“Waah alhamdulillah kalo gitu aku juga ikut seneng dengarnya.” Jawab Laura yang masih di tempat duduk pengemudi.

“Kak Laura kan udah nikah apa kakak belum isi atau kakak masih belum siap.” Tanya Naura di kursi belakang.

Laura hanya terdiam cukup lama membuat Naura tak enak diri menanyakan hal itu. “eemmm kak aku minta maaf jika memang pertanyaan ku tak bisa dijawab udah gak usah dijawab. Terimakasih telah mengantarkan kami pulang. Kami masuk dulu yaa, kak Laura hati-hati dijalan.” Naura hendak membuka pintu mobil namun terhenti saat Laura mulai berbicara.

“Ra sebenarnya kakak bukannya gak siap tapi kemungkinan kakak bisa hamil itu sangat kecil, itulah kenapa walaupun kakak punya suami yang kaya masih kerja karna kakak harus siap jika suami kakak ninggalin kakak setidaknya kakak gak khawatir tentang kebutuhan hidup.” Suara Laura semakin merendah dan mata sudah berkaca-kaca.

Keysa melihat Laura berkaca-kaca merasa sedih sebagai perempuan tentu perempuan akan merasa sempurna jika bisa memberikan anak untuk suami dan anak juga menjadi pelengkap dalam keluarga. “kak Laura jangan sedih, diluar sana masih banyak kok orang yang kurang beruntung itu kan kemungkinan kecil serahkan semua pada Tuhan dia yang lebih tau kak” Keysa memeluk erat Laura yang sudah sesegukan meratapi nasibnya. Naura juga memeluk Laura dengan erat sangat lama kemudian mereka melepaskan pelukannya dan mengusap airmata masing-masing.

“Yaudah kak kami masuk dulu yaa hati-hati dijalan.” Ucap Keysa.

☆☆☆

Dalam Apartemen...

Naura dan Keysa membuka pintu apartemen betapa terkejutnya dimeja makan sudah berjajar bermacam makanan yang menggugah selera baunya sangat sedap.

Kriuk kriuk kriuk...

"Ehhh cacing siapa tuh yang dangdutan?." Tanya Keysa.

"Bukan aku kok kak, tapi emang ini pemandangan bikin cacing pita panduan suara. Apalagi lobsternya tuh udah minta di telan kak."

"Iya iya tapi jangan makan dulu harus ditahan pokoknya."

"Kenapa emang."

"Iya tungguin Bambang sama Keysa, jika ada yang lapar harus lapar semua jika kenyang harus kenyang semua."

"Yaudah kita bersihkan badan dulu kak udah gak enak nih."

"Lo bener."

Mereka berdua pun memilih untuk masuk kamar dan membersihkan diri.

"Key, Ra kalian dimana". Bambang berteriak-teriak di ruang tengah.

Naura dan Keysa keluar mencari sumber suara itu dilihatnya Keysa yang lusuh dan Bambang acak-acakan.

"Kalian kenapa kok lusuh gini." Keysa terheran-heran.

"Gak apa-apa cuma capek aja tadi banyak kerjaan." Jawab Bambang.

"Udah yok makan dulu aku dah laper nih makanannya juga enak tuh kayaknya."

"Kalian gak mau mandi dulu gitu."

"Gak usah aku dah laper."

"Ra panggil bi Asih dan adiknya biar bisa makan bersama." Ujar Keysa dengan pelan.

"Oke kak aku akan ke kamarnya dulu."

Naura beranjak dari ruang tamu dan mencari-cari keberadaan bi Asih. Ternyata bi Asih dan adiknya bersantai di kursi dekat kolam renang, disana memang tempatnya nyaman, tenang pas banget buat santai ditambah bintang berkilauan dilangit yang gelap.

"Bibi dicariin ternyata ada disini."

"Ehh iya non ada apa."

"Kita makan malam bersama bi ini perintah tuan besar Bambang."

"Apa cuma bi Asih non yang di ajak apa pak Aming gak di ajak nih." Goda pak Aming.

"Semuanya di ajaklah pak, udah yuk masuk, kayaknya masakannya bi Asih enak dari tadi menggoda terus." Jawab Naura.

Mereka bertiga masuk menuju ruang makan, disana sudah ada Keysa, Bambang, dan Nasya yang sedari tadi menunggu.

"Lama banget sih kalian tuh perutku udah berisik dari tadi." Kata Nasya.

"Iya ini kan udah sampai kak ayo semua makan."

"Baiklah karna semua udah kumpul marilah kita baca doa sebelum makan sesuai dengan keyakinan masing-masing." Kata Bambang. Usai mereka baca doa mereka langsung melahap makanan yang ada diatas meja tanpa ada suara apapun hanya terdengar suara garpu dan sendok. Mereka semua menikmati makan malamnya dan malam ini juga malam pertama mereka makan dengan bi Asih dan pak Aming.

"Udah kenyang." Keysa mengelus perutnya.

"Mulai dari kantor aku udah lapar ehh disini udah banyak makanan berjejer enak lagi rasanya, makasih ya bi." Nasya tersenyum.

"Makasih ya non syukur kalo semuanya suka." Bi Asih tersenyum malu.

"Bi besok kita mau pulang ke Indonesia apa bibi juga mau pulang?." Tanya Bambang.

"Apa non Naura ikut pulang dan gak mau balik lagi kesini?." Tanya Bi Asih.

"Aku mau pulang bi tapi balik lagi soalnya aku kan masih kerja lagian kita disana mungkin 5 hari aja bi." Jawab Naura.

"Bibi disini aja non." Jawab Bi Asih.

"Apa Bibi sama Pak Aming gak mau ketemu keluarga." Tanya Keysa.

"Kami gak ada keluarga disana non sekarang bibi hanya baktikan diri bibi pada non Naura." Jawab bi Asih.

"Aku juga non, bapak ingin baktikan diri untuk non Naura." Sambung Pak Aming yang duduk di dekat bi Asih.

Keempat sahabat itu beradu pandang seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan kakak beradik itu.

"Apa aku gak salah dengar bi, pak?." Tanya Naura yang masih bingung.

"Nggak non kami berdua memang sudah berjanji, sejak non memberikan pertolongan pada kami saat itu apalagi kami di bawa kesini seperti sebuah mukjizat yang sangat kami harapkan." Jawab pak Aming.

"Sebegitu baiknya lo Ra sampek mereka aja bilang ingin baktikan diri seperti itu, jangan salahkan gue kalo gue terlanjur mencintai lo Ra sikap lo yang kayak gini gue bikin gue tertarik." Batin Bambang.

"Naura emang gitu pak, bibi, dia tuh gak tegaan kalo lihat orang lain menderita rasa empatinya akan muncul secara spontan." Ungkap Nasya.

"Iya bener bi yang di katakan Nasya." Imbuh Keysa.

"Kalian tuh berlebihan, udah bi gak usah dengarkan mereka lagian kalo aku mampu kenapa tidak." Jawab Naura. Kemudian Naura beranjak dari tempat duduk berjalan menuju kamar hingga beberapa saat kembali ke meja makan.

"Bi ini untuk kebutuhan bibi disini selama aku pergi semoga cukup ya bi nanti kalo kurang bibi bisa minta ke kak Bambang." Naura memberikan uang yang ada di dalam amplop.

"Tenang bi kalo kurang bisa telfon aku." Bambang memasang wajah menggoda.

"Kita kan udah tuh makannya gimana kalo kita ke atap yuk bawa alas anggap aja kita camping." Nasya memberikan idenya.

"Oke..Yok berangkat." Ucap Bambang. Mereka berempat memasuki lift menuju atap paling atas suasana memang sangat indah langit malam angin sepoi-sepoi lampu bergemerlap di gedung-gedung melihat kelangit tampak ceria menyambut mereka. Keempatnya memilih duduk di tengah-tengah atap disana sudah tergelar alas untuk mereka.

Lama mereka menatap langit seperti sedang syuting drama korea menatap langit duduk dengan santai melebarkan pandangan kedepan dan kesamping, setelah cukup lama mereka membaringkan diri. Bambang menjauhkan diri dari yang ketiga sahabatnya.

"Apa begini rasanya syuting drama?." Keysa memulai percakapan menatap langit yang indah.

"Tenang, tentram, nyaman, ini malam pertama kita bersama seperti ini." Gumam Nasya.

"Kak Nasya gak lupa kan kita akan keliling korea sebelum tugas berakhir." Naura mengingatkan.

"Siap bu ceo." Tegas Nasya.

"Kalian janji ya sama aku jangan ada yang berbeda sama kalian, saat aku jadi ceo maupun tidak kalian tetap saudara tak sedarah segar ku." Naura berkata pelan dan pandangan tetap memanatap langit.

"Gak mungkinlah Ra kita akan selalu bersama pokoknya sampek rambut kita memutih." Bambang melirik Naura yang ada agak jauh disampingnya.

"Langit saksikan kami, kita akan bersama dalam suka dan duka." Teriak Keysa.

"Kita juga akan memutih bersama." Lanjut Nasya berteriak.

"Kami akan menghabiskan hidup ini dengan bahagia bersama." Lanjut Naura ikut teriak.

"Persahabatan kami tidak akan habis di makan dinosaurus, persahabatan kami akan seperti pelangi yang berwarna setelah hujan dan badai, izinkan kami bersama dalam waktu yang lama." Teriak Bambang yang keras dan menggema.

Mereka berempat memejamkan mata seakan beban mereka sudah keluar dengan nyaman. Perasaan mereka tenang terlihat jelas mereka memejamkan mata dengan lukisan senyum dibibir mereka.

Bambang membuka mata dan menghadap kearah samping menghadap Naura. "Ra rasaku padamu takkan berubah walau kau tak tau yang sebenarnya." Batin Bambang.

"Ra apa lo tertidur?." Tanya Bambang.

"Hemm belum memang kenapa." Tanya Naura yang masih memejamkan mata.

"Ada yang perlu gue katakan sama lo, gue mau jujur sama lo." Bambang berkata pelan.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Violla

Violla

ok

2020-08-25

0

Violla

Violla

next

2020-08-23

0

Azha

Azha

lanjutttt thor

2020-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 VISUAL
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAN 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
VISUAL
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAN 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!