Nasya, Keysa dan Bambang mematung melihat perubahan drastis Naura. Terlebih Bambang yang menelan salavinanya berulang kali tak kuasa melihat keanggunan Naura.
"Ra lo berpenampilan biasa aja udah buat gue cinta apalagi kalo lo kek gini bikin hati adem Ra." Batin Bambang.
"Ra sejak kapan lo berubah kek gini?." Nasya memegang bahu Naura dengan lembut.
"Tadi aku belajar sama power ranggers buat berubah jadi kek gini." Jawab Naura.
"Lo cantik banget Ra". Bambanh jujur. "Assalamualaikum ukhti." Bambang cengengesan.
"Waalaikumsalam." Naura tersenyum pada Bambang. "Kak Bambang beda banget cool kayak freezer." Naura ketawa dengan menutup mulut dengan tangan kanannya.
"Kak Nasya sama kak Keysa cantik banget kayak girlgrupnya kpop." Naura mengajungkan kedua jempolnya.
"Udah tau kok Ra gue emang cantik dari zigot." Nasya dengan pedenya.
"Makasih Ra udah yuk kita check in bentar lagi pesawatnya berangkat". Ajak keysa.
Mereka menuju check in untuk keperluan visa, paspor dan lainnya kemudian mereka memustuskan duduk di tempat tunggu untuk pemberangkatan.
Tak lama kemudian informasi pemberangkatan Indonesia-Korsel sudah tiba. Semua penumpang pesawat pun masuk ke dalamnya.
Bambang dan ketiga sahabatnya sudah masuk kedalam pesawat dan duduk di pesawat kelas ekonomi. Tasya duduk dengan Keysa dibelakang kursi mereka Bambang duduk dengan Naura.
"Kenapa pula aku duduk sama Naura jangan sampek jantung gue maraton sekarang bisa-bisa gue mabuk udara mau di taruk dimana muka gue." Batin Bambang.
Naura duduk di samping Bambang dekat jendela.
"Kak sebentar lagi aku pasti bisa duduk di ruangan itu." Naura menunjuk ruangan VVIP yang ada di depan.
"Aminnn yang banyak." Membisikkan ketelinga Naura. Naura merasa geli saat merasakan bisikan Bambang.
"Ihh kak Bambang jangan dekat-dekat geli tau." Naura memukul lengan dengan cepat.
Deg deg deg jantung Bambang dangdutan dengan keras.
"Aduh plis jangan sekarang yaa gue jangan bikin gue grogi deh." Batin Bambang.
Beberapa menit kemudian pramugari memberikan informasi tentang cara menjaga keamanan selama dalam di dalam pesawat.
"Kak Bambang kok punyaku safety belt nya susah ya?." Naura berbisik ke telinga Bambang.
Mendengar bisikan Naura seakan darahnya mendesir keringat bercucuran meskipun ada pendingin ruangan.
Menurutnya bisikan Naura suara lembut terdengar sangat seksi di telinganya. Bambang mencoba mengalihkan nafsunya dengan membantu Naura memasangkan safety beltnya.
"Naura kakak minta kamu jangan berbisik lagi yaa telinga kakak geli benget hehehe." Bambang berbohong. Naura pun mengangguk.
Saat pesawat sudah di atas awan mereka tertidur pulas terlebih Naura yang sengaja minum obat anti mabuk.
Pasawat mulai menembus sekumpulan awan membuat para penumpang badannya ke kanan ke kiri.
Bambang melihat kepala Naura ke kanan kekiri merasa tak tega Bambang pun memiringkan kepala Naura di bahu Bambang.
"Tidurlah yang nyenyak gadisku. Aku disini untuk mu." Bambang mengelus kerudung Naura dengan lembut.
"Kak Bambang." Membuat Bambang terkejut Bambang menoleh ke Naura ternyata mata Naura masih terpejam. "Jam berapa sekarang apa sudah mau mendarat pesawatnya?." Naura dengan suara khas orang baru bangun tidur.
"Belum Ra lo tidur lagi nanti gue bangunin kalo udah sampai." Bambang memiringkan kepala Naura lagi di bahunya dan mengelusnya dengan lembut.
Setelah berjam jam perjalanan kini pesawat mendarat dengan sempurna di korea selatan.
"Ra bangun udah sampai nih." Bambang menggoyang-goyangkan tubuh Naura. Kemudian beralih ke kursi depan Bambang berdiri di tengah-tengah antara Keysa dan Nasya. "Woy bangun udah sampai." Serentak Nasya dan Keysa Kaget dan langsung bangun.
Nasya setengah sadar langsung berdiri dan memegang botol yang berisi air mineral. "Dimana pencopetnya siapa yang kena copet." Nasya melebarkan pandangannya kesamping dan kebelakang.
"Apa sih lo Sya gak ada copet yang ada tuh tidur gue kena copet udah ketemu oppa di bangunin sama murid kain seblang." Keysa ngasal.
"Ehhh gue tuh bangunin kalian bukannya makasih malah gerutu sendiri." Bambang ngambek.
Naura melihat mereka mulai resah dan malu dengan kehebohan mereka yang jadi tontonan gratis penumpang lain.
Naura berdiri dekat Bambang dan menarik lengan Bambang. "Ayo keluar semua kita ambil koper biar cepat istirahat." Naura langsung melangkah dengan menggandeng lengan Bambang.
Sedang Bambang merasa sedang di guyur bunga sakura hatinya bermekaran tak henti-hentinya Bambang melihat ke arah tangan Naura.
"Tuhan jika kau hentikan waktu saat ini juga aku ikhlas. Kemesraan ini jangan cepat berlalu Tuhan." Batin Bambang
Nasya dan Keysa berjalan menggerutu di belakang. "Awas aja tuh Bambang gue kerjain nanti enak aja dia teriak dengan telinga gue. Mana lagi mimpi oppa kan putus tuh mimpi." Tangan Keysa mengepalkan kedua tangannya.
"Iya Key gue juga bakalan balas tuh kak Bambang enak aja bikin gue malu sampek keluarin jurus pamungkas juga." Nasya menatap tajam ke arah punggung Bambang.
Pandangan Keysa beralih ke arah Nasya. "Apa lo bilang jurus pamungkas?."
"Iya Key gue tadi keluar angin dikit tapi harumnya semerbak kok heheheh." Nasya tanpa berdosa.
"Ohhh jadi yang tadi di dalam kayak ada bau bangkai tuh jurus lo keluar pantes gue baru sadar kalo lo doyan jengkol." Keysa menjitak kening Nasya.
Di Bandara Korsel....
"Gue je toiler dulu yaa kebelet nih kalian dorong dulu." Bambang menyerahkan trolli kopernya dan berlari ke arah toilet.
"Bang kita tunggu di depan pintu keluar." Teriak keysa. Bambang hanya 👌 tanpa menoleh ke belakang.
Nasya, Keysa dan Naura menunggu menunggu di lobi depan pintu keluar bandara.
"Akhirnya gue bisa bernafas satu udara dengan oppa." Keysa merentangkan kedua tangannya.
"Iya akhirnya kita menginjakkan kaki disini. Kayak mimpi aja." Sambung Nasya yang pandangannya menyapu ke arah sekitar.
Sementara di dalam bandara.
Setelah selesai urusannya di toilet Bambang buru-buru berjalan keluar. Tiba-tiba brukkkk Bambang menabrak seorang pramugari cantik tinggi dan ramah. Pramugari itu langsung jatuh duduk kelantai.
"Awww appha (awww sakit)." Pramugari itu memegang kakinya.
"I'm sorry." Bambang membungkuk mensejajarkan tubuhnya. "Duh gimana nih pasti mereka udah nunggu." Gerutu Bambang.
"Aku tidak apa-apa." Pramugari itu berbahasa indonesia.
"Kamu bisa bahasa indonesia?." Bambang terheran.
"Saya pramugari jadi setidaknya saya harus bisa berbahasa lima bahasa." Jawab pramugari.
"Oh iya juga yaakk. Kamu gak apa-apa ada yang sakit nggak?." Bambang mencari tubuh pramugari yang terluka.
"Ini kaki saya luka tapi gak apa-apa kok tapi sepatu saya rusak." Pramugari mengangkat sepatunya di depan wajah Bambang dan benar saja sepatu pantofel tingginya patah.
"Itu gampang nanti aku ganti." Jawab Bambang.
"Bukan masalah itu tapi saya terbiasa pakai alas kaki." Pramugari itu meratapi nasib sepatunya.
Kemudian.....
*********
Apa yang akan terjadi dengan Bambang dan Pramugari cantik itu nantikan epesode selanjutnya
Assalamualaikum semua karna ini karya author yang pertama. apabila ada penulisan atau kata-kata yang kurang mohon maaf. mohon dukungan dari teman-teman semua😊
mohon kritik dan saran
silahkan like jika memang suka
vote jika memang tertarik.
selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Holifah Kurniyah
jut lnjuttt ah keren nih crtanya
2020-08-25
0
Azha
lanjuttttt thor
2020-08-14
0
🌸EɾNα🌸
ceritanya keren aku suka 👍👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Terlanjur Menikah"
kutunggu kedatangannya makasih 😍
2020-08-14
0