BAB 14

Sementara itu di Apartemen.

"Gimana ya kak aku gak tau dari mana dapat uang segitu banyaknya dalam singkat ?." Naura bingung.

"Gue jaga lilin biar Bambang yang jalan Ra." Keysa datar.

"Lo kan sering pake popok tuh seharusnya lo yang jalan nanti gue belilin kertas mainan yaa sama telur rebus buat lo makan." Balas Bambang pada Keysa.

"Udah deh gak usah ribut terus nanti kalo kalian jodoh gimana coba." Nasya mulai kesal.

"Idih amit-amit." Keysa mengetuk meja.

"Naudzubillah Ya Allah." Bambang mengangkat kedua tangannya.

Nasya melihat Naura mematung seperti tidak memperhatikan percakapan mereka. Nasya memukul bahu Naura.

"Woyy bengong aja lo mikirin apa? Mikirin duit tenang aja kita bakal usahain besok uang ada. Sebelum gue berangkat ke sini apartemen gue sama mobil sport gue udah gue jual jadi lo bisa pake mungkin total semuanya 2,5 M lah." Nasya menjelaskan sambil mengunyah buah apel yang ada di meja.

"Tenang Ra tabungan gue ada 2M an jadi lo bisa pake buat beli tuh perusahaan. Apartemen gue udah gue jual soalnya orang tua gue pengen gue tinggal sama mereka." Bambang menambahkan.

"Gue mungkin gak punya apartemen tapi gue punya tabungan yaa sekitar 1M an lah." Keysa menambahkan.

"Tapi itu kan tabungan kalian nanti kalo kalian butuh gimana dong?." Naura merasa tak enak.

"Ra lo lupa kita tuh saudara meski tak sedarah segar." Nasya menegaskan.

"Iya Ra udah lah kesampingkan dulu ketidakenakan lo itu... sekarang waktunya lo itu raih kesempatan ini cita-cita lo di depan mata Ra jangan sia-sia kan." Keysa menambahkan.

"Kalo lo gak enak sama kita anggap aja ini investasi kita di perusahaan lo okey." Bambang menenangkan.

"Makasih yaa kak aku akan terima semua uang kakak." Jawab Naura.

"Okey sekarang kita telvon lagi Hilda." Keysa meraih ponselnya di atas meja.

Tuttty tutttt tuttt panggilan vedio tersambung tak lama kemudian.

"Halo." Jawab Hilda disana.

"Hil lo sibuk nggak?." Tanya Keysa.

"Nggak Key malah lagi santai benget.. emang ada apa?."

"Jadi gini Naura pengen bicara sama lo." Keysa mengawali.

"Okey mana sekarang?." Kata Hilda.

Keysa memberikan hapenya ke tangan Naura. "Assamualaikum kak Hilda ini aku Naura." Meskipun sahabatan udah lama tapi jika menyangkut hal serius tetap saja Naura grogi.

"Waalaikumsalam Ra jadi gimana tawaran kakak?." Tanya Hilda.

"Aku udah dapat suntikan dana dari kak Nasya, kak Keysa dan kak Bambang kalo emang 3M Aku akan ambil kak tapi aku minta tolong kak Hilda yang urusin yaa kan kak Hilda lebih pengalaman daripada aku." Naura to the poin.

"Ra kakak gak punya uang buat bantu lo tapi kakak punya tenaga dan otak akan kakak usahakan itu buat bantu lo... lo percayakan sama kakak."

"Iya kak aku percaya sama kak Hilda. Makasih ya kak."

"Udah dong gak usah nangis kita kan emang saudara 4 cantik 5 si buruk ancur."

"Ihhh Hilda mah kek gitu... apa lo gak lihat nih wajah udah kayak kim soo hyun. Bukan dosa gue dong lalo gue udah tampan dari zigot." Bambang membela diri.

"Iyain aja deh biar diem." Hilda sewot.

"Makasih ya kalian selalu membuktikan kalo kalian sayang dan anggap aku saudara bukan hanya omdo. Maafin adek kecil kalian yang sering ngerepotin dan manja." Air mata Naura tak mampu untuk di bendung.

Nasya yang ada di samping Naura langsung memeluk lembut disusul Keysa yang berjalan menuju kursi Naura dan memeluknya kemudian Bambang ikut hanyut dalam kehangatan persabatan yang nyata.

Hilda hanya bisa meneteskan air mata melihat pemandangan indah ini di layar hapenya walaupun dia tak bisa hadir di antaranya Hilda merasakan kedamaian dalam dirinya.

"Kehangatan ini janganlah cepat berlalu." Hilda menyanyikan lagu disana. Merekapun melepaskan pelukannya.

Mereka memilih untuk melepaskan pelukannya daripada telinga kehilangan manfaatnya.

"Hil siapa yang ngasik izin lo nyanyi." Keysa ketus.

"Hehehe kenapa suara gue bagus yaa kayak raisa."

"Iya kayak raiso di bedakan antara suara manusia sama nyamuk." Ketus Nasya.

"Kak apa gue bisa jadi ceo kan aku gak ada basic nya. Aku kuliah jurusan humas aku juga masuk SMA bukan SMK jadi mana tau." Naura menekukkan wajahnya.

"Tenang Ra lo gak sendiri kan ada kita, Jangan lupa Kakak ini lulusan Humas S2 gue jurusan bisnis setidaknya gue masih ingatlah mata kuliah gue." Ujar Bambang sambil memegang kedua nahu Naura guna menanangkan.

"Iya Ra gue kan juga alumni komunikasi S2 akuntansi dan manajemen apalagi gue pernah bantuin bokap menangin tender kerjasama dengan perusahaan asing plus nih gue punya sosmed follers gue udah hampir 1M." Keysa menggenggam tangan Naura di atas meja.

"Ihh jangan lupakan gue dong kan gue alumni internasional busines yaa meski S1 aku Hukum plus komunikasi emang gak nyambung sama sekali tapi gue akan berusaha kok nyumbangin otak gue." Nasya menindihkan tangannya ke atas tangan Keysa.

"Kita selalu ada buat lo Ra." Mereka kompak.

"Eh eh eh kalian melupakan orang yang ada di layar yaah." Hilda mulai mengomel.

"Ohh iya emak juga tuh dia udah berpengalaman banget mulai dari booking membooking sampek lobby melooby klien udah jadi santapan dia tiap hari." Nasya menjelaskan.

"Hilda juga mantan manajer perusahaan ternama dia juga mendapatkan piagam penghargaan sebagai manajer berkualiatas profesi berangkap itu udah jadi sudab biasa bagi dia." Imbuh Kyesa.

"Iya Hilda bisa diandalkan kok Ra dia juga sering di sebut-sebut sebagai orang berbaju kreator saking kreatifnya dia tau." Bambang menambahkan.

"Ishhh kalian ini berlebihan banget. Udah Ra gak usah dengerin mereka pokoknya kita sama bangun perusahaan itu. Ceo adalah cita-cita lo jadi lo harus lebih semangat."

"Siap kak." Naura semangat.

"Hil lo ada dimana tuh kayaknya bukan rumah deh." Tanya Bambang.

"Oh ini gue lagi ada di toko kue enak banget loh gak jauh juga dari rumah gue tokonya tuh terkenal banget mulai tadi rame makanya gue nungguin dulu." Hilda menjelaskan.

"Sejak kapan lo suka makan kue?." Tanya Nasya.

"Entah gue ketularan laki gue dia suka banget makan kue disini makanya gue bela-belain nungguin." Jawab Hilda.

"Suka makan kue lewat jalur karma nih ceritanya. Biasanya kan lo gak suka banget sama kue." Keysa meledeknya.

"Hahaha maafin gue sekarang kena karma nih hahaha... tapi saat gue kesini tuh jadi ingat Naura tau, lihat tuh, disini catnya biru putih trus bagian sana ada doraemonnya." Hilda mengarah kamera hape ke sekelilingnya.

"Kak nama tokonya apa?." Tanya Naura.

"Nama NK bakkery Ra." Jawab Hilda.

"Kak itu toko kue aku." Naura tak menyangka sahabatnya pergi ke tokonya tanpa di beritahu olehnya terlebih dadulu, Naura nangis haru melihat sahabatnya sudah memuji tokonya. "Makasih ya kak udah mampir". Naura terharu.

"Apaan sih Ra jangan cengen gitu ah, lagian kakak kesini tuh gak tau kalo ini toko lo kakak juga taunya dari sosmed, banyak lo Ra yang mereview kue ini, gak nyesel tau datang kesini emang kuenya tuh beda banget apalagi makan pas lagi hangat adeeh enak banget, pas pertama datang emang udah enak pelayanannya juga sopan, tuh lihat banyak yang ngatri kan." Hilda menjelaskan kemudian mengangkat hapenya dilihatkannya suasana di dalam toko kue.

"Kak boleh arahkan ke orang yang jaga di depan bilang kalo Naura pengen bicara." Pinta Naura.

"Oke bentar." Hilda berjalan mendekati orang yang ada di depan. "Maaf mbak kalo ganggu tapi ini mbak ada yang mau bicara sama mbak namanya Naura." Hilda menyerahkan hapenya pada keryawan tersebut

.

"Novi apa kabar." Naura antusias.

"Kak Naura aku gak nyangka kakak bakalan nlvon duluan... maaf ya kak aku sibuk terus soalnya toko meningkat sangat pesat." Ujar Novi.

"Nov gimana ceritanya kenapa aku gak tau?." Naura kebingungan.

"Jadi gini kak. Waktu itu kan ada pelanggan, aku gak tau mau ngapain dia tuh bawa-bawa kamera gitu. Tiba-tiba dia berjalan-jalan kayak lagi fashion show gitu mungkin lantai itu di kira karpet merah kali kak. Dia tuh memesan banyak kue dari varian rasa kayak lagi mukbang gitu, ehhh ternyata keesokan harinya pas aku datang ke toko udah banyak yang ngatri, padahal toko belum buka tapi yang ngantri udah banyak."

"Trus gimana tuh kamu nyikapinnya kan itu tiba-tiba membludak gitu sedangkan karyawan cuma segitu." Tanya Naura.

"Kita kan punya karyawan ibu-ibu kampung mereka membantu kita, maaf kak aku melakukan tindakan tanpa izin kakak." Novi merasa bersalah.

"Kenapa harus minta maaf Nov?." Tanya Naura.

"Aku dan kak Fitri udah merenovasi toko dalam satu hari soalnya kita gak mungkin kerja di tempat yang sempit dan orderan sangat banyak jadi kita perluas toko sedang cat dan lainnya disuaikan dengan selera kakak kita juga sudah meliburkan karyawan satu hari untuk bisa renov dengan leluasa, karna dalam waktu satu hari jadi kita memperkerjakan tukang dengan banyak biar cepat selesai. Kita kan boleh kecewain pelanggan kak."

"Kak Fitri ada di toko terus emang nggak ke hotel?."

"Nggak kak, kan kak Fitri kan udah nikah jadi dia berhenti dari hotel, dia memilih fokus ke sini. Sekarang toko kita udah punya banyak varian kue lo kak." Novi menunjukkan kue berjejer rapi di setiap sudut ruangan.

"Sekarang tiap hari kita menargetkan setidaknya menghasilkan dua puluh ribu kue, itupun langsung sold out seketika kak. Toko ini juga sempat treanding lo kak terus kak Fitri juga pernah di wawancara sebagai koki toko. Pokoknya kenaikan penghasilan toko udah 80% daripada dulu kak. Oh ya kak uangnya nanti di transfer ke rekening kakak kalo untuk keperluan dan laporan keuangan udah aku kirim ke kakak." Lanjut Novi.

"Kok kak Fitri nikah gak bilang sih?."

"Jangankan kakak aku aja enggak di undang soalnya cuma akad doang resepsianya belum katanya, lagian kak Fitri nikah pas di hari kakak berangkat ke korea."

"Yaudah bilang sama kak Fitri selamat dari aku dan orang punya hape ini kalo ke toko gratisin aja ya dia sahabat aku namanya Hilda, kamu harus hafal wajahnya."

"Siap kak." Novi menyerahkan hape ke Hilda.

"Ra gue nyesel banget baru vedio call lo sekarang kalo gue tau dari dulu nih toko punya lo, gue vedio call lo biar di gratisin." Hilda terkekeh.

"Hahaha iya suruh siapa gak nanya nama tokoku apa." Naura menjulurkan lidahnya.

"Haiss kau tuh, yaudah semua gue mau pulang dulu udah malam nih takut di cariin misua, thanks Ra udah gratisin ini." Hilda mengangkat kuenya ke arah kamera. "Ra uangnya udah masuk semua kalian emang gercep ya, jadi besok gue urus semuanya lo cuma tinggal tanda tangan doang."

"Iya makasih yaaa jangan lupa bintang 10 nya kakak."

"Siap big boss." Panggilan vedio pun berakhir.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 VISUAL
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAN 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
VISUAL
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAN 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!