Setelah panggilan berakhir mereka kembali nendiskusikan rencana perusahaan yang akan di bangun Naura.
"Kak menurut kakak gimana apa nanti perusahaan akan memproduksi apa?." Tanya Nuara.
"Kita lakukan analisis swot Ra jadi kita bisa menimbang-nimbang dan bisa memperkirakan keuntungan dan kerugian yang akan di peroleh." Bambang menjelaskan.
"Gue ke dalam dulu mau ngambil kertas." Nasya beranjak dari tempat duduk dia pun masuk mencari kertas dan bolpen disana.
"Oke gue juga kedalam ngambil laptop dulu." Keysa pun mengikuti Nasya.
Kini di kolam hanya tinggal Bambang dan Nasya yang masih duduk manis di kursi. Mereka hanya terdiam hening entah apa yang mereka pikirkan.
"Ini kah yang di namakan nikmat mana yang kau dustakan, kenapa Naura diam gitu manis banget sih, bibirnya juga seksi." Batin Bambang seraya menatap dalam Naura. "Astaghfirullah." Bambang terbangun dari pikiran me**mnya.
Bambang dengan spontan beristighfar di tengah keheningan membuat Naura kaget. "Kak ada apa, kenapa kak, apa kakak lihat hantu, jangan buat aku takut dong kak." Naura ketakutan pandangannya melebar mencari-cari takut ada makhluk tak kasat mata.
"Gak kok Ra kan ada kakak ngapain takut hantunya kalah seram sama gue, nanti gue marahin tuh hantu barani-beraninya nakuti kamu."
"Kakak beneran kan gak ada apa-apa aku takut." Rengek Nura dan mendekatkan dirinya ke sebelah Bambang.
"Hantu keluarlah biar Naura tambah deket sama gue plis." Batin Bambang.
"Kak ke dalam yuk aku gak mau ketemu hantu pasti dia jelek menakutkan gak tahu diri pula." Rengek Naura lagi.
"Lihat kakak aja kan kakak tampan."
Pandangan yang melebar ke arah sekitar langsung beralih ke Bambang saat mendengar pernyataan Bambang.
"Kak Bambang bener juga dia emang tampan sih apalagi penerangan disini samar tambah tampan aja tuh wajah, apakah ini yang namanya wajah se mulus jalan tol sebening ubin masjid, pori-porinya aja gak kelihatan kak kenapa malam ini kamu tampan banget sih pake kaos hitam pula aduh dada lebarnya kelihatan tuh, ih apa-apaan aku ini sudah dibikin oleng lihat kak Bambang, udah aku gak boleh suka sama dia." Naura tersadar dari renungannya dan menepuk pipi tembemnya.
"Ra lo kenapa jangan bikin panik deh gue takut lo kesambet nyi porot disini."
"Hmmm mana ada ya nggak lah aku tadi menepuk nyamuk di pipi."
"Mana nyamuknya bisa-bisanya dia gigit pipi lo gue aja belum ngerasain pipi lo tuh nyamuk gak ada akhlaknya."
"Apaan sih kak ngaco deh kalo ngomong, nyamuk udah pergi tuh."
Nasya dan Keysa kembali dan diduduk di kursi tepi kolam.
"Kalian lama banget sih aku ketakutan disini." Kata Naura.
"Ra kan udah kakak bilangin gak ada hantu lo gak percaya sih."
"Bang mungkin yang Naura takutin bukan hantu tapi muka lo emang udah kayak hantu malah lebih seram mana pake kaos hitam di tempat remang-remang gini." Timpal Keysa.
"His kau tuh, cowok tampan kek gue di bilang kayak hantu, tanggu sini bakal gue tunjukin sama lo." Bambang berjalan mendekati kolam."Sya coba lo hidupin lampu disini biar terang." Bambang berteriak sambil melakukan sesuatu entah apa itu hanya Bambang dan Tuhan yang tahu. Nasya beranjak dari duduknya dan menyalakan lampu utama yang ada di kolam.
Tiba-tiba Bambang berdiri dan membalikkan tubuhnya terlihat rambut dia basah, dia berjalan menuju meja dekat kolam. Nasya, Naura, Keysa melototkan matanya kearah Bambang yang sangat tampan,keren, di lengkapi kaos hitam yang memperlihatkan dada bidangnya dan celana pendek yang memperlihatkan betis putih mulus meski ada bulu-bulu tipis tak bisa menghalangi ketampanan seorang Bambang.
"Bang lo keren banget sih apa ini yang namanya blasteran Indonesia dan syurga, apa ini nyata, oh gue bisa mati sekarang aduh Bang kenapa lo baru bilang sekarang kalo lo gantengnya kayak oppa korea sih." Batin Keysa yang sesekali menelan salivanya.
Glek glek berulang kalo Nasya menelan salivanya. "Ada apa dengan kak Bambang kok rambut basahnya bisa se seksi ini, aduh kak kenapa lo ganteng banget ini mah manusia rasa pangeran dan kenapa pula gue gak sadar kalo selama ini ada permata di dekat gue." Nasya ngebatin dengan menggigit jari telunjuknya tanpa sadar.
"Aku baru tadi lihat kak Bam dari deket, sekarang lihat dari jauh mana jalan kek gitu kayak model kehilangan karpet merahnya, aduh itu juga jidat kenapa gak ada akhlaknya, emang ya poni tuh berbahaya." Batin Naura menatap Bambang tanpa kedip.
"Aduh." Nasya memegang telunjuknya yang terkena gigit. Semua yang melamun langsung terbangun.
"Cielah kalian semua kesemsem yaa sama gue hahahaha." Bambang berdiri diantara mereka. "Iya emang gimana kalian harus mengakui ketampanan gue yang paripurna ini." Meletakkan ibu jari dan jari telunjuk di bawah dagunya kemudian mimiringkan kepalanya.
"Oppa korea lebih ganteng dari pada lo!." Ketus Keysa.
"Udah-udah ini kapan selesainya udah malem nih besok kita harus kerja jadi gak boleh ada yang begadang." Ucap Nasya kemudian menarik lengan Bambang untuk duduk.
"Iya udah kita kerjakan." Jawab Bambang.
Mereka akhirnya serius dan mengerjakan tugas masing-masing. Mulai menganalisis, menghitung anggaran, kerjasama dengan perusahaan lain, kemudian mencari nama untuk perusahaannya.
Sesekali Bambang melirik Naura yang serius dengan kertas didepannya. Sedang Keysa mencuri-curi pandang ke arah Bambang karna belum percaya Bambang yang selama ini gesrek juga bisa tampan kayak oppa.
"Sya tentang nama apa yang menurut lo bagus biar besok langsung di daftarkan sama Hilda." Bambang memecah keheningan.
"Ra lo kan udah punya toko kue gimana kalo namanya tuh samain aja nanti toko kue loh kan di bawah naungan perusahaan juga kan kue loh udah terkenal tuh biar Hilda juga daftarkan merk dagangnya." Nasya melihat ke arah Naura.
Naura masih berpikir dengan memegang bolpen tangannya. "Kalo aku sendiri gak masalah kak." Jawabnya.
"Kalo menurut gue untuk produksi kayaknya lebih baik meneruskan yang dulu untuk produksi tekstil, kita hanya memperbaikinya untuk karyawan kan kita bisa rekrut karyawan yang pernah di phk juga mereka juga lebih pengalaman tentang itu." Pendapat Keysa.
"Kalo kita rekrut keryawan yang di phk apa kita bisa mempercayai mereka secara kan mereka di phk takutnya ada yang gak terima trus balas dendamnya ke kita." Bambang memberi masukan.
"Gini kak bener juga kata kak Key, aku rasa aku butuh mereka yang berpengalaman di bidang ini jadi kalo kita bisa dapat keuntungan dari ini kita bisa memproduksi dalam bidang lainnya jadi kita tak bertumpuh pada ini, untuk mempercayai karyawan kita pasang dua cctv salah satunya cctv tersebunyi dan aku minta sama kakak buat minta tolong ke teman kakak biar cctv itu gak biaa di retas orang lain, aku juga sekarang berencana untuk mempersiapkan cabang toko kue ku kayaknya emang banyak peminat, jadi aku akan menyebarluaskan cabang di berbagai kota, jadi dari hasil dua usaha aku, kalo di gabung mungkin bisa membuat produksi baru lainnya nanti, ." Naura menjelaskan panjang lebar kali tinggi agar mereka mengerti.
"Oke ide lo juga bagus, tenang nanti gue hubungi temen gue biar gak bisa diretas orang."
Mereka pun mereruskan pencariannya menyiapkan proposal dan anggaran dana guna untuk mengajukan permohonan usaha kerja untuk perusahaan Naura.
"Oke jadi semua udah di putuskan ya nama perusahaan Naura adalah NK gruop produksi pertama adalah tekstil untuk kerjasama akan aku tembuskan ke perusahaan papa aku dan perusahaan papi Nasya terus gue akan menembuskan proposal kerjasama dengan beberapa disigner di paris dan beberapa negara asia, setelah aku lihat dari beberapa artikel memang perusahaan ini penghasil tekstil terbaik." Keysa memberi masukan.
"Oke jadi semua udah fix ya." Jawab Bambang. "Untuk investor perusahaan gak usah khawatir bokap gue pasti mau, Naura udah akrab juga sama bokap jadi gampang buat urusan itu, trus semua keperluan urgent ini harus udah selesai sebelum peresmian perusahaan."
"Emang kapan tanggal peresmiannya?." Tanya Nasya.
"Kita tunggu Hilda kalo perizinan udah selesai baru kita bisa rencakan peresmiannya."
"Kak apa yang bisa ku kerjakan?." Sepertinya hanya Naura yang tak punya tugas.
"Lo itu CEO nya gak usah ngerjain apa-apa serahkan semua ke bawahan, lo diem dan tanda tangan doang, trus lo harus fasih bahasa asing dan bahasa Indonesia biar komunikasi lo terlatih juga, belajar jadi ceo penampilan harus di ubah trus jangan tidur di kos lagi pindah ke apartemen, biar orang yang akan kerjasama dengan lo bisa yakin kalo lo ceo." Jawab Key.
"Untuk penampilan lo bisa belajar ke Nasya kalo bisnis lo bisa belajar sama gue kalo urusan nego lo belajar sama Keysa trus kalo urusan surat menyurat atau perizinan lo balajar dengan Hilda dia udah kayak sailormoon jurusnya." Sambung Bambang.
Diskusi mereka pun berakhir karna malam semakin larut mereka memilih istirahat ke kamar masing-masing.
☆☆☆
Keesokan harinya, Seperti biasa setiap hari mereka harus gotong royong membersihkan apartemen, ada yang bertugas nyapu, ngepel, masak dan merapikan yang berantakan termasuk buang sampah hal itu sudah menjadi aktivitas rutin selain berguna untuk olahrag, juga agar tidak jenuh ketika pulang dari kantor. Selesai bersih-bersih mereka membersihkan diri dan makan bersama di ruang makan kemuadian berangkat bersama ke kantor.
Hari ini Keysa, Nasya dan Bambang mencari permasalahan kantor Vy dengan mendatangi ke bagian produksi yang lumayan jauh dari perusahaan R. Sedang Naura mendekati bagian marketing untuk mengorek informasi masalah yang dihadapi perusahaan Vy dengan R.
Hari sudah mulai gelap sebabis melaksana sholat Maghrib Naura pulang ke apartemennya dia menunggu bus di halte Naura sudah bisa naik bus dia diajarkan oleh Laura.
Berbeda dengan biasanya bus tak kunjung datang dia pun berdiri dan duduk cukup lama di halte. Naura tiba-tiba melihat sesosok bayangan di tengah lampu yang remang bayangan itu gelap Naura tak bisa melihat siapa gerangan bayangan tersebut. Naura semakin ketakutan bayangan itu seolah berjalan mendekat ke arahnya. Mulut Naura pun komat kamit bagai mbah dukun entah apa yang di baca.
"Aduh kok aku merinding gini sih kenapa itu semakin dekat masak disini juga ada hantu sih mana jalan agak sepi lagi." Batin Naura kemudian melihat jam tangannya. "Ini masih jam 7 loh padahal, aku kabur nggak yaa aduh mana sempat dia makhluk astral pasti bisa ngejar aku, apa pura-pura pingsan nanti kalo dia vampir trus gigit leher aku gimana, gue baca do'a aja deh." Batin Naura.
Bayangan hitam itu semakin mendekat ke arahnya kini jarak Naura dengan bayangan itu tinggal 15 senti saja. Naura duduk mematung tanpa gerak dan memejamkan matanya karna dia tidak ingin melihat dengan jelas dan dia memilih pasrah ke keadaan. Bayang itu mendekat kearah Naura kemudian menyentuh tangan Naura.
BERSAMBUNG....
Terima kasih untuk pembaca yang setia dengan CEO CANTIK SARANGHAE.
tenang Naura bentar lagi jadi ceo loh wkwkwk.
Kalau suka silahkan like dan vote yaaa😄
Komennya juga penting kok buat masukan author agar kedepannya bisa diperbaiki lagi
Selamat membaca..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
j'zyln
keren thor jan lupa mampir "bentuk cinta" ya thor
2020-08-18
0
Mr.Angga 14
Mantap lanjutkan mampir juga ya
- CEO Became king city
- Farmer on another world
- Nenek dan kakek kembali muda
Arigatou Gozaimasu
2020-08-17
0
Azha
lanjutttt thor
2020-08-17
0