Di perjalanan....
"Sya lo punya keluarga disini kenapa nggak ngasik tau gue?." Bambang memulai percakapan sedang Nasya fokus menyetir.
"Ya emang gue harus woro-woro gitu gue punya keluarga disini."
"Iya haruslah kita kan sahabat."
"Iya gue gak suka buka tentang pribadi gue meskipun sahabat kan gak semuanya harus di ketahui."
"Iya iya gue hargai pribadi lo tapi lo harus inget kalo ada masalah ceritanya ke kita jangan ke sosmed yaa biar kita bisa sama-sama ngerasa berguna sebagai sahabat".
"Siap kapten."
Mereka tiba di Itaewon. Nasya menepikan mobilnya dan berjalan dengan Bambang menyusuri gemerlap malam di terangi lampu kota. Makanan yang berjajar menggoda setiap mata seolah minta untuk di beli begitupun dengan Nasya yang tergoda.
"Kak Bam gue pengen itu ini, itu juga, itu juga enak, hmmm usus **** juga enak kayaknya." Tangan Nasya menunjuk makanan disana.
Sedang Bambang menggelengkan kepala. "Jangan makan **** di apartemen hargai gue dan Naura oke.... kalo lo mau makan itu jangan di apartemen." Berbisik di telinga Nasya.
"Oke oke gue makan nanti-nanti aja kan kita disini tinggal 29 hari." Nasya menjulurkan lidahnya😛.
"Hisss kau tuh.... udah cepat yang mana lo pengen beli gue ke kedai itu ada tulisan halalnya." Menunjuk ke kedai yang berada di pojok samping mereka berdiri.
"Nggak kak Bam lo harus sama gue... disini rame, kalo lo nyasar susah carinya mana lo nggak tau bahasa sini juga." Nasya menarik lengan Bambang yang hendak pergi.
"Bener juga kata Nasya kalo gue beli sendiri nanti pake bahasa apa... masa pake bahasa manusia rimba." Batin Bambang.
"Woyy jangan bengong udah di sini aja jangan pergi kamana-mana."
"Sya gue pengen belajar bahasa korea juga biar kayak lo."
Nasya melirik Bambang."iya nanti gue ajarin kalo mood gue baik hahahaha."
"Hemmm." Bambang memoyongkan mulutnya.
Mereka pun kembali kembali ke apartemen dengan makanan tangannya tak lupa mereka ke supermarket beli galon dan roti untuk sarapan.
Mereka pun makan malam bersama kemudian masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.
Jam menunjukkan pukul dua waktu setempat... sebagian insan masih pulas dengan bunga tidurnya terlebih suhu udara lebih sejuk. Tapi tidak dengan Naura.
Nuara merasa tenggorokannya kering dia pergi keluar kamar menuju dapur untuk minum. Sesampainya di dapur dan menyalakan lampu dapur.
Ceklek Naura memencet saklar lampu dapur. Badan setengah sadar dan penglihatan masih lima belas watt tiba-tiba melihat sosok bayangan orang yang sedang duduk seperti suster ngesot dilantai sontak Naura langsung kaget dan membuka matanya lebar-lebar untuk memperjelas.
"Astaghfirullah hantu kenapa kamu ada disini." Suara Naura penuh ketakutan.
"Hemmm Ra ini gue kak Bambang." Bambang menjawab khas suara orang bangun tidur
"Kak jangan bikin orang jantungan dong mana masih malam lagi." Naura membangunkan Bambang dan mendudukkannya di kursi dapur.
"Lo ngapain kesini kan masih dini hari." Bambang mulai sadar dari tidurnya.
"Aku mau minum." Naura mengambil gelas yang ada di meja kemudian menungkan air kedalamnya.
Bambang sudah cukup sadar dari mimpinya dan mereka pun berbincang-bincang cukup lama disana. Kini bergantian Naura yang mengantuk.
"Ra apa lo tahu gue cinta sama lo saat kita baru pertama bertemu di kantor." Suara Bambang melirih tapi tak ada jawaban dari Naura.
"Ra lo tidur?." Bambang menggoyang-goyangkan lengan Naura kerna wajah Naura sudah tenggelam di lengan atas meja.
"Hemm pantes gak di jawab malah nerusin mimpinya." Bambang pun pindah tempat dan kini dirinya berada di samping kanan Naura. Tak alam kemudian wajah Naura membalik ke arah kanan. Bambang pun meletakkan kepalanya di atas meja dekat Naura.
"Jika saja gue bisa melihat lo gini tiap hari saat gue bangun tidur. Pasti gue bahagia banget Ra." Bambang melihat wajah Naura tanpa make up dengan jarak dekat.
Bambang membawa Naura ke kamarnya kemudian dia kembali ke kamarnya sendiri.
☆☆☆☆☆
Matahari kini sudah meninggi sinarnya masuk melalui celah-celah jendela. Hari ini hari awal dari empat sahabat itu memulai misinya ke perusahaan tujuan mereka. Tak lupa mereka sarapan bersama kemudian bersama-sama berangkat ke kantor menggunakan mobil tantenya Nasya.
"Sya lo yakin ini perusahaannya?." Tanya Bambang yang duduk di samping kursi mengemudi.
"Iya bener... ini tuh perusahaan kosmetik terbesar di Korea bahkan produknya udah go inter loh." Jawab Nasya.
"Yaudah keluar dulu nanti biar kak Nasya tanya ke pegawai sini." Jawab Naura dan membuka pintu mobil.
Sesampainya di perusahaan mereka ke arah customer service yang ada di depan.
"Permisi nona apakah benar ini perusahaan R kosmetik (dalam bahasa korea)." Tanya Nasya.
"Iya benar apa ada yang bisa saya bantu (dalam bahasa korea)." Jawabnya.
"Kami perwakilan dari perusahan Vy dari Indonesia (dalam bahasa korea)." Jawab Naura lagi.
"Oh silahkan anda sudah di tunggu di lantai enam (dalam bahasa korea)."
"Ohh baik saya mengerti kalo begitu terima kasih (dalam bahasa korea)."
Mereka pun masuk ke dalam lift menuju lantai enam dan benar saja kedatangan mereka disambut baik oleh beberapa pagawai disana. Mereka pun saling membungkukkan badan. Salah satu pagawai menunjukkan meja untuk mereka.
Merekapun bekerja di ruangan yang sudah disiapkan. Mereka mulai mengecek segala keperluan permasalahan perusahaannya.
Seminggu kemudian....
Hai gimana teman\-teman semoga gak bosen yaaa bentar lagi Naura jadi CEO kok. Maaf yaa author tidak terlalu tahu tentang Bahasa Korea mau pake translate takutnya menyesatkan jadi cari tau sendiri yaaa 😅.
Makasih untuk teman\-teman yang setia pantengin karya ini....
Jika suka silahkan like dan vote yaa.
Jika ada masukan silahkan komen
seikhlasnya pokoknya gak maksa dah.
Selamat membaca 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Azha
thor ditunggu naura nya jadi ceo 😂😅
2020-08-16
0