Kota Huayang

Rombongan tuan Wang akhirnya sampai ke kota Huayang menjelang malam dan tidak ada lagi serangan monster maupun sergapan pengikut Kultus Iblis selama perjalanan mereka.

Xuan Ji tidak menyangka Kota Huayang ternyata sangat megah dan jauh lebih besar dari kota Tianfeng, kota terbesar di benua Tianlong.

Paviliun dagang memiliki lima lantai, halaman yang luas, dan disebelahnya terdapat kandang khusus tunggangan monster bagi pengunjung yang datang dengan tunggangannya.

Dari megahnya Paviliun dagang itu, Xuan Ji menebak tuan Wang mungkin pedagang terkaya di kota Huayang. Pantas saja ia sanggup menyewa seratus Pendekar Ranah Kaisar Surgawi sebagai pengawal.

“Master, aku tidak akan menemanimu di sini. Kalau master ingin membutuhkan aku, maka datang saja ke kediaman Klan Li.” Li Ruoqing menangkupkan tinju untuk rasa hormat ditemani oleh Li Fei.

Xuan Ji tersenyum hangat sambil mengangguk pelan. “Semoga kamu meraih impianmu menjadi murid Sekte Kunlun dan membanggakan gurumu ini. Saat kamu mencapai Ranah Keabadian, gunakanlah seni beladirimu menumpas Kultus Iblis.”

“Aku akan selalu mengingat nasehat Master,” sahut Li Ruoqing.

Kemudian dia dan Li Fei pergi ke kediaman Klan Li yang letaknya di sebelah timur Kota Huayang.

Selain menjadi Klan seni beladiri, Klan Li juga mengelola perkebunan teh di pegunungan di belakang Klan dan bertanggungjawab mencegah monster menyerang benteng kota bagian timur. Sementara Paviliun dagang tuan Wang berada di pusat kota, yang berada dibawah perlindungan Klan Zhao.

Sekte Kunlun, Sekte besar yang ada di kota Huayang berada di bagian utara. Tidak ada perumahan penduduk di sana, karena semua wilayah utara kota Huayang itu milik Sekte Kunlun.

Ketua Sekte dan Tetua Sekte Kunlun sebagian besar berasal dari Klan-Klan yang ada di kota Huayang, walaupun demikian mereka hanya murid berkualitas tinggi yang diterima di sana. Jalur kekeluargaan tidak akan bisa diterima di sana, karena tetua yang memiliki murid lemah akan mendapat cibiran dari tetua lain. Itu juga sebabnya Li Ruoqing selalu gagal memasuki Sekte Kunlun walaupun ada beberapa Tetua yang bermarga Li di Sekte Kunlun.

“Apakah leluhur Mu Ji akan menetap lama di kota ini?” tanya tuan Wang sambil membawa Xuan Ji memasuki Paviliun dagangnya. “Kalau leluhur Mu Ji tidak buru-buru, maka sebaiknya menetap saja di sini selama seminggu karena Sekte Kunlun akan membuka gerbang untuk menerima murid baru.”

Dengan antusias tuan Wang menceritakan semua Sekte akan menerima murid baru setelah perburuan monster di labirin makam Raja Siluman Naga selesai. Penerimaan murid baru tahun ini sedikit longgar atau tidak seketat tahun-tahun sebelumnya, karena banyak murid-murid Sekte besar yang tewas saat melawan Kultus Iblis atau disergap saat menjalankan misi.

“Aku juga sebenarnya memiliki kenalan Tetua Sekte Kunlun yang gaya bertarungnya mirip Assassin dan menggunakan senjata dua Belati. Kalau aku memberitahunya tentang bakat nona Ruoqing, aku yakin Tetua itu pasti akan senang dan akan menerima Li Ruoqing sebagai muridnya,” kata tuan Wang.

“Wah, benarkah?” sahut Xuan Ji. “Tapi bukankah kamu tadi mengatakan tidak bisa masuk melalui orang dalam?” selidiknya penasaran.

“Itu hanya bagi Kultivator yang tidak berbakat. Kalau yang berbakat sudah pastilah melalui koneksi orang dalam agar diasuh oleh Tetua dengan jabatan tinggi. Contohnya tuan muda Klan Li yang kini menjadi murid Tetua Agung, kalau tidak melalui koneksi orang dalam dia mungkin hanya akan menjadi murid pelataran dalam saja. Untuk menjadi murid Tetua Agung dan Ketua Sekte, maka ia harus memenangkan kompetisi beladiri,” kata tuan Wang.

Xuan Ji menganggukkan kepala tanda memahami ucapan tuan Wang. Ternyata sistem penerimaan murid di benua Tianwu ini tak jauh berbeda dengan benua Tianlong. Dirinya juga memasuki Sekte Taixu karena koneksi orang dalam juga.

Tuan Wang membawa Xuan Ji berkeliling Paviliun dagangnya dan memperkenalkan berbagai macam produk yang ia jual.

Xuan Ji membeli berbagai jenis Pil kelas atas yang akan ia sumbangkan nanti ke Sekte Pedang Abadi, agar Kultivasi murid-murid Sekte Pedang Abadi naik dengan cepat.

Tuan Wang tentu sangat senang Xuan Ji memborong banyak barang dagangannya, ia memberikan diskon khusus. Dia juga menawarkan tempat tinggal untuk Xuan Ji selama berada di kota Huayang, tetapi Xuan Ji menolak tawaran itu.

“Oh, ya, di mana rumah bordil terbesar di kota ini? Aku ingin membeli arak di sana.” Xuan Ji bertanya pada tuan Wang saat hendak meninggalkan Paviliun dagang.

Tuan Wang menyeringai lebar, pikirannya langsung membayangkan ayam jantan dan ayam betina yang sedang bergelut. Dia merasa wajar Xuan Ji pergi ke sana, karena tongkat saktinya sudah lama berkarat dan harus diasah lagi.

“Aku sarankan leluhur Mu Ji ke rumah bordil bunga malam. Letaknya ditepian sungai tiga ratus langkah dari sini, gadis-gadis di sana sangat cantik. Leluhur Mu Ji tidak akan menyesal setelah mencobanya,” kata tuan Wang masih menyeringai lebar.

Xuan Ji merasa tuan Wang sudah berfantasi terlalu liar. Padahal ia hanya ingin minum arak dan menyelidiki tentang Kultus Iblis ke rumah bordil.

“Baiklah, sampai jumpa tuan Wang. Semoga bisnismu semakin sukses dan ... lain kali berikan juga aku beberapa barang gratis, jangan terlalu kikir!” canda Xuan Ji membuat tuan Wang tersenyum masam.

...***...

Hanya dalam satu tarikan nafas saja, Xuan Ji sudah berada di halaman rumah bordil bunga malam. Berbagai tunggangan monster sudah memadati halaman rumah bordil itu, sepuluh Pendekar Ranah Kaisar Surgawi berdiri di pintu masuk selebar sepuluh meter, sehingga dari luar terlihat aktivitas di lantai bawah rumah bordil. Sementara lantai ke atasnya dilindungi oleh perisai sihir, sepertinya agar orang luar tidak mengintip menggunakan energi spiritual apa yang dilakukan oleh pelanggan di sana.

Xuan Ji melangkahkan kaki dengan kedua tangan ditaruh ke belakang. Dia mengangguk pelan saat menatap para Pendekar penjaga rumah bordil.

Mereka langsung menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat setelah merasakan aura energi spiritual yang sangat kuat merembes dari tubuh Xuan Ji.

Salah satu Pendekar berbicara melalui telepati agar para gadis-gadis tercantik yang belum melayani pelanggan segera menghampiri Xuan Ji.

Tujuh Wanita cantik segera tersenyum hangat menyambut Xuan Ji.

“Tuan Pendekar, layanan seperti apa yang Anda inginkan?” tanya seorang wanita penghibur sambil menempelkan tubuhnya ke lengan Xuan Ji.

“Layanan apa saja yang disediakan rumah bordil ini?” sahut Xuan Ji berjalan dengan tenang.

“Kalau hanya makan dan minum arak maupun teh tuan Pendekar duduk di sini saja, tetapi jika ingin berjudi maka di lantai dua. Kalau ingin menyewa kami menuangkan arak atau teh, cukup bayar satu Koin Emas saja hingga selesai bermain judi,” sahut wanita penghibur itu.

“Tuan Pendekar, siapa nama Anda? Apakah tuan Pendekar Tetua Sekte Kunlun atau Tetua Klan, kenapa rasanya aku tidak pernah melihat Anda? Padahal tuan Pendekar sangat tampan.” Wanita penghibur lain penasaran dengan identitas Xuan Ji.

“Dulu aku cukup terkenal. Orang-orang memanggilku leluhur Mu Ji,” sahut Xuan Ji sambil mengelus pipi wanita penghibur itu.

Terpopuler

Comments

ucok robert

ucok robert

Ranah kultivasinya kok jadi rancu, thor?
Di seri ke3 ini seolah2 ranah kaisar surgawi cuma level rendahan dan ranah keabadian sudah tinggi sekali. Antara ranah kaisar surgawi dan keabadian ada level kultivasi apa aja?

2025-01-30

0

bocahnakal

bocahnakal

reinkarnasi Agus buntung/Facepalm/

2025-01-18

0

On fire

On fire

❤️‍🩹💙💜

2025-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Labirin Raja Siluman Naga
2 Murid-Murid Sekte Tianzun
3 Labirin Raja Siluman Naga Runtuh
4 Penyusup Dari Kultus Iblis
5 Rumah Bordil
6 Mendapatkan Informasi
7 Kedatangan Sosok Tak Terduga
8 Menusuk Dari Belakang
9 Ledakan Energi Spiritual Dekat Kota Kecil
10 Kelompok Pedagang
11 Tuan Wang
12 Murid Tak Langsung
13 Artefak Kuno Belati Bayangan
14 Serbuan Monster
15 Kehebatan Artefak Kuno Belati Bayangan
16 Kota Huayang
17 Nan Chi
18 Lu Ming
19 Nan Ge
20 Ketua Cabang Paviliun Serigala Iblis
21 Menjodohkan Nan Chi
22 Li Ruoqing Dipenjara Oleh Klan Li
23 Membuat Kekacauan Di Klan Li
24 Pamer Kekuatan
25 Pasukan Khusus Pemburu Pengikut Kultus Iblis
26 Penyerangan Ke Rumah Bordil
27 Rencana Kultus Iblis
28 Calon Istri Mu Xian
29 Mo Yijian
30 Kelompok Pengemis
31 Melanggar Perintah
32 Evakuasi Penduduk
33 Kultus Iblis Menyerang
34 Pinggiran Hutan Terlarang
35 Kalahkan Dulu Aku
36 Mo Ling
37 Mu Xian Vs Mo Ling
38 Amukan Mo Yijian
39 Tarian Pedang
40 Pulang Ke Benua Tianlong
41 Qing Fei
42 Kenalan Lama Xiao Yue
43 Kedatangan Assassin
44 Pertemuan
45 Strategi Zi Quan
46 Klan Yu
47 Phoenix
48 Tak Tamu Tak Diundang
49 Kekacauan Di Markas Aliansi Beladiri
50 Sang Kaisar Iblis
51 Serangan Kultus Iblis Ke Gunung Hua
52 Bertahan Melawan Kultus Iblis
53 Wan Dao
54 Chu Peng
55 Serangan Phoenix
56 Gunung Hua Semakin Mencekam
57 Kedatangan Xue Yao
58 Artefak Kapal Terbang Dari Kutub Utara
59 Xuan Ji Vs Kaisar Iblis
60 Epilog
61 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Labirin Raja Siluman Naga
2
Murid-Murid Sekte Tianzun
3
Labirin Raja Siluman Naga Runtuh
4
Penyusup Dari Kultus Iblis
5
Rumah Bordil
6
Mendapatkan Informasi
7
Kedatangan Sosok Tak Terduga
8
Menusuk Dari Belakang
9
Ledakan Energi Spiritual Dekat Kota Kecil
10
Kelompok Pedagang
11
Tuan Wang
12
Murid Tak Langsung
13
Artefak Kuno Belati Bayangan
14
Serbuan Monster
15
Kehebatan Artefak Kuno Belati Bayangan
16
Kota Huayang
17
Nan Chi
18
Lu Ming
19
Nan Ge
20
Ketua Cabang Paviliun Serigala Iblis
21
Menjodohkan Nan Chi
22
Li Ruoqing Dipenjara Oleh Klan Li
23
Membuat Kekacauan Di Klan Li
24
Pamer Kekuatan
25
Pasukan Khusus Pemburu Pengikut Kultus Iblis
26
Penyerangan Ke Rumah Bordil
27
Rencana Kultus Iblis
28
Calon Istri Mu Xian
29
Mo Yijian
30
Kelompok Pengemis
31
Melanggar Perintah
32
Evakuasi Penduduk
33
Kultus Iblis Menyerang
34
Pinggiran Hutan Terlarang
35
Kalahkan Dulu Aku
36
Mo Ling
37
Mu Xian Vs Mo Ling
38
Amukan Mo Yijian
39
Tarian Pedang
40
Pulang Ke Benua Tianlong
41
Qing Fei
42
Kenalan Lama Xiao Yue
43
Kedatangan Assassin
44
Pertemuan
45
Strategi Zi Quan
46
Klan Yu
47
Phoenix
48
Tak Tamu Tak Diundang
49
Kekacauan Di Markas Aliansi Beladiri
50
Sang Kaisar Iblis
51
Serangan Kultus Iblis Ke Gunung Hua
52
Bertahan Melawan Kultus Iblis
53
Wan Dao
54
Chu Peng
55
Serangan Phoenix
56
Gunung Hua Semakin Mencekam
57
Kedatangan Xue Yao
58
Artefak Kapal Terbang Dari Kutub Utara
59
Xuan Ji Vs Kaisar Iblis
60
Epilog
61
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!