Murid Tak Langsung

Xuan Ji menduga Kultus Iblis mungkin memiliki altar Teleportasi kuno, sehingga Kultus Iblis di benua Tianwu dan benua Tianlong saling berkomunikasi, makanya Kultus Iblis sama-sama muncul kembali bersamaan setahun yang lalu.

“Kalau begitu Kultus Iblis masih bergerak sembunyi-sembunyi kedepannya hingga Kaisar Iblis dibangkitkan kembali. Target utama mereka pasti menemukan Xue Yao.” Xuan Ji berspekulasi dalam benaknya.

“Ada apa leluhur Mu Ji? Apakah kamu teringat sesuatu tentang Kaisar Iblis?” tebak tuan Wang menduga-duga, karena sosok didepannya itu telah hidup seribu tahun lebih. Mungkin saja Mu Ji mengingat era yang hilang dari catatan sejarah itu.

“Tidak-tidak ... aku hanya merasa gelar ‘Kaisar Iblis’ itu konyol sekali. Tak ada seram-seramnya, kurasa aku bisa membunuhnya berkali-kali,” canda Xuan Ji. Akan tetapi rahang tuan Wang dan yang lainnya hampir jatuh, karena tidak menyangka dia berani mengolok-olok entitas yang disembah oleh Kultus Iblis tersebut.

Dalam catatan sejarah, Kultus Iblis hampir menguasai dunia—untung saja Ketua Aliansi Beladiri Pertama berhasil menyegelnya di balik pegunungan benteng besar. Namun, catatan sejarah tentang nasib pengikut Kultus Iblis telah hilang, sehingga semua orang hampir melupakan tentang Kultus Iblis.

“Baiklah, mari kita sudahi saja perbincangan ini. Malam sudah larut, tuan Wang harus istirahat dulu agar tidak kelelahan saat melanjutkan perjalanan besok.” Xuan Ji menyudahi pembicaraan mereka, karena tuan Wang terlalu banyak berbicara dan bertanya. Dia takut nanti ia malah salah bicara, sehingga penyamarannya terbongkar.

Tuan Wang tersenyum lebar dan tidak menyangka telah berbincang-bincang dengan Pendekar Ranah Keabadian hingga larut malam. Biasa para Pendekar Ranah Keabadian itu sulit diajak berdiskusi, mereka cenderung egois dan harus menuruti permintaan mereka.

“Kalau begitu aku akan tidur di dalam gerbong kereta kuda. Kalau leluhur Mu Ji membutuhkan sesuatu, langsung saja bangunkan aku. Kalau aku mampu, maka aku akan membantu leluhur Mu Ji,” sahut tuan Wang sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.

Xuan Ji hanya mengangguk pelan, kemudian ia menenggak tehnya.

Para Pendekar Ranah Kaisar Surgawi kembali duduk di sekitar api unggun. Mereka berbincang-bincang sesama mereka, sebagian lainnya memilih tidur. Tidak ada yang berani menghampiri Xuan Ji, karena mereka takut menyinggung perasaannya. Kalau mereka salah-salah bicara, mungkin kepala mereka akan terpisah dari raganya.

Namun, Li Ruoqing berbeda, tatapan matanya terus tertuju ke arah cincin dimensi Xuan Ji. Dengan menggunakan Jurus Aura Bintang, ia merasakan aliran energi spiritual terus mengalir dari sana dan masuk ke dalam titik Meridian di tangan Xuan Ji.

“Apa ia memiliki banyak Kristal monster di dalam cincin dimensinya? Bukankah ia sudah melakukan meditasi tertutup selama seribu tahun, tetapi sumberdaya masih belum habis juga?” gumam Li Ruoqing.

“Hei, nona Ruoqing. Apa kamu sudah bergabung dengan sebuah Sekte? Sepertinya bakat beladirimu cukup hebat,” kata Xuan Ji.

Li Ruoqing terkejut Xuan Ji berbicara padanya dan ia mengira mungkin Xuan Ji sudah mengetahui kalau dirinya menggunakan Jurus Aura Bintang memeriksa energi spiritualnya.

“Dulu aku pernah memasuki Sekte kecil saat awal-awal berkultivasi, tetapi setelah mencapai Ranah Kaisar Surgawi aku kembali ke Klan Li karena selalu gagal memasuki Sekte besar,” sahut Li Ruoqing. “Menurut Tetua penguji, seni beladiriku masih terlalu lemah.”

Ekspresi wajah Li Ruoqing terlihat lesu setelah mengakui seni beladirinya dibawah rata-rata. Kalau Li Fei tidak direkomendasikan oleh Li Fei, maka tuan Wang tidak akan memasukkannya dalam pasukan pengawal ini.

“Menurutku kamu sangat berbakat, tetapi bertarung jarak dekat tidak cocok denganmu. Mungkin coba beralih ke seni beladiri yang digunakan oleh Assassin, karena kamu bisa merasakan aliran energi spiritual,” sahut Xuan Ji.

Dia sangat terkejut saat Li Ruoqing tiba-tiba mengunci keberadaannya saat bersembunyi di dahan pohon, padahal saat itu ia sudah menggunakan jimat kura-kura agar energi spiritualnya tidak dirasakan oleh rombongan Li Ruoqing.

“Tapi Klan Li hanya memiliki seni beladiri bertarung jarak dekat. Khususnya Pedang dan Tombak,” kata Li Ruoqing. Walaupun memasuki sebuah Sekte, para murid-murid Sekte biasanya tetap menggunakan seni beladiri dari Klan mereka. Seni beladiri dari Sekte itu sendiri hanya sebagai pelengkap saja.

“Hmm ....” Xuan Ji berpikir sejenak, lalu mengeluarkan sebuah gulungan seni beladiri. “Ambil ini. Sebenarnya tabu mempelajari seni beladiri Sekte lain, tetapi karena aku Tetua Sekte di sana maka anggap saja kamu muridku. Dan ... jangan lupa, setelah menguasainya kamu harus memasuki Sekte besar yang kamu impikan itu.”

Xuan Ji sengaja tidak menyebut nama Sekte Pedang Abadi, karena Sekte tersebut tidak ada di benua Tianwu.

Li Ruoqing sangat senang diangkat sebagai murid tak langsung oleh seorang leluhur dan mendapatkan warisan seni beladirinya juga.

Li Ruoqing langsung bersujud di depan Xuan Ji sembari membentur keningnya ke tanah tiga kali. “Murid Li Ruoqing mengucapkan terimakasih pada Master Ji.”

Li Fei, Zhao Wu, dan yang lainnya terkejut melihat pemandangan itu. Mereka tidak menyangka gadis muda itu mendapatkan keberuntungan, padahal ia yang paling lemah diantara mereka.

“Hmm, leluhur Mu Ji ... apa aku—” Li Fei hendak mengatakan sesuatu, tetapi Xuan Ji lebih dulu melambaikan tangannya.

“Kamu sudah terlalu tua, sementara yang lain memang berbakat. Akan tetapi hanya gadis ini satu-satunya yang cocok mewarisi sedikit seni beladiriku,” sela Xuan Ji.

Li Fei langsung tersenyum masam dan tidak menyangka akan ditolak mentah-mentah padahal ia belum memberitahu apa seni beladirinya.

Zhao Wu juga ingin mendapatkan petunjuk tentang seni beladiri berpedang dari Xuan Ji walaupun ia tidak berniat memasuki sebuah Sekte, karena di Klan Zhao ia sudah memiliki jabatan tinggi. Namun, karena Xuan Ji sepertinya tidak berniat untuk memberikan petunjuk lagi pada siapapun, iapun mengurungkan niatnya itu.

Li Ruoqing langsung mempelajari seni beladiri yang diberikan oleh Xuan Ji. Sepanjang malam ia terus berlatih dan sesekali meminta petunjuk pada Xuan Ji.

Dia tergesa-gesa mempelajarinya, karena ia merasa di masa depan mereka akan sulit bertemu lagi.

Li Fei terus memperhatikan Li Ruoqing yang sedang berlatih sembari menikmati tehnya. Dia ikut begadang hingga larut malam, karena ia ingin melihat apakah Li Ruoqing bisa menguasai seni beladiri yang diberikan oleh Xuan Ji tersebut.

Saat kembali ke Klan Li nanti, ia berencana memberitahu Ketua Klan Li bahwa Li Ruoqing sudah menjadi murid tak langsung seorang leluhur. Dia yakin Ketua Klan Li pasti senang mendengarnya dan akan membantu Li Ruoqing memasuki Sekte Kunlun, Sekte besar yang ada di Kota Huayang.

“Hmm? Apa mataku rabun?” gumamnya karena merasakan energi spiritual Li Ruoqing semakin kuat.

“Sepertinya berkat seni beladiri barunya itu sangat cocok dengannya. Dalam waktu dekat, aku yakin ia akan menjadi Ranah Kaisar Surgawi terkuat di kota Huayang,” sahut Zhao Wu.

“Apaaaaa?” Li Fei terkejut mendengarnya. “Hanya dengan tambahan satu seni beladiri saja itu dapat membuatnya menjadi Pendekar Ranah Kaisar Surgawi nomor satu di Kota Huayang. Ha-ha-ha ... masa depan Klan Li akan cerah. Sudah lama kami tidak memiliki seorang Pendekar yang menggetarkan benua Tianwu.” Dia tertawa terkekeh-kekeh.

Terpopuler

Comments

On fire

On fire

🩶💜❤️‍🩹❤️‍🩹❤️‍🩹

2025-03-06

0

On fire

On fire

💗💜💜

2025-03-06

0

Reymundo Hidayat

Reymundo Hidayat

mantap

2024-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Labirin Raja Siluman Naga
2 Murid-Murid Sekte Tianzun
3 Labirin Raja Siluman Naga Runtuh
4 Penyusup Dari Kultus Iblis
5 Rumah Bordil
6 Mendapatkan Informasi
7 Kedatangan Sosok Tak Terduga
8 Menusuk Dari Belakang
9 Ledakan Energi Spiritual Dekat Kota Kecil
10 Kelompok Pedagang
11 Tuan Wang
12 Murid Tak Langsung
13 Artefak Kuno Belati Bayangan
14 Serbuan Monster
15 Kehebatan Artefak Kuno Belati Bayangan
16 Kota Huayang
17 Nan Chi
18 Lu Ming
19 Nan Ge
20 Ketua Cabang Paviliun Serigala Iblis
21 Menjodohkan Nan Chi
22 Li Ruoqing Dipenjara Oleh Klan Li
23 Membuat Kekacauan Di Klan Li
24 Pamer Kekuatan
25 Pasukan Khusus Pemburu Pengikut Kultus Iblis
26 Penyerangan Ke Rumah Bordil
27 Rencana Kultus Iblis
28 Calon Istri Mu Xian
29 Mo Yijian
30 Kelompok Pengemis
31 Melanggar Perintah
32 Evakuasi Penduduk
33 Kultus Iblis Menyerang
34 Pinggiran Hutan Terlarang
35 Kalahkan Dulu Aku
36 Mo Ling
37 Mu Xian Vs Mo Ling
38 Amukan Mo Yijian
39 Tarian Pedang
40 Pulang Ke Benua Tianlong
41 Qing Fei
42 Kenalan Lama Xiao Yue
43 Kedatangan Assassin
44 Pertemuan
45 Strategi Zi Quan
46 Klan Yu
47 Phoenix
48 Tak Tamu Tak Diundang
49 Kekacauan Di Markas Aliansi Beladiri
50 Sang Kaisar Iblis
51 Serangan Kultus Iblis Ke Gunung Hua
52 Bertahan Melawan Kultus Iblis
53 Wan Dao
54 Chu Peng
55 Serangan Phoenix
56 Gunung Hua Semakin Mencekam
57 Kedatangan Xue Yao
58 Artefak Kapal Terbang Dari Kutub Utara
59 Xuan Ji Vs Kaisar Iblis
60 Epilog
61 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Labirin Raja Siluman Naga
2
Murid-Murid Sekte Tianzun
3
Labirin Raja Siluman Naga Runtuh
4
Penyusup Dari Kultus Iblis
5
Rumah Bordil
6
Mendapatkan Informasi
7
Kedatangan Sosok Tak Terduga
8
Menusuk Dari Belakang
9
Ledakan Energi Spiritual Dekat Kota Kecil
10
Kelompok Pedagang
11
Tuan Wang
12
Murid Tak Langsung
13
Artefak Kuno Belati Bayangan
14
Serbuan Monster
15
Kehebatan Artefak Kuno Belati Bayangan
16
Kota Huayang
17
Nan Chi
18
Lu Ming
19
Nan Ge
20
Ketua Cabang Paviliun Serigala Iblis
21
Menjodohkan Nan Chi
22
Li Ruoqing Dipenjara Oleh Klan Li
23
Membuat Kekacauan Di Klan Li
24
Pamer Kekuatan
25
Pasukan Khusus Pemburu Pengikut Kultus Iblis
26
Penyerangan Ke Rumah Bordil
27
Rencana Kultus Iblis
28
Calon Istri Mu Xian
29
Mo Yijian
30
Kelompok Pengemis
31
Melanggar Perintah
32
Evakuasi Penduduk
33
Kultus Iblis Menyerang
34
Pinggiran Hutan Terlarang
35
Kalahkan Dulu Aku
36
Mo Ling
37
Mu Xian Vs Mo Ling
38
Amukan Mo Yijian
39
Tarian Pedang
40
Pulang Ke Benua Tianlong
41
Qing Fei
42
Kenalan Lama Xiao Yue
43
Kedatangan Assassin
44
Pertemuan
45
Strategi Zi Quan
46
Klan Yu
47
Phoenix
48
Tak Tamu Tak Diundang
49
Kekacauan Di Markas Aliansi Beladiri
50
Sang Kaisar Iblis
51
Serangan Kultus Iblis Ke Gunung Hua
52
Bertahan Melawan Kultus Iblis
53
Wan Dao
54
Chu Peng
55
Serangan Phoenix
56
Gunung Hua Semakin Mencekam
57
Kedatangan Xue Yao
58
Artefak Kapal Terbang Dari Kutub Utara
59
Xuan Ji Vs Kaisar Iblis
60
Epilog
61
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!