Episode 17 Alasan untuk itu bagian (3)

"Tunggu, apa ini tidak teralu berlebihan?"

Aku melihat Federick tersenyum tulus. Bahkan untuk sekian lama, aku tidak pernah melihat seorang pria tersenyum seperti itu padaku. Dengan masih menggenggam tanganku, Federick melanjutkan perkataannya.

"Saya berniat untuk mendekati anda secara berlahan. Saya tau kalau saya terburu-buru, anda akan merasa tidak nyaman. Tapi saya ingin mengatakannya setulus perasaan saya saat ini."

"S- Saya ... " ucapku. Aku benar-benar tidak tau mau menjawab apa. Kali ini hatiku merasa goyah olehnya.

"Anda tidak perlu menjawabnya sekarang kok. Saya ingin lebih mengenal anda lagi. Saya juga ingin anda lebih mengenal saya. Sekarang kita bisa memulainya dari berteman bukan?" lanjutnya dengan penuh perasaan.

Benar, saat ini Federick hanya menyatakan niatnya untuk mendekatiku dan bukan berarti sedang menembak. Ya walaupun hampir mirip sih.

"Baiklah, saya mengizinkannya. Tapi bukan berarti saya menerima lho,"

Sepertinya inilah yang terbaik saat ini. Aku bisa mulai menjaga jarak darinya agar dia mundur dengan sendirinya. Federick, anda orang yang sangat baik, jadi aku tidak ingin menyakiti hatimu. Ketika kamu tau aku sudah punya anak, mungkin kamu tidak ingin melihatku lagi. Ugh! Jadi nyesek banget ya.

Wajah Federick langsung berubah menjadi sangat senang, dia bahkan menghela nafasnya. Sepertinya dia sungguh gugup saat mengatakan semuanya.

"Kalau saya sudah mendapat izin, saya akan berusaha lebih keras untuk anda!"

"Pffft, anda bisa pelan-pelan saja,"

"Tidak~ Kalau saya pelan-pelan, nanti bisa di tikung orang lain."

"Saya tidak punya tikungan kok," kayaknya dia mau coba tes aku nih.

"Tapi Federick, ini bukan salah satu dialog di novel lagi kan?" lanjutku sambil menggodanya.

"Hahaha, tentu tidak. Kali ini serius dari hati saya lho."

Kami beranjak pergi dari mall dan Federick mengantarku pulang. Sepanjang perjalanan suasananya seperti semakin akrab saja. Federick benar-benar ramah dan sering tertawa. Kadang aku jadi berpikir sangat nyaman berada di sisinya.

Jika saja aku bertemu dengan kamu duluan, apa mungkin kita bisa seperti ini sekarang? Kini Leon adalah yang utama untuk aku. Semoga kedepannya kamu benar-benar bertemu dengan wanita yang baik untukmu.

Ponselku tiba-tiba berdering. Aku mengeceknya dan itu adalah pesan dari Renata.

*Pesan dari Renata*

"Gill sayang! Sorry aku baru balas chat dari kamu. Aku sibuk dan sekarang baru pulang."

"Ngak apa. Kamu ke tempat tante? Tumben kamu ngak ke rumah,"

"Aku nginep di rumah mama. Besok juga aku ngak sempat ke rumahmu ya."

"Oke ngak apa. Titip salam untuk tante ya."

"Oke, bye. Aku beneran butuh istirahat,"

"Iya, iya. Istirahat gih,"

Aku selesai membalas pesan dari Renata. Dia benar-benar sibuk belakangan ini karena harus ke lokasi langsung untuk toko baru yang akan di buka.

Federick mengantarku sampai di depan rumah. Kali ini dia benar-benar memaksaku untuk menunjukkan jalannya walau pagi tadi kami bertemu di taman depan. Federick ikut turun dari mobil sambil membawa sesuatu.

"Gill, terimakasih sudah menghabiskan waktu bersama saya. Saya benar-benar senang."

"Tidak apa-apa, saya juga senang kok,"

Federick memberikanku sebuah bingkisan. Sepertinya ini barang yang dia beli tadi.

"W-wah, apa ini? Anda tidak perlu repot-repot," kataku sambil berusaha menolak hadiah darinya.

"Tidak, anda harus menerimanya. Ini tanda terimakasih saya untuk hari ini. Kalau tidak terima, saya akan merasa sedih lho,"

Ini pemaksaan secara halus namanya. Tapi kalau mau di tolak, aku ngak tega dibuatnya.

"Tapi anda kan sudah memberikan saya gelang ini,"

"Itu untuk tanda niat saya pada anda~"

Orang ini benar-benar susah ditolak! Kayaknya aku harus belajar banyak cara untuk menolak pria seperti dia.

"Kalau begitu, saya akan menerimanya. Terimakasih ya. Oh iya, apa anda mau masuk dulu?"

"Tidak, mungkin lain kali. Anda perlu istirahat juga habis jalan tadi. Kalau anda sampai sakit lagi, saya benar-benar akan merasa bersalah~"

"Hahaha! Sungguh, tolong jangan begitu. Saya ini tahan banting kok. Kalau begitu selamat malam, hati-hati di jalan,"

"Istirahat yang cukup. Selamat malam dan sampai berjumpa lagi,"

Federick kembali ke mobilnya dan beranjak pergi. Aku juga sudah harus masuk ke rumah, suhunya terasa dingin. Apa mau hujan ya?

Perjalanan pulang Federick.

Federick membawa mobilnya melewati taman depan perumahan. Dia melihat sebuah mobil hitam terparkir di bawah pohon di sudut taman yang membuatnya tidak asing dengan mobil itu.

G 2502? Bukannya itu plat mobilnya Vince? Apa yang di lakukannya di sekitar sini? ; ucap Federick dalam hatinya.

Vince baru beberapa waktu lalu kembali dari Hong Kong dan sepertinya dia tidak memiliki keperluan untuk datang ke tempat seperti ini menurut Federick. Menganggap itu cuma kebetulan, Federick tidak menanggapinya dan terus melaju.

Keesokan harinya.

Tidak tau teralu lelah atau apa, aku jadi bangun sedikit kesiangan. Rasanya benar-benar malas untuk memasak sekarang, tapi aku bebas karena memang tinggal sendiri. Tanpa sadar aku melirik ke arah gelang di pergelanganku. Federick benar-benar memberikan ini padaku.

"Gill, sekarang kamu dalam masalah. Federick benar-benar serius dan kamu harus menjaga jarak darinya supaya tidak menyakiti hati pria baik itu," ucapku pada diriku sendiri.

Sikapnya benar-benar berbeda dengan Oscar. Mereka sungguh seperti langit dan bumi. Federick benar-benar lembut dan penuh perhatian. Apa itu cuma modus cowok saja?!

"Sadarlah Gill! Ingat siapa kamu! Huff, kayaknya aku benar-benar kehabisan kata-kata deh," sambil menepuk-nepuk pipiku.

Walaupun dia tulus, pasti akan sulit menerima kalau aku sudah punya Leon.

Karena berpikir teralu rumit, kepalaku jadi sakit dan sekarang aku jadi lapar. Karena sudah terlanjur malas memasak, aku pergi ke depan perumahan untuk membeli beberapa makanan.

Aku keluar dan berjalan. Lingkungan di sini sangat nyaman. Aku benar-benar harus berterimakasih pada Tante Emila karena sudah menemukan lokasi seperti ini untukku. Dan lebih menyenangkannya lagi, cicilannya akan selesai dalam 4 bulan. Setelah itu, rumah ini akan terbeli atas namaku.

Wah, senangnya~ Habis lunas nanti mungkin aku akan ajak Leon tinggal di sini. Ya tapi kalau ibu mengizinkannya.

Keinginanku, aku ingin bisa seperti orang tua lainnya. Tinggal bersama anak sendiri. Melihat perkembangannya sewaktu kecil karena semua itu tidak akan bisa terulang lagi. Tapi apa dayaku yang merupakan single parent.

Aku masuk ke dalam toko makanan cepat saji. Aku membeli beberapa menu ayam dan kebetulan menu puding kesukaanku juga tersedia. Puding susu blueberry! Ini adalah puding terbaik menurutku.

Tiba-tiba aku merasa ada seseorang di belakangku dan benar saja sekarang dia berdiri tepat di sana. Aku pun langsung menoleh ke belakang.

"Anda suka puding ini juga?" ucapnya dengan tenang tepat di belakangku.

"V-Vince?!"

Hoi! Kamu buat orang kaget! Bisa-bisa kamu di sangka copet kalau berdiri di belakang orang seperti itu! Malah dekat banget lagi!

"Oh, Halo." lanjut Vince. Halo apanya?!

"Kenapa anda bisa di sini?" tanyaku. Karena sepertinya dia bukan orang sekitar sini, aku merasa aneh jika bisa bertemu dengannya di toko ini.

"Saya kebetulan lewat. Cuma melihat ada toko yang bagus dan di luar ada pajangan puding, jadi saya masuk dan bertemu anda."

Ucapannya benar-benar langsung ke inti.

Dia mengambil beberapa puding berbagai rasa dan membelinya. Aku sendiri juga membeli beberapa yang aku suka. Sepertinya dia tipe yang lebih banyak diam. Karena dari tadi wajahnya serius dan tidak berkata apa-apa lagi.

Kami keluar dari toko. Sepertinya dia tidak membawa mobilnya karena aku tidak melihatnya di area parkir.

"Saya antar pulang." ucap Vince dengan datar.

"H-Hah? A-apa?"

"Saya akan mengantar anda pulang,"

Lah, kok tiba-tiba? Apa aku ngak salah dengar? pikirku.

"Tidak apa-apa. Tidak perlu kok. Lagi pula rumah saya juga tidak jauh."

"Karena tidak jauh, makanya saya antar."

"Kalau pakai mobil, harus memutar lebih jauh. Nanti malah akan boros uang bensin."

"Saya tidak bawa mobil. Jadi jalan kaki saja,"

Ugh! Orang ini benar-benar ya! Kok dia maksa banget sih?!

"Aha ha ha... . Tapi sungguh kok, saya tidak perlu di antar."

"Jangan sungkan. Lagipula anda belum mengembalikan jaket saya kan?"

Kampret! Nih orang benar-benar nyebelin banget! Iya! Iya! Aku bakal balikin jaketnya kok!

"Y-ya... . Baiklah, anda bisa sekalian mengambil jaket anda, eh? Anda mau kemana?"

"Ayo cepat. Kita jalan kaki ke sana."

Dia langsung berjalan menuruni tangga duluan dan meninggalkanku di belakang sebelum aku memberikan jawaban setuju. Orang ini benar-benar cuek sekali!

Hei! Sebenarnya itu rumah siapa?! Kok malah kamu yang jalan duluan!

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Author

2021-08-15

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Boleh yaaaaa

2021-08-15

0

Dhina ♑

Dhina ♑

jawab sih Thor

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Permulaan yang baik bagian (1)
2 Episode 2 Permulaan yang baik bagian (2)
3 Episode 3 Permulaan yang baik bagian (3)
4 Episode 4 Di balik permulaan yang baik
5 Episode 5 Yang mulai berjalan bagian (1)
6 Episode 6 Yang mulai berjalan bagian (2)
7 Episode 7 Yang mulai berjalan bagian (3)
8 Episode 8 Yang mulai berjalan bagian (4)
9 Episode 9 Yang mulai berjalan bagian (5)
10 Episode 10 Yang mulai berjalan bagian (6)
11 Episode 11 Gejolak masa lalu bagian (1)
12 Episode 12 Gejolak masa lalu bagian (2)
13 Episode 13 Gejolak masa lalu bagian (3)
14 Episode 14 Gejolak masa lalu bagian (4)
15 Episode 15 Alasan untuk itu bagian (1)
16 Episode 16 Alasan untuk itu bagian (2)
17 Episode 17 Alasan untuk itu bagian (3)
18 Pengumuman : Author's Note bagian 1
19 Episode 18 Alasan untuk itu bagian (4)
20 Episode 19 Alasan untuk itu bagian (5)
21 Episode 20 Alasan untuk itu bagian (6)
22 Episode 21 Alasan untuk itu bagian (7)
23 Episode 22 Alasan untuk itu bagian (8)
24 Episode 23 Alasan untuk itu bagian (9)
25 Episode 24 Alasan untuk itu bagian (10)
26 Episode 25 Keinginan untuk lepas bagian (1)
27 Episode 26 Keinginan untuk lepas bagian (2)
28 Episode 27 Benang yang terhubung bagian (1)
29 Episode 28 Benang yang terhubung bagian (2)
30 Episode 29 Benang yang terhubung bagian (3)
31 Episode 30 Benang yang terhubung bagian (4)
32 Episode 31 Benang yang terhubung bagian (5)
33 Episode 32 Benang yang terhubung bagian (6)
34 Episode 33 Benang yang terhubung bagian (7)
35 Episode 34 Benang yang terhubung bagian (8)
36 Episode 35 Event bagian (1)
37 Episode 36 Event bagian (2)
38 Episode 37 Event bagian (3)
39 Episode 38 Event bagian (4)
40 Episode 39 Event bagian (5)
41 Episode 40 Event bagian (6)
42 Episode 41 Event bagian (6)
43 Episode 42 Penculikan dan usaha kabur bagian (1)
44 Episode 43 Penculikan dan usaha kabur bagian (2)
45 Episode 44 Penculikan dan usaha kabur bagian (3)
46 Episode 45 Penculikan dan usaha kabur bagian (4)
47 Episode 46 Pemulihan kembali bagian (1)
48 Episode 47 Pemulihan kembali bagian (2)
49 Episode 48 Pemulihan kembali bagian (3)
50 Episode 49 Pemulihan kembali bagian (4)
51 Episode 50 Pemulihan kembali bagian (5)
52 Episode 51 Pemulihan kembali bagian (6)
53 Episode 52 Pemulihan kembali bagian (7)
54 Episode 53 Pemulihan kembali bagian (8)
55 Episode 54 Pemulihan kembali bagian (9)
56 Episode 55 Kontrak perjanjian bagian (1)
57 Episode 56 Kontrak perjanjian bagian (2)
58 Episode 57 Mulai berperan bagian (1)
59 Episode 58 Mulai berperan bagian (2)
60 Episode 59 Mulai berperan bagian (3)
61 Episode 60 Mulai berperan bagian (4)
62 Episode 61 Mulai berperan bagian (5)
63 Episode 62 Mulai berperan bagian (6)
64 Episode 63 End of Season I
65 Pengumuman : Author's Note bagian 2
66 Pengumuman update
67 Episode 64 Season II Seseorang yang menemani bagian (1)
68 Episode 65 Season II Seseorang yang menemani bagian (2)
69 Episode 66 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
70 Episode 67 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
71 Pengumuman : Author's note bagian 3
72 Episode 68 Season II Seseorang yang menemani bagian (4)
73 Episode 69 Season II Seseorang yang menemani bagian (5)
74 Episode 70 Season II Seseorang yang menemani bagian (6)
75 Episode 71 • Vince : Perasaan bagian (1) •
76 Episode 72
77 Episode 73
78 Episode 74
79 Episode 75
80 Episode 76
81 Episode 77
82 Episode 78
83 Episode 79
84 Episode 80
85 Episode 81
86 Episode 82
87 Episode 83
88 Episode 84
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1 Permulaan yang baik bagian (1)
2
Episode 2 Permulaan yang baik bagian (2)
3
Episode 3 Permulaan yang baik bagian (3)
4
Episode 4 Di balik permulaan yang baik
5
Episode 5 Yang mulai berjalan bagian (1)
6
Episode 6 Yang mulai berjalan bagian (2)
7
Episode 7 Yang mulai berjalan bagian (3)
8
Episode 8 Yang mulai berjalan bagian (4)
9
Episode 9 Yang mulai berjalan bagian (5)
10
Episode 10 Yang mulai berjalan bagian (6)
11
Episode 11 Gejolak masa lalu bagian (1)
12
Episode 12 Gejolak masa lalu bagian (2)
13
Episode 13 Gejolak masa lalu bagian (3)
14
Episode 14 Gejolak masa lalu bagian (4)
15
Episode 15 Alasan untuk itu bagian (1)
16
Episode 16 Alasan untuk itu bagian (2)
17
Episode 17 Alasan untuk itu bagian (3)
18
Pengumuman : Author's Note bagian 1
19
Episode 18 Alasan untuk itu bagian (4)
20
Episode 19 Alasan untuk itu bagian (5)
21
Episode 20 Alasan untuk itu bagian (6)
22
Episode 21 Alasan untuk itu bagian (7)
23
Episode 22 Alasan untuk itu bagian (8)
24
Episode 23 Alasan untuk itu bagian (9)
25
Episode 24 Alasan untuk itu bagian (10)
26
Episode 25 Keinginan untuk lepas bagian (1)
27
Episode 26 Keinginan untuk lepas bagian (2)
28
Episode 27 Benang yang terhubung bagian (1)
29
Episode 28 Benang yang terhubung bagian (2)
30
Episode 29 Benang yang terhubung bagian (3)
31
Episode 30 Benang yang terhubung bagian (4)
32
Episode 31 Benang yang terhubung bagian (5)
33
Episode 32 Benang yang terhubung bagian (6)
34
Episode 33 Benang yang terhubung bagian (7)
35
Episode 34 Benang yang terhubung bagian (8)
36
Episode 35 Event bagian (1)
37
Episode 36 Event bagian (2)
38
Episode 37 Event bagian (3)
39
Episode 38 Event bagian (4)
40
Episode 39 Event bagian (5)
41
Episode 40 Event bagian (6)
42
Episode 41 Event bagian (6)
43
Episode 42 Penculikan dan usaha kabur bagian (1)
44
Episode 43 Penculikan dan usaha kabur bagian (2)
45
Episode 44 Penculikan dan usaha kabur bagian (3)
46
Episode 45 Penculikan dan usaha kabur bagian (4)
47
Episode 46 Pemulihan kembali bagian (1)
48
Episode 47 Pemulihan kembali bagian (2)
49
Episode 48 Pemulihan kembali bagian (3)
50
Episode 49 Pemulihan kembali bagian (4)
51
Episode 50 Pemulihan kembali bagian (5)
52
Episode 51 Pemulihan kembali bagian (6)
53
Episode 52 Pemulihan kembali bagian (7)
54
Episode 53 Pemulihan kembali bagian (8)
55
Episode 54 Pemulihan kembali bagian (9)
56
Episode 55 Kontrak perjanjian bagian (1)
57
Episode 56 Kontrak perjanjian bagian (2)
58
Episode 57 Mulai berperan bagian (1)
59
Episode 58 Mulai berperan bagian (2)
60
Episode 59 Mulai berperan bagian (3)
61
Episode 60 Mulai berperan bagian (4)
62
Episode 61 Mulai berperan bagian (5)
63
Episode 62 Mulai berperan bagian (6)
64
Episode 63 End of Season I
65
Pengumuman : Author's Note bagian 2
66
Pengumuman update
67
Episode 64 Season II Seseorang yang menemani bagian (1)
68
Episode 65 Season II Seseorang yang menemani bagian (2)
69
Episode 66 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
70
Episode 67 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
71
Pengumuman : Author's note bagian 3
72
Episode 68 Season II Seseorang yang menemani bagian (4)
73
Episode 69 Season II Seseorang yang menemani bagian (5)
74
Episode 70 Season II Seseorang yang menemani bagian (6)
75
Episode 71 • Vince : Perasaan bagian (1) •
76
Episode 72
77
Episode 73
78
Episode 74
79
Episode 75
80
Episode 76
81
Episode 77
82
Episode 78
83
Episode 79
84
Episode 80
85
Episode 81
86
Episode 82
87
Episode 83
88
Episode 84
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!