Astaga! Ini pesan dari Oscar! Bagaimana dia tau ini aku?! Apa yang terjadi sebenarnya!
Jantungku seperti langsung jatuh kebawah. Aku sungguh tidak menyangka Oscar akan menemukan akun NC ku begini dari sekian ratus orang dalam grup. Dia pasti meminta seseorang untuk membantunya, tapi bagaimana bisa?!
"Gill, kamu ngak apa-apa? Wajahmu langsung pucat lho." Yuanita menanyaiku karena melihat wajahku yang berubah.
"Ah, ngak apa-apa kok Kak. Aku cuma masih lemas karena mataku yang bengkak ini~"
"Hahaha, kasihan banget kamu ini, sudah tambah esnya nih buat kompres matamu."
"Makasih banyak, Kak."
Keadaan begini aku ngak boleh panik. Sekarang aku tau kalau Oscar memang ada di sekitar wilayah ini. Dia sudah mengirimiku chat, bukan kecil kemungkinan juga kami akan bertemu lagi. Aku harus menyiapkan semuanya. Kali ini aku akan berperang untuk kebebasanku. Aku akan menghadapimu!
Saat istirahat jam makan siang, toko menjadi sedikit sepi pengunjung. Aku masuk ke toilet dan kembali mengecek ponselku. Ternyata benar, Oscar masih terus mengirimiku pesan lewat NC.
*Anda memiliki 47 pesan baru dari Sapu Lidi.*
Sumpah! Orang ini ngak ada lelahnya! Emang dia ngak punya kerjaan lain selain gangguin aku?!
Aku mencari pengaturan kontak NC dan memblokir akunnya Oscar agar dia tidak dapat mengirimi pesan lagi. Untuk sesaat itu bisa membuatku tenang. Aku harus fokus bekerja. Saat aku keluar dari kamar toilet, seseorang menarik ku dan mendorongku ke wastafel.
"Dasar tukang cari muka,"
Mau apalagi si Yuni ini sekarang! Dasar wanita ular, sekarang dia mau mengigitku?!
"Jangan pikir kamu itu hebat ya. Mentang-mentang sudah dapat target katalog baru dari pemasaran kamu jadi besar kepala,"
"Cih, kamu mau apa lagi?"
"Hebat ya, sekarang kamu sudah berani ngelawan. Dasar penggoda! Kamu pasti sudah ngerayu Louise supaya dia dukung kamu ngebuat katalog pemasaran baru!"
"Wah, hati-hati kalau bicara. Kalau ketahuan kamu bisa kena masalah lho,"
"Hah! Udah ngaku saja! Lagian kamu tuh ngak ada apa-apanya! Modal teman dekat anak bos saja belagu!"
Wah nona, aku kasihan lho sama kedengkian yang kamu keluarin itu. Menyedihkan!
"Yang dapat promosi kan aku, kenapa kamu yang sewot? Atau bilang saja kamu ngak mampu."
"Kamu tuh cuman sampah! Bisanya godain cowok supaya bantu kamu! Dasar murahan! Malu sama diri dong!"
"Hm, murah tapi berkualitas lho~. Ah, aku capek debat sama orang ngak ada otak. Mending aku pergi saja, ludahku itu lebih berharga untuk kesejahteraan gigi daripada di buang untuk ngejawab pertanyaan ngak penting,"
Wanita ini jika semakin di jawab dia semakin tidak sadar diri. Dia hampir tidak di sukai semua karyawan wanita di sini, tapi aku juga tidak tau kenapa dia populer di kalangan karyawan pria. Apa karena tampang?
"Murahan! Berani banget kamu nantangin aku!"
"Akkhhh!!" Yuni menjambak rambutku hingga aku terduduk di lantai ruang toilet. Dia benar-benar emosi! Dia berusaha mencakar wajahku, tapi aku berhasil menghalanginya dengan tanganku.
"Kamu pikir kamu hebat hah?!! Dasar murahan! Beraninya cuma ngandelin anak bos belagu itu saja! Habis kamu kali ini!"
Gila!! Kesurupan apa nenek lampir ini! Kamu kira ini bisa nyakitin aku?! Aku habis maraton lari-larian nyelamatin hidup kemarin!
"DASAR SINTING!!!"
DUAAAKKK!!!
Aku memukul kaki Yuni dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Aku langsung membalas menerkamnya dan duduk di atas tubuhnya. Disini aku di untungkan dengan tenagaku lebih kuat darinya.
"Dasar murahan kamu! Minggir!!"
"Diam kamu!!! Kamu pikir kamu paling berkuasa di sini! Sekarang kamu ganggu aku?! Terus kamu ganggu juga anak magang! Sok banget kamu jadi perempuan!"
Mendengar perkelahian kami di toilet, para karyawan lain masuk dan merelai kami berdua. Sebenarnya aku sudah emosi banget! Orang kayak gini perlu di tampar dulu baru sadar!
"Cukup!! Kenapa ada perkelahian di sini!" Louis berkata dengan suara kencang dan melihat ke arahku dan Yuni.
"Yuni! Kamu berulah lagi?! Kamu kok ngak ada kapoknya buat masalah?! Minggu lalu anak magang sampai keluar gara-gara kau, dan sekarang kamu berkelahi dengan Gill juga?!"
"Gill yang memulainya, bukan aku!"
Ah, gila nih orang! Sekarang dia bilang aku yang salah begitu?! Minta di hajar nih!
"Pak Louis. Anda tau bagaimana saya selama disini. Ketika saya masuk, saya juga dibawah pengawasan anda, jadi saya tidak perlu menjelaskan apa-apa karena anda bisa menilainya sendiri."
"Dasar penjilat! Kamu cuman bisa-"
PLAKKK!!!
Yuni langsung terdiam di tempat.. Serentak semua karyawan yang ada dan aku sendiri terkejut. Louis menampar Yuni di depan umum! Sulit di percaya, karena selama ini Louis bukan tipe orang yang kasar.
"Saya sudah cukup dengan perilaku anda selama ini. Konflik internal yang kamu lakukan sudah terlewat batas. Sebagai kepala staf pemasaran sekaligus dewan pengawas, saya akan menunggu surat pengunduran diri anda sore ini."
T-Tunggu, Yuni langsung dipecat? Masalah ini lebih besar daripada yang kubayangkan.
"Kalian semua yang ada di sini silahkan bubar. Kerjakan pekerjaan kalian. Dan untuk kamu Gill, datanglah ke ruangan staf untuk membantu menyusun agenda yang sudah ada,"
"Baik,"
Seketika semuanya tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini. Sebelumnya masalah yang terjadi tidak teralu besar, tapi dengan perilakunya Yuni sebelum ini, memang mungkin seharusnya dia dikeluarkan. Masalah yang dia buat bukan hanya padaku, bahkan yang lainnya juga sudah muak.
Toko menjadi ramai membicarakan soal dikeluarkannya Yuni. Bahkan Renata tidak percaya yang mengatakannya langsung adalah Louis. Secara garis besar, Louis masih sepupu jauh Yuni. Aku berharap ini tidak akan berakibat pada hubungan kekeluargaan mereka.
Setelah jam pulang, aku langsung kembali ke rumah. Rasanya aku sungguh kelelahan. Cukup dengan pesan dari Oscar yang tiba-tiba, berkelahi dengan Yuni di toilet dan sekarang tanganku makin terluka karena bekas cakaran. Apa yang sudah terjadi di dunia ini!
Saat aku ingin masuk ke dalam rumah, aku memperhatikan ada sebungkus paket di depan teras. Astaga apa lagi ini?! Aku kan tidak belanja online, kalau ibu mengirim sesuatu juga pasti bilang dulu. Jangan-jangan isinya bom?!
Aku berusaha tidak panik dulu, mungkin aku sedikit paranoid belakangan ini. Aku coba melihat apa ada yang tertulis di atasnya.
*Ini sepaket obat penanganan luka luar untuk anda. Vince."
He? Vince? Dia mengirimiku obat? Beneran? Ha ha haa... Aku bahkan belum mengembalikan jaketnya.
Gill masuk kedalam rumahnya. Terlihat dari kejauhan, seseorang dari dalam mobil hitam memperhatikannya. Vince, pria itu datang dari jauh hanya untuk mengantarkan obat.
Padahal aku bisa menyapanya tadi, tapi sepertinya bukan waktu yang tepat juga. Dia butuh istirahat. Aku akan mencarimu lagi.
BRUKK!!
"Ahh~ Nyamannya habis mandi bisa rebahan di kasur tercinta. Tulang-tulangku terasa remuk sebelumnya,"
Aku mulai berpikir lagi, apa yang seharusnya ku lakukan kalau Oscar tidak menyerah? Apa aku harus kabur ke kota lain lagi? Tidak-tidak, ini ngak benar. Inikan hidupku! Masa aku harus kabur dari hidupku sih?! Lagi pula Leon sudah semakin besar, dia pasti kedepannya juga butuh biaya untuk sekolah dan sebagainya. Fokus Gill! Ngak ada yang bisa ganggu kamu lagi! Semua sudah berakhir.
Aku menoleh kearah ponselku. Aku mengambilnya dan membaca kembali pesan-pesan yang setiap pagi Leon kirim untukku. Dia benar-benar menyayangiku, dan karena itu juga aku harus senyaman mungkin di sini agar tidak membuatnya khawatir.
"Gill, ibu bukan melarang kamu untuk menikah, tapi ibu sangat berharap kamu menikah dengan pria yang sungguh menyayangimu dan mau menerima Leon. Ibu juga semakin tua, tidak bisa selalu melihat kalian."
Ah, ibu. Aku mengerti yang ibu khawatirkan. Tapi sekarang aku benar-benar belum bisa memikirkannya. Sejauh ini aku juga tidak bertemu dengan pria yang menurutku cocok. Hmm, cocok ya .... .
*Bayangan wajah Federick tiba-tiba muncul di benaknya Gill*
Uahhh!!! Kok bisa dia yang muncul?! Astaga, pikiranku pasti sudah kacau banget. Aku pasti sudah Gila!
"Oh iya! ngomong-ngomong soal itu, Federick memberitahukan nama penggunanya bukan? Apa aku coba chat dia?"
Aku mencoba memasukan nama penggunanya Federick ke forum NC dan Yups! Aku menemukannya. Aku menambahkannya kedalam kontak.
"Wah, profilnya menarik. Jadi dia suka makanan dingin yang asam? Kalau dilihat begini, tidak ada yang menyangka dia dokter muda yang sukses."
"..... Aku coba chat apa tidak ya? Takutnya dia sibuk. Tapi pastinya dia akan kecewa kalau selama ini aku tidak menghubunginya, padahal dia menunggu. Ya sudah! Bilang halo saja kok repot!"
Pesan dari Blue Owl untuk Black Cat.
"Halo. Apa ini Federick? Ini saya, Gill." (Pesan terkirim)
Aha ha ha... . Ini pasti terasa aneh banget. Dia bakal balas tidak ya? Kok aku jadi khawatir? Tiba-tiba rasanya jadi ngak enak banget,
Tring!
Pesan baru dari Black Cat. Notifikasi baru langsung masuk ke ponselku.
"Gyaaahhh!!! Dia beneran langsung balas?! Oh astaga!" Aku senang banget sih, cuma rasanya juga kok malu banget ya? Kebayang ngak sih rasanya dapat sesuatu yang jadi deg deg-an!
*Pesan dalam NC.
"Halo, apa ini Federick? Ini saya Gill."
"Saya senang sekali anda menghubungi saya! Saya sempat berpikir anda lupa dengan saya lho,"
Pffttt! Ini memang gayanya Federick!
•
•
•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Dhina ♑
Thor
aku minta sesuatu
2021-08-15
0
alien
like
2021-01-25
0
Fibrins Higa
Jejak 🐾
salam dari Singa yang jatuh cinta pada Domba
2020-11-02
1