Dari seluruh orang di dunia ini kenapa harus dia? Kenapa di saat seperti ini juga kami harus bertemu lagi?
"Gill, kamu beneran Gill kan? Ini keajaiban! Kamu ngak tau gimana aku rindu banget sama, "
"Cukup!!!" Aku berteriak padanya, aku tidak ingin terjebak lagi.
"Aku tidak mengenal kamu. Maaf, silahkan pergi dari sini."
"Tunggu! Apa yang kamu katakan?! Kamu pasti ingat aku kan? Aku Oscar, bukankah kita selalu bersama waktu itu?"
Bersama? Bersama apanya?!! Kamu meninggalkan aku dengan semua beban yang ada dan sekarang kamu bilang kita selalu bersama?!
"Orang yang aku ingat saat itu, bagiku sudah mati. Aku tidak punya hubungan apa-apa lagi."
Aku tidak bisa menyembunyikan ketakutan dalam hatiku. Tubuhku gemetaran, tapi aku ingin mengeluarkan suara yang lantang untuk menolaknya.
"Apa maksud kamu? Aku menunggumu selama ini dan sekarang kamu bilang sudah tidak ada apa-apa lagi?! Jangan bercanda!"
"Aku dengan serius mengatakannya. Tidak ada yang perlu dibahas jadi pergilah, aku tidak mau bertemu kamu lagi."
Pintu lift yang aku tunggu terbuka. Perasaan sedikit lega datang karena kupikir ini benar-benar berakhir. Tapi ketika aku hendak berjalan masuk ke dalam lift, Oscar menarik tanganku keluar dan menerkam tubuhku ke dinding dan mencekik leherku!
DUAAKK!!
"Apa kamu pikir hanya kamu yang menderita?! Aku kehilangan semua dan sekarang kamu hidup enak tanpa aku?!"
"Dasar sinting!! Lepaskan aku! Apa kamu kira berhak menyentuhku sekarang?! Pikirkan sendiri apa yang sudah kamu lakukan ke aku! Hidup siapa yang hancur karena mu!"
"Cih! Sekarang berani bicara begitu?! Jangan sentuh? Bukankah kita sudah saling bersentuhan sampai bagian terdalam?! Sok suci kamu sekarang!!!"
"Dasar ********!!"
PLAAKK!!
Aku menamparnya dengan sekuat tenaga, menendangnya hingga terjatuh dan segera berlari menjauhinya. Dengan seluruh tenaga yang aku miliki sekarang, aku harus lari!
Tangga! Tangga! Aku harus kearah tangga menuju parkiran bawah! Aku ngak bisa lewat lift karena Oscar akan menangkapku! Tuhan selamatkan aku!
"BERHENTI !!!" teriak Oscar sambil terus mengejarku!
Sial! Dia sudah sangat dekat!
GRAB!
"AKKKHHH!" Dia berhasil menggapai bahuku, tapi aku terus memberontak hingga lengan baju sebelah kananku tersobek.
"Kamu pikir bisa lari dariku?!! Aku ngak akan biarkan kamu pergi!"
Aku melepaskan sepatuku dan memukulnya dengan kencang! Aku tidak peduli lagi dengan lenganku yang lebam atau ada bagian tubuhku yang tercakar oleh cengkramannya saat berusaha menghentikan aku. Pokoknya aku harus kabur!
"MENJAUHLAH!!!"
Walaupun dengan nyawa, aku harus pergi dari sini! Aku tidak mau terlibat dengannya lagi!
Dengan melepas sepatuku yang satunya, aku berlari menuruni tangga dan Oscar masih belum menyerah mengejarku.
Ini bukan di drama kalau syuting harus ada adegan jatuh! Kalau aku jatuh berarti aku mati! Kumohon! Seseorang siapapun itu selamatkan aku!
Nafasku hampir habis karena terus berlari, pandanganku pun mulai kabur karena terasa kekurangan oksigen. Jantungku tidak kuat memacu lagi. Sampai di bagian terakhir tangga, ketika keluar dari koridor ini, sekali lagi Oscar berhasil menangkapku!
"Kali ini aku ngak akan main-main lagi! Dapat kamu!"
DUAAKKK!!! BRUKKK!!!
Seseorang meninju Oscar hingga terjatuh dan menggapaiku segera setelah itu sambil memelukku. Nafasku hampir sampai batasnya dan kakiku terus gemetaran.
"Lagi-lagi pria sampah seperti ini, nona apa anda tidak apa-apa?"
Oscar yang langsung berdiri lagi membentaknya, "Sial! Siapa kamu?!"
Aku mengenal pria yang memelukku sekarang. Vince, terimakasih adanya orang yang menolongku.
"Hebat sekarang kamu Gill, ternyata kamu sudah punya pria lain ya? Makanya kamu bisa mencampakkan aku!"
"DIAAMMM!!! Kamu ******** menjijikan!"
Kesabaranku sudah diambang batasnya. Dengan menggenggam tanganku dan memantapkan kembali suaraku, aku ingin meneriaki dia!
"Apa kamu pikir ini kemauanku! 5 tahun yang lalu kamu tinggalkan aku begitu saja! Kamu bahkan menyuruhku aborsi! Dosa apa yang ingin kamu perbuat lagi, hah!"
Sudah cukup! Kamu tidak lebih dari seorang pengecut Oscar!
"Selama itu kamu dimana?! Kamu bilang tidak akan apa-apa, tidak akan meninggalkan aku tapi nyatanya apa?!! Saat aku butuh kamu?! Tanggung jawab kamu! Tapi kamu malah melimpahkan semuanya padaku! Mengatakan aku yang bersalah dari semua itu!"
Suaraku hampir tidak mau keluar dari mulutku. Dadaku terasa lebih sesak daripada sebelumnya, dan air mataku tidak kuat aku tampung lagi.
"Kamu bilang semua salahku karena aku yang menggodamu duluan kan? Tapi apa sekarang? Kenapa ketika semua sudah berakhir kamu muncul lagi di hadapanku dan sekarang ingin aku kembali?"
Oscar terdiam sesaat mendengarkan apa yang aku katakan. Sebenarnya aku berharap dia mau mengerti dan menjauh selamanya. Jalan kami sudah berbeda.
"Gill, kita hanya perlu bicara. Kita saling mencintai bukan?"
"Cinta... Jadi itu yang kamu maksud cinta. Makan cinta busukmu itu!!! Aku tidak perlu cinta yang bahkan hampir mengirimku ke rumah sakit jiwa!"
"Gill! Bagaimanapun kita harus meluruskan ini!"
"Cukup! Anda sudah mendengarnya dari nona ini bukan? Dia tidak ingin melihat anda lagi. Jadi sebaiknya anda pergi saja. Atau perlu saya memanggil petugas keamanan untuk mengusir anda?"
"Cih! Baiklah. Tapi ingat Gill, perasaanku masih sama."
Oscar akhirnya menyerah dan beranjak pergi dariku. Aku tidak tau lagi harus bagaimana. Kondisiku sangat kacau sekarang. Pakaianku robek dan lenganku banyak yang lecet dan lebam.
"Dia sudah pergi, anda tidak apa-apa nona?"
Vince melepaskan jaketnya dan memakaikan padaku. Dengan melihat kondisiku begini dia pasti hanya ingin menutupi tubuhku.
"Terimakasih anda sudah menyelamatkan saya lagi,"
"Tidak apa-apa. Pria tadi berbahaya, apa yang anda lakukan semalam ini di sini?"
"Saya hanya tidak sengaja bertemu dengannya di sini tadi,"
"Tubuh anda terluka, apa ingin ke rumah sakit untuk di obati?"
"Tidak, tidak perlu. Saya hanya ingin pulang sekarang."
Aku sudah kacau begini bagaimana bisa ke rumah sakit, lagi pula pikiranku sudah kemana-mana karena peristiwa tadi.
"Kalau begitu mari saya antar, mobil saya parkir tidak jauh dari sini."
"T-tidak, tidak perlu kok. Saya bisa pulang sendiri, jaraknya tidak begitu jauh,"
"Dengan kondisi begini? Pakaian yang robek dan tanpa alas kaki?"
Tuan! Kumohon jangan membahas ini, aku semakin mau menangis! Bahkan sepatu saja aku ngak tau terbuang kemana.
"Tenang saja, saya tidak akan bertindak macam-macam dengan nona. Kalau saya orang seperti itu, sudah akan saya lakukan ketika di rumah sakit waktu itu."
Aku ngak bisa menolaknya sekarang. Bagaimanapun yang dikatakan orang ini benar. Paling sampai depan rumah saja kan,
Pada akhirnya aku menyetujui untuk ikut dengannya. Vince mengajakku ke tempat mobilnya terparkir. Dia membukakan pintu untukku dan mengemudikan mobilnya keluar dari area parkir.
Vince sudah benar-benar menolongku kali ini, tapi yang terpikirkan lagi olehku adalah bagaimana jika seandainya aku dan Oscar bertemu lagi? Apa yang harus aku lakukan saat itu? Kepalaku semakin sakit memikirkannya.
"Apa pria tadi pacar anda?"
Vince menanyaiku soal yang terjadi tadi. Bagaimanapun dia juga pasti sudah mendengarkan semuanya.
"Maaf saya tidak bermaksud ikut campur dengan urusan orang lain, tapi yang tadi itu bukankah sedikit berbahaya?"
Aku hanya terdiam saja. Karena dia melihatku terdiam, Vince tidak melanjutkan pertanyaannya tadi. Jalanan ibu kota yang semakin macet saat semakin malam membuat mobilnya bergerak lambat. Sepertinya akan memakan waktu yang lebih lama untuk sampai.
"Sebenarnya dia mantan kekasih saya,"
Akhirnya aku bercerita juga. Sekarang mulutku seperti ingin mencurahkan semua yang tersumbat di hatiku. Rasa kesal, takut dan sedih jadi satu sekarang.
"Um, sepertinya anda punya masalah yang cukup berat ya,"
"Dia meninggalkan saya. Dia menyalahkan saya atas semua keadaan yang terjadi saat itu dan tidak mau bertanggung jawab."
"Jadi, maaf tadi saya mendengarnya. Dia menyuruh anda untuk aborsi?"
"Iya. Tapi saya tidak melakukan itu."
Vincent mengemudikan mobilnya berbelok ke area luar taman sebelum perumahan di dekat rumahku dan memberhentikan mobilnya.
"T-Tunggu? Kenapa anda berhenti di sini?!"
"Menangislah,"
Apa?! Apa pria ini sudah gila juga?! Sekarang dia malah menyuruhku untuk menangis?!
•
•
•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Dhina ♑
Lanjut Dukung
2021-08-15
0
alien
like
2021-01-25
0
Fibrins Higa
Hadir
2020-11-02
1