Episode 6 Yang mulai berjalan bagian (2)

Situasi telah kembali normal seperti biasanya. Tapi masalahnya di sini, Renata dan Yuanita menatapku dengan serius. Matilah aku kali ini. Pikirku.

"Jadi yang tadi itu gebetannya Gill?"

"Bukan." jawabku.

"Tapi kayaknya di suka banget sama kamu,"

"Aha ha ha, aku harap itu bukan kak,"

Yuanita mulai menanyaiku. Dengan tatapan datarnya itu, aku sampai berkeringat dingin menjawabnya.

"Nit, emang apa yang terjadi tadi? Kok kalian kayaknya kaget banget. Aku ketinggalan cerita seru apa nih?"

"Ngak ada ap-"

"Cowok itu tadi salaman sama Gill terus katanya mau cium punggung tangannya."

Uaaahh!!! Tuhan!!! Omonganku di potong! Gila, aku jadi malu banget! Hal itu benar-benar membuatku tak berkutik.

"Whaaat?!!!! Apaa?!! Bhahahaha! Gila, aku ngak nyangka Gill ku ini bakal di kejar-kejar sama dokter ganteng!"

"Puas kamu nertawain aku ya Ren,"

Renata benar-benar senang bisa menertawakanku. Aku juga sebenarnya sungguh tidak menyangka kalau Federick bisa melakukan hal itu. Ah.. aku benci pikiranku. Yang tadi itu memang manis sih.

"Emangnya kamu kenal dia dimana Gill?"

"Ah, dia dokter pribadinya Tante Emila."

"Cieee, kamu harus berterimakasih sama aku nih. Karena aku sering ngajak kamu ke rumah sakit, Gill ku ini menemukan cinta sejatinya! Hahaha."

Aku bisa gila kalau begini terus. Renata terus saja menggodaku, karena itu aku tidak bisa melupakan kejadian yang tadi.

"Gill, besok kita jadikan?"

"Iya. Kamu mau pergi jam berapa?"

"Nanti aku kirim chat. Yang penting kita pasti perginya."

"Wah, Ren. Ada kabar baik apa nih?" sambut Nita yang mendengarkan percakapan kami.

"Ehehe, ada deh. Nanti kamu juga tau Nit. Dah, aku ke atas dulu ya, kerjaanku banyak nih."

Dengan senangnya Renata pergi dari tempat kami. Karena kencannya besok lusa dia benar-benar sedang berbunga-bunga.

"Renata dapat gebetan baru?"

"Ha ha ha. Iya, makanya dia senang begitu,"

"Hmm, sebenarnya aku sih ngak mau ikut campur urusannya, tapi kayaknya aku harus cerita ke kamu deh."

"Hm? Memangnya ada apa kak?"

Yuanita menceritakannya kepadaku. Beberapa hari yang lalu, mantannya Renata ke toko saat kami istirahat makan siang. Wajahnya benar-benar sedih seperti sedang dilanda masalah besar. Penampilannya agak kacau.

Pria bernama Raian itu datang untuk mencari Renata. Tapi Renata tidak ada di tempat. Aku tidak mengetahui hal itu karena tidak ada yang cerita. Yuanita mengatakan kepadaku agar berhati-hati dan menyampaikannya juga pada Renata.

Hari pun berlalu. Ini adalah hari dimana aku akan menemani Renata berbelanja. Aku mendapat jatah libur di hari sabtu dan minggu setiap minggunya. Karena toko setiap hari buka, setiap karyawan bergantian mendapatkan jatah libur di hari yang berbeda.

Tring!

Notifikasi pesan baru masuk. Dan itu dari Renata.

* Percakapan melalui Nine Chat *

"Gill, siang ini kamu ke rumah mama bisa? Kita berangkat dari sini."

"Aku ngak apa. Kamu di rumah tante sekarang?"

"Iya. Aku masih nginep di sini."

"Oke, nanti aku ke sana sekitar jam 11 ya,"

"Sip, aku tunggu ya. Nanti ongkos kamu naik busnya aku ganti, Hahaha!"

"Ngak usah, aku masih bisa bayar sendiri,"

"Ihh, dasar deh. Padahal kan niatku baik lho. Hahaha. Sampai ketemu nanti ya,"

"Sip."

Aku segera bersiap-siap. Sambil menunggu aku membuka aplikasi novel online yang sering ku baca. Ternyata Novel Bunga Berbicara sudah update kembali. Aku suka dengan cara author ini menyampaikan perasaannya kepada pembaca. Topiknya juga ringan, jadi bisa membacanya dengan santai.

Terpikir olehku. Ternyata memang ada dialog antar tokoh seperti yang Federick ungkapkan sebelumnya. Gila, rupanya Federick udah baca duluan.

Aku tidak bisa mengontrol pikiranku. Bisa-bisanya dia bersikap seperti itu kemarin. Aku jadi membayangkan wajahnya yang tersenyum itu.

Argghh!! Sial!! Kenapa anda muncul di kepalaku?! Padahal sebelumnya kita juga ngak saling kenal. Plakk! Ayo sadarlah Gill! Apa yang sudah jadi niatmu dari awal! Jangan ada kata jatuh cinta! Kasihan Leonmu itu.

Aku menepuk kedua pipiku agar aku tersadar. Aku bukan sekedar wanita dewasa biasa sekarang. Aku sudah memiliki anak. Jika pilihanku salah, aku bukan hanya akan menyesal, tapi juga akan menyeret Leon.

Setelah aku melahirkan Leon waktu itu aku sudah memutuskan tidak akan jatuh cinta lagi. Aku tidak mau Leon sampai ikut menderita karena aku. Emang ada cowok yang mau kalau tau cewek yang di taksirnya sudah punya buntut?

Setelah aku menghilangkan pikiranku yang aneh itu. Aku berangkat ke tempat ibunya Renata dengan naik bus di halte depan. Karena ini sabtu, rasanya agak ramai.

Berselang 25 menit aku dalam bus. Aku turun di halte dan berjalan masuk ke dalam perumahan elit itu. Rumah yang cukup besar bergaya modern berwarna putih ini adalah rumah ibunya Renata. Aku memang sudah agak lama tidak ke sini, tapi aku tau jelas ini rumahnya karena ada mobilnya Renata terparkir di depannya.

Aku menekan bel yang ada di pagar. Seseorang keluar dan membukakan pintu. itu adalah asisten rumah tangganya Tante Emila.

"Neng Gill ya? Wah sudah lama ngak ketemu ya,"

"Wah, bik Susi? Iya nih sudah lama ngak mampir. Bik Susi gimana kabarnya?"

"Baik Neng, yuk masuk. Di dalam juga ada nyonya."

Aku di ajak masuk oleh Bik Susi ini. Aku mengenalnya karena dulu sebelum sebelum tante pindah, kami satu lingkungan tetangga.

"Ahh, Gill kamu udah nyampe,"

Wanita yang beranjak dari tempat duduknya ini adalah Tante Emila. Dia masih sedikit kesulitan berjalan karena stroke yang menyerangnya tiga tahun yang lalu.

"Waduh! Tante jangan langsung berdiri begitu. Ngak apa-apa duduk saja. Kasihan tantenya,"

Aku membantunya duduk kembali ke sofa. Walaupun sudah sehat banyak tapi aku masih khawatir juga.

"Tante jadi ngak enak sama kamu. Masa Renata suruh kamu datang sendiri, nanti tante marahin dia,"

"Jangan tante, aku sudah biasa kok. Lagian ngak teralu jauh juga."

"Tapi kasihan kamunya siang-siang begini. Malah panas lagi. Biar tante panggilin Renata ya,"

"Ah, ngak apa-apa tante nanti juga kalau Ren sele-"

Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, Tante Emila mengumpulkan suaranya dan memanggil Renata,

"RENAAAAA!!!! GILLL SUDAH SAMPAIII NIH!! KAMU NGAPAIN DI DALAAAM??!"

Gendang telingaku terasa mau pecah! Suaranya Tante Emila benar-benar kencang sekali.

"SEBENTAR MA! LAGI MANDI NIH!"

Terdengar suara Renata yang menjawab dengan kencang dari dalam.

"Ah nih anak. Sudah tau mau keluar malah mandinya siang-siang. Dasar. Haduh, maaf ya Gill. Tante suaranya kencang ya? Hahaha, kalau ngak begitu Renanya ngak dengar. Gill mau minum apa?"

"Aha haa haa ... . Ngak apa kok tante."

Hahaha... Kalau ibuku seperti Tante Emila ini, setiap hari aku bisa tuli permanen kayaknya. Ren kamu hebat, pendengaranmu masih bisa sangat bagus.

Tante Emila menyeduhkan teh melati dingin padaku. Setahuku selama ini, Tante Emila memang sangat menyukai teh melati.

"Bagaimana denganmu, Gill? Putramu sehat?"

Tante Emila adalah satu-satunya yang mengetahui tentang Leon di sini. Dia juga terus membantuku. Sebenarnya aku juga sangat berhutang budi padanya.

"Iya. Dia tumbuh dengan baik, karena ibu juga sangat menyayanginya,"

"Aku senang kalau semua baik-baik saja Gill. Aku bahagia melihatmu yang sekarang ini. Saat beberapa tahun lalu sebelum aku menjemputmu ke kota ini, kondisimu sangat memprihatikan."

Tentu saja, aku juga sangat mensyukuri semua itu. Karena stres dan depresi berlebih yang ku derita beberapa tahun lalu, aku benar-benar sudah hampir gila. Aku bahkan berhalusinasi berat dan tidak bisa mengingat orang di sekitarku lagi. Psikiater yang ibu bawa juga tidak bisa membantuku. Tapi karena keajaiban yang di bawa Leon dan kesabaran ibu yang merawatku, aku bisa sembuh sepenuhnya seperti sekarang ini.

"Apa kamu belum ingin menikah? Akan sulit membesarkan seorang anak sendirian. Kamu bisa mencari seorang sosok ayah yang baru untuk Leon. Dan sosok seseorang yang akan menemanimu."

Aku meletakkan kembali gelasku ke atas meja. Aku tau Tante Emila juga sangat menyayangiku. Tapi aku punya keinginanku sendiri. Sambil tersenyum aku mengatakan padanya.

"Jika memungkinkan aku tidak ingin memikirkan itu untuk sekarang Tante. Bagiku sekarang Leon sudah tumbuh dengan baik, dan itu lebih dari cukup. Menikah atau tidak, bukan jadi masalah untukku."

"Haaa ... . Melihatmu yang seperti ini mengingatkan tante saat muda waktu itu. Butuh keberanian yang sangat besar untuk mengambil keputusan bercerai dan merawat Renata sendirian. Tante bersyukur, kedua orang tuamu mendukung tante. Ayahmu juga membantu tante memenangkan hak asuh dan ibumu mau merawat Renata untuk sementara."

"Aku yakin tante juga punya alasan akan itu,"

"Tentu saja. Kamu juga sama Gill. Semangatmu untuk Leon adalah yang paling berharga. Jika jadi kamu, tante mungkin akan berpikiran yang sama,"

"Jangan teralu banyak khawatir tante. Renata sudah dewasa. Kali ini dia yang akan menjaga tante."

Tante Emila menyeruput kembali teh yang ada di cangkirnya. Aku tau hatinya sekarang terasa berat. Ekspresinya yang berubah itu menandakan dia sedang bersedih.

"Sebagai temannya Renata, aku berharap kamu mau selalu memperhatikannya Gill. Selain aku, orang yang benar-benar dekat dengannya hanyalah kamu. Walau kamu lebih muda dari Renata, tapi pola pikirmu sudah sangat dewasa. Aku sedikit menyesal harus membawamu ke dalam situasi ini juga."

"Itu bukan masalah tante. Bagiku Renata juga sudah seperti keluarga."

"Ahh... . Aku senang mendengarnya darimu. Aku sudah sakit-sakitan sekarang. Dengan kondisi begini, sudah tidak ada yang kucemaskan apapun di dunia ini. Tapi hanya Renata. Jika aku harus kembali ke sisi Tuhan nanti, apa yang akan terjadi padanya,"

Suara Tante Emila terdengar berat. Dia bersungguh sungguh dengan semua perkataannya itu. Matanya berkaca-kaca.

"Harapannya aku ingin melihat Renata menikah sebelum aku mati. Aku ingin ada yang menjaganya sewaktu aku pergi nanti,"

"Ma, apa maksud mama bilang begitu?"

Renata berdiri di sana. Dengan ekspresi yang terkejut, aku tau dia sudah mendengar apa yang dikatakan Tante Emila tadi.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Tip kalau ikhlas

2021-08-15

0

BELVA

BELVA

slm dari #gadis imut diantara dua raja

mksh kaka

2021-01-24

0

alien

alien

like

2021-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Permulaan yang baik bagian (1)
2 Episode 2 Permulaan yang baik bagian (2)
3 Episode 3 Permulaan yang baik bagian (3)
4 Episode 4 Di balik permulaan yang baik
5 Episode 5 Yang mulai berjalan bagian (1)
6 Episode 6 Yang mulai berjalan bagian (2)
7 Episode 7 Yang mulai berjalan bagian (3)
8 Episode 8 Yang mulai berjalan bagian (4)
9 Episode 9 Yang mulai berjalan bagian (5)
10 Episode 10 Yang mulai berjalan bagian (6)
11 Episode 11 Gejolak masa lalu bagian (1)
12 Episode 12 Gejolak masa lalu bagian (2)
13 Episode 13 Gejolak masa lalu bagian (3)
14 Episode 14 Gejolak masa lalu bagian (4)
15 Episode 15 Alasan untuk itu bagian (1)
16 Episode 16 Alasan untuk itu bagian (2)
17 Episode 17 Alasan untuk itu bagian (3)
18 Pengumuman : Author's Note bagian 1
19 Episode 18 Alasan untuk itu bagian (4)
20 Episode 19 Alasan untuk itu bagian (5)
21 Episode 20 Alasan untuk itu bagian (6)
22 Episode 21 Alasan untuk itu bagian (7)
23 Episode 22 Alasan untuk itu bagian (8)
24 Episode 23 Alasan untuk itu bagian (9)
25 Episode 24 Alasan untuk itu bagian (10)
26 Episode 25 Keinginan untuk lepas bagian (1)
27 Episode 26 Keinginan untuk lepas bagian (2)
28 Episode 27 Benang yang terhubung bagian (1)
29 Episode 28 Benang yang terhubung bagian (2)
30 Episode 29 Benang yang terhubung bagian (3)
31 Episode 30 Benang yang terhubung bagian (4)
32 Episode 31 Benang yang terhubung bagian (5)
33 Episode 32 Benang yang terhubung bagian (6)
34 Episode 33 Benang yang terhubung bagian (7)
35 Episode 34 Benang yang terhubung bagian (8)
36 Episode 35 Event bagian (1)
37 Episode 36 Event bagian (2)
38 Episode 37 Event bagian (3)
39 Episode 38 Event bagian (4)
40 Episode 39 Event bagian (5)
41 Episode 40 Event bagian (6)
42 Episode 41 Event bagian (6)
43 Episode 42 Penculikan dan usaha kabur bagian (1)
44 Episode 43 Penculikan dan usaha kabur bagian (2)
45 Episode 44 Penculikan dan usaha kabur bagian (3)
46 Episode 45 Penculikan dan usaha kabur bagian (4)
47 Episode 46 Pemulihan kembali bagian (1)
48 Episode 47 Pemulihan kembali bagian (2)
49 Episode 48 Pemulihan kembali bagian (3)
50 Episode 49 Pemulihan kembali bagian (4)
51 Episode 50 Pemulihan kembali bagian (5)
52 Episode 51 Pemulihan kembali bagian (6)
53 Episode 52 Pemulihan kembali bagian (7)
54 Episode 53 Pemulihan kembali bagian (8)
55 Episode 54 Pemulihan kembali bagian (9)
56 Episode 55 Kontrak perjanjian bagian (1)
57 Episode 56 Kontrak perjanjian bagian (2)
58 Episode 57 Mulai berperan bagian (1)
59 Episode 58 Mulai berperan bagian (2)
60 Episode 59 Mulai berperan bagian (3)
61 Episode 60 Mulai berperan bagian (4)
62 Episode 61 Mulai berperan bagian (5)
63 Episode 62 Mulai berperan bagian (6)
64 Episode 63 End of Season I
65 Pengumuman : Author's Note bagian 2
66 Pengumuman update
67 Episode 64 Season II Seseorang yang menemani bagian (1)
68 Episode 65 Season II Seseorang yang menemani bagian (2)
69 Episode 66 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
70 Episode 67 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
71 Pengumuman : Author's note bagian 3
72 Episode 68 Season II Seseorang yang menemani bagian (4)
73 Episode 69 Season II Seseorang yang menemani bagian (5)
74 Episode 70 Season II Seseorang yang menemani bagian (6)
75 Episode 71 • Vince : Perasaan bagian (1) •
76 Episode 72
77 Episode 73
78 Episode 74
79 Episode 75
80 Episode 76
81 Episode 77
82 Episode 78
83 Episode 79
84 Episode 80
85 Episode 81
86 Episode 82
87 Episode 83
88 Episode 84
89 Episode 85
90 Episode 86
91 Episode 87
92 Episode 88
93 Episode 89
94 Episode 90
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1 Permulaan yang baik bagian (1)
2
Episode 2 Permulaan yang baik bagian (2)
3
Episode 3 Permulaan yang baik bagian (3)
4
Episode 4 Di balik permulaan yang baik
5
Episode 5 Yang mulai berjalan bagian (1)
6
Episode 6 Yang mulai berjalan bagian (2)
7
Episode 7 Yang mulai berjalan bagian (3)
8
Episode 8 Yang mulai berjalan bagian (4)
9
Episode 9 Yang mulai berjalan bagian (5)
10
Episode 10 Yang mulai berjalan bagian (6)
11
Episode 11 Gejolak masa lalu bagian (1)
12
Episode 12 Gejolak masa lalu bagian (2)
13
Episode 13 Gejolak masa lalu bagian (3)
14
Episode 14 Gejolak masa lalu bagian (4)
15
Episode 15 Alasan untuk itu bagian (1)
16
Episode 16 Alasan untuk itu bagian (2)
17
Episode 17 Alasan untuk itu bagian (3)
18
Pengumuman : Author's Note bagian 1
19
Episode 18 Alasan untuk itu bagian (4)
20
Episode 19 Alasan untuk itu bagian (5)
21
Episode 20 Alasan untuk itu bagian (6)
22
Episode 21 Alasan untuk itu bagian (7)
23
Episode 22 Alasan untuk itu bagian (8)
24
Episode 23 Alasan untuk itu bagian (9)
25
Episode 24 Alasan untuk itu bagian (10)
26
Episode 25 Keinginan untuk lepas bagian (1)
27
Episode 26 Keinginan untuk lepas bagian (2)
28
Episode 27 Benang yang terhubung bagian (1)
29
Episode 28 Benang yang terhubung bagian (2)
30
Episode 29 Benang yang terhubung bagian (3)
31
Episode 30 Benang yang terhubung bagian (4)
32
Episode 31 Benang yang terhubung bagian (5)
33
Episode 32 Benang yang terhubung bagian (6)
34
Episode 33 Benang yang terhubung bagian (7)
35
Episode 34 Benang yang terhubung bagian (8)
36
Episode 35 Event bagian (1)
37
Episode 36 Event bagian (2)
38
Episode 37 Event bagian (3)
39
Episode 38 Event bagian (4)
40
Episode 39 Event bagian (5)
41
Episode 40 Event bagian (6)
42
Episode 41 Event bagian (6)
43
Episode 42 Penculikan dan usaha kabur bagian (1)
44
Episode 43 Penculikan dan usaha kabur bagian (2)
45
Episode 44 Penculikan dan usaha kabur bagian (3)
46
Episode 45 Penculikan dan usaha kabur bagian (4)
47
Episode 46 Pemulihan kembali bagian (1)
48
Episode 47 Pemulihan kembali bagian (2)
49
Episode 48 Pemulihan kembali bagian (3)
50
Episode 49 Pemulihan kembali bagian (4)
51
Episode 50 Pemulihan kembali bagian (5)
52
Episode 51 Pemulihan kembali bagian (6)
53
Episode 52 Pemulihan kembali bagian (7)
54
Episode 53 Pemulihan kembali bagian (8)
55
Episode 54 Pemulihan kembali bagian (9)
56
Episode 55 Kontrak perjanjian bagian (1)
57
Episode 56 Kontrak perjanjian bagian (2)
58
Episode 57 Mulai berperan bagian (1)
59
Episode 58 Mulai berperan bagian (2)
60
Episode 59 Mulai berperan bagian (3)
61
Episode 60 Mulai berperan bagian (4)
62
Episode 61 Mulai berperan bagian (5)
63
Episode 62 Mulai berperan bagian (6)
64
Episode 63 End of Season I
65
Pengumuman : Author's Note bagian 2
66
Pengumuman update
67
Episode 64 Season II Seseorang yang menemani bagian (1)
68
Episode 65 Season II Seseorang yang menemani bagian (2)
69
Episode 66 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
70
Episode 67 Season II Seseorang yang menemani bagian (3)
71
Pengumuman : Author's note bagian 3
72
Episode 68 Season II Seseorang yang menemani bagian (4)
73
Episode 69 Season II Seseorang yang menemani bagian (5)
74
Episode 70 Season II Seseorang yang menemani bagian (6)
75
Episode 71 • Vince : Perasaan bagian (1) •
76
Episode 72
77
Episode 73
78
Episode 74
79
Episode 75
80
Episode 76
81
Episode 77
82
Episode 78
83
Episode 79
84
Episode 80
85
Episode 81
86
Episode 82
87
Episode 83
88
Episode 84
89
Episode 85
90
Episode 86
91
Episode 87
92
Episode 88
93
Episode 89
94
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!