Kesurupan. 2

1

Di mimpi Roy, setelah dia diperkenalkan dengan anak teman ibunya, Riyono. Dia dan Riyon bermain sepak bola. Kejadiannya sama persis dengan mimpi Riyon, dia di kejar kepala buntung.

Saat dia masuk gerbang rumahnya, dia melihat Riyono tersandung batu, dia terjatuh ke selokan dan tiba-tiba dia menghilang begitu saja.

Roy masuk ke dalam rumahnya, dia mengunci pintu.

Blar! Blar!. Kepala buntung itu menabrakkan dirinya ke pintu rumah Roy berkali-kali.

Setelah Roy mengunci pintunya, dia langsung berlari ke kamarnya di lantai dua. Lampu dinding rumahnya berkedip-kedip, sesaat kemudian mati semuanya.

Gelap, Roy memanggil nama bapak ibunya. Tidak ada jawaban.

Saat matanya sudah mulai terbiasa oleh kegelapan, akhirnya dia bisa melihat sekeliling, walaupun tidak terlalu jelas. Banyak bayangan samar putih di pojok-pojok dinding rumahnya. Pocong, dengan berbagi bagian wajahnya hanya terlihat hitam pekat.

Duk! Sesuatu menggelinding dan membentur kaki Roy, dan Roy melihat kebawah.

Kepala buntung tadi menempel di kakinya. Meringis lebar, mata melotot penuh ancaman, dan lubang hidung, mulut dan telinganya mengeluarkan darah. Bau anyir tercium sangat pekat, membuat Roy pusing. Roy Mattalatta pingsan.

2

Kamar Roy luas, jendela menghadap ke arah barat, beberapa rak buku berdiri di dinding. Lampu-lampu bohlam menempel di dinding juga. Meja belajar tepat di bawah jendela.

Ranjang dengan tiang di keempat sisi, dan di pasangi kelambu nyamuk, berdiri di tengah ruangan.

Roy terbaring di sana. Dia di kelilingi pocong pocong yang membungkuk ke arah dia. Salah satu pocong, berdiri di atas perut dia, melotot penuh amarah. Wajah pocong tersebut sama persis dengan yang di lihat Riyono di mimpinya.

Roy hanya bisa berteriak kencang, namun apalah daya. Itu di alam mimpi, tidak ada yang bisa mendengar teriakannya.

"Ini pembalasan atas perbuatanmu tadi, kau buat kepalaku sebagai bola. Kau tendang, kau injak." Kata pocong yang berdiri di atas perut dia.

"Maaf.." Roy cuma bisa mengguman lemah. Dia menangis, dan pipis di celana. "Maaf, aku ga tau kalo itu kepala."

"Maaf.?" Saat pocong menjawab begitu sambil seketika menjatuhkan dirinya ke arah Roy. Muka pocong tersebut tepat di muka Roy. Begitu dekat sehingga Roy Mattalatta pun berteriak-teriak histeris. "Maaf.? Enak saja."

3

Di tidurnya, Roy berteriak-teriak. Melihat itu Bu Luluk mencoba membangunkannya, tapi begitu bangun, yang ada Roy malah tambah histeris. Di dalam pandangannya, seperti Riyono. Siapapun itu terlihat sebagai pocong. Dia juga kesurupan.

Dukun dukun di datangkan dari berbagai tempat, niatnya supaya di jampi jampi supaya sembuh. Tapi Roy masih tetap histeris, menunjuk-nunjuk mereka satu-persatu bagaikan kesetanan. Terlihat olehnya, dukun dukun itu adalah pocong. Pendeta, Romo pun di panggil. Hasilnya nihil, hingga suatu hari. Salah satu pemuka agama mendengar hal itu dan dia datang melihat Roy.

Roy di aja bicara oleh pemuka agama tersebut, seperti Riyono. Yang menjawab Roy, tapi suaranya bukan suara Roy. Tapi orang lain, suaranya menggelegar dan menyeramkan.

Dia menyuruh mengembalikan kepalanya yang di pakai oleh Roy dan Riyono sebagai bola sepak, untuk di kembalikan ke kuburannya.

Dan berbondong-bondong warga sekitar dan keluarga Roy menuju pemakaman. Tengkorak kepala di temukan di salah satu semak di pinggir lapangan bola. Dan di kuburan di kuburan yang sedikit terbuka.

Ternyata kuburan itu di gali oleh salah seorang yang sedang melakukan ritual pesugihan. Kuburan itu di gali untuk di ambil kain kafannya, tapi jejak galian tersebut tidak di tutup dengan baik, sehingga kepala jenazah tersebut di gali dan di bawa keluar oleh binatang liar. Entah itu anjing atau yang lainya.

Setelah di kembalikan dan di kuburkan kembali, dan di doakan. Lambat laun Roy beranjak tenang, dan beberapa hari kemudian dia sudah kembali normal.

Cerita tersebut di peroleh bapak Riyono saat menjenguk anak temannya tersebut. Bapak Riyono meminta maaf gara-gara kenakalanku, Roy jadi kesurupan sepertiku.

Tapi keluar Mattalatta memakluminya karena anaknya juga nakal. Dan cerita pun berakhir.

Nex

Setelah aku sehat, aku pergi keluar untuk bermain. Hari itu Minggu pagi, suasan masih dingin dan berkabut. Aku menuju ba'an, tempat mengumpulkan hasil panen. Aku kesana karena kudengar teman-teman sedang bermain di lapangan sana.

"Eh Yon, kamu sudah sehat?" Tanya Udin saat melihatku berjalan menuju merekan. Udin, Angga, Efi sedang menyalakan api unggun.

"Yoi Din, Alhamdulillah sudah." Jawabku. " Kalian sendiri.?"

"Sehat " jawab mereka bergantian.

"Ada orang baru nih." Kata Angga. "Namanya pak Ponijan, aktifis kesenian jaranan."

"Eh serius.?"

"Iya, dia mengumpulkan beberapa warga buat berpartisipasi. Bapaknya Bogel sama Dika ikut, dan orang-orang desa sebelah juga banyak yang ikut."

"Wah, seru kelihatannya."

"Hai teman-teman." Seorang gadis seumuran kami menyapa.

"Yoo," jawab Udin dan Angga.

"Yon, perkenalan. Ini Sri Rahayu, anaknya pak Ponijan." Efi memperkenalkan dia padaku.

"Riyono."

"Ayu, salam kenal."

"Salam."

Ayu berkulit sawo matang, mata coklat, rambut keriting, dan tingginya sama dengan Efi.

Nex

Setelah perkenalan tadi, kami duduk mengelilingi api unggun. Dan satu persatu dari kami menceritakan kisah horor nya satu-persatu.

Aku mulai duluan, aku ceritakan kisahku mulai dari sapi penasaran hingga kepala buntung yang aku alami satu minggu yang lalu. Bogel dan Dika bergabung saat aku tengah bercerita.

"Kalau cerita kalian gimana.?" Setelah aku menyelesaikan ceritaku. "Cerita yang kalian alami sendiri lho ya, bukan orang lain."

"Wah ramainya disini." Orang berumur seusia bapakku menyapa kami. Dia tidak terlalu tinggi, perut buncitnya lumayan bikin geli. Kumis tebal, alis tebal, dan dia memakai hitam-hitam di bawah matanya. Dia memakai baju serba hitam tidak berkancing, baju bagian dalamnya bewarna garis-garis merah putih. Tak lupa, dia juga memakai blangkon. Ikat pinggangnya terbuat dari tali tambang besar berwarna putih. "Lho, nambah satu anaknya rupanya." Dia menunjukku.

"Aku Riyono, putra pak Ngateno Harianto. Salam kenal." Jawabku.

"Salam. Aku Ponijan, bapaknya Sri Rahayu."

Oh ini rupanya, orang baru kata Udin, sang aktifis kesenian jaranan.

"Ini ada singkong, silakan di bakar. Dingin-dingin begini paling enak makan yang hangat-hangat kan.? Pak Ponijan memberi kami singkong cukup banyak dan dia pun pamit ke ladang.

Kami semangat sekali untuk membakar singkong. Dan melupakan kisah horor yang rencananya mau di ceritakan secara bergiliran. Setelah kenyang, kita pun bubar.

Nex

Sore harinya di rumah, Mas Andri yang kemarin tidak ikut ke kota, dia bercerita pengalamannya saat ronda.

"Aku dan pak Santoso dapat giliran ronda. Jam sebelas malam, giliran pak Santoso yang berkeliling kampung melihat keadaan. Jadi aku menyalakan api unggun di dekat pos ronda." Kata Mas Andri, dia bercerita panjang lebar. "Saat Pak Santoso kembali ke pos ronda, karena dia melihat api unggun, dia bersemangat sekali,

' wah mantap,' kata Pak Santoso. ' aku tak cari singkong kala begitu.' setelah itu dia pergi ke Ba'an. Disana ada ladang singkong. Saat kembali, Pak Santoso membawa singkong di tangannya. Tapi wajahnya pucat pasi.

'ada apa?' tanyaku 'kok kelihatan pucat wajahmu?'

'waktu di kebun, pas mencabut singkong, di dekat gubuk penyimpanan. Ada pocong.!!' jawab Pak Santoso."

"Kalian ini, saat ambil singkongnya, kalian sudah ijin belum ke yang punya?" Tanya ibuku.

"Hehehe. Enggak Mak." Jawab Mas Andri. "Habisnya, kalian ke kota ga pulang pulang sih. Karena kelaparan, dan Pak Santoso bawa singkong. Hasil nyuri ga kenapa-napa lah, sesekali saja." Mas Andri cengengesan.

Dan saat itu ibu menjewer dia dan berkata. "Masa petugas keamanan, malah nyuri sih?"

"Adaadadaddadah, maupun Mak. Ampun."

Setelah itu karena sudah larut malam, kami pun pergi tidur.

Terpopuler

Comments

Ryuu Ajaa

Ryuu Ajaa

Jadi keinget abis tarawih ngumpul bareng sepupu bakar singkong ama jagung didepan rumah nenek sambil Cerita2 pengalaman horror.

2024-10-08

5

NiaNii

NiaNii

duh ga bisa bayangin jadi si Roy 😭

2024-08-05

2

lihat semua
Episodes
1 Sapi Penasaran
2 Setan Kemamang
3 Itu Efi Bukan?
4 Itu Efi Bukan? 2
5 Itu Efi Bukan? 3
6 Tindihan
7 Ke kota
8 Kesurupan
9 Kesurupan. 2
10 Pramuka
11 Cerita Horor Di Perkemahan
12 Cerita Horor Di Perkemahan. 2
13 Efa Dan Sapi Penasaran Kembali Meneror. 1
14 Efa Dan Sapi Penasaran Kembali Meneror. 2
15 Glundung Pringis
16 Glundung Pringis. 2
17 Legenda Kereta Kencana
18 Tragedi
19 Bogel Menghilang
20 Bogel Menghilang. 2
21 Cerita Horor Di Perkemahan II. 1
22 Cerita Horor Di Perkemahan II. 2
23 Cerita Horor Di Perkemahan II. 3
24 Cerita Horor Di Perkemahan II. 4.a
25 Cerita Horor Di Perkemahan II. 4.b
26 Bogel Muncul!!
27 Bogel Sakti!!
28 Pulang
29 Rahasia Bogel
30 Kitab Iblis
31 Klimaks Cerita?
32 Ini Bukan Klimaks Cerita!!
33 Masih Lanjut Kok Ceritanya
34 Setan Wanita Berkebaya Merah
35 Sosok Misterius
36 Memoar
37 Teror Ghendruwo
38 Babat Alas
39 Teror Ghendruwo Lagi
40 Setan Bar-Bar
41 Setan Bar-Bar. 2
42 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Sentong Tengah
43 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Babi Ngepet
44 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Pepekan
45 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Tuyul Nyusu
46 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Tuyul Nyusu 2
47 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Elly
48 Cerita Horor Di Malam Syahdu. Elly 2
49 Ritual Jailangkung
50 Kuntilanak. 1
51 Kuntilanak. 2
52 Kuntilanak. 3
53 Kuntilanak. 4
54 Kuntilanak. 5
55 Mati?
56 Kuntilanak. 6
57 Kuntilanak. 7
58 Kuntilanak. 8
59 Kuntilanak. 9
60 Iler Kuntilanak
61 Sapi Penasaran Reborn
62 Kuntilanak Nangis
63 Santet
64 Santet. 2
65 Kejadian Di Luar Nurul eh Na, naral. Eh anu. Mboh wes sak karep.
66 Ghendruwo
67 Hantu Rumah Belanda
68 Siluman Kucing
69 Kuntilanak Return
70 Riyono Di Culik Kuntilanak
71 Akhir Dari Sang Kuntilanak
72 Maling Katok
73 Desas-desus Pocong
74 Pocong Apa Pocong?
75 Tuh Kan, Ada Pocong Beneran
76 Wat Gawat
77 Keranda Mayat Bergoyang
78 Kuntilanak Merah
79 Teror Pocong
80 Salah Lihat?
81 Efi Kenapa?
82 Efi Kenapa? 2 (Time Skip)
83 Duet Pocong Darmadi Dan Jayadi
84 Pagebluk
85 Pagebluk. 2
86 Pagebluk. 3
87 Pagebluk. 4
88 Time Skip
89 Rumah Itu, TEERKUUTTUUKK!!
90 Rumah Itu TEERKUUTTUUKK. 2
91 Legenda Kampung Ba'an
92 Makam Keluarga
93 Tragedi Di Kampung Ba'an
94 Dukun Santet
95 Salam Terakhir Dari Angga
96 Setan Dukun Santet Meneror. 1
97 Setan Dukun Santet Meneror. 2
98 Setan Dukun Santet Meneror. 3
99 Setan Dukun Santet Meneror. 4
100 Sleep Walker Alias Ngelindur
101 Jalan-Jalan Lagi Ke Kampung Ba'an
102 Makam Keramat
103 Teror Di Rumah Belanda. 1
104 Teror Di Rumah Belanda. 2
105 Teror Di Rumah Belanda. 3
106 Teror Di Rumah Belanda. 4
107 Teror Di Rumah Belanda. 5
108 Teror Di Rumah Belanda. 6
109 Rehat Bentar Horor-hororan nya
110 Poltergeist. 1
111 Poltergeist. 2
112 Kumpulan Kisah Horor. Dewi Lanjar
113 Kumpulan Kisah Horor. Setan 'Cuih'. 1
114 Kumpulan Kisah Horor. Setan 'Cuih'. 2
115 Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya
116 Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya. 2
117 Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya. 3
118 Darah Haid Pertama. 1
119 Darah Haid Pertama. 2
120 Darah Haid Pertama. 3
121 Darah Haid Pertama. 4
122 Darah Haid Pertama. 5
123 Darah Haid Pertama. 6
124 Darah Haid Pertama. 7
125 Darah Haid Pertama. 8
126 Darah Haid Pertama. 9
127 Kenyataan Yang Menyakitkan
128 Kutukan Berakhir
129 Salam Terakhir
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Sapi Penasaran
2
Setan Kemamang
3
Itu Efi Bukan?
4
Itu Efi Bukan? 2
5
Itu Efi Bukan? 3
6
Tindihan
7
Ke kota
8
Kesurupan
9
Kesurupan. 2
10
Pramuka
11
Cerita Horor Di Perkemahan
12
Cerita Horor Di Perkemahan. 2
13
Efa Dan Sapi Penasaran Kembali Meneror. 1
14
Efa Dan Sapi Penasaran Kembali Meneror. 2
15
Glundung Pringis
16
Glundung Pringis. 2
17
Legenda Kereta Kencana
18
Tragedi
19
Bogel Menghilang
20
Bogel Menghilang. 2
21
Cerita Horor Di Perkemahan II. 1
22
Cerita Horor Di Perkemahan II. 2
23
Cerita Horor Di Perkemahan II. 3
24
Cerita Horor Di Perkemahan II. 4.a
25
Cerita Horor Di Perkemahan II. 4.b
26
Bogel Muncul!!
27
Bogel Sakti!!
28
Pulang
29
Rahasia Bogel
30
Kitab Iblis
31
Klimaks Cerita?
32
Ini Bukan Klimaks Cerita!!
33
Masih Lanjut Kok Ceritanya
34
Setan Wanita Berkebaya Merah
35
Sosok Misterius
36
Memoar
37
Teror Ghendruwo
38
Babat Alas
39
Teror Ghendruwo Lagi
40
Setan Bar-Bar
41
Setan Bar-Bar. 2
42
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Sentong Tengah
43
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Babi Ngepet
44
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Pepekan
45
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Tuyul Nyusu
46
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Tuyul Nyusu 2
47
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Elly
48
Cerita Horor Di Malam Syahdu. Elly 2
49
Ritual Jailangkung
50
Kuntilanak. 1
51
Kuntilanak. 2
52
Kuntilanak. 3
53
Kuntilanak. 4
54
Kuntilanak. 5
55
Mati?
56
Kuntilanak. 6
57
Kuntilanak. 7
58
Kuntilanak. 8
59
Kuntilanak. 9
60
Iler Kuntilanak
61
Sapi Penasaran Reborn
62
Kuntilanak Nangis
63
Santet
64
Santet. 2
65
Kejadian Di Luar Nurul eh Na, naral. Eh anu. Mboh wes sak karep.
66
Ghendruwo
67
Hantu Rumah Belanda
68
Siluman Kucing
69
Kuntilanak Return
70
Riyono Di Culik Kuntilanak
71
Akhir Dari Sang Kuntilanak
72
Maling Katok
73
Desas-desus Pocong
74
Pocong Apa Pocong?
75
Tuh Kan, Ada Pocong Beneran
76
Wat Gawat
77
Keranda Mayat Bergoyang
78
Kuntilanak Merah
79
Teror Pocong
80
Salah Lihat?
81
Efi Kenapa?
82
Efi Kenapa? 2 (Time Skip)
83
Duet Pocong Darmadi Dan Jayadi
84
Pagebluk
85
Pagebluk. 2
86
Pagebluk. 3
87
Pagebluk. 4
88
Time Skip
89
Rumah Itu, TEERKUUTTUUKK!!
90
Rumah Itu TEERKUUTTUUKK. 2
91
Legenda Kampung Ba'an
92
Makam Keluarga
93
Tragedi Di Kampung Ba'an
94
Dukun Santet
95
Salam Terakhir Dari Angga
96
Setan Dukun Santet Meneror. 1
97
Setan Dukun Santet Meneror. 2
98
Setan Dukun Santet Meneror. 3
99
Setan Dukun Santet Meneror. 4
100
Sleep Walker Alias Ngelindur
101
Jalan-Jalan Lagi Ke Kampung Ba'an
102
Makam Keramat
103
Teror Di Rumah Belanda. 1
104
Teror Di Rumah Belanda. 2
105
Teror Di Rumah Belanda. 3
106
Teror Di Rumah Belanda. 4
107
Teror Di Rumah Belanda. 5
108
Teror Di Rumah Belanda. 6
109
Rehat Bentar Horor-hororan nya
110
Poltergeist. 1
111
Poltergeist. 2
112
Kumpulan Kisah Horor. Dewi Lanjar
113
Kumpulan Kisah Horor. Setan 'Cuih'. 1
114
Kumpulan Kisah Horor. Setan 'Cuih'. 2
115
Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya
116
Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya. 2
117
Kumpulan Kisah Horor. Misteri Hilangnya Naya. 3
118
Darah Haid Pertama. 1
119
Darah Haid Pertama. 2
120
Darah Haid Pertama. 3
121
Darah Haid Pertama. 4
122
Darah Haid Pertama. 5
123
Darah Haid Pertama. 6
124
Darah Haid Pertama. 7
125
Darah Haid Pertama. 8
126
Darah Haid Pertama. 9
127
Kenyataan Yang Menyakitkan
128
Kutukan Berakhir
129
Salam Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!