bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )

Di dalam sebuah kamar, mang Jaja nampak membaringkan tubuhnya dia tas tempat tidur.

Matanya menatap langit langit kamar itu.

Pria itu menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya.

Ingatannya melayang pada kejadian sore tadi di mana bu Novi memanggilnya.

Majikan perempuannya itu menawarkan sejumlah uang yang tidak sedikit jumlahnya kepadanya.

500 juta,

Bu Novi menawarkan uang sebesar 500 juta kepadanya, dan sebagai gantinya ia harus menikahi Kayra dan kemudian membawanya pergi sejauh mungkin dari sini.

" aku akan memberimu uang cash sebesar 500 juta Ja' ...aku juga masih akan memberimu sebuah rumah di kampungmu.

Selanjutnya kamu juga masih bisa bekerja di sini jika kamu ingin.

Tapi ada syaratnya...

Kamu harua menikahi Kayta kemudian bawa dia pergi dari sini sejauh mungkin " kata bu Novi sore tadi tanpa basa basi kepadanya.

Sontak mata mang Jaja melebar sempurna.

Ia seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Menikahi Kayra....

Apa ia tak salah dengar ?!

Kayra masih begitu muda, kalau dia tidak salah, bi Rahma pernah mengatakan jika anaknya itu baru lulus SMA.

Jadi mungkin usia gadis utu sekitaran 17 atau 18 tahunan.

Lalu usia nya....

Oh Ya Tuhan, apa majikannya ini sudah gila...

Rutuk mang Jaja dalam hati.

" tapi bu...Kayra itu seumuran dengan anak saya ?! " kata mang Jaja.

" memangnya kenapa ?! Toh dia hanya seumuran saja dengan anakmu, Usia tak jadi patokan untuk dua orang menikah di zaman seperti sekarang ini Ja'....

Ada banyak kok pasangan seperti itu " sela bu Novi tak mau kalah.

" tapi bu...saya " mang Jaja masih berusaha menolak.

" ingat Jaja...kamu banyak berhutang budi kepada ku, aku yang sudah mengeluarkan mendiang istrimu saat itu dari rumah sakit, kamu tentu masih ingat kan ?! " kata bu Novi lagi dan mang Jaja tak bisa lagi menjawab.

Pria itu memunduk dalam dalam.

Dulu,

Ketika sang istri meninggal di rumah sakit, bu Novi dan pak Rosyid lah yang membiayai segala administrasi sang istri.

Jika tidak,

maka ia tak akan bisa membawa jenazah sang istri pulang untik segera di kuburkan karena ia yang memang belum melunasi biaya administrasi rumah sakit.

Sehingga jenazah sang istri di tahan oleh pihak rumah sakit.

Sekali lagi mang Jaja menarik nafas dalam dalam.

Masih di dalam kamarnya di rumah itu, pria itu bangkit dari berbaringnya.

Di usapnya dengan kasar wajahnya.

Ketika mang Jaja gelisah dengan perintah sang majikan kepadanya untuk menikah Kayra.

Di dalam kamar Kayra, bi Rahma tengah menatap Kayra dalam dalam.

Wanita baya itu memejamkan matanya sejenak.

Ia pun mengingat kata kata bu Novi kepadanya tadi.

" bi Rahma, aku akan bertanggung jawab atas Kayra.

aku akan mengatur pernikahan Kayra dengan mang Jaja beberapa bulan ke depan " kata bu Novi kepadanya tanpa basa basi.

Bi Rahma mendongak.

Keningnya berkerut.

" tidak bu...itu tidak perlu,

Ibu dan bapak tidak perlu repot repot. Saya sendiri yang akan merawat Kayra berikut dengan bayi yang ia kandung saat ini " jawab bi Rahma.

Ia merasa ini sudah keterlakuan, mang Jaja sudah berusia hampir kepala lima.

Tapi teganya bu Novi hendak menikahkan Kayra yang masih berusia 18 tahun dengannya.

Sungguh wanita jahat.

Sepertinya wanita itu benar benar ingin membunuh masa depan anak tirinya itu.

Tidak..

Tidak akan ia biarkan,

Meski ia bukan ibu kandung Kayra, meski ia juga tak begitu menyukainya.

Namun...jauh di sudut hatinya, ia tak terima Kayra di perlakukan seperti itu.

Apalagi sebagai sesama seorang wanita ia pun tak akan membiarkan bu Novi melakukan itu ke pada Kayra.

Rutuk bi Rahma di dalam.hati.

Bu Novi menatap nyalang bi Rahma.

" kau menolak niat baikku bi Rahma ?!

Memangnya kenapa dengan mang Jaja....dia juga laki laki.

Dia juga mau menikahi Kayta.

Yang penting ada yang mau menikahi Kayra.

Itu sudah cukup kan ?! " kata bu Novi.

Sungguh hati bi Rahma meradang saat ini.

Sungguh picik pikiran wanita di hadapannya itu.

" saya ucapakan terima kasih atas niat baik ibu kepada Kayra, tapi saya tak ingin lagi merepotkan keluarga ibu.

Sejak awal saya juga Kayra tak berniat meminta pertanggung jawaban dari siapapun bu.

Kami anggap ini adalah musibah " jawab bi Rahma dengan tegas.

" Saya akan merawat Kayra sendiri. Dan saya berjanji...di masa depan tidak akan pernah ada tuntutan apapun dari kami kepada keluarga ibu.

Jadi tolong izinkan saya membawanya pulang kembali ke desa " kata bi Rahma

" kau ingin membawanya pulang ke desa ?! " tanya bu Novi lagi.

" iya bu...."

" lalu bagaimana dengan hutang hutangmu yang belum lunas itu ?!

Apa kau melupakan itu ?! " tanya bu Novi lagi dengan raut wajah mengejek.

Bi Rahma menghela nafas.

Ia memang masih memiliki hutang kepada majikannya itu untuk biaya berobat ibunya dua tahun lalu.

" tetap di sini dan biarkan aku yang mengatur kehidupan anak tirimu itu.

Aku tidak akan menelantarkan dia, aku tidak sejahat itu bi Rahma....

Mang Jaja orang baik, aku yakin dia akan bisa membahagiakan anak tirimu itu " kata bu Novi lagi dan tak ingin di bantah.

Bi Rahma menghembuskan ¹ nafasnya dengan kasar.¹

Saat ini, sambil menatap Kayra.

pikirannya sedang sibuk memikirkan bagimana caranya ia bisa membawa Kayra keluar dari rumah ini.

Tadi harapannya tumbuh kepada mang Jaja, ketika bu Novi meminta mang Jaja membawa Kayra ke bidan.

ia berencana akan ikut ke bidan selanjutnya ia akan kabur dengan Kayra.

persetan perkara hutang, ia tak lagi peduli.

Entah kenapa saat ini yang ada di pikirannya hanya keselamatan Kayra.

Ia merasa curiga kepada bu Novi karena tatapan wanita itu yang begitu mengerikan dan seolah ingin sekali menghabisi Kayra.

Tapi harapannya pupus ketika ia mendengar pak Rosyid memanggil mang Jaja, kemudian tak lama.

Deru suara mobil terdengar semakin menjauh.

Mereka kembali mengabaikan anak tirinya yang tengah mengandung cucu mereka juga.

Bi Rahma menghela nafas.

" tidurlah...malam ini, aku temani kamu tidur " bisik bi Rahma di telinga Kayra

Kayra menatap bi Rahma.sambil mengangguk.

Kemudian ia merangsek maju dan memeluk ibu tirinya itu.

Air mata bi Rahma perlahan meleleh membasahi pipinya.

Tanpa sadar, tangannya mengusap lembut punggung anak tirinya itu.

" aku memang tidak pernah menyukaimu, tapi aku bukan membencimu.

Aku memang tidak suka kau yang selalu berada di sekitarku.

Tapi aku juga tidak bisa melihat kau seperti ini.

Bersabarlah, aku berjanji...aku akan membawamu pergi dari sini " kata bi Rahma dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

part bawang nya smpk kpn Thor.... nyesek ma nasib Kayra 😭😭😭

2024-10-20

0

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

ampun2 dah sm ki ne2k tua t tau dr.... pikiran dan hatinya kek g ada pdhl sesama wanita 😡😡

2024-10-20

0

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

strong Bu Rahma....smngt memperjuangkan nasib Kayra ❤️❤️💪💪

2024-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!