Di dalam sebuah kamar, mang Jaja nampak membaringkan tubuhnya dia tas tempat tidur.
Matanya menatap langit langit kamar itu.
Pria itu menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kepalanya.
Ingatannya melayang pada kejadian sore tadi di mana bu Novi memanggilnya.
Majikan perempuannya itu menawarkan sejumlah uang yang tidak sedikit jumlahnya kepadanya.
500 juta,
Bu Novi menawarkan uang sebesar 500 juta kepadanya, dan sebagai gantinya ia harus menikahi Kayra dan kemudian membawanya pergi sejauh mungkin dari sini.
" aku akan memberimu uang cash sebesar 500 juta Ja' ...aku juga masih akan memberimu sebuah rumah di kampungmu.
Selanjutnya kamu juga masih bisa bekerja di sini jika kamu ingin.
Tapi ada syaratnya...
Kamu harua menikahi Kayta kemudian bawa dia pergi dari sini sejauh mungkin " kata bu Novi sore tadi tanpa basa basi kepadanya.
Sontak mata mang Jaja melebar sempurna.
Ia seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Menikahi Kayra....
Apa ia tak salah dengar ?!
Kayra masih begitu muda, kalau dia tidak salah, bi Rahma pernah mengatakan jika anaknya itu baru lulus SMA.
Jadi mungkin usia gadis utu sekitaran 17 atau 18 tahunan.
Lalu usia nya....
Oh Ya Tuhan, apa majikannya ini sudah gila...
Rutuk mang Jaja dalam hati.
" tapi bu...Kayra itu seumuran dengan anak saya ?! " kata mang Jaja.
" memangnya kenapa ?! Toh dia hanya seumuran saja dengan anakmu, Usia tak jadi patokan untuk dua orang menikah di zaman seperti sekarang ini Ja'....
Ada banyak kok pasangan seperti itu " sela bu Novi tak mau kalah.
" tapi bu...saya " mang Jaja masih berusaha menolak.
" ingat Jaja...kamu banyak berhutang budi kepada ku, aku yang sudah mengeluarkan mendiang istrimu saat itu dari rumah sakit, kamu tentu masih ingat kan ?! " kata bu Novi lagi dan mang Jaja tak bisa lagi menjawab.
Pria itu memunduk dalam dalam.
Dulu,
Ketika sang istri meninggal di rumah sakit, bu Novi dan pak Rosyid lah yang membiayai segala administrasi sang istri.
Jika tidak,
maka ia tak akan bisa membawa jenazah sang istri pulang untik segera di kuburkan karena ia yang memang belum melunasi biaya administrasi rumah sakit.
Sehingga jenazah sang istri di tahan oleh pihak rumah sakit.
Sekali lagi mang Jaja menarik nafas dalam dalam.
Masih di dalam kamarnya di rumah itu, pria itu bangkit dari berbaringnya.
Di usapnya dengan kasar wajahnya.
Ketika mang Jaja gelisah dengan perintah sang majikan kepadanya untuk menikah Kayra.
Di dalam kamar Kayra, bi Rahma tengah menatap Kayra dalam dalam.
Wanita baya itu memejamkan matanya sejenak.
Ia pun mengingat kata kata bu Novi kepadanya tadi.
" bi Rahma, aku akan bertanggung jawab atas Kayra.
aku akan mengatur pernikahan Kayra dengan mang Jaja beberapa bulan ke depan " kata bu Novi kepadanya tanpa basa basi.
Bi Rahma mendongak.
Keningnya berkerut.
" tidak bu...itu tidak perlu,
Ibu dan bapak tidak perlu repot repot. Saya sendiri yang akan merawat Kayra berikut dengan bayi yang ia kandung saat ini " jawab bi Rahma.
Ia merasa ini sudah keterlakuan, mang Jaja sudah berusia hampir kepala lima.
Tapi teganya bu Novi hendak menikahkan Kayra yang masih berusia 18 tahun dengannya.
Sungguh wanita jahat.
Sepertinya wanita itu benar benar ingin membunuh masa depan anak tirinya itu.
Tidak..
Tidak akan ia biarkan,
Meski ia bukan ibu kandung Kayra, meski ia juga tak begitu menyukainya.
Namun...jauh di sudut hatinya, ia tak terima Kayra di perlakukan seperti itu.
Apalagi sebagai sesama seorang wanita ia pun tak akan membiarkan bu Novi melakukan itu ke pada Kayra.
Rutuk bi Rahma di dalam.hati.
Bu Novi menatap nyalang bi Rahma.
" kau menolak niat baikku bi Rahma ?!
Memangnya kenapa dengan mang Jaja....dia juga laki laki.
Dia juga mau menikahi Kayta.
Yang penting ada yang mau menikahi Kayra.
Itu sudah cukup kan ?! " kata bu Novi.
Sungguh hati bi Rahma meradang saat ini.
Sungguh picik pikiran wanita di hadapannya itu.
" saya ucapakan terima kasih atas niat baik ibu kepada Kayra, tapi saya tak ingin lagi merepotkan keluarga ibu.
Sejak awal saya juga Kayra tak berniat meminta pertanggung jawaban dari siapapun bu.
Kami anggap ini adalah musibah " jawab bi Rahma dengan tegas.
" Saya akan merawat Kayra sendiri. Dan saya berjanji...di masa depan tidak akan pernah ada tuntutan apapun dari kami kepada keluarga ibu.
Jadi tolong izinkan saya membawanya pulang kembali ke desa " kata bi Rahma
" kau ingin membawanya pulang ke desa ?! " tanya bu Novi lagi.
" iya bu...."
" lalu bagaimana dengan hutang hutangmu yang belum lunas itu ?!
Apa kau melupakan itu ?! " tanya bu Novi lagi dengan raut wajah mengejek.
Bi Rahma menghela nafas.
Ia memang masih memiliki hutang kepada majikannya itu untuk biaya berobat ibunya dua tahun lalu.
" tetap di sini dan biarkan aku yang mengatur kehidupan anak tirimu itu.
Aku tidak akan menelantarkan dia, aku tidak sejahat itu bi Rahma....
Mang Jaja orang baik, aku yakin dia akan bisa membahagiakan anak tirimu itu " kata bu Novi lagi dan tak ingin di bantah.
Bi Rahma menghembuskan ¹ nafasnya dengan kasar.¹
Saat ini, sambil menatap Kayra.
pikirannya sedang sibuk memikirkan bagimana caranya ia bisa membawa Kayra keluar dari rumah ini.
Tadi harapannya tumbuh kepada mang Jaja, ketika bu Novi meminta mang Jaja membawa Kayra ke bidan.
ia berencana akan ikut ke bidan selanjutnya ia akan kabur dengan Kayra.
persetan perkara hutang, ia tak lagi peduli.
Entah kenapa saat ini yang ada di pikirannya hanya keselamatan Kayra.
Ia merasa curiga kepada bu Novi karena tatapan wanita itu yang begitu mengerikan dan seolah ingin sekali menghabisi Kayra.
Tapi harapannya pupus ketika ia mendengar pak Rosyid memanggil mang Jaja, kemudian tak lama.
Deru suara mobil terdengar semakin menjauh.
Mereka kembali mengabaikan anak tirinya yang tengah mengandung cucu mereka juga.
Bi Rahma menghela nafas.
" tidurlah...malam ini, aku temani kamu tidur " bisik bi Rahma di telinga Kayra
Kayra menatap bi Rahma.sambil mengangguk.
Kemudian ia merangsek maju dan memeluk ibu tirinya itu.
Air mata bi Rahma perlahan meleleh membasahi pipinya.
Tanpa sadar, tangannya mengusap lembut punggung anak tirinya itu.
" aku memang tidak pernah menyukaimu, tapi aku bukan membencimu.
Aku memang tidak suka kau yang selalu berada di sekitarku.
Tapi aku juga tidak bisa melihat kau seperti ini.
Bersabarlah, aku berjanji...aku akan membawamu pergi dari sini " kata bi Rahma dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ita Mariyanti
part bawang nya smpk kpn Thor.... nyesek ma nasib Kayra 😭😭😭
2024-10-20
0
Ita Mariyanti
ampun2 dah sm ki ne2k tua t tau dr.... pikiran dan hatinya kek g ada pdhl sesama wanita 😡😡
2024-10-20
0
Ita Mariyanti
strong Bu Rahma....smngt memperjuangkan nasib Kayra ❤️❤️💪💪
2024-10-20
0