Kayra menatap mata bi Rahma dengan takut takut.
Andai boleh ia meminta,
Rasanya ia ingin sekali mendapat pelukan dari wanita itu untuk sekedar menguatkan jiwanya yang sebenarnya tengah rapuh saar ini.
Tapi angannya hanya menggantung bisa menggantung sebagai asa.
Jangankan pelukan, sebuah kata penghiburan bahkan rasanya sangat mustahil ia dapatkan dari wanita itu, mengingat bagaimana sikap sang ibu ke padanya selama ini.
" bu...." panggil Kayra lagi, masih memberanikan diri.
" jangan katakan apapun lagi, aku benar benar muak mendengar suara menjijikkanmu itu " sergah bi Rahma.
" kau memang anak tak taju diri, tak tahu malu, dan tak tahu balas budi...
percuma rasanya selama ini aku banting tulang membiayai hidupmu,
Mendidik dan mengajarkan mu akan hal baik.
Nyatanya kau hanya bisa melemparkan kotoran ke wajahmu...." sentak bi Rahma lagi.
" kau tidak tahu, betapa meeeka telah begitu baik dengan mau mempekerjakan aku yang seorang janda.
Mereka juga membayarku dengan jumlah besar, hanya agar aku bisa membiayai seorang anak yang bahkan bukan darah dagingku sendri....
Kau benar benar mempermalukan diriku,
Kehadiranmu benar benar ahnya bisa menggoreskan luka di hatiku sejak dulu " rutuk bi Rahma lagi.
Air mata Kayra kian deras menetes.
" aku tidak bersalah bu, ku mohon percayalah ke padaku.
Aku tidak pernah berniat menggoda siapapun.
Aku selalu memegang teguh ajaranmu.
Aku hanya sedang berada dalam kondisi dan keadaan yang tidak tepat " kata Kayra pelan.
Dia sudah sesenggukan sejak tadi.
Gadis itu masih terduduk di lantai.
Hatinya sungguh terasa pilu.
Dan tiba tiba
Brakkk......
Daun pintu yang memang telah terbuka, semakin terbuka lebar ketika Bu Novi menggebrak daun pintu itu dengan kasar.
" jadi yang salah adalah anakku begitu ?! apa menurutmu semua ini hanya kesalahan putraku ?! " suara bu Novi yang penuh ke marahan segera menggeleng dan memenuhi ruang kamar itu.
Bi Rahma tertunduk.
sementara Kayra hampir terlonjak sangking kagetnya.
Jantungnya seolah berdetak lebih kencang seperti otang yang habis lari marathon.
" nyonya....bu...bukan begitu, maksud saya..." Kayra kembali tergagap.
" tutup mulutmu, aku sudah tahu gadis macam apa sebenarnya dirimu.
Rupanya hanya wajahmu saja polos. Tapi nyatanya kau tak sepolos itu.
aku baru tahu jika kau bukanlah anak dari bi Rahma.
Ternyata kau hanya anak dari seorang pelakor.
Apa kau tahu arti dari kata seorang pelakor ?! " sentak bu Novi lagi dengan mata yang melotot sempurna.
" wanita serakah yang tak tahu diri dan menjijikkan.
Dan sekecil ini kau telah sukses memainkan peranmu sebagai wanita hina itu.
Kau tahu....putraku tidak akan pernah menikahimu hanya karena kau yang telah menjajakan tubuh menjijikkanmu itu kepadanya.
Katakan.....
Berapa yang kau minta ?! " kata bu Novi kemudian.
Bi Rahma menarik nafas dalam dalam mendengar ucapan sang majikan kepada anak tirinya itu.
Ada sebersit rasa tak tega terselib di hati wanita baya itu.
Apalagi ketika ia melihat wajah Kayra telah memucat.
Gadis itu menggeleng dengan bibir yang nampak jelas membiru.
Air mata tak henti hentinya menetes di pipi mulus gadis itu.
Ia hanya bisa membisu.
Ia tak tahu harus berbuat apa, harus berkata apa
Ia tak pernah berada dalam situasi yang sesulit ini.
Kejujurannya di ragukan.
Ia juga seakan tak di berikan kesempatan untuk sekedar membela diri atau bahkan menjelasan duduk perkara yang sebenarnya.
Hatinya semakin pilu, ketika ia menatap ke pada sang ibu.
Dan wanita itu malah membuang pandangannya ke tempat lain.
Ya....
Bi Rahma membuang pandangannya ke tempat lain.
" kenapa kau menggeleng ?! Kau tak ingin uang ?! " tanya bu Novi lagi.
Sekali lagi, Kayra menggeleng.
Bu Novi tersenyum miring.
" bagus....sepertinya bibi bibit pelakor memang telah mendarah daging dengan sempurna pada dirimu.
Bahkan se usian ini kau sudah bisa menentukan mana yang lebih menguntungkan untukmu.
Kau menolak uang yang ku tawarkan padamu, karena bagimu itu kurang menguntungkan untukmu bukan....
Aku tahu apa yang kau ingi kan.
Pernikahan....sebuah status...
Wowww......kau memang licik...
Tapi asal kau tahu, berkacalah lebih dulu sebelum kau menginginkan putraku.
Dia tak sebanding sedikitpun denganmu.
Apa menurutmu aku sudah vila sehingga aku akan membiarkan putraku yang berharga menikahi gadis tak tahu diri sepertimu haah.....
Asal kau tahu, putraku telah mempunyai seseorang yang dia cintai setengah mati
Seorang wanita yang jauh lebih segala segalanya di banding dirimu.
Jadi jangan mimpi..... " kata bu Novi lagi.
Kata kata wanita itu benar benar menyayat hati Kayra.
Begitu sakitnya hatinya hingga ia tak bisa lagi merasakan sakit yang tadi mendera tubuhnya.
Usai menagatakan segala ata kata buruknya ke pada Kayra,
bu Novi melemparkan segebok uang berwarna merah senilai seratus ribuan ke wajah gadis malang itu.
Dan segera saja, lembaran lembaran uang itu menghambur memenuhi ruangan kamar yang luasnya tak seberapa itu.
Dada bi Rahma tiba tiba terasa sesak.
Tapi...
Lagi lagi,
Bayangan buruk suaminya yang tega menduakannya demi ibu dari gadis di hadapannya itu membuat ia menutup mata dan hatinya.
Ia kembali melempar pandangannya ke tempat lain.
" ambil itu....dan kurasa itu sudah lebih dari cukup untuk mengganti apa yang sudah putraku ambil darimu " lanjut bu Novi lagi.
" dan ya....jangan ke mana mana sebelum aku memastikan sesuatu tak terjadi padamu.
Aku tidak ingin kau membawa apapun dari rumah ini "
Kata bu Novi lagi dengan begitu teganya, dan kemudian wanita itu berlalu meninggalkan kamar itu begitu saja.
Kayra tertunduk terisak...
Bahunya naik turun menahan tangis.
" kau lihat mas....sekarang putrimu yang menanggung karma atas segala dosa dosamu " bisik bi Rahma dalam hati.
Kemudian wanita itu pun membalik tubuhnya dan pergi meninggalkan Kayra dengan segala kesedihan dan kesakitannya.
Sepeninggal ke dua wanita baya itu, Kayra cukup lama berdiam dengan posisinya.
Tubuhnya benar seolah membeku.
Hatinya sakit dan hancur sekaligus.
Kehormatannya telah musnah.
Ia benar benar merasa menjadi wanita yang sangat hina kini.
Begitu hinanya dirinya, sehingga ia sama sekali tak di beri kesempatan untuk bicara sama sekali.
" ayah.....kenapa tidak kau bawa aku bersamamu saat itu " bisiknya pelan pada dirinya sendiri.
" ibu....aku sungguh tidak seperti yang kau tuduhkan, apa salahku.
Aku bahkan tidak pernah meminta untuk di lahirkan. Apalagi di.lahirkan oleh sorang wanita yang kau sebut pelakor itu.
Andai bisa memilih...aku akan lebih memilih untuk tidak di lahirkan saja " lanjut Kayra dengan masih berbisik.
" aku bukan wanita jalang....aku tidak pernah sengaja menggoda siapapun " gadis itu masih terus berbisik.
Namun kali ini, ia berbisik sembari memunguti lembar lembar demi lembar uang seratus ribuan yang berserakan bagai daun kering di sekitarnya itu.
Selanjutnya,
Setelah usai memunguti uang kertas itu. Gadis itu kembali duduk di lantai dan menyandarkan punggungnya di dinding kamarnya itu.
Ia tengah sibuk meratapi takdirnya, hingga ia tak menyadari tatapan mata seseorang di luar pintu kamarnya.
Seseorang itu memang berdiri dengan posisi yang tersembunyi.
Perlahan seseorang itu menghela nafas.
Kemudian ia berlalu dari tempat itu.
Meninggalkan Kayra yang masih menekuk tubuhnya memeluk ke dua lututnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Wahyu tampan sempurna
mewek dan leweh adalah jalan ninjaku
2024-10-26
0
G** Bp
makin kesini semakin menarik ceritanya..
aku numpang singgah y Thor..
2024-10-10
0
Rona Vidia Iskandar
kata nya keluarga terpelajar, tapi bodoh begitu..
2024-09-16
0