bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )

Kayra menatap mata bi Rahma dengan takut takut.

Andai boleh ia meminta,

Rasanya ia ingin sekali mendapat pelukan dari wanita itu untuk sekedar menguatkan jiwanya yang sebenarnya tengah rapuh saar ini.

Tapi angannya hanya menggantung bisa menggantung sebagai asa.

Jangankan pelukan, sebuah kata penghiburan bahkan rasanya sangat mustahil ia dapatkan dari wanita itu, mengingat bagaimana sikap sang ibu ke padanya selama ini.

" bu...." panggil Kayra lagi, masih memberanikan diri.

" jangan katakan apapun lagi, aku benar benar muak mendengar suara menjijikkanmu itu " sergah bi Rahma.

" kau memang anak tak taju diri, tak tahu malu, dan tak tahu balas budi...

percuma rasanya selama ini aku banting tulang membiayai hidupmu,

Mendidik dan mengajarkan mu akan hal baik.

Nyatanya kau hanya bisa melemparkan kotoran ke wajahmu...." sentak bi Rahma lagi.

" kau tidak tahu, betapa meeeka telah begitu baik dengan mau mempekerjakan aku yang seorang janda.

Mereka juga membayarku dengan jumlah besar, hanya agar aku bisa membiayai seorang anak yang bahkan bukan darah dagingku sendri....

Kau benar benar mempermalukan diriku,

Kehadiranmu benar benar ahnya bisa menggoreskan luka di hatiku sejak dulu " rutuk bi Rahma lagi.

Air mata Kayra kian deras menetes.

" aku tidak bersalah bu, ku mohon percayalah ke padaku.

Aku tidak pernah berniat menggoda siapapun.

Aku selalu memegang teguh ajaranmu.

Aku hanya sedang berada dalam kondisi dan keadaan yang tidak tepat " kata Kayra pelan.

Dia sudah sesenggukan sejak tadi.

Gadis itu masih terduduk di lantai.

Hatinya sungguh terasa pilu.

Dan tiba tiba

Brakkk......

Daun pintu yang memang telah terbuka, semakin terbuka lebar ketika Bu Novi menggebrak daun pintu itu dengan kasar.

" jadi yang salah adalah anakku begitu ?! apa menurutmu semua ini hanya kesalahan putraku ?! " suara bu Novi yang penuh ke marahan segera menggeleng dan memenuhi ruang kamar itu.

Bi Rahma tertunduk.

sementara Kayra hampir terlonjak sangking kagetnya.

Jantungnya seolah berdetak lebih kencang seperti otang yang habis lari marathon.

" nyonya....bu...bukan begitu, maksud saya..." Kayra kembali tergagap.

" tutup mulutmu, aku sudah tahu gadis macam apa sebenarnya dirimu.

Rupanya hanya wajahmu saja polos. Tapi nyatanya kau tak sepolos itu.

aku baru tahu jika kau bukanlah anak dari bi Rahma.

Ternyata kau hanya anak dari seorang pelakor.

Apa kau tahu arti dari kata seorang pelakor ?! " sentak bu Novi lagi dengan mata yang melotot sempurna.

" wanita serakah yang tak tahu diri dan menjijikkan.

Dan sekecil ini kau telah sukses memainkan peranmu sebagai wanita hina itu.

Kau tahu....putraku tidak akan pernah menikahimu hanya karena kau yang telah menjajakan tubuh menjijikkanmu itu kepadanya.

Katakan.....

Berapa yang kau minta ?! " kata bu Novi kemudian.

Bi Rahma menarik nafas dalam dalam mendengar ucapan sang majikan kepada anak tirinya itu.

Ada sebersit rasa tak tega terselib di hati wanita baya itu.

Apalagi ketika ia melihat wajah Kayra telah memucat.

Gadis itu menggeleng dengan bibir yang nampak jelas membiru.

Air mata tak henti hentinya menetes di pipi mulus gadis itu.

Ia hanya bisa membisu.

Ia tak tahu harus berbuat apa, harus berkata apa

Ia tak pernah berada dalam situasi yang sesulit ini.

Kejujurannya di ragukan.

Ia juga seakan tak di berikan kesempatan untuk sekedar membela diri atau bahkan menjelasan duduk perkara yang sebenarnya.

Hatinya semakin pilu, ketika ia menatap ke pada sang ibu.

Dan wanita itu malah membuang pandangannya ke tempat lain.

Ya....

Bi Rahma membuang pandangannya ke tempat lain.

" kenapa kau menggeleng ?! Kau tak ingin uang ?! " tanya bu Novi lagi.

Sekali lagi, Kayra menggeleng.

Bu Novi tersenyum miring.

" bagus....sepertinya bibi bibit pelakor memang telah mendarah daging dengan sempurna pada dirimu.

Bahkan se usian ini kau sudah bisa menentukan mana yang lebih menguntungkan untukmu.

Kau menolak uang yang ku tawarkan padamu, karena bagimu itu kurang menguntungkan untukmu bukan....

Aku tahu apa yang kau ingi kan.

Pernikahan....sebuah status...

Wowww......kau memang licik...

Tapi asal kau tahu, berkacalah lebih dulu sebelum kau menginginkan putraku.

Dia tak sebanding sedikitpun denganmu.

Apa menurutmu aku sudah vila sehingga aku akan membiarkan putraku yang berharga menikahi gadis tak tahu diri sepertimu haah.....

Asal kau tahu, putraku telah mempunyai seseorang yang dia cintai setengah mati

Seorang wanita yang jauh lebih segala segalanya di banding dirimu.

Jadi jangan mimpi..... " kata bu Novi lagi.

Kata kata wanita itu benar benar menyayat hati Kayra.

Begitu sakitnya hatinya hingga ia tak bisa lagi merasakan sakit yang tadi mendera tubuhnya.

Usai menagatakan segala ata kata buruknya ke pada Kayra,

bu Novi melemparkan segebok uang berwarna merah senilai seratus ribuan ke wajah gadis malang itu.

Dan segera saja, lembaran lembaran uang itu menghambur memenuhi ruangan kamar yang luasnya tak seberapa itu.

Dada bi Rahma tiba tiba terasa sesak.

Tapi...

Lagi lagi,

Bayangan buruk suaminya yang tega menduakannya demi ibu dari gadis di hadapannya itu membuat ia menutup mata dan hatinya.

Ia kembali melempar pandangannya ke tempat lain.

" ambil itu....dan kurasa itu sudah lebih dari cukup untuk mengganti apa yang sudah putraku ambil darimu " lanjut bu Novi lagi.

" dan ya....jangan ke mana mana sebelum aku memastikan sesuatu tak terjadi padamu.

Aku tidak ingin kau membawa apapun dari rumah ini "

Kata bu Novi lagi dengan begitu teganya, dan kemudian wanita itu berlalu meninggalkan kamar itu begitu saja.

Kayra tertunduk terisak...

Bahunya naik turun menahan tangis.

" kau lihat mas....sekarang putrimu yang menanggung karma atas segala dosa dosamu " bisik bi Rahma dalam hati.

Kemudian wanita itu pun membalik tubuhnya dan pergi meninggalkan Kayra dengan segala kesedihan dan kesakitannya.

Sepeninggal ke dua wanita baya itu, Kayra cukup lama berdiam dengan posisinya.

Tubuhnya benar seolah membeku.

Hatinya sakit dan hancur sekaligus.

Kehormatannya telah musnah.

Ia benar benar merasa menjadi wanita yang sangat hina kini.

Begitu hinanya dirinya, sehingga ia sama sekali tak di beri kesempatan untuk bicara sama sekali.

" ayah.....kenapa tidak kau bawa aku bersamamu saat itu " bisiknya pelan pada dirinya sendiri.

" ibu....aku sungguh tidak seperti yang kau tuduhkan, apa salahku.

Aku bahkan tidak pernah meminta untuk di lahirkan. Apalagi di.lahirkan oleh sorang wanita yang kau sebut pelakor itu.

Andai bisa memilih...aku akan lebih memilih untuk tidak di lahirkan saja " lanjut Kayra dengan masih berbisik.

" aku bukan wanita jalang....aku tidak pernah sengaja menggoda siapapun " gadis itu masih terus berbisik.

Namun kali ini, ia berbisik sembari memunguti lembar lembar demi lembar uang seratus ribuan yang berserakan bagai daun kering di sekitarnya itu.

Selanjutnya,

Setelah usai memunguti uang kertas itu. Gadis itu kembali duduk di lantai dan menyandarkan punggungnya di dinding kamarnya itu.

Ia tengah sibuk meratapi takdirnya, hingga ia tak menyadari tatapan mata seseorang di luar pintu kamarnya.

Seseorang itu memang berdiri dengan posisi yang tersembunyi.

Perlahan seseorang itu menghela nafas.

Kemudian ia berlalu dari tempat itu.

Meninggalkan Kayra yang masih menekuk tubuhnya memeluk ke dua lututnya.

Terpopuler

Comments

Wahyu tampan sempurna

Wahyu tampan sempurna

mewek dan leweh adalah jalan ninjaku

2024-10-26

0

G** Bp

G** Bp

makin kesini semakin menarik ceritanya..
aku numpang singgah y Thor..

2024-10-10

0

Rona Vidia Iskandar

Rona Vidia Iskandar

kata nya keluarga terpelajar, tapi bodoh begitu..

2024-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!