Pak Rosyid menatap nyalang kepada putra bungsu laki lakinya itu.
Selama ini yang ia tahu, ini sudah cukup baik mendidik putranya itu.
Ia tak pernah lelah untuk selalu mengajarkan hal baik juga rasa tanggung jawab kepada anak anaknya.
Entah itu si bungsu, si sulung atau bahkan Alika, putrinya satu satunya.
Satu satunya anaknya yang telah berumah tangga.
Ketiga anak anaknya hanya berselisih satu tahunan.
Dan ketiganya ia didik secara langsung.
Ia pun tak begitu banyak kenuntut meski si sulung dan si bungsu yang telah berkepala tiga belum juga menikah.
Baginya bertanggung jawab pada dirinya sendiri juga perbuatannya itu jauh lebih penting.
Itu lah yang selalu ia tanamkan pada diri anak anaknya itu.
Melihat dengan ke dua mata kepalanya sendiri kejadian pagi ini, cukup membuat jiwanya terpukul.
Fakry adalah kebanggaannya selanjutnya setelah si sulung berhasil menjadi seorang prajurit.
Dan beberapa tahun yang laku,
Fakry pun berhasil mengejar si sulung Rayyan yang telah lebih dulu menjadi seorang anggota militer.
Rasanya sangat sulit ia percaya, Fakry bisa berbuat seperti itu.
" apa yang sebenarnya sudah terjadi padamu Fakry...apakah ini hasil didikan yang papa berikan padamu hah " bentak pak Rosyid.
" pa...." panggil bu Novi kepada sang suami.
" kau lihat anak kesayanganmu itu ma...."
" pa....ini adalah kesalahan pertama yang di buat oleh Fakry, lagi pula ini semua karena gadis tak tahu diri itu.
Sudah ternoda dan barang bekas aja masih belagu sok jual mahal.
apa lagi coba alasannya tak mau segera di nikahi oleh Fakry ?! " kata bu Novi dengan begitu sarkasnya.
" jangan coba coba mencati kambing hitam untuk kesalahan yang telah di perbuat Fakry.
Rhain berhak memiliki alasannya sendiri.
Pernikahan bukan hanya tentang dua orang saja ma....
Tapi membawa banyak orang di dalamnya.
Termasuk aku dan kamu....
Mungkin dia juga cukup peka dengan dirimu " jawab pak Rosyid dengan kata kata tak kalah tajam.
Ia sangat tahu persia istrinya itu adalah satu satunya halangan terbesar Fakry menikahi Rhain.
" sudahlah.....papa tidak usah ikut pusing memikirkan ini, biar mama yang tangani.
Papa fokus saja sama proyek baru papa ya....
Ingat, papa punya tanggung jawab yang lebih penting dari pada ini " kata bu Novi menenangkan sang suami.
Pak Rosyid menarik nafas dalam dalam.
" baiklah...papa serahkan sama mami, papa percaya mama akan adil dalam menangani masalah ini " kata pak Rosyid kemudian.
" ayo Rayyan...kita berangkat ' kata pak Rosyid lagi kemudian berlalu dengan di ikuti oleh Rayyan di belakangnya.
setelah sebelumnya pria baya itu menatap tajam terlebih dahulu kepada sang putra bungsu
Fakry menundukkan kepalanya dalam dalam.
setelah pak Rosyid dan Rayyan berlalu dari sana, bu Novi langsung masuk ke dalam kamar Fakry.
Bu Novi menarik nafas dalam dalam melihat kamar Fakry yang sudah seperti akapal pecah saja.
Mata wanita itu semakin menyipit ketika matanya menangkap bercak kemerahan yang telah mengering di atas seprai putih tempat tidur Fakry.
Tubuhnya seketika membeku.
Fakry yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang sang sama, mengikuti arah 9andang sang mama.
Ia pun terperanjat hingga kedua bola matanya melebar sempurna karena pemandangan yang ia lihat.
Sama seperti bu Novi, tubuh Fakry seketika membeku bagai es ketika ia melihat bercak darah yang mulai mengering di atas seprai putihnya.
" dosa apa yang telah mama perbuat hingga Tuhan menghukum mama seperti ini " desisnya pelan, namun masih bisa di dengar oleh Fakry yang berdiri di belakangnya.
Perempuan yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda itu terdengar menghela nafas.
" Kenapa justru di usia mama yang sudah setua ini kau bukannya memberikan pemandangan yang membahagiakan mama, tapi kau justru memberikan mama penglihatan seperti ini Fakry... " rintih bu Novi penuh penyesalan.
" kau adalah kebanggaan mama, sampai kau membuat mama kecewa karena kau yng cinta sendirian kepada gadis ternoda seperti Rhaina.
Dan sekarang....kau justru meniduri seorang gadis hina yang hanya seorang anak pembantu.
Di mana otakmu Fakry... " suara bu Novi terdengar kian keras.
" ma.....maafkan Fakry, Fakry tidak sengaja ma, Fakry khilaf....Fakry tidak sadar telah melakukan itu kepada gadis itu.
Sungguh di depan mata Fajry, Fakry melihat Rhain ma..." Fakry jatuh bersimpuh di kaki sang ibu.
Hati bu Novi cukup sakit mendengar jawaban sang putra.
Rhain lagi Rhain lagi...
Fakry sudah benar benar di buat gila karena mencintai wanita itu.
" apa kau pikir, dia masih akan mau menerimamu setelah apa yang kau lakukan pada anak itu ?! " sentak bu Novi dan sontak membuat Fakry mengangkat kepalanya dan mendongak menatap ke padanya.
Fakry menggeleng.
" Fakry tidak mau kehilangan Rhain ma.... "
Mendengar ucapan Fakry, Bu Novi menatap ke arah lain, pikirannya melayang ke mana mana kini.
Ia pernah hampir kehilangan Fakry ketika dulu Rhain tiba tiba menghilang.
Dan satu tahun ini, Fakry kembali di pertemukan dengan gadis itu.
Ia memilih mengalah.
Ia menerima permintaan Cakry untuk memutuskan pertunangannya dengan Marissa demi bisa kembali bersama Rhain.
Lagi pula, kini mereka telah tinggal di kota dan lingkungan yang berbeda.
Tak akan ada yang tahu jika dulu Rhain adalah korban perkosaan dan nyaris menjadi orang gila.
Apa lagi kini gadis itu telah menjadi seorang dokter spesialis.
Rasanya tak begitu memalukan untuk menjadikan gadis itu sebagai menantunya.
Pikirnya....
Tapi....
Bagaimana dengan gadis kecil itu ?!
Ketika Fakry tengah menghadapi penghakiman dari sang mama di dalam kamarnya.
Di dalam kamar yang ada di lantai bawah, tepatnya di dalam kamar bi Rahma.
Wanita itu yang tadi menyeret kasar Kayra,
Kini ia menatap tajam gafis malang itu setelah sebelumnya ia melempar dengan kasar tubuh ringkih Kayra hingga tersungkur ke latai di kamar itu.
Tak ia hiraukan rintihan pilu gadis malang itu yang jelas menahan sakit.
Saat ini Kayra memang meringis menahan sakit.
Semalam,
Atau tepatnya beberapa jam yang lalu, ia yang masih perawan di gempur habis habisan oleh Fakry.
Hingga membuat tubuhnya seolah luluh lantak.
tulang tulang di seluruh tubuhnya terasa lepas dari persendiannya.
Belum bagian inti tubuhnya yang terasa perih bagai teriris iris.
Di tambah perlakuan penuh penghinaan orang orang ke padanya pagi ini.
Dan kini....ia masih harus menghadapi amarah sang ibu.
Atau tepatnya ibu tirinya.
Rasanya sungguh lengkap sudah penderitaannya hari ini.
" bu...." rintihnya pelan kepada sosok wanita yang masih menatapnya tajam tanpa bersuara itu.
Wanita itu Istri pertama dari mendiang sang ayah yang telah tiada.
" kau benar benar berhasil melempar kotoran ke wajahku Kayra, kau juga seolah menegaskan ke padaku, jika darah selamanya akan lebih kental dari pada air " desis bi Rahma dengan suata gemetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
seperti kisah ratapan ibu tiri jaman dulu bih nasib si Kayra, uda dia dilecehkan secara biadab, difitnah habis" an dan sekarang disiksa habis" an oleh ibu tirinya tanpa bisa membela dirinya😭😭😭
2024-09-06
2
Tuti Tyastuti
sabar ya kayra🥺🥺
2024-07-16
0
indy
semoga Kayra kuat
2024-07-16
0