brankar yang membawa tubuh tak sadarkan Kayra terus bergerak menuju ruang ICU.
Beberapa orang perawat laki laki nampak mendorong juga mengiringinya.
Di belakannya turut mengikuti brankar itu bi Rahma dan man Jaja.
Wajah ke dua orang itu nampak jelas menyiratkan kecemasan dan ke khawatiran.
Tak berapa lama, nampak Fakry dengan wajah tegang dan sedikit berlari menyusul brankar itu.
Tanpa Fakry sadari, ada sepasang mata penuh tanya yang mengikuti langkahnya.
Tatapan seseorang itu semakin menyiratkan tanya dan keingin tahuan ketika ia juga melihat sosok bu Novi yang turut ia lihat di sana.
Bi Rahma berdiri tepat di epan pintu ruang tindakan yang tertutup.
Keadaan Kayra sangat mengkhawatirkan sehingga tim dokter memutuskan untuk segera mengambil tindakan.
Mang Jaja berdiri tak seberapa jauh dari bi Rahma.
Tak jauh dari tempat bi Rahma dan mang Jaja berdiri.
Tepatnya di bangku tunggu yang ada di depan ruangan itu.
Nampak bu Novi dan Fakry tengah berbincang serius.
Dan tiba tiba ada seorang wanita cantik yang nampak syok ketika ia mendengar isi percakapan bu Novi dan Fakry.
Bi Rahma menghela nafas dan merasa jengah mendengar Fakry mengemis cinta pada wanita itu.
Hatinya sungguh terasa perih bagai teriris sembilu melihat pemandangan itu.
Kayra yang kini terbaring tak berdaya di dalam sana tengah bertaruh nyawa.
Kayra yabg saat ini mempertaruhkan masa depannya akibat perbuatan laki laki itu.
Tapi, justri wanita lain yang Fakry harapkan cintanya.
Pria itu bahkan nampak tak memiliki harga diri demi untuk memdapatkan cinta wanita itu.
Mang Jaja mengusap pelan pundak bi Rahma untuk memberikan sedikit dukungan pada wanita itu.
Bi Rahma membuang tatapannya ke tempat lain.
Apalagi ketika ia mendengar kata kata yang keluar dari mulut bu Novi.
Ia benar bemar jengah mendengar tutur kata wanita itu yang seolah oleh hanya dirinya orang berderajat tinggi di dunia ini.
Sehingga ia dengan begitu mudahnya merendahkan orang lain.
Sungguh berbanding terbalik dengan berita yang beredar di.luaran sana.
Di mana keluarga itu yang terkenal baik dan ramah kepada semua orang.
Malam semakin larut ketika seorang dokter keluar dari ruang tindakan itu, dan tak.lama brankar Kayra turut di dorong keluar.
" pasien akan di pindahkan e ruang perawatan " jelas dokter kepada bi Rahma.
" bagaimana keadaan anak saya dokter ?! " tanya bi Rahma.
" dia baik bok saja bu, beruntung anda cepat membawanya ke rumah sakit.
Karena jikma tidak.
Anda mungkin akan kehilangan cucu ibu " kata dokter itu.
" saya tidak peduli dengan bayi itu dokter, yang terpenting bagi saya adalah nyawa anak saya bisa di selamatkan.
Soal anak, dia masih muda, bukan hal yang sulit baginya untuk hamil lagi kan...." jawab bi Rahma.
Dokter itu sedikit terperangah mendengar ucapan bi Rahma.
Sementara bu Novi hanya memandang tak berkedip sosok pembantunya itu.
" tetap saja kita harus bersyukur karena keduanya bisa di selamatkan bu " kata dokter itu lagi
Bi Rahma pun mengangguk, sebenarnya itu hanya ungkapan kekesalannya karena perbuatan bu Novi yang mempertaruhkan nyawa Kayra saja.
Bukan keinginannya yang sebenarnya.
kemudian ia turut mengikuti brankar itu.
Begitupun dengan mang Jaja.
Sementara bu Novi hanya terdiam di tempatnya berdiri sendirian.
Karena saat ini Fakry tengah mengejar wanita berpakaian dokter tadi.
Sepertinya bu Novi sama sekali tak berminat mengikuti bi Rahma dan mang Jaja.
karena tak.lama setelah itu, bu Novi nampak meninggalkan tempat itu.
Dua hari telah berlalu, kemarin dokter menyatakan jika Kayra dan kandungannya baik baik saja.
Saat ini, bi Rahma tengah memasukkan beberapa pakaian ke dalam sebuah tas yang semalam telah ia persiapkan.
setelah selesai, ia kembali mendekat kepada Kayra yang sudah terlihat lebih segar.
" pergilah.dan bawa ini bersamamu " kata bi Rahma sembari menyerahkan tas kecil.
" apa ini bu ?! " tanya Kayra.
Gadis itu sedikit menarik tubuhnya untuk bisa duduk.
" ini adalah rekening dan atm yang berisi tabungan ayahmu.
Dulu, sebelum pergi ia menitipkan buku rekening dan atm ini kepadaku " jelas bi Rahma.
Baru kali ini ia berkata lembut pada gadis di hadapannya itu.
Kayra menggeleng.
" tidak bu..itu adalah hak ibu, ayah mengumpulkan uangnya untuk membahagiakan ibu " jawab Kayra, ia merasa tak berhak atas uang itu.
" tidak, bawalah ini bersmamu " kata bi Rahma lagi.
" kenapa kita tidak pergi bersama ?! "
" tidak, aku harus tetap di sini untuk menyelesaikan hutang hutang ibu "
" kalau begitu pakai uang ini untuk membayar hutang ibu. Setelah itu kita pergi bersama "
" tidak semudah itu, sepertinya bu Novi sengaja menahanku., ku mohon pergi dari sini secepatnya....selamatkan...cucu...ibu..." kata bi Rahma lagi terbata bata.
Kayra menatap dengan mata berkaca kaca sosok wanita di hadapannya itu.
Baru kali ino wanita ini menyebutkan dirinya dengan kata ibu kepadanya.
Ia begitu menginginkan saat saat seperti ini. Saat di mana wanita itu mengakui keberadaannya.
Tapi...
Ketika hal itu terwujud.
Kenapa justru di saat seperti ini.
Kayra merangsek maju dan memeluk wanita itu.
" pergilah cepat..aku khawatir bu Novi akan segera datang dan kembali membahayakan kau dan bayimu lagi " kata bi Rahma sambil memgang kedua bahu anak tirinya itu.
" apa ibu akan segera menyusul ?! Dan bagaimana dengan ibu nanti ?! " tanya Kayra cemas.
" aku akan segera menyusul setelah urusanku selesai.
Pergilah kerumah nenek yang ada di desa. Kau ingat...dulu dua kali aku pernah mengajakmu ke sana " kata bi Rwhma lagi.
" Setelah urusanku selesai, aku akan segera menyusulmu kesana.
Bu Novi tidak tahu rumah itu " lanjut bi Rahma lagi.
Kayra masih menatap sang ibu lekat lekat setelah mengangguk.
" Jangan khawatirkan aku, bu Novi tak akan bisa berbuat apa apa padaku " jawab bi Rahma sembari membantu Kayra turin dari tempat tidir
" Kayra..." panggilnya lagi ketika gadis itu hampir mencapai pintu.
Kayra menoleh.
Bi Rahma me dekat dan memeluk gadis itu.
" jadilah wanita kuat, jangan mudah menyerah atas kesulitan yang menimpa hidupmu " bisik bi Rahma di telinga Kayra.
Entah kenapa, ia tiba tiba merasa berat melepas gadis itu.
Kayra mengangguk, air mata kembali membasahi pipinya.
" aku sayang ibu " katanya pelan.
Bi Rahma mengangguk sembari tersenyum kecil.
" pergilah......" kata bi Rahka kemudian.
Dengan langkah sedikit terhuyung karena sebenarnya tubuhnya masih lemah,
Kayra terus melangkah.
Kakinya terhenti ketika ia sampai di parkiran mobil.
Samar samar ia mendengar perbincangan dua orang pria dan wanita yang tak jauh darinya.
Dan ia bisa mendengar dengan jelas perbincangan dua orang itu.
Dua orang yang salah satunya ia tahu siapa.
Fakry..
Ya pria iti adalah Fakry, yang entah tengah berbincang dengan siapa ia tak tahu
Tapi yang jelas, pria itu tengah mengemis cinta pada wanita itu.
Hatinya kian berdenyut nuei ketika ia mendengar jika pria itu meminta wanita itu untuk mau merawat anak yang sedang ia kandung nanti.
Pria itu benar benar mengabaikan dirinya.
Kayra meraskan dadanya kian terasa sesak, ia memutuskan pergi dari sana.
Ia tak lagi ingin mendengar apapun yang mungkin sedang di perbincangkan Fakry dan wanita itu.
Kayra terus melangkah, ia sampai di tepi jalan ketika tiba tiba ia merasakan kepalanya terasa berputar.
Dan tiba tiba sebuah lampu mobil menyorot ke arahnya.
Ternyata ia melamun sambil.berjalan, hingga tanpa sadar saar ini ia telah beada di bibi jalan raya.
lengkingan suara klakson membuatnya tersadar.
Tapi terlambat, mobil itu telah terlalu dekat dengannya.
Kayra pasrah.
Gadis iti menutup kedua telinganya berikut kedua matanya sebelum akhirnya tubuhnya jatuh ke aspal jalan.
beberapa menit berselang, ia tak kunjung merasakan benda keras menghantam tubuhnya.
Yang ada, ia justru ia merasakan sebuah dekapan.
" kau baik.baik saja ?! "
Kayra membuka matanya, namun pandangannya terasa kabur.
Ia seolah mengenal suara itu, tapi ia tak bisa mengenali siapa seseorang itu.
" kita bawa kerumah sakit "
Kayra semakin ketakutan mendengar kata rumah sakit.
Tanpa sadar, ia mencengkeram lengan seseorang itu yang kini memeluk tubuhnya.
" ku mohon,...ja...ngan bawa aku kerumah sakit, de..mi bayiku...."
Kayra berkata tergagap sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Ita Mariyanti
mg lakik itu adalah Rayyan
2024-10-20
0
Sugiharti Rusli
apa itu Rayyan,,,
2024-09-06
2
sofiah sudjai
semoga org baik yah thor yg nolongin
2024-07-24
0