bab 20 keluar ( revisi )

brankar yang membawa tubuh tak sadarkan Kayra terus bergerak menuju ruang ICU.

Beberapa orang perawat laki laki nampak mendorong juga mengiringinya.

Di belakannya turut mengikuti brankar itu bi Rahma dan man Jaja.

Wajah ke dua orang itu nampak jelas menyiratkan kecemasan dan ke khawatiran.

Tak berapa lama, nampak Fakry dengan wajah tegang dan sedikit berlari menyusul brankar itu.

Tanpa Fakry sadari, ada sepasang mata penuh tanya yang mengikuti langkahnya.

Tatapan seseorang itu semakin menyiratkan tanya dan keingin tahuan ketika ia juga melihat sosok bu Novi yang turut ia lihat di sana.

Bi Rahma berdiri tepat di epan pintu ruang tindakan yang tertutup.

Keadaan Kayra sangat mengkhawatirkan sehingga tim dokter memutuskan untuk segera mengambil tindakan.

Mang Jaja berdiri tak seberapa jauh dari bi Rahma.

Tak jauh dari tempat bi Rahma dan mang Jaja berdiri.

Tepatnya di bangku tunggu yang ada di depan ruangan itu.

Nampak bu Novi dan Fakry tengah berbincang serius.

Dan tiba tiba ada seorang wanita cantik yang nampak syok ketika ia mendengar isi percakapan bu Novi dan Fakry.

Bi Rahma menghela nafas dan merasa jengah mendengar Fakry mengemis cinta pada wanita itu.

Hatinya sungguh terasa perih bagai teriris sembilu melihat pemandangan itu.

Kayra yang kini terbaring tak berdaya di dalam sana tengah bertaruh nyawa.

Kayra yabg saat ini mempertaruhkan masa depannya akibat perbuatan laki laki itu.

Tapi, justri wanita lain yang Fakry harapkan cintanya.

Pria itu bahkan nampak tak memiliki harga diri demi untuk memdapatkan cinta wanita itu.

Mang Jaja mengusap pelan pundak bi Rahma untuk memberikan sedikit dukungan pada wanita itu.

Bi Rahma membuang tatapannya ke tempat lain.

Apalagi ketika ia mendengar kata kata yang keluar dari mulut bu Novi.

Ia benar bemar jengah mendengar tutur kata wanita itu yang seolah oleh hanya dirinya orang berderajat tinggi di dunia ini.

Sehingga ia dengan begitu mudahnya merendahkan orang lain.

Sungguh berbanding terbalik dengan berita yang beredar di.luaran sana.

Di mana keluarga itu yang terkenal baik dan ramah kepada semua orang.

Malam semakin larut ketika seorang dokter keluar dari ruang tindakan itu, dan tak.lama brankar Kayra turut di dorong keluar.

" pasien akan di pindahkan e ruang perawatan " jelas dokter kepada bi Rahma.

" bagaimana keadaan anak saya dokter ?! " tanya bi Rahma.

" dia baik bok saja bu, beruntung anda cepat membawanya ke rumah sakit.

Karena jikma tidak.

Anda mungkin akan kehilangan cucu ibu " kata dokter itu.

" saya tidak peduli dengan bayi itu dokter, yang terpenting bagi saya adalah nyawa anak saya bisa di selamatkan.

Soal anak, dia masih muda, bukan hal yang sulit baginya untuk hamil lagi kan...." jawab bi Rahma.

Dokter itu sedikit terperangah mendengar ucapan bi Rahma.

Sementara bu Novi hanya memandang tak berkedip sosok pembantunya itu.

" tetap saja kita harus bersyukur karena keduanya bisa di selamatkan bu " kata dokter itu lagi

Bi Rahma pun mengangguk, sebenarnya itu hanya ungkapan kekesalannya karena perbuatan bu Novi yang mempertaruhkan nyawa Kayra saja.

Bukan keinginannya yang sebenarnya.

kemudian ia turut mengikuti brankar itu.

Begitupun dengan mang Jaja.

Sementara bu Novi hanya terdiam di tempatnya berdiri sendirian.

Karena saat ini Fakry tengah mengejar wanita berpakaian dokter tadi.

Sepertinya bu Novi sama sekali tak berminat mengikuti bi Rahma dan mang Jaja.

karena tak.lama setelah itu, bu Novi nampak meninggalkan tempat itu.

Dua hari telah berlalu, kemarin dokter menyatakan jika Kayra dan kandungannya baik baik saja.

Saat ini, bi Rahma tengah memasukkan beberapa pakaian ke dalam sebuah tas yang semalam telah ia persiapkan.

setelah selesai, ia kembali mendekat kepada Kayra yang sudah terlihat lebih segar.

" pergilah.dan bawa ini bersamamu " kata bi Rahma sembari menyerahkan tas kecil.

" apa ini bu ?! " tanya Kayra.

Gadis itu sedikit menarik tubuhnya untuk bisa duduk.

" ini adalah rekening dan atm yang berisi tabungan ayahmu.

Dulu, sebelum pergi ia menitipkan buku rekening dan atm ini kepadaku " jelas bi Rahma.

Baru kali ini ia berkata lembut pada gadis di hadapannya itu.

Kayra menggeleng.

" tidak bu..itu adalah hak ibu, ayah mengumpulkan uangnya untuk membahagiakan ibu " jawab Kayra, ia merasa tak berhak atas uang itu.

" tidak, bawalah ini bersmamu " kata bi Rahma lagi.

" kenapa kita tidak pergi bersama ?! "

" tidak, aku harus tetap di sini untuk menyelesaikan hutang hutang ibu "

" kalau begitu pakai uang ini untuk membayar hutang ibu. Setelah itu kita pergi bersama "

" tidak semudah itu, sepertinya bu Novi sengaja menahanku., ku mohon pergi dari sini secepatnya....selamatkan...cucu...ibu..." kata bi Rahma lagi terbata bata.

Kayra menatap dengan mata berkaca kaca sosok wanita di hadapannya itu.

Baru kali ino wanita ini menyebutkan dirinya dengan kata ibu kepadanya.

Ia begitu menginginkan saat saat seperti ini. Saat di mana wanita itu mengakui keberadaannya.

Tapi...

Ketika hal itu terwujud.

Kenapa justru di saat seperti ini.

Kayra merangsek maju dan memeluk wanita itu.

" pergilah cepat..aku khawatir bu Novi akan segera datang dan kembali membahayakan kau dan bayimu lagi " kata bi Rahma sambil memgang kedua bahu anak tirinya itu.

" apa ibu akan segera menyusul ?! Dan bagaimana dengan ibu nanti ?! " tanya Kayra cemas.

" aku akan segera menyusul setelah urusanku selesai.

Pergilah kerumah nenek yang ada di desa. Kau ingat...dulu dua kali aku pernah mengajakmu ke sana " kata bi Rwhma lagi.

" Setelah urusanku selesai, aku akan segera menyusulmu kesana.

Bu Novi tidak tahu rumah itu " lanjut bi Rahma lagi.

Kayra masih menatap sang ibu lekat lekat setelah mengangguk.

" Jangan khawatirkan aku, bu Novi tak akan bisa berbuat apa apa padaku " jawab bi Rahma sembari membantu Kayra turin dari tempat tidir

" Kayra..." panggilnya lagi ketika gadis itu hampir mencapai pintu.

Kayra menoleh.

Bi Rahma me dekat dan memeluk gadis itu.

" jadilah wanita kuat, jangan mudah menyerah atas kesulitan yang menimpa hidupmu " bisik bi Rahma di telinga Kayra.

Entah kenapa, ia tiba tiba merasa berat melepas gadis itu.

Kayra mengangguk, air mata kembali membasahi pipinya.

" aku sayang ibu " katanya pelan.

Bi Rahma mengangguk sembari tersenyum kecil.

" pergilah......" kata bi Rahka kemudian.

Dengan langkah sedikit terhuyung karena sebenarnya tubuhnya masih lemah,

Kayra terus melangkah.

Kakinya terhenti ketika ia sampai di parkiran mobil.

Samar samar ia mendengar perbincangan dua orang pria dan wanita yang tak jauh darinya.

Dan ia bisa mendengar dengan jelas perbincangan dua orang itu.

Dua orang yang salah satunya ia tahu siapa.

Fakry..

Ya pria iti adalah Fakry, yang entah tengah berbincang dengan siapa ia tak tahu

Tapi yang jelas, pria itu tengah mengemis cinta pada wanita itu.

Hatinya kian berdenyut nuei ketika ia mendengar jika pria itu meminta wanita itu untuk mau merawat anak yang sedang ia kandung nanti.

Pria itu benar benar mengabaikan dirinya.

Kayra meraskan dadanya kian terasa sesak, ia memutuskan pergi dari sana.

Ia tak lagi ingin mendengar apapun yang mungkin sedang di perbincangkan Fakry dan wanita itu.

Kayra terus melangkah, ia sampai di tepi jalan ketika tiba tiba ia merasakan kepalanya terasa berputar.

Dan tiba tiba sebuah lampu mobil menyorot ke arahnya.

Ternyata ia melamun sambil.berjalan, hingga tanpa sadar saar ini ia telah beada di bibi jalan raya.

lengkingan suara klakson membuatnya tersadar.

Tapi terlambat, mobil itu telah terlalu dekat dengannya.

Kayra pasrah.

Gadis iti menutup kedua telinganya berikut kedua matanya sebelum akhirnya tubuhnya jatuh ke aspal jalan.

beberapa menit berselang, ia tak kunjung merasakan benda keras menghantam tubuhnya.

Yang ada, ia justru ia merasakan sebuah dekapan.

" kau baik.baik saja ?! "

Kayra membuka matanya, namun pandangannya terasa kabur.

Ia seolah mengenal suara itu, tapi ia tak bisa mengenali siapa seseorang itu.

" kita bawa kerumah sakit "

Kayra semakin ketakutan mendengar kata rumah sakit.

Tanpa sadar, ia mencengkeram lengan seseorang itu yang kini memeluk tubuhnya.

" ku mohon,...ja...ngan bawa aku kerumah sakit, de..mi bayiku...."

Kayra berkata tergagap sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

mg lakik itu adalah Rayyan

2024-10-20

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apa itu Rayyan,,,

2024-09-06

2

sofiah sudjai

sofiah sudjai

semoga org baik yah thor yg nolongin

2024-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!