bab 11 hamil ( revisi )

Mata bi Rahma melebar sempurna melihat Kayra yang tiba tiba ambruk ke lantai.

Gadis itu kehilangan kesabarannya.

Mata wanita baya itu semakin melebar ketika ia melihat Rayyan telah lebih dulu meraup tubuh ringkih Kayra.

" hentikan mas Rayyan....." kata bi Rahma sedikit keras.

Rayyan menatap bi Rahma penuh tanya.

" biar saya sendiri yang akan membawa Kayra.." kata bi Rahma mencoba menahan Rayyan yang telah bersiap mengangkat tubuh Kayra yabg tergeletak di lantai.

" sudahlah bi...biar aku yang gendong, bibi tidak akan kuat " jawab Rayyan dengan tetap mengangkat tubuh Kayra yang tergeletak di lantai.

" bawa ke sini Rayyan...." panggil pak Rosyid

" tidak pak, biarkan Kayra kembali ke kamarnya saja " kata bi Rahma menahan ketika Rayyan sudah akan membawa Kayra ke arah sofa yang di tunjuk oleh pak Rosyid.

" bi Rahma...." jawab Pak Rosyid.

" tidak pak saya mohon..." kata bi Rahma lagi,

Sungguh ia tak ingin lagi melihat drama bu Novi yang mencela Kayra.

Pak Rosyid akhirnya mengangguk.

Ia mencoba memahami perasaan wanita baya itu.

Rayyan akhirnya membopong tubuh ringkih Kayra menuju kamar gadis itu di belakang.

Di bawah tangga ia bertemu engan Fakry yang kebetulan hendak melangkah turun.

" ada apa ini kak...?! " tanya Fakry, dengan spontan ia segera meraih tubuh Kayra yang berada dalam bopongan sang kakak.

Sehingga kini, tubuh Kayra berpindah ke padanya.

Rayyan hanya bisa melongi melihat perilaku sang adik itu.

Begitupun dengan bu Novi yang saat ini tengah duduk di meja makan.

Wanita baya itu sampai tak berkedip demi melihat kelakuan putra bungsunya itu.

" mau di bawa kemana dia, dan kenapa dia pingsan begini ?! " tanya Fakry yang entah ia tujukan kepada siapa.

" bawa dia kekamarnya saja Fakry " jawab Pak Rosyid.

Dengan langkah tegap Fakry membawa Kayra ke kamarnya.

Langkah Fakry di ikuti oleh bi Rahma dan pak Rosyid.

Sementara Rayyan hanya terdiam di tempatnya berdiri.

Bu Novi yang duduk di meja makan pun tetap diam tak bergerak dari duduknya sedikitpun.

Hanya ekor matanya saja yang mengikuti pergerakan Fakry dan kini beralih kepada Rayyan yang terpaku di tempatnya berdiri.

" jangan diam saja begitu, panggil pak Reno kemari " kata kata bu Novi yang bernada perintah itu sangat mengejutkan Rayyan hingga membuat pria itu terjengkit.

" kenapa kau kaget begitu, apa yang sedang kau pikirkan ?! " tanya bu Novi

Rayyan menggeleng dengan cepat.

" tidak ada ma...." jawabnya kemudian, selanjutnya dengan cepat ia melangkah ke arah ruang tamu dan terdengar menghubungi seseorang.

Kayra masih terbaring tak sadarkan diri di dalam kamarnya, ketika dokter Reno yang merupakan dokter keluarga pak Rosyid memeriksa gadis itu.

Dokter Reno menatap dalam dalam wajah ayu yang nampak begitu pucat dan tieus yang saat ini tengah terbaring tak sadarkan diri di hadapannya itu.

Ia juga seolah melihat selaksa duka di dalam wajah itu.

Ada kesedihan yang menggelayuti wajah ayu gadis itu.

Dia masih terlihat kecil.

" bagaimana, apa yang terjadi ?! " tanya pak Rosyid kepada dokter Reno dengan wajah cemas.

" gadis ini hamil...usia kandungannya kira kira berusia 3 sampai 4 minggu, tapi untuk lebih jelasnya sebaiknya dia periksa ke dokter kandungan atau bidan saja " terang dokter Reno.

Dokter Reno adalah dokter umum. Ia juga bersahabat dekat dengan pak Rosyid karena mereka yang satu universitas dulu.

Karenanya dokter Reno tak.pernah menolak setiap kali ia mendapat panggilan dari keluarga pak Rosyid.

Bu Novi yang berdiri tak jaub dari tempat itu seketika terhuyung kebelakang be erapa langkah.

Beruntung ada Fakry yang berdiri di belakangnya.

Jadi tubuhnya yang terhuyung lebih dulu di tangkap oleh putra bungsunya itu.

" ma..." pqnggil Fakry pelan dengan wajah penuh kecemasan.

Hati pria iti memang tengah di gelayuti kecemasan saat ini.

bukannya menjawab.

Bu Novi justru menatap penuh kemarahan kepada Fakry.

Fakry tertunduk.

" sebaiknya mama istirahat dulu di kamar " tiba tiba Rayyan telah berdiri di sana dan meraih tubuh sang mama.

Bu Novi menurut, ia pergi meninggalkan kamar itu dengan di bimbing oleh Rqyyan.

Sampai di kamar, Rayyan langsung membawa sang mama ke atas tempat tidur.

" ma..." panggil Rayyan pelqn.

" jangan katakan apapun lagi saat ini Rayyan, jika kau masih ingin melihat mama bernafas " kata bu Novi sambil menutup kedua matanya dengan lengannya.

Kini ia memang dalam posisi terbaring.

Rayyan yang duduk di bawah kaki sang ibu, memijit pelan kaki wanita yang sudah melahirkannya ke dunia itu.

Sementara itu di kamar Kayra,

" apa dia sudah menikah..di mana suaminya ?! " tanya dokter Reno sembari melangkah keluar kamar beriringan dengan pak Rosyid.

" hanya akibat sebuah pergaulan bebas " jawab pak Rosyid pelan, namun mas8h bisa di dengar oleh bi Rahma.

Bi Rahma memejamkan mata sejenak mencoba menetralkan rasa tak terima di dalam hatinya.

Rasanya ia tak percaya pak Rosyid bisa bicara seperti itu tentang Kayra.

Bi Rahma kemudian menghela nafas berat.

Di tatapnya dengan dalam Kayra yang masih belum sadarkan diri.

Fakry berdiri di depan jendela kamarnya, tatapan matanya menatap jauh keluar jendela.

Matanya terpejam sejenak.

Penjelasan dokter Reno benar benar membuatnya terguncang.

Ia bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Ia bukan seorang bajingan,

Meski hal itu ia lakukan di luar kesadarannya,

tapi ia juga tahu jika ia harus bertanggung jawab.

Sekeras apapun sang mama mengatakan jika ia terjebak oleh Kayra,

Namun jauh di dalam sudut hatinya terdalam. ia mengakui jika dirinyalah yang sebenarnya bersalah.

Ia yang memaksakan diri pada gadis itu.

Ia juga tahu jika dirinya adalah orang pertama untuk gadis itu.

Cklek....

Pintu kamar Fakry terbuka,

Rayyan masuk ke dalam dan melangkah mendekati adiknya itu.

Usia keduanya hanya terpaut 2 tahun beberapa bulan saja, sehingga keduanya sudah seperti orang kembar saja.

Apalagi bentuk tubuh dan potongan rambut kedanya hampir sama.

Jika tak jeli melihat keduanya dari jarak yang sedikit jauh, tak akan bisa membedakan keduanya.

" apa yang kau akan lakukan sekarang ?! " tanya Rayyan.

" bagaimana ke adaan mama ?! " Fakry melempar tanya tanpa menjawab pertanyaan sang kakak.

" mama sangat terguncang, tapi saat ini ia sedang tidur di kamar, papa masih bersama dokter Reno " jawab Rayyan.

Fakry kembali menghela nafas.

" dia anakmu Kry...seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan saat ini " kata Rayyan lagi.

Fakry terdiam.

" apa kau tega melihat anakmu terlahir sebagai anak haram ?! " tanya Rayyan lagi

" lalu...bagaimana menututmu ?! " tanya Fakry kemudian seperti orang bodoh.

" kau harus menikahinya...." jawab Rayyan.

" tidak semudah itu kak..." jawab Fakry.

" lalu...?!

" kau tahu aku sangat mencintai Rhain, aku hampir kehilangan dia.

dan sekarang aku tidak mau lagi kehilangan dia " jawab Fakry membuat Rayyan menatapnya tajam.

" seharusnya kau sudah tak.lagi bisa memikirkan Rhain,

Ada seseorang yang lebih berhak menerima tanggung jawabmu.... Dan seharusnya kau pikirkan masa depannya.

Jangan menjadi pecundang.

Pikirkan ini baik baik sebelum kamu menyesalinya " kata Rayyan kemudian.

" aku akan memberi Rhain pengertian, aku yakin dia akan mengerti.

Toh dia juga pernah berada dalam posisi seperti ini dan aku bahkan setia menemaninya " jawab Fakry kemudian.

" kamu jangan egois Fakry, anakmu adalah taruhannya...." jawab Rayyan dengan penuh penekanan dan menahan kesal.

Ia sungguh kesal dengan cara berpikir dan sudut pandang Fakry.

Kemudian Rayyan memutar tubuhnya dan melangkah meninggalkan kamar itu.

Sementara Fakry hanya berdiri terpekur di tempatnya berdiri.

Terpopuler

Comments

Umiie'ne Naza

Umiie'ne Naza

ga suka dg karakter peran utama nya terlalu lemah

2024-10-18

0

Dhewi Nurlela

Dhewi Nurlela

tinggal kabur aja Bu Rahma bawa kayra pergi yg jauh

2024-09-17

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kirain pak Rosyid seorang yang bijak, ternyata dia sama aja seperti istrinya😡

2024-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!