bab 3 fitnah yang keji ( revisi )

Flass off

Fakry terus menatap nyalang dan tak berkedip sosok ringkih dengan kondisi yang begitu memprihatinkan di hadapannya itu.

Wajah pucat pasi dan penuh ketakutan itu sedikit menumbuhkan rasa welas dinhati Fakry.

Namun segera ia tepis ketika ia mengingat sosok seorang gadis yang kemaren sore telah mampu membutanya menggila dan seolah kehilangan jati dirinya.

" kau pasti memang sudah sengaja memanfaatkan keadaanku yang tidak sadar kemaren bukan....?! " Fakry benar benar sudah seperti orang tidak waras saja ketika potongan potongan ingatannya tentang kejadian semalam bagai rangkaian puzzle yang mulai tertata rapi.

Ia ingat bagaimana ia memaksa gadis itu,

tapi ia menolaknya.

Ia justru menyalahkan Kayra atas kejadian itu.

Kayra yang bingung serta ketakutan, hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Fakry mendekat dan meraih lengan Kayra dengan kasar.

Kemudian ia menyeret tubuh gadis itu ke arah pintu.

" ckk....." Fakry berdecak kesal ketika ia menyadari pintu kamar itu terkunci.

Dengan cepat ia kembali melangkah ke belakang. Ia mencari kunci kamar itu dengan kasar.

Namun ia tetap tak menemukannya.

" di mana kau menyembunyikan kunci kamarku ?! " teriaknya kepada Kayra dengan tatapan tajam dan penuh kemarahan.

Kayra sontak semakin ketakutan.

Tubuhnya yang kian gemetaran menempel pada dinding di sisi pintu sembari mencengkeram kuat pakaiannya di bagian dada.

Tak sengaja Fakry menendang celananya yang tergeletak di lantai, dan ia mendengar gemerincing benda logam.

Sekali lagi dengan kasar, ia meraih celana itu dan merogoh sakunya.

Ia sedikit menarik nafas dalam ketika menemukan kunci di dalam saku celana iti.

Kembali ingatannya melayang pada saat saat ia mengunci pintu kemudian memasukkan kunci itu ke dalam saku celananya.

Namun ia merasa enggan mengakui kesalahannya.

Cklek....

Fakry membuka pintu kemudian ia menarik Kayra dengan kasar dan mendorongnya ke luar kamar.

" keluar kamu dari kamarku..." sentak Fakry sambil mendorong gadis itu dengan kasar ke luar kamar.

Hampir saja tubuh ringkih Kayra itu terperosok luruh ke lantai jika saja seseorang tak menangkapnya dengan cepat

Karena memang Fakry yang mendorongnya begitu kuat.

Kayra mendongak dan menemukan seraut wajah tampan tengah menatapnya intens.

Sejenak keduanya saling menatap.

" ada apa ini ?! " sebuah suara menggelegar membuyarkan pemikiran masing masing dari mereka yang ada di sana.

Begitupun dengan Kayra, gadis itu dengan cepat segera menarik diri dari pegangan seseorang yang ternyata adalah putra sulung majikan sang ibu.

AlRayyan Haikal Kemal Rosyid.

Mata bu Novi menelisik dengan tajam penampilan Kayra yang acak acakan tak karuan.

Pakaian gadis itu sobek di sana sini. Jelas jika sobekan itu adalah akibat sebuah paksaan.

Kemudian tatapan wanita itu beralih kepada Fakry yang masih berdiri di ambang pintu dengan tubuh hanya berbalut selimut tidur.

Fakry agak tergagap di tatap begitu tajam oleh sang ibu.

Sejenak bu Novi memejamkan matanya, mencoba menetralkan aliran darahnya yang terasa mendidih.

Sebagai seorang wanita terpelajar, ia jelas tahu apa yang telah terjadi.

Ia kembali menatap kepada Kayra.

Tatapan wanita baya itu begitu tajam dan menghujam.

" apa kau sudah menggunakan tubuhmu untuk menggoda putraku hah....." sentak wanita itu dengan begit kejamnya.

Rayyan yang juga berdiri d di sana tak jauh dari sang mama berdiri sontak menatap ke arah sang mama.

Rasanya ia tak percaya dengan apa yang saat ini ia dengar.

Benarkah sang mama yang bicara seperti itu ?!

Di lihat dari sobekan pakaian Kayra, semua orang pasti akan tahu apa yang telah terjadi tanpa di jelaskan.

" mama....." panggil Rayyan, namun kata kata pria itu tak berlanjut karena di hentikan oleh bu Novi dengan mengangkat satu tanganya.

Sementara, Kayra yang sejak tadi tertunduk, sontak mengangkat wajahnya.

Ia menatap ke arah bu Novi engan tatapan tak percaya.

perlahan ia menggelengkan kepalanya.

Lidahnya tiba tiba terasa jelu dan seolah tercekat di tenggorokan. Ia bahkan tak mampu untuk sekedar berkata tidak.

Ia hanya seorang gadis desa yang selalu di ajarkan untuk berkata jujur.

Kata kata wanita baya itu sukses membuatnya kembali seperti mayat hidup.

kata kata wanita itu jelas berisi tuduhan dan fitnah yang begitu keji.

Sama seperti yang Fakry tadi tuduhkan tadi kepadanya.

Sungguh saat ini ia bagai seseorang yang begitu hina dan tak punya harga diri di hadapan orang orang kaua itu,

sehingga dengan mudahnya wanita itu berkata demikian ke padanya.

Ia memang hanya seorang gadis desa sekaligus seorang yatim piatu.

Tapi ia bukan gadis bodoh.

ia juga cukup tahu, apa arti dari kata kata bu Novi

Wanita baya itu mengatakan hal yang sama kepadanya, seperti kata kata Fakry tadi kepadanya.

" aku tahu...gadis kampung seperti dirimu bahkan akan rela melakukan segala cara hanya untuk bisa mencapai ke inginan mu " kata bu Novi lagi dengan tatapan penuh menghina.

Sekali lagi bu Novi melontarkan kata kata yang seolah mampu membunuh Kayra saat itu juga.

Hatinya begitu sakit tak terkira.

Ia tak tahu...

bagaimana tiba tiba kesalahan itu jatuh semua kepadanya ?!

Di mana letak salahnya...?!

Bisik hati Kayra, ia menjerit pilu di dalam hatinya.

Ya..

Ia hanya bisa menjerit di dalam hatinya saja.

Ia cukup sadar siapa dirinya dan di mana kini ia tengah berada.

Ia hanya tamu, apalagi ia hanya tamu dari seseorang yang bekerja di tempat ini.

Di cengkramanya semakin erat pakaiannya di bagian dadanya.

Fakry yang melihat perlakuan sang ibu kepada gadis itu memejamkan matanya sejealnak.

ada rasa tak tega terbersit di hatinya.

" ma...sudah, jangan katakan apapun lagi padanya, ini..." kata kata Fakry pun menggantung di udara karena bu Novi yang melotot tajam kepadanya.

" nyo...nyo...nyonya....sa...saya ti....tidak " Kayra terbata,

" cukup jangan katakan apapaun lagi, aku muak melihatmu, pergi dari hadapanku " sentak bu Novi lagi.

Air mata Kayra menetes dengan deras saat itu juga, apalagi ketika matanya menatap sesosok tubuh yang kini juga menatapnya dan telah berdiri di ujung tangga.

Tepatnya di belakang bu Novi.

Kayra menggelengkan keplanya dengan cepat menatap wanita baya itu.

Wanita itu menatap begitu tajam dan penuh amarah kepada Kayra

Bi Rahma segera melangkah mendekat kepada Kayra, wanita baya itu segera menundukkan kepalanya di hadapan bu Novi.

" Maafkan saya nyonya....saya yang kurang becus mendidiknya..." kata bi Rahma.

Kemudian dengan kasar, bi Rahma menarik lengan Kayra.

Ia menyeret gadis itu menuruni anak tangga meninggakan tempat itu.

Kepergian bi Rahma yang menyeret Kayra dengan kasar di iringi tatapan dua pasang mata pria yang ada di sana.

Kedua pria itu memiliki pemikiran yang berbeda meski mereka memiliki obyek penglihatan yang sama.

" kau harus menjelaskan sesuatu ke kepada mama Fakry..." tiba tiba sebuah bentakan membuat atensi perhatian Fakry dan Rayyan berganti.

keduanya cukup merasa terkejut dengan suara bentakan itu.

Khususnya Fakry.

Pria itu menelan ludahnya dengan kasar ketika ia melihat siapa yang kini bersuara kepadanya.

Pak Rosyid,

Sang papa.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

kadang org berpendidikan kui hanya demi tkut tercoreng status sosial nya mk menolak fakta kebenaran dan cenderung menyalahkan korban

2024-10-20

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ko jadi nyesek banget yah, orang yang katanya terpelajar seperti Fakri dan ibunya bisa berbuat keji

2024-09-06

4

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

hadeehhh bu novi nih

2024-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!