bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )

Kayra menahan sakit di sekujur tubuhnya dan dengan pelan ia merangkak berusaha mendekat kepada wanita yang ia panggil ibu itu.

Meski berkali kali dulu wanita itu menolaknya.

Ia tetap memanggilnya ibu.

Karena itu yang ayahnya ajarkan ke padanya.

" jangan mendekat ke padaku, aku sungguh jijik melihatmu " kata bi Rahma sembari melangkah mundur ke belakang.

 " Sudah berapa kali aku ajarkan padamu, jangan pernah mengambil.sesuatu yang bukan milikmu meski seberapa kuat kau menginginkannya.

Mas Fakry sudah mempunyai calon, tapi kenapa kau masih saja menggodanya.

Kau bahkan rela menyerahkan tubuhmu...

Cihh....menjijikkan sekali kau,

Lihatlah dirmu, kau masih sangat kecil.

Tapi kau sudah bisa menunjukkan bakatmu yang kau warisi dari ibumu, yaitu pelakor " lanjut bi Rahma, dan sungguh membuat hati Kayra begitu sakit.

Lebih sakit dari tuduhan dan fitnah yang di lontarkan majikannya sang ibu tadi ke padanya.

" kau benar benar menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya kini.

buah memang tak akan pernah jatuh jauh dari pohonnya.

dan perbuatanmu ini sungguh sama persis dengan perbuatan yang ibumu lakukan dulu ke padaku " kata bi Rahma lagi dengan penuh kebencian dan amarah.

Masih terekan dengan jelas di ingatan bi Rahma bagaimana sang suami yang seorang mandor di sebuah pabrik di luar kota tiba tiba jarang pulang.

Desas desus yang ia dengar dari para tetangga yang turut bekerja di pabrik yang sama dengan sang suami,

Sang suami ada main dengan salah satu anak buahnya.

Bi Rahma mencoba untuk sabar dan tak mudah mempercayainya.

Hingga suatu hari, sang suami pulang dan tiba tiba meminta izin ke padanya untuk menikah lagi.

Dengan alasan ia ingin memiliki seorang anak.

Sementara dengan dirinya, setelah pernikahan hampir lima tahun dirinya tak kunjung hamil.

Saat itu bi Rahma hanya bisa terdiam membisu.

Dan tanpa kata iya darinya, nyatanya sang suami telah menikah siri dengan salah seorang anak buahnya di pabrik tempat ia bekerja itu.

Dan lebih menyedihkannya lagi, nyatanya wanita itu telah memiliki seorang anak dengan sang suami.

Ternyata, sang suami yang bernama Handoko telah lama menikah siri dengan wanita itu.

Bi Rahma meminta perpisahan, namun tak di berikan oleh sang suami.

Dengan dalih masih sangay mencintai dan berjanji akan bersikap adil.

Ya...

Handoko memang tak mengingkari kata katanya.

Namun hati Rahma telah telanjur sakit.

Dan entah sejak kapan, cintanya untuk sang suami telah kandas dan menguap begitu saja.

Perselingkuhan yang di lakukan oleh Handoko di belakangnya dan ternyata telah bertahun tahun telah membuat hatinya membeku.

Namun begitu, sang suami tetap selalu pulang menemuinya meski ia tak lagi pernah memberikan senyum ataupun pelayanan yang baik.

Pria yang masih bergelar suaminya itu juga tak jarang membawa serta anak perempuan yang ia beri nama Kayra Afanin Azzahra datang menemuinya.

Dan selalu memanggilkan ia ibu kepada anak perempuan itu.

Dan suatu hari,

sang suami kembali datang bersama bocah perempuan itu lagi.

Tapi kali ini sang suami izin untuk titip Kayra karena ia ada tugas ke luar kota, sementara ibu dari Kayra sedang sakit.

" aku minta maaf jika selama ini aku hanya bisa membuatmu sakit hati.

Tapi ku mohon, titip Kayra...

Dia anakku yang sah. Karena itu dia juga anakmu karena kau adalah istriku.

andai waktu bisa di ulang kembali, aku akan memilih untuk tetap berada di sisimu saja " kata Handoko saat itu kepada Rahma.

Pria itu juga menyerahkan beberapa atm dan juga buku tabungan kepadanya.

Dan seperti biasa, tanpa sepatah kata apalagi senyuman,

Rahma hanya diam ketika pria itu meletakkan semua yang ia berikan di telapak tangannya.

Selanjutnya pria itu pun pamit setelah sebelumnya mencium kening Rahma.

Rahma melepas kepergian sang suami hanya dengan tatapan mata dan wajah tampa ekspresi saja.

Handoko menghela nafas sebelum benar benar pergi meninggalkan rumah itu.

Kayra yang ada di dalam rumah dan saat itu telah menginjak usia hampir lima tahun hanya bisa menatap kepergian sang ayah dengan derai air mata.

Gadis kecil itu juga tak coba berlari untuk mengejar sang ayah.

Seolah ia telah di beri pesan terlebih dahulu.

Hari itu nyatanya adalah hari pertemuannya yang terkakhir dengan sang suami.

Karena tepat dua hari sejak.kepergiannya waktu itu, sebuah mobil jenazah datang ke rumah Rahma.

Mobil itu membawa jasad Handoko yang telah membeku.

Pria itu mengalami kecelakaan kerja.

Dan pesan terakhir Handoko sbelum pergi kepada teman teman yang menolongnya adalah,

Ia minta jasadnya di pulangkan ke rumah Rahma.

Rahma pun akhirnya menerima jasad sang suami dan memakamkannya dengan hati yang luluh lantak.

Antara rasa menyesal dan sakit hati yang begitu dalam.

Dan satu minggu setelah sang suami tiada, ia juga mendengar kabar, jika istri ke dua sang suami.

Yakni ibu kandung dari Kayra juga telah tiada karena penyakit yang entah apa yang ia derita.

Sejak hari itu, Kayra resmi berada dalam pengasuhan dan pengawasannya.

" bu...." panggilan pelan Kayra kembali menyadarkan bi Rahma.

Di tatapnya wajah Kayra yang sebelas dua belas dengan wajah sang suami.

Kayra sangat cantik sebenarnya, karena sang suami juga sangatlah tampan dulu.

Hanya saja, tubuh gadis itu sangat kurus sehingga kedua pipinya nampak begitu tirus khas anak remaja abg.

Bibir gadis itu begitu mungil dan kemerehan alami.

Alisnya terukir rapi di atas kedua bola matanya.

Mata Kayra bulat sedikit besar.

Sungguh indah bola mata Jayra itu.

Bulu matanya lentik.

Indah sekali wajah anak turinya itu, di akui Rahma di dalam hati.

Itulah sebabnya ia selalu membatasi pergaulan Kayra.

Namun, sakit hati ke pada sang suami membuatnya bersikap dingin ke pada gadis itu.

Andai tak ingat jika Kayta adalah seorang yatim piatu, sudah pasti ia akan melempar anak itu jauh jauh dari hidupnya.

Sungguh kejamnya sang suami, yang telah tega menyerahkan anak madunya itu kepadanya.

Belakangan setelah hampir satu tahun kepergian sang suami,

Ia baru tahu jika sang suami telah berpisah dengan istri mudanya karena alasan yang ia sendiri tak tahu.

" bu...a...aku...aku tidak pernah menggoda e...e...." gadis itu tergagap.

Ia tidak tahu bagaimana cara menyebut sosok Fakry, karena hampir sebulan di rumah ini, ia tak pernah berinteraksi sekalipun dengan pria itu.

Terpopuler

Comments

Novie Achadini

Novie Achadini

kasian keyra anak yatim piatu dijahatin org banyak

2024-12-30

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

bacanya nyesek terus sama nasib si Kayra

2024-09-06

2

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

lebih malang dr rhain nasibx

2024-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!