bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )

Kayra, gadis cantik bertubuh mungil itu belum sempat menyelesaikan kata katanya ketika tiba tiba bibirnya telah di sesap oleh pria itu dengan bibirnya.

Kayra yang tak pernah sekalipun dekat dengan seorang laki laki apalagi berciuman seperti ini jelas ia ketakutan bukan main.

Tubuhnya bukannya gemetar karena meremang, tapi malah gemetaran karena ketakutan.

Ia berusaha keras mendorong tubuh kekar pria yang kini tengah menciumnya semakin dalam itu.

Keringat dingin telah membasahi kening kayra kini.

Tubuhnya di dekap erat oleh pria itu, sementara bibirnya benar benar di kuasai oleh pria itu.

Beberapa menit kemudian, pria itu melepaskan ciumannya dan sontak Kayra menarik dalam dalam.

Namun,

Belum selesai ia menarik nafas, ia kembali di buat ketakutan karena pria yang masih mendekap erat tubuhnya itu mengelus lembut pipinya.

 " sayang...aku tahu, sebenarnya kau juga memiliki perasaan yang sama padaku bukan ?! " ucap pria itu lagi.

Aroma aneh menguar dari bibir pria itu menyapa indera penciuman Kayra.

Kayra menggeleng, ia masih terus berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan pria itu.

" aku akan mengikatmu kali ini..aku tidak akan membiarkanmu pergi apalagi meninggalkanku.

Kau hanya akan menjadi milikku Rhain.

Hanya milikku... " bisik pria itu lagi,

Pria itu benar benar kehilangan kesadarannya saat ini. Alkohol benar benar telah mengambil alih akal sehatnya.

Cintanya yang begitu besar sejak ia remaja kepada seorang gadis yang ia sebut dengan nama Rhain,

Seolah mampu mengubahnya menjadi sosok yang berbeda.

Ia pernah hampir menggenggam gadis itu dalam dekapannya.

Namun nyatanya ia kembali kehilangannya begitu saja.

Dan kini, setelah hampir sepuluh tahun perpisahan di antara mereka,

Dan mereka di pertemukan kembali

Kenapa masih terasa sulit baginya untuk meraihnya ?!

Ajakannya untuk menikah, selalu di tolak secara halus oleh gadis itu yang kini telah berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan.

Puncaknya adalah tadi sore,

Ia kembali mengutarakan niatnya untuk membawa gadis itu ke dalam jenjang pernikahan.

Tapi lagi lagi gadis itu menolak secara halus.

Ia merasa gelisah, ada rasa takut kehilangan yang entah kenapa bergelayut memenuhi jiwanya.

Untuk pertama kalinya, ia membawa lari kegelisahannya pada alk9hol.

Merasa gadis dalam dekapannya adalah Rhain, kemudian dengan gerakan cepat,

Pria itu yang tak lain adalah Fakry, mengangkat tubuh Kayra dengan begitu mudahnya dan kemudian membawanya dengan mudah menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.

Kayra ingin berteriak sekencang mungkin, tapi lagi lagi Fakry membungkamnya dengan bibirnya.

Sekuat apapun Kayra meronta, nyatanya ia tetap tak bisa berkutik.

Sampai di depan pintu kamar, Fakry memindahkan tubuh Kayra ke pundaknya, kemudian dengan cepat ia membuka pintu kamarnya dan menguncinya kembali.

Kayra yang kini telah bisa lepas dari Fakry berlari menjauh dari pria itu.

" tu....tu...tuan, tolong lepaskan saya.

Sa..sa...saya bukan orang yang tuan maksud " pinta gadis itu sembari menangkup kedua telapak tangannya di depan dada.

Sungguh situasi ini begitu mengerikan baginya.

Selama ini, meski ia besar dan hidup di lingkungan orang orang yakni keluarga ibu tirinya yang selalu memperlakukannya dengan buruk.

Bahkan tak jarang menganggapnya sebagai gadis hina lantaran ia yang hanya anak dari seorang pelakor.

Namun mengenai kehormatannya, mereka turut menjaganya.

Ia tak pernah di biarkan keluar rumah sendiri.

Bahkan ke sekolah pun ada tetangga yang di bayar sang ibu tiri untuk mengantar jemputnya.

Berbeda dengan Kayra yang kini tengah dalam kondisi ketakutan.

Fakry justru tersenyum bahagia.

Ia merasa melihat Rhain di kamarnya, dan seolah gadis itu tengah melambai menggodanya.

Kayra berlari naik ke atas ranjang ketika Fakry berusaha meraihnya.

namun,

Kakinya tersandung selimut dan membuatnya terjatuh ke atas tempat tidur.

Kesempatan itu di pergunaan Fakry sebaik mungkin.

Ia menindih dan kemudian mengungkung tubuh ringkih dan mungil Kayra di bawah kungkungannya.

" kau milikku sayang....aku sangat mencintaimu, percayalah aku sangat mencintaimu.

Maaf aku harus melakukan ini padamu. Aku tidak mau kehilanganmu.

Aku akan bertanggung jawab " bisik Fakry di telinga Kayra yang ia kira adalah Rhain.

Kayra sekuat tenaga berusaha melawan.

Namun apalah tenaganya akan sebanding dengan tenaga Fakry yang telah berusia 35 tahun itu.

Fakry adalah pria dewasa dengan bentuk tubuh yang begitu menawan.

Kayra benar benar di buat tak berdaya oleh perlakuan pria dewasa itu di atas tubuhnya.

Fakry menyatukan kedua jemarinya dengan kedua jemari Kayra.

Tubuhnya yang kekar menindih tubuh ringkih gadis itu.

Bibirnya menyesap habis dan melumat bibir Kayra membabi buta.

Meski tak ada balasan sedikitpun dari gadis itu, itu tak jadi soal untuk Fakry.

Fakry terus memonopoli tubuh di bawah kungkungannya itu.

Kini wajahnya telah terbenam sempurna pada gundukan besar di dada Kayra.

Meski tubuh Kayra kecil.dan ramping, tapi gadis itu memiliki ukuran dada yang lumayan besar dan sangat kencang.

Jelas...karena dia adalah seorang perawan.

Air mata Kayra menetes dan tak terbendung lagi ketika Fakry memainkan kedua benda kenyal miliknya itu secara bergantian dengan bibirnya.

Fakry terus menyesap bajkan tak jarang mengulum pucuk kemerahan benda bukat itu, hingga tanpa sadar membuat Kayra meringis.

Sakit dan entah rasa apa lagi, ia tak paham.

Mendengar ringisan itu, semakin membuat hasrat Fakry terpicu.

Dan entah bagaimana ia telah membuat tubuh mereka berdua telah polos tanpa sehelai benang.

" akh......Rhain, kau nikmat sekali akh..... !! " desah panjang Rexy menyebut sebuah nama yang jelas bukan nama si pemberi kenikmatan luar biasa itu kepadanya.

Seolah enggan kehilangan ras itu, Fakry tak mau melepasan miliknya dari sana meski ia telah merasakan miliknya telah becek di dslam sana.

Hangat, di remas dan....akh...entah apalagi, Fakry tak bisa lagi menyebutnya.

Ia kembali bergerak naik turun dengan intens di atas tubuh Kayra yang sudah sepeeti mayat itu.

Gadis itu hanya diam dengan deraian air mata yang sejak tadi telah membasahi pipinya.

Rasa sakiy dan nyeri di bagian inti tubuhnya tak bisa mengalahkan rasa sakit di hatinya kini.

Lumatan demi lumatan Fakey pada bibirnya tak lagi ia rasakan.

Bibirnya terasa kebas kini, sekebas hatinya yang telah hancur dan porak poranda.

Apalagi ketika pria itu meeemas kedua dadanya.

Kembali bermain di bawah selangkangannya sana.

Ia tak bisa lagi berbuat apa apa.

Tubuhnya lemas dan tak bertenaga sama sekali.

Dia hanya seorang gadis peeawan yang masih berusia 17 tahun.

Bagaimana tubuhnya tak terasa luluh lantak jika musuhnya adalah seorang pria dewasa berusia 35 tahun.

Meski Fakry bukan seorang cassanova ataupun seorang player.

Tapi ia juga pernah melakikan hal seperti ini dulu ketika ia masih dalam masa bakri dan percobaan.

Sekedar melepas penat. Sekali sekali....itu yang selalu teman temannya ucapkan dulu.

Menjalani masa tugas di perbatasan bukanlah hal yang mudah.

Mereka bahkan sulit beinteraksi meski sekedar hanya dengan sosial medi.

Jadi.....

Ia menurut saja ketika sebuah kesempatan itu datang dan teman temannya mengajak.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

banyak kali typo nya yah,,,

2024-09-06

3

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

kasihan kayra

2024-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!