bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )

setelah marah marah dan menuduh Kayra dengan segala tuduhannya yang tidak jelas,

Karena ia yang semakin menganggap hina gadis itu sejak ia tahu jika Kayra bukanlah anak kandung bi Rahma.

Melainkan anak dari sesorang wanita yang telah membuat suami bi Rahma berpaling darinya.

Atau lebih jelasnya, Kayra adalah anak dari seorang pelakor.

Bu Novi naik ke atas menuju kamar Rayyan.

Cklek...

Rayyan yang saat ini tengah berdiri di samping jendela dan menatap pemandangan sore hari di luar sana dari jendela kamarnya menoleh ke arah pintu yang kini terbuka lebar dari luar.

Pria jangkung dengan tubuh tegap dan gagah itu berdiri di depan jendela kamarnya dengan masih mengenakan pakaian dinasnya lengkap.

" sejak kapan kamu mulai memperhatikan anak itu ?! " tanya bu Novi kepada putra sulungnya itu.

Rayyan mengerutkan keningnya. Ia tak tahu arah pembicaraan sang mama.

" apa maksud mama..?! Siapa ?! " tanya Rayyan kemudian.

Wajah pria itu jelas menyuratkan ke tidak pahaman akan maksud sang mama.

Bu Novi menghela nafas.

" anak pelakor itu " jawab bu Novi kemudian dengan sarkasnya.

" anak pelakor ?! Siapa ?! " tanya Rayyan semakin tak paham.

" ck...tentu saja anak kecil yang sudah berani menggoda adikmu itu.

Cih...dasar ak tahu malu, lihatlah dia masih usia berapa ?!

Bahkan wajahnya masih jelas terlihat dia adalah anak kecil.

Tapi coba kau lihat keberaniannya... " kata bu Novi lagi sambil berapi api.

" ma....mama jelas tahu apa yang sebenarnya terjadi meski kita tidak tahu pada sat itu.

Mama jangan menuduhnya sembarangan seperti itu hanya karena mama ingin melindungi Fakry " jawab Rayyan yang merasa tak suka sang mama menimpakan segala ke salahan pada gadis kecil itu.

Bu Novi menatap nyalang putra sulungnya.

" sejak kapan kau mulai berani membantah mama ?! " kata bu Novi ketus.

" bukan begitu ma...hanya saja, Rayyan pikir mama sudah keterlaluan.

Rayyan rasa Fakry harus bertanggung jawab pada gadis itu karena oerbuatannnyaitu sudah pasti sangat merugikan gadis kecil itu " kata Rayyan lagi dan semakin membuat bu Novi naik pitam.

" jaga bicaramu Rayyan, apa kau sudah gila....yang seukuran Rhaina saja, seorang dokter spesialis mama masih pikir pikir mau nerima dia sebagai menantu mama.

Apalagi bocah ingusan yang tak punya apa apa itu.

Apalagi ternyata dia hanya anak dari seorang pelakor.

Cihhh....mama tidak sudi "

Bu Novi sudah seperti tantrum mendengar ucapan Rayyan itu.

" mama jangan egois, bagaimana jika karena perbuatan anak mama, gadis itu hamil ?!

Itukan sebenarnya yang ingin mama yakinkan sehingga mama menahan gadis itu di sini ?! " Rayyan masih berceloteh.

Sungguh sejujurnya ia tak setuju dengan cara sang mama menyingkapi kasus ini.

Menurutnya mamanya tidak obyektif dan malah lebih memihak kepada Fakry yang jelas jelas telah bersalah.

Apalagi sang mama seolah menggiring opini agar menjatuhkan kesalahan yang di lakukan Fakry menjadi kesalahan Kayra.

Bu Novi terdiam sejenak mendengar tuduhan Rayyan kepadanya.

Ia sedikit terkejut bagaimana putra sulungnya itu bisa membaca jalan pikirannya.

" apa sebenarnya rencana mama ?! " tanya Rayyan lagi kemudian.

" tutup mulutmu Rayyan, jangan ikut campur urusan ini.

Ini tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu.

Sebaiknya kau mulai memikirkan dirimu sendiri juga, usia mu tak lagi muda taoi kau juga belum menikah.

Apa kau pikir mama juga tidak pusing memikirkanmu " kata bu Novi kemudian berudaha mengalihkan pembicaraan.

Rayyan berdecak, kemudian pria tampan berbadan tegap itu melempar pandangannya ke luar jendela.

Ia akui, usia nya memang tak lagi muda saat ini.

37 tahun.

Tapi entahlah, ia merasa sangat enggan untuk sekedar menjalin sebuah hubungan.

Apalagi pernikahan, rasanya ia belum siap.

Karena baginya, sebuah pernikahan tidaklah sesimpel itu.

" jangan katakan kau juga sma seperti Fakry, cinta sendirian sampai gila dan seilah menghukum diri sendiri.

Oh Tuhan...entah dosa apa yang telah aku perbuat sehingga anak anakku yang sudah pada bangkotan ini malah belum ada yang menikah.

Seharusnya kau dengan umurmu saat ini, kau sudah memberi mama cucu Rayyan " kata bu Novi.

" mama sudah punya lovely kan " jawab Rayyan kemudian.

Lovely adalah putri kecil Alika adik perempuannya sekaligus putri satu satunya kedua orang tuanya.

Bu Novi melotot.

" ya...hanya Alika memang satu satu anaknya mama yang paling berbakti kepada mama karena sudah bisa memberikan cucu untuk mama dan papa, tidak seperti kalian berdua " omel bu Novi lagi.

" jangan bilang kau juga sama seperti adikmu itu, cinta sendirian sampai hampir gila " lanjut bu Novi

Rayyan hanya melirik sang mama.

" mama heran sendiri, memangnya apa kelebihan Rhaina itu sampai Fakry mencintainya hingga seperti itu.

Menurutku Marissa jauh lebih baik dari Rhaina.

Apalagi Marissa adalah putri satu satunya tuan Grey..."

" ckk..." decak Rayyan lagi.

Bu Novi kembali melotot kepqda Rayyan mendengar decakan putra sulungnya itu.

" cepat cari sesorang yang pantas untukmu, jika tidak mama yang akan mencarikan kau istri " kata bu Novi lagi.

" ya ya ya....mama carikanlah, aku tidak bisa mencari sendiri. Semua tidak akan cocok buat mama.

Standar mama untuk seorang menantu terlalu tinggi " jawab Rayyan sambil menjatuhkan bokongnya di sisi ranjang.

Bu Novi seketika melotot.

dengan langkah serampangan bu Novi mendekati putra sulungnya itu.

Dan...

Buhg..bugh...bugh....

Bu Novi memukuli Rayya, dan Rayyan hanya menutupi wajahnya sebagai perlindungan diri.

" dasar anak durhaka kamu..." omel bu Novi.

" kamu pikir orang hidup itu tidak butuh materi hah....?! Apa kau pikir cinta saja sudah cukup untuk membiayai hidupmu dan bisa membuat hidupmu bahagia ?!

Kita butuh logika Rayyan....." sentak bu Novi sambil menuding nuding kepala Rayyan dengan ujung jarinya.

Hingga tubuh Rayyan miring ke samping.

" sudah ma..sudah, nanti jantung mama kambuh lagi. Sudah ya..." dengan lembut Rayyan meraih kedua tangan sang mama yang tadi memukulinya.

Kemudian pria itu membawa sang mama duduk di sofa dan ia sendiri berjongkok di hadapan sang mama.

Bu Novi menghela nafas.

" aku tahu mama kecewa dengan Fakry..." kata Rayyan kemudian.

Bu Novi masih diam.

" adikmu itu sungguh keterlaluan, bagaimana dia bisa mencintai wanita sampai segila itu.

Dan sekatang...dia malah keniduri anak pembantu seperti itu.

oh ya Tuhan......aku ingin mati saja rasanya " kata bu Novi kemudian.

" Rhain memang cantik ma..." kata Rayyan kemudian.

Ia pernah beberapa kali bertemu dengan gadis itu.

Yang pertama adalah saat lamaran waktu itu.

" apa gunanya cantik, jika dia hanya barang bekas " kata bu Nivi

Rayyan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" tapi lebih baik Rhain memang jika di bandingkan bocah anak pelakor itu " kata bu Novi lagi kemudia dan membuat Rayyan memutar bola matanya malas.

" sudah kamu tidak usah ikut campur urusan ini, ini adalah urusan mama.

Sekarang kamu fokus pada hidup kamu sendiri.

Cari calon istrimu sendiri atau mama yang akan tentukan " kata bu Novi kemudian ia bangkit dan berlalu dari kamar itu.

Meninggalkan Rayyan yang masih terpekur dengan posisinya.

Sementara di luar pintu, seseorang yang sejak tadi telah berdiri di sana segera pergi dari sana.

Dia adalah bi Rahma.

Bi Rahma yang tadi berniat membersihkan ruangan do depan kamar Rayyan itu tanpa sengaja mendengar perbincangan ibu dan anak itu.

Hatinya cukup berdesir nyeri mendengar ucapan bu Novi tentang Kayra.

Entahlah kenapa...

Ia memang tak pernah menyukai Kayra, tapi kenapa hatinya seolah tak terima Kayra di hina sedemikian rupa.

Sejujurnya,

Ia juga tak percaya jika Kaylra mempunyai keberanian menggoda Fakry.

Apalagi Fakry adalah seorang pria dewasa yang telah beusia 35 tahun meski memang pria itu terlihat jauh lebih muda dari pada usianya, sama seperti Rayyan.

Kedua anak majikannya itu memang meski telah berusian kepala tiga, tapi mereka masih nampak seperti pemuda dengan usia kepala dua saja.

Sementara kayra masih an berusa 18 tahun pas bulan depan.

Rasanya mustahil jika memang Kayra memiliki pikiran seperti itu.

Apalagi selama ini ruang gerak juga pergaulan gadis itu sangat di batasi olehnya juga keluarganya di kampung.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

ayo Bu Rahma bk hati mu, bantu Kayra kabur dan buarkan dia hidup dg baik d luar rmh itu

2024-10-20

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

semoga si bu Rahma bisa berpikir rasional dan menyelamatkan Kayra, walo bagaimanapun dia kan udah jadi ibunya selama ini,,,

2024-09-06

2

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

bu novi gx ada sadar"sombong

2024-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!