bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )

Jantung Kayra kian berdegup kencang ketika ia melihat ujung sepatu Fakry kian melangkah maju kepadanya.

Apalagi ketika ia merasakan punggungnya telah menabrak dinding.

Ia tak lagi bisa bergerak mundur kebelakang.

" maaf mas Fakry...anda di sini ?! " sebuah suara menghentikan langkah Fakry yang melangkah ke arah Kayra dan hampir dekat.

Mendengar suara yang sangat ia kenali Kayra segera mengangkat wajahnya dan mendongak.

Melihat seseorang itu, betapa Kayra merasa seolah ia bisa bernafas dengan lega.

Gadis itu segera beringsut dan melangkah cepat ke arah sumber suara yang tak kain adalah bi Rahma, sang ibu.

Fakry mengikuti pergerakan langkah Kayra itu dengan tatapan matanya.

Ia semakin menyipitkan matanya melihat tubuh gadis itu.

Kayra semakin beringsut an kini ia berdiri di belakang sang ibu.

" maaf mas..kami permisi, bapak mencari Kayra " kata bi Rahma lagi.

Tatapan mata Fakry kini beralih kepada bi Rahma.

Ya..

Bi Rahma tidak bohong, ketika tadi ia menyuguhkan kopi kepada majikannya itu, pria baya itu menanyakan tentang Kayra.

Dan kemudian meminta bi Rahma membawa Kayra kepadanya.

Bi Rahma awalnya mencati Kayra langsung ke kamarnya, namun ia tak menemukannya.

Ia sudah geram dengan gal itu.

dan ia semakin geram kerika melihat Kayra ternyata berada di belakang.

Apalagi ada Fakry juga di sana.

" papa sudah pulang ?! " tanya Fakry.

" iya mas....hampir setenagh jam yang lalu " jelas bi Rahma.

" permisi..." pamit bi Rahma sembari meraih pergelangan tangan Kayra.

Tak ada yang tahu, jika saat ini wanita baya itu tengah meremas pergelangan tangan Kayra dengan sangat kuat.

Namun Kayra hanya bisa nenahan sakit itu dengan memejamkan matanya saja.

Tanpa meringis atau mengeluh.

" sudah ku bilang...jangan keluar kamar " desis bi Rahma pelan dengan menahan geram dan penuh penekanan.

Kayra hanya diam tak menjawab, ia merasa percuma saja ia memberikan penjelasan.

Ia pun hanya mengikuti langkah sang ibu yang membawanya dengan menggeret pergelangan tangannya.

Sementara Fakry, pria itu mengiringi kepergian dua orang wanita berbeda genrasi itu dengan tatapan kedua matanya.

Terutama Kayra.

Tubuh kutus dan ringkih gadis itu terasa berbeda di matanya.

Tapi entah apa itu, ia tak tahu.

Setelah beberapa menit melangkah, Kayra dan bi Rahma sampai di ruang kerja pak Rosyid.

Setelah mengetuk pintu bi Rahma masuk ke dalam ruangan itu dengan di ikuti oleh Kayra.

Di dalam ruangan itu telah ada sosok pak Rosyid yang duduk di sofa dan berdampingan dengan bu Novi.

Mata bu Novi tak lepas menatap Kayra sejak gadis itu masuk ke dalam ruangan itu kengikuti sang ibu.

Kayra menundukkan keplanya.

" bi Rahma membawa Kayra ya...?! " tanya pak Rosyid terdengar lembut sembari keplaya sedikit ia miringkan untuk sekedar bisa melihat Kayra yang saat ini bersembunyi di belakang sang ibu.

" iya pak.." jawab bi Rahma sambil mengangguk.

" kemarilah Kayra..." panggil pak Rosyid.

Bi Rahma sedikit menarik tangan Kayra agar gadis itu sedikit maju ke depan.

Kayra semakin menundukkan kepalanya ketika tanpa sengaja tadi matanya bertemu pandang dengan mata bu Novi yang menatapnya tajam.

Saat itu ia juga melihat seraut wajah tampan juga duduk di pojok ruangan.

Karenanya ia semakin menundukkan kepalanya.

Ia tak mau lagi di tuduh menggoda siapapun,karena ia memang tak ada niat sedikitpun untuk melakukan hal seperti itu.

ia juga bukan gadis bodoh, ia cukup mengerti bagaimana bu Novi memandang dan memperlakukan dirinya.

Meski ia hanya bisa diam di perlakukan seperti itu.

Ia sadar,

Nama ibunya menjadi taruhannya.

Pak Rosyid menatap dalam sosok gadis di hadapannya itu.

" berapa usia kamu Kayta ?! " tanya Pak Rosyid.

" delapan belas tahun seminggu yang lalu tuan.." jawab Kayra.

Mendengar jawaban Kayra, pak Rosyid menghela nafas.

Hatinya tiba tiba terasa nyeri.

Putranya sudah menjadi pedofil kah....?!

Gadis di hadapannya itu masuh berusia 18 tahun, sedangkan Fakry sudah berusia 35 tahun.

Pak Rosyid memijat pangkal hidungnya.

" apa kamu tidak ingin lanjut sekolah ?! " tanya pak Rosyid lagi.

" pa..." panggil bu Novi namun di hentikan oleh sang suami.

" diamlah ma.." sergah pak Rosyid dan membuat bu Novi jengkel.

" jadi Kayra....?! " lanjut pak Rosyid.

" ten..ten..tentu sa..saya ingin tuan " jawab Kayra tergagap.

" jika aku menyekolahkanmu apa kau akan mau ?! " lanjut pak Rosyid dan sontak membuat bu Novi menatap penuh tanya kepada sang suami.

Tatapan bu Novi juga menyiratkan ketidak terimaan.

Sementara Kayra yang di beri pertanyaan merasa kebingungan menjawab.

" kau punya cita cita kan ?! " tanya pak Rosyid lagi.

Kayra mengangguk.

" ingin jadi apa ?! " tanya Pak Rosyid lagi.

" kenapa papa tanya tanya seerti itu, tentu saja dia ingin menjadi orang kaya pa, mangkanya dia ini nekat ngambil cara instan dengan menggoda anak kita Fakry.

Ia pikir kita ini bodoh sehingga ia akan dengan mudah menipu kita.

Anak ini tidak sepolos kelihatannya pa.... " tiba tiba bu Novi berdiri dari duduknya dan berucap dengan kasar dan keras.

Wajah wanita baya itu sudah merah padam.

Kayra menundukkan kepalanya dalam dalam, tubuhnya gemetaran karena takut.

begitupun dengan bi Rahma.

Sungguh jauh di dasar hatinya yang paling dalam,

ia juga merasakan sakit mendengar tuduhan majikannya itu kepada Kayra.

Bagaimanapun ia tak menyukai gadis itu, ia tetap yang merawat gadis itu sejak gadis itu berusia lima tahun.

Bahkan sebelum itu pun ia juga sering berinteraksi dengan Kayra kecil karena mendiang sang suami yang juga sering membawa Kayra kecil kepadanya.

Diam diam di dalam hati, ia berjanji akan segera membawa Kayra pergi sejaih mungkin dari tempat ini.

" ma...cukup, kalau mama tidak suka dengan cara papa, mama keluar saja.

Biar papa yang selesaikan " hardik pak Rosyid.

dan bu Novi pun segera hengkang dari ruangan itu.

Setelah kepergian bu Novi, perhatian pak Rosyid kembali tertuju kepada Kayra.

" jadi Kayra...." kata kata pak Rosyid terpotong.

" maaf pak, Kayra akan melanjutkan sekolah memang.

Tapi tidak di sini " i Rahma yang memotong ucapan majikan laki lakinya itu.

Pak Rasyid ganti menatap bi Rahma.

Keningnya berkerut.

" dimana kalau begitu ?! " tanya pak Rosyid menyelidik.

" di kampung pak.."

" apa di kampungmu ada universitas bi Rahma....?! " tanya pak Rosyid lagi.

" di kampung memang tidak ada pak, tapi di kotanya ada pak.

Dan kebetulan jarak dari kampung kami dan kota hanya satu jam.

Jadi bapak tidak perlu repot repot "

" bi Rahma..kita sudah membicarakannya bukan ?! " sela pak.Rosyid.

Mereka memang sudah membicarakan tentang hal ini sebelumnya.

Tentang pihak keluarga pak Rosyid yang akan membiayai sekolah dan masa depan Kayra di masa yang akan datang.

Sebagai bentuk rasa pertanggung jawaban keluarga Rosyid akan perbuatan Fakry terhadap gadis itu.

Awalnya bi Rahma memang menyetujuinya setalah pak Rosyid terus memaksanya.

Namun, ketika tadi melihat reaksi bu Novi.

Bi Rahma memutuskan untuk menolak niat baik majikannya itu.

" maaf pak...saya tidak ingin kembali ada keributan yang di senabkan olek...Kayra, jadi izinkan saya membawanya pergi dari sini " kata bi Rahma kemudian.

Keputusannya sudah bulat,

Akan membawa Kayra pervi dari sini.

" ini masih dua bulan bi Rahma.....dan bukankah kita sudah sepakat untuk menunggu selama tiga bulan, jika memang tidak terjadi apa apa pada Kayra.

Baiklah kami akan menurut apa keinginan bi Rahma.

Tapi jika..... " kata pak Rosyid lagi penuh arti namun tak berlanjut.

" saya yakin yang bapak dan ibu khawatirkan tidak terjadi,

Kayra tidak....." kata kata bi Rahma terputus, ia di kejutkan dengan suara berdentum di sisinya.

Wanita baya itu segera menoleh.

Brugh.....

Tiba tiba Kayra jatuh ambruk ke lantai.

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

hml anak mu bodoh

2024-10-20

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

tekanan batin si Kayra pasti sangat dalam yah, ni ceritanya bawang sekali

2024-09-06

2

indy

indy

lanjut kakak...

2024-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2 bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3 bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4 bab 4 penghakiman ( revisi )
5 bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6 bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7 bab 7 diabaikan ( revisi )
8 bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9 bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10 bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11 bab 11 hamil ( revisi )
12 bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13 bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14 bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15 bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16 bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17 bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18 bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19 bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20 bab 20 keluar ( revisi )
21 bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22 bab 22 perhatian Rayyan
23 bab 23 semakin ingin memiliki
24 bab 24 Fakry yang gelisah
25 bab 25 sedikit posesif
26 bab 26 semakin posesif
27 bab 27 sebuah paksaan
28 bab 28 sakitnya hati Kayra
29 bab 29 tercecar......
30 bab 30 kembali terhina
31 bab 31 terusir.
32 bab 32 kayra yang malang
33 bab 33 kehilangan
34 bab 34 di mutasi
35 bab 35 karma
36 bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37 bab 37 masih menuai karma
38 bab 38 hidup baru
39 bab 39 kenangan masa lalu.
40 bab 40 jadi bahan rebutan
41 bab 41 bertemu
42 bab 42 panas
43 bab 43 salah paham
44 bab 44 pulang
45 bab 45 berdebat
46 bab 46 berita buruk
47 bab 47 trenyuh
48 bab 48 kejelasan
49 bab 49 pertemuan mereka
50 bab 50 kenekatan Rayyan
51 bab 51 perasaan Rayyan
52 bab 52 salah sangka atau....
53 bab 53 penolakan
54 bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55 bab 55 masih berjuang
56 bab 56 resah dan gelisah
57 bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58 bab 58 mengukuhkan rasa
59 bab 59 Rayyan yang kekeh
60 bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61 bab 61 seserahan
62 bab 62 akan pergi
63 bab 63 kenapa terasa sangat berat
64 bab 64 sendiri
65 bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66 bab 66 semua sudah terlambat
67 bab 67 putus asa
68 ban 68 gelisah 1
69 bab 69 gelisah 2
70 bab 70 pilihan Rayyan.
71 bab 71 luapan hati Kayra
72 bab 72 Rayyan yang jail
73 bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74 bab 74 sah
75 bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76 bab 76 hancurnya Fakry
77 bab 77 perasaan bu Novi
78 bab 78 making love
79 bab 79 manja
80 bab 80 meniti bahagia
81 ban 81 terkejut
82 bab 82 penjelasan
83 bab 83 kehidupan baru Kayra
84 bab 84 perjuangan bu Novi
85 bab 85 Marion yang kekeh
86 bab 86 berbanding terbalik
87 bab 87 drama masih berlanjut
88 bab 88 tak ada yang salah
89 bab 89 perjalanan hidup
90 bab 90 terengah
91 bab 91 Kehidupan bahagia
92 bab 92 kesayangan
93 bab 93 gelisah
94 bab 94 cinta
95 bab 95 bucinnya Zhahira
96 bab 96 tak terduga
97 bab 97 senjata makan tuan
98 bab 98 tak tega
99 bab 99 sebuah tawaran
100 bab 100 ketulusan...
101 bab 101 di sudut hati
102 bab 102 kehilangan
103 bab 103 oleng
104 bab 104 ambruk
105 bab 105 Fakhry dan Zhahira
106 bab 106 permintaan
107 bab 107 tetap mengikuti
108 bab 108 inisiatif
109 bab 109 positif
110 bab 120 tak bergeming
111 bab 111 menolak
112 bab 112 pamit
113 bab 113 pasrah
114 bab 114 berdamai dengan keadaan
115 bab 115 sedikit mengalah
116 bab 116 kegamangan
117 bab 117 sakit
118 bab 118 sebuah lamaran.
119 bab 119 firasat buruk
120 bab 120 tentang Iwan.
121 bab 121 pergi
122 bab 122 bayi anggur
123 bab 123 keputusan Rexy.
124 bab 124 Hira dan Fakhry.
125 bab 125 bicara
126 bab 126 ketulusan Fakhry
127 bab 127 sah
128 bab 128 mulai menjalani
129 bab 129 meredakan rasa
130 bab 130 tak nyaman
131 bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132 bab 132 gangguan
133 bab 133 ketegasan seorang suami
134 bab 134 takut
135 bab 135 membuat perhitungan.
136 bab 136 perhitungan.
137 bab 137 merajut Bahagia
138 bab 138 permintaan maaf
139 bab 139 permintaan Fakry
140 bab 140 saling menyerahkan diri.
141 bab 141 bahagia
142 bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143 bab 143 positif hamil
144 bab 144 rumah baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kondisi yang mengenaskan ( revisi )
2
bab 2 kehormatan yang terenggut ( revisi )
3
bab 3 fitnah yang keji ( revisi )
4
bab 4 penghakiman ( revisi )
5
bab 5 latar belakang Kayra ( revisi )
6
bab 6 di perlakukan dengan buruk ( revisi )
7
bab 7 diabaikan ( revisi )
8
bab 8 ocehan bu Novi ( revisi )
9
bab 9 sebuah perhatian ( revisi )
10
bab 10 Reaksi pak Rosyid ( revisi )
11
bab 11 hamil ( revisi )
12
bab 12 rapuhnya seorang Kayra ( revisi )
13
bab 13 Kayra yang rapuh ( revisi)
14
bab 14 mengatur perjodohan. ( revisi )
15
bab 15 sebuah ketidakberdayaan ( revisi )
16
bab 16 protes dan perkelahian ( revisi )
17
bab 17 kenekatan bu Novi ( revisi )
18
bab 18 bertanggung jawab ( revisi )
19
bab 19 klaim Rayyan atas Kayra ( revisi )
20
bab 20 keluar ( revisi )
21
bab 21 trenyuh seorang Rayyan
22
bab 22 perhatian Rayyan
23
bab 23 semakin ingin memiliki
24
bab 24 Fakry yang gelisah
25
bab 25 sedikit posesif
26
bab 26 semakin posesif
27
bab 27 sebuah paksaan
28
bab 28 sakitnya hati Kayra
29
bab 29 tercecar......
30
bab 30 kembali terhina
31
bab 31 terusir.
32
bab 32 kayra yang malang
33
bab 33 kehilangan
34
bab 34 di mutasi
35
bab 35 karma
36
bab 36 hancurnya hati bu Novi.
37
bab 37 masih menuai karma
38
bab 38 hidup baru
39
bab 39 kenangan masa lalu.
40
bab 40 jadi bahan rebutan
41
bab 41 bertemu
42
bab 42 panas
43
bab 43 salah paham
44
bab 44 pulang
45
bab 45 berdebat
46
bab 46 berita buruk
47
bab 47 trenyuh
48
bab 48 kejelasan
49
bab 49 pertemuan mereka
50
bab 50 kenekatan Rayyan
51
bab 51 perasaan Rayyan
52
bab 52 salah sangka atau....
53
bab 53 penolakan
54
bab 54 perjuangan Rayyan untuk Kayra
55
bab 55 masih berjuang
56
bab 56 resah dan gelisah
57
bab 57 langkah Rayyan pada akhirnya
58
bab 58 mengukuhkan rasa
59
bab 59 Rayyan yang kekeh
60
bab 60 Posesifnya Rayyan.....
61
bab 61 seserahan
62
bab 62 akan pergi
63
bab 63 kenapa terasa sangat berat
64
bab 64 sendiri
65
bab 65 Zhahir Dziaf Zakaria
66
bab 66 semua sudah terlambat
67
bab 67 putus asa
68
ban 68 gelisah 1
69
bab 69 gelisah 2
70
bab 70 pilihan Rayyan.
71
bab 71 luapan hati Kayra
72
bab 72 Rayyan yang jail
73
bab 73 aku hanya cinta sama kamu
74
bab 74 sah
75
bab 75 kehadiran keluarga Rayyan
76
bab 76 hancurnya Fakry
77
bab 77 perasaan bu Novi
78
bab 78 making love
79
bab 79 manja
80
bab 80 meniti bahagia
81
ban 81 terkejut
82
bab 82 penjelasan
83
bab 83 kehidupan baru Kayra
84
bab 84 perjuangan bu Novi
85
bab 85 Marion yang kekeh
86
bab 86 berbanding terbalik
87
bab 87 drama masih berlanjut
88
bab 88 tak ada yang salah
89
bab 89 perjalanan hidup
90
bab 90 terengah
91
bab 91 Kehidupan bahagia
92
bab 92 kesayangan
93
bab 93 gelisah
94
bab 94 cinta
95
bab 95 bucinnya Zhahira
96
bab 96 tak terduga
97
bab 97 senjata makan tuan
98
bab 98 tak tega
99
bab 99 sebuah tawaran
100
bab 100 ketulusan...
101
bab 101 di sudut hati
102
bab 102 kehilangan
103
bab 103 oleng
104
bab 104 ambruk
105
bab 105 Fakhry dan Zhahira
106
bab 106 permintaan
107
bab 107 tetap mengikuti
108
bab 108 inisiatif
109
bab 109 positif
110
bab 120 tak bergeming
111
bab 111 menolak
112
bab 112 pamit
113
bab 113 pasrah
114
bab 114 berdamai dengan keadaan
115
bab 115 sedikit mengalah
116
bab 116 kegamangan
117
bab 117 sakit
118
bab 118 sebuah lamaran.
119
bab 119 firasat buruk
120
bab 120 tentang Iwan.
121
bab 121 pergi
122
bab 122 bayi anggur
123
bab 123 keputusan Rexy.
124
bab 124 Hira dan Fakhry.
125
bab 125 bicara
126
bab 126 ketulusan Fakhry
127
bab 127 sah
128
bab 128 mulai menjalani
129
bab 129 meredakan rasa
130
bab 130 tak nyaman
131
bab 131 ketulusan Fakhry untuk Kayra
132
bab 132 gangguan
133
bab 133 ketegasan seorang suami
134
bab 134 takut
135
bab 135 membuat perhitungan.
136
bab 136 perhitungan.
137
bab 137 merajut Bahagia
138
bab 138 permintaan maaf
139
bab 139 permintaan Fakry
140
bab 140 saling menyerahkan diri.
141
bab 141 bahagia
142
bab 142 kebahagiaan yang nyata.
143
bab 143 positif hamil
144
bab 144 rumah baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!