CHAPTER 2 Pertemuan Yang Tak Terduga

Ahid memilih duduk lalu membuka laptop yang dia bawa. Sambil menunggu makanan datang, waktu Ahid dipakai untuk bekerja lagi. "Time is money," pikirnya.

Di meja sebelah, Zoya juga duduk, hanya berjarak dua meja dari Ahid. Dia lebih memilih membuka handphone dan membaca novel online.

Makanan datang, Zoya langsung menutup handphone yang dia genggam dan meletakkannya di samping.

Ahid pun sama. Makanan datang, dia menutup laptop dan meletakkannya di kursi kosong di sampingnya.

Keduanya duduk diam, hanya menikmati makanan favorit masing-masing. Setelah seharian bekerja, otak dan tubuh mereka lelah. Kini, mereka menikmati makanan yang masih panas, sampai harus meniupnya dulu. Hangat di perut, tubuh pun mulai rileks.

Tak lama, Aunty datang dan tak sengaja memperhatikan mereka. Sekilas, cara makan mereka, selera mereka, dan tentunya, terasa sangat klop.

"Kenapa pisah gitu duduknya? Tidak mau lebih kenal lagi?" goda Aunty kepada mereka.

Keduanya langsung menoleh ke arah Aunty.

"NO, thanks!" jawab mereka kompak.

"Memang jodoh tidak akan kemana," goda Aunty lagi.

Ahid hanya diam. Baginya, itu bukan hal yang penting.

Berbeda dengan Zoya, yang tidak terima jika dikatakan jodoh dengan Ahid.

"Sorry ya, Aunty, saya tidak tertarik!" ucap Zoya tegas.

"Iya-iya, awal-awal memang tidak tertarik, karena memang belum saling mengenal," jawab Aunty, sambil tersenyum nakal.

Zoya tersenyum kecut, namun melanjutkan, "Saya mau ada laki-laki yang datang sayangkan saya serius, bukan laki-laki tidak jelas dan pemarah."

"Pemarah? Siapa?" gumam Ahid dalam hati, tapi hanya dia yang mendengarnya.

"Sorry ya, perempuan gila yang mau bunuh diri lalu lupa, saya pun tidak tertarik dengan anda!" ucap Ahid sambil melirik Zoya dengan tatapan sinis.

Zoya, yang tidak terima dengan tuduhan itu, menjawab cepat, "Zoya mau bunuh diri, kenapa? Banyak tekanan kerja?" Tanya Aunty, terlihat khawatir.

"NO, Aunty. Sebanyak-banyaknya masalah yang ada, Zoya tidak ada niat bunuh diri," jawab Zoya, menjelaskan dengan nada biasa. Memang itulah kenyataannya.

"Lalu, apa yang dimaksud dengan bunuh diri?" tanya Aunty, masih serius.

"Itu hanya angin, Aunty. Haha, tadi pas Zoya mau ke sini, di luar banyak angin. Pas Zoya mau nyebrang jalan, ikat rambut Zoya lepas," jawab Zoya sambil tertawa kecil.

Ahid terus memperhatikan percakapan itu dengan telinga yang masih setia mendengarkan. Tapi melihat Zoya yang tertawa, entah kenapa, dia merasa ada sesuatu yang manis dari senyumnya.

"Eh, apa sih? Bicara manis? Siapa yang manis?" pikir Ahid, merasa bingung dan tak enak, tapi entah kenapa dia merasa ada yang aneh.

"Kalau ada apa-apa, Zoya mesti tetap cerita ke Aunty, ya. Kita kan bukan orang lain," ujar Aunty dengan tulus.

"Makasih, Aunty. Berasa saya punya keluarga di sini," jawab Zoya dengan senyum lembut.

"Sama, Aunty pun anggap Zoya seperti saudara sendiri," ucap Aunty, dengan senyum ramah.

"Tidak sekalian pelukan, terlalu drama!" seru Ahid, yang mulai tidak sabar.

"Siapa sih, seperti ada orang bicara, tapi tidak ada wujudnya?" ucap Zoya sinis, matanya menyipit tajam ke arah Ahid.

"Memang perempuan gila!" maki Ahid dalam hati.

"Laki-laki tidak jelas!" jawab Zoya dengan ekspresi tak suka, melirik Ahid dengan tajam.

"Khm... Jangan berantem terus, mending kenalan, iya kan?" Aunty mencoba menengahi, mengingatkan keduanya.

"Buang waktu, mending tidur. Aunty, ini bayarnya. Zoya pamit ya, Aunty," kata Zoya, sudah terlalu lama di sana dan merasa tidak nyaman lagi.

......................

Setelah Zoya pergi...

......................

"Aunty, mungut dia dari mana?" tanya Ahid dengan nada heran.

"Heh! Kalau bicara, jangan bicara seperti itu. Aunty tidak suka ya!" jawab Aunty dengan sedikit marah. "Apa yang kamu bilang? 'Pungut' terlalu kasar, Ahid."

Ahid hanya terdiam, merasa canggung. Dia tahu, Aunty hanya ingin menghubungkan mereka, tetapi sepertinya keduanya masih belum siap untuk itu.

Terpopuler

Comments

JayaReog

JayaReog

Manusia itu Ahid bukan barang seenaknya saja bilang pungut

2025-01-16

1

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Mampir juga dong The Golden Umbrella thank you all

2024-11-08

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺтяιƒα🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺтяιƒα🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ

masih blm paham alur ceritanya thor pelan" yakk

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!