part 15

Istriku Tuli

Part 15

#devandro

#sekar

Devandro duduk di balik meja kerjanya, dengan mata fokus ke layar laptop yang terletak di atas meja. Wajahnya kusut sepertinya sesuatu yang buruk telah terjadi.

Duduk di hadapannya Kiano dan Nana dengan wajah tidak kalah tegangnya.

"Kenapa semua ini bisa terjadi?" tanya Kiano.

"Semua salah saya, mencampur adukkan urusan perasaan dan pekerjaan," terang Devandro.

Perusahaan milik Amanda merupakan perusahaan yang sangat besar pengaruhnya. Mungkin saja pihak Amanda telah menyebarkan berita yang tidak-tidak sebagai pelampiasan sakit hatinya karena Devandro membatalkan proses penggusuran rumah warga kampung.

Beberapa proyek besar dibatalkan, hal ini menimbulkan kerugian yang sangat besar di pihak Devandro.

"Mungkin saya akan menjual semua aset, untuk membayar pesangon karyawan," terang Devandro.

"Tapi bos ...."

"Sudahlah Nana, mungkin ini jalan satu-satunya, mempertahankan kalian di perusahaan ini juga tidak mungkin lagi." Potong Devandro.

"Kita cari jalan lain Devan! Jangan menyerah dulu!" ucap Kiano berusaha memberi Devandro semangat.

Wajah kusut Devandro benar-benar tidak bisa ditutupi lagi. Walaupun masih kesal, dia akan menemui Papa Yuda dan Mama Elisa meminta pendapat kedua orang itu. Walaupun sudah terbayang oleh Devandro, Papa Yuda dan Dayana akan bertepuk tangan atas kehancuran dia.

Ini hancur, sehancur-hancurnya. Dia juga merasa bersalah sudah tidak bisa mempertahankan apa yang telah diperjuangkan Kakek atas kemewahan yang telah dia nikmati selama ini.

[Nanti malam kita meeting intern di rumah]

Masuk pesan dari Mama Elisa di ponsel Devandro.

Jam yang menempel di dinding ruangan Devandro menunjukkan angka lima sore. Waktunya dia pulang ke rumah.

Pesan dikirim ke ponsel Sekar. Agar dia bersiap-siap, Devandro akan membawanya ikut dalam pertemuan di rumah Pramesti. Bagaimanapun mereka menolak Sekar, dia tetap menantu di rumah itu. Menantu pilihan kakek.

***

Setelah melaksanakan salat Magrib berjama'ah di sebuah mesjid yang mereka lewati. Motor Devandro kembali melaju ke arah rumah Pramesti. Pelukan Sekar saat berada di belakang Devandro sangat dinikmatinya. Seolah pelukan itu bisa memberi dia semangat untuk mengahadapi kenyataan yang akan terjadi nanti.

Kehadiran Sekar langsung disambut antusias oleh Bik Yah. Menanyakan bagaimana kondisinya. Alhamdulillah setelah satu bulan perawatan sekarang kondisi Sekar sudah pulih kembali, sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Namun untuk urusan beres-beres dan bersih-bersih sudah di bantu Mbak Ina.

Sekar hanya masak untuk makan mereka. Bagi Sekar tidak ada bedanya pembatu dan majikan. Mereka tetap makan satu meja. Apa yang mereka makan, tidak pernha dibeda-bedakan. Bagi Sekar, Mbak Ina itu sudah seperti kakak sendiri. Hanya saja dia tidak mau suruh panggil nama saja. Tetap dia memanggilnya Bu Sekar dan Pak Devan.

Di ruang tengah, sudah menunggu, Papa Yuda, Mama Elisa, Dayana dan suaminya tidak ketinggalan Alexa.

'Brengsek, kenapa juga pelacur itu duduk di sini' upat Devandro dalam hatinya.

Devandro menggenggam tangan Sekar dengan erat.

"Tetap di dekat Kakak!" bisik Devandro.

Tidak perlu mengeluarkan suara besar jika bicara kepada istrinya, cukup perlihatkan saja gerak bibirnya, dia akan lebih mengerti.

Tatapan tidak senang Aleca semakin membuat Sekar suka. Sengaja Sekar bermanja dengan tidak mau berjauhan dari suaminya. Sesekali Devandro merangkulkan tangannya di pinggang Sekar.

Solusi dari Mama Elisa yaitu, lima puluh persen Devandron yang menanggung kerugian, dan lima puluh persen lagi akan ditanggung Mama Elisa. Dengan syarat Devandro melepaskan posisi yang sekarang dia duduki. Posisi akan digantikan Mama Elisa dan Devandro akan menjadi karayawan Mama Elisa.

Devandro dengan cepat menyetujui. Dia dapat menangkap maksud Mama Elisa. Terlihat raut kecewa di wajah Dayana, dia berharap suaminyalah yang akan menggantikan posisi Devandro.

Walaupun Dayana sudah dianggap anak sendiri oleh Mama Elisa, tetapi melihat sifat Dayana, mana mungkin posisi sepenting itu dengan mudah diberikan kepadanya. Bisa jadi Pramesti Grop akan lebih hancur.

"Alexa, lu dengerkan, gue sekarang hanya karyawan biasa. Gue nggak bisa lagi menuhi gaya hidup lu. Sekarang terserah lu. Mau bertahan dengan sendiwara ini? Siap-siap lu hidup miskin. Paling gue digaji Mama, lima juta perbulan," ucap Devandro dihadapan keluarganya.

"Maksud kamu apa Devan? sandiwara apa?" tanya Mama Elisa heran.

"Devan akui, sering tidur dengan dia sebelum nikah, dan satu kali setelah nikah saat mabuk, Ma. Akhir-akhir ini Devan baru tau, ternyata saat kami berhubungan itu dia sudah hamil ...."

"Bohong, Ma," selah Alexa.

"Diam kamu, Alexa!" bentak Mama Elisa.

"Sambung Devan!" pinta Papa Yuda.

"Kiano yang mengatakannya semua, ternyata di belakang Devan dia dan Kiano ada main. Itu anak Kiano bukan anak Devan, Ma. Kalau Mama tidak percaya. Ambil saja ponsel dia. Lihat pesan-pesannya dengan Kiano."

Mama Elisa kesal, merasa ditipu oleh Alexa. Setelah dia melihat pesan-pesan yang ada di ponselnya. Marah Mama Elisa memuncak. Ternyata Kiano yang dianggap Devan sebagai sahabat dan orang kepercayaan ternyata di belakang dia menikam.

Mama Elisa menyuruh Alexa membereskan barang-barangnya, besok pagi dia harus meninggalkan rumah Pramesti.

"Malam ini gue talak lu. Setelah itu tunggu aja surat cerainya beres," ucap Devandro bahagia.

Di depan Sekar dan keluarganya, talak dijatuhkan kepada Alexa. Air mata buaya Alex,a kembali keluar, memohon maaf kepada keluarga itu. Papa Yuda dan Dayana yang tadinya mendukung Alexa sekarang seakan dipermalukan. Merasa dibodohi oleh wanita seperti itu.

***

Pukul satu dini hari di rumah Devandro, mereka bersiap akan tidur.

"Kakak nggak salah, kan? Itu bukan anak Kakak," rayu Devandro.

"Nggak salah dari hongkong. Udah jelas-jelas Kakak tidur sama dia setelah menikah. Dari mana datang nggak salahnya?" upat Sekar.

"Ya ampun, nyonya Devandro ini, kalau sudah marah tambah cantik." Goda Devandro sambil memeluk Sekar.

"Rayuannya basi Tuan Devandro. Sekar udah cantik dari orok," celetuk Sekar sambil tertawa.

Membuat Devandro semakin gemes dengan istrinya. Sekarang sudah semakin narsis. Sekar pun menjerit-jerit karena tidak tahan digelitiki Devandro. Satu kelemahan Sekar daerah pinggangnya.

"Ampun, Kak. Udah, ah. Malu di dengar Mbak Ina," mohon Sekar.

Masalah kebangkrutan Devandro dapat dicari solusi oleh Mama Elisa. Masalah Alexa sudah selesai, semua sudah jelas. Semoga tidak ada lagi masalah yang akan mereka hadapi.

***

Rencana Devandro selanjutnya adalah mengusahakan implantasi koklea bagi Sekar.

Mungkin dengan cara ini Sekar dapat mendengar kembali.

Implantasi koklea adalah prosedur penanaman alat bantu dengar melalui operasi pada tulang temporal. Operasi ditujukan terhadap penderita tunarungu yang tidak tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar biasa. Jadi, kerusakan pada organ telinga dalam (koklea) hanya dapat ditolong dengan implantasi.

Untuk melakukan operasi ini, banyak tes yang harus dilakukan dan yang terpenting Devandro harus menyiapkan dana hampir lima ratus juta.

Mungkin setelah semua urusan kantor stabil, Devandro akan mengusahakan berapa pun biayanya.

By : Yati Suryati

Terpopuler

Comments

Nurlaila Ginting

Nurlaila Ginting

Dayana dan Yuda itu sepertinya perlu di beresin jg Thor

2022-02-28

0

💫Sun love 💫

💫Sun love 💫

telah tiba hari kehancuran mu Aleksa .... selamat 😏😏😏😏😏

2022-01-26

1

YKN author

YKN author

huh , aku kira tu pelacur cuma bohong ternyata malah lebih mengejutkan , si pelacur sama si penghianat itu yang hamil , abeh , abeh

2021-05-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!